"Kenapa Edna, ah tidak. Clarissa," ucap Ethan.
"Kau ...... kau bisa menemukanku," ucap Clarissa pelan.
"Jadi, bagaimana kabar anak kita?" tanya Ethan seraya mendekatkan tubuhnya kepada Clarissa.
"Anak ? ah itu ........," ucapnya sambil tertawa canggung.
"Aku hanya sedang bercanda saja denganmu," jawab Clarissa sekenanya.
"Haaah, bercanda!" pikir Ethan yang baru pertama kali ini ada orang yang berani menguncinya di kamar mandi sampai berjam-jam.
"Jika kau ingin naik ke atas tempat tidurku, maka katakan saja!" ucap Ethan yang berbalik ingin mengerjai Clarissa.
"Tidak, tidak. Mana berani," jawab Clarissa sambil mendorong tubuh Ethan yang mendekatinya.
"Dengar Tuan, aku benar-benar bercanda denganmu. Aku hanya senang saat melihatmu ada di hadapanku saat itu," jelas Clarissa dengan mata berkaca-kaca dan dengan nada suara yang tulus.
"Jadi aku mohon lepaskanlah aku!" pinta Clarissa.
"Percayalah, ini terakhir kalinya kita akan bertemu," janji Clarissa.
Ethan berpikir sejenak, dalam lingkarang kehidupan dia selama ini. Ini pertama kalinya ada wanita yang berjanji menjauhinya.
"Aku mohon!" pinta Clarissa lagi.
Ethan pun membenarkan posisi duduknya dengan benar, Merasa diberikan ijin pergi oleh Ethan. Dengan segera saja Clarissa keluar dari Maybach hitam tersebut.
"Benar-benar harus pergi jauh dari mereka," ujar Clarissa.
"Benar-benar kakak beradik yang menyusahkan," pikir Clarissa.
Dia pikir Ethan berbeda dengan Dean, karena di kehidupan yang sebelummya, dia hanya berinteraksi dengan Ethan ketika dia sudah koma.
Clarissa melanjutkan niatnya membeli mobil bekas, setelah melihat-lihat lalu memutuskan membeli sebuah mobil sedan lawas. Bagi Clarissa yang penting mobil ini berfungsi untuk bisa membawanya kembali ke rumah lama mereka.
"Selama aku menjauh dari mereka maka, orang-orang disekelilingku tidak akan dalam keadaan bahaya," pikir Clarissa.
Clarissa sampai di rumah, dan segera saja pergi kamar Lucas. Namun tidak menemukan Lucas disana.
"Apa ini dikehidupan sebelumnya, tidak ada bagian dimana Lucas menghilang seperti ini," pikir Clarissa.
Clarissa benar-benar panik, Ya jika kita merubah sebuah jalan yang seharusnya bukankah akan menemui jalan lain dengan kisah yang berbeda.
Clarissa masih tidak berputus asa mencari keseluruh bagian rumah. Clarissa berpikir Licas tidak akan bisa pergi jauh dengan kondisinya yang lumpuh.
"Sarah!" panggil Clarissa.
"Dimana Lucas?" tanya Clarissa.
Sarah terlihat nampak sibuk menghentikan mimisan di hidungnya. Dengan masih mendongakan kepalanya sarah memberitahu jika Debt collector membawa Lucas sebagai jaminan pembayaran hutang.
"Hutang apa maksudmu?" tanya Clarissa.
"Ibuku kalah berjudi, dan berhutang pada rentenir," jawab Sarah.
"Ibumu yang berhutang, mengapa Lucas yang harus di bawa pergi!" ucap Clarissa dengan nada marah.
"hanya cara itu yang bisa menyelematkan nyawaku, jadi mengapa aku harus tidak melakukannya," jawab enteng.Sarah.
"Katakan kemana, mereka membawa Lucas?" tanya Clarissa.
"Ini, datanglah kesini," jawab sarah seraya memberikan kartu nama rentenir tersebut.
Clarissa segera saja mengambil kartu nama tersebut dari tangan Sarah. Dengan impulsif dan panik segera saja menyalakan mesin mobil sedan lawasnya itu.
"Lucas, tunggu aku," ucap Clarissa dalam hati dan berharap semoga Lucas baik-baik saja. Clarissa segera saja masuk ke dalam gedung yang tertera di alamat kartu nama.
"Alpha Building," ucap Clarissa yang baru saja tersadar jika ini adalah gedung milik Dean Efrat.
"Ah mengapa bisa sesial ini?" Clarissa merutuki nasibnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
aphrodite
tau ah kesel menguras emosi banget
2025-01-14
0
Mut Mainah
kenapa y thor setiap di novel yang namanya sarah an selau gitu sifatnya
2023-08-04
0
inayah machmud
amit2 semoga kita dan semua keluarga kita selalu di jauhkan dari orang seperti sarah dan ibunya. ..😡
2023-06-30
0