🐝🐝🐝
"Kakak tetap mau berpacaran dengan raksasa mesum itu?" tanya Cello dengan intens.
"Cello, jangan bicara seperti itu pada Arse ya. Walaupun dia begitu, dia sebenarnya baik kok," ucap Bianca.
"Tapi aku tidak rela kakak bersamanya," terang Cello.
"Itu karena Cello belum mengenalnya lebih jauh jika sudah mengenalnya pasti kau akan suka padanya." Bianca berusaha membujuk adiknya.
"Jangan kasih tahu Papa ya kalau Arse kesini, nanti Papa pasti akan menyuruh bodyguard seperti di rumah sakit untuk jagain kakak, janji ya Cello," ucap Bianca penuh permohonan. Untuk sekarang memang sangat sulit meluluhkan hati Papanya apalagi tingkah Arse yang semakin aneh.
"Tapi kalau sampai dia berbuat mesum seperti tadi aku tidak akan tinggal diam," terang Cello.
Bianca hanya bisa menelan salivanya pasalnya bule mesum nan cabul itu pasti tidak bisa mengendalikan diri saat bersamanya.
🐝🐝🐝
Di sebuah club malam Arse tengah meneguk minumannya, pikirannya begitu kacau. Dia begitu terobsesi dengan Bianca, yang ada dipikirannya hanya bagaimana caranya untuk segera menikahinya.
"Ini semua gara-gara penyakit sialan!" umpatnya.
Tak lama duo racun datang, memang sebelumnya mereka dihubungi oleh Arse.
"Ck! bisa tidak sekali saja tidak membuat kita repot," decak Sam dengan kesal.
"Lihatlah dia! kemarin begitu bahagia sekarang kusut lagi. Sebenarnya kau punya kepribadian ganda atau apa," seru Chris sambil menuang minuman dalam gelasnya.
"Sam, Chris," panggil Arse dengan suara beratnya. Tatapannya masih nyalang menatap gelas kosong yang ada ditangannya.
Sam dan Chris hanya diam, mungkin kali ini sesuatu yang serius pikir mereka.
"Aku tidak bisa tidur."
"Hah." desah Sam dan Chris bersamaan. Sudah mereka duga mereka akan dipanggil hanya untuk mendengar ocehan tidak jelas dari seorang mantan cassanova yang sekarang terkena virus bucin akut.
Tentu mereka sebelumnya sudah tahu jika Bianca sudah kembali ke tubuhnya, dan akhirnya Arse yang bodoh mengakui perasaannya.
"Oh ya aku lupa memberitahumu, Pak Jaya membatalkan kontrak kerjasamanya di perusahaanku. Sepertinya dia sudah tahu jika aku adalah temanmu," ucap Chris dengan menatap Arse yang sedang galau.
Arse hanya menatap Chris dengan intens setelah itu kembali menatap gelas kosong ditangannya.
"Sepertinya kali ini beda, padahal aku ingin pamer uangku habis-habisan tapi Papa mertua beda jauh dengan Daddy Bellena," ucap Arse sambil menuangkan minuman di gelasnya lagi.
"Jika Bellena suka saat ku belikan perhiasan atau berlian tapi Bee ku tidak, dia suka saat ku belikan alat lukis yang harganya tidak sebanding dengan harga sepatuku," imbuhnya lagi.
"Memang ada ya wanita seperti itu?" tanya Arse pada dua sahabatnya.
Selama mengenal wanita yang Arse tahu mereka suka dengan yang namanya uang. Bahkan, berapa kali saat pertemuan bisnis koleganya membawa putri mereka untuk dikenalkan padanya, tujuannya satu untuk menjalin kerjasama perusahaan. Kali ini dia dihadapkan dengan kenyataan berbeda, keluarga Bianca sepertinya tidak memandang materi bahkan saat tahu Arse seorang CEO dengan tegas Jaya mengusirnya.
"Yang ku tahu spesies seperti Bellena memang banyak yang memandangmu hanya dari segi materi tapi kita juga harus tahu diluar sana ada makhluk langka seperti gadis hantumu," celetuk Sam.
"Sepertinya kau harus cari strategi baru, buang sikap bodohmu itu. Jadi pria manly dimata calon mertua," usul Chris.
Arse meneguk minumannya dengan cepat. "Aku tidak bisa mengendalikan diri saat bersama Bee ku."
"Hah." Lagi-lagi Sam dan Chris hanya bisa mendesah pelan. Ternyata cinta bisa membuat orang bisa menjadi begitu bodoh.
🐝🐝🐝
Hari ini Arse sudah mulai kembali bekerja, selain pekerjaannya sudah menumpuk dia juga ingin mengalihkan pikirannya yang kacau.
Semalaman dia terjaga dan tidak tidur, takut mimpi buruk itu akan datang lagi. Ditambah kekesalannya karena lagi-lagi dia lupa meminta nomor ponsel Bianca, gara-gara si bocil pengganggu.
Arse mengetuk-ngetukan jarinya di meja, lingkaran hitam dibawah mata menandakan dia kurang istirahat.
James yang melihat tingkah laku Bos nya tampak heran, dari tadi dia meminta tanda tangan tapi Bos nya malah asyik melamun.
"Ehem, Bos." James ingin menyadarkan lamunan Bos nya.
"James." panggil Arse tanpa mengalihkan pandangannya. "Kau sudah menikah bukan?" tanyanya.
"I-iya Bos," jawab James.
"Apa rasanya enak?" tanya Arse lagi.
James bingung harus menjawab apa, maksud enak dari Bos nya ini apa? menjalani rumah tangga? dilayani istri? atau pas adegan mantap-mantap?
"Maksudnya Bos?"
"Mertuamu, mertuamu enak tidak?"
"Enak? mertua?" James tambah dibuat bingung dengan pertanyaan Bos nya.
"Aku ralat, bagaimana caramu meluluhkan hati mertua?"
"Oh itu, kalau itu saya tidak tahu Bos kebetulan istri saya yatim piatu."
"Wah, kau sangat beruntung James."
James hanya tersenyum kikuk. Ternyata begini ya kelakuan penerus Atmadja Group pikirnya. Beda jauh saat dia bekerja dengan Tuan Besarnya dulu. Kalau masalah pekerjaan kemampuan Arse tidak diragukan saat rapat dia juga menjadi sosok pemimpin hebat tapi untuk masalah pribadi dia bisa bertingkah sangat absurd.
"James, aku ingin menemui papa mertuaku. Kita akan ke perusahaan Jaya Mahendra."
James mengangguk dan segera pergi dari ruangan Arse sembari membawa berkas yang sudah ditanda tangani Bos nya.
Setelah beberapa pekerjaannya selesai, Arse segera pergi ke kantor Jaya. Dia hari ini akan mengikuti saran Chris untuk bersikap manly di depan papa mertua. Dia akan meminta papa mertuanya menyetujui hubungannya dengan Bianca.
Arse sudah sampai tapi dia masih berdiri mengumpulkan keberanian dalam dirinya. Dia mengatupkan kedua tangannya sambil memejamkan matanya yang mana membuat James dan beberapa orang yang ada di gedung itu merasa heran.
"Ngh, Bos. Anda sedang apa?" James mencoba menyadarkan Bos nya.
"Diamlah! Aku sedang membaca mantraku." ucap Arse masih dalam posisi mengatupkan kedua tangan sembari membatin. "Kau bisa Arse ingat mantramu jangan bersikap bodoh kali ini."
"Aku keren"
"Aku keren"
"Aku keren"
Begitulah Arse mengucapkan mantra andalannya kali ini.
"Mantra?" tanya James semakin kebingungan.
Sudah lima menit tapi Arse masih juga dalam posisi itu yang mana membuat James tambah bingung dan malu dengan tingkah laku Bos nya. Orang yang melihat sudah mulai berbisik membicarakan Bos nya yang aneh.
"Bos, apa sudah selesai baca mantranya?" tanya James dengan gusar.
"Sebentar lagi, aku tidak ingin kelihatan bodoh di depan papa mertua." jawabnya dengan posisi yang sama.
James hanya geleng-geleng tidak percaya. "Justru sekarang kau kelihatan bodoh, Bos." James membatin.
🐝🐝🐝
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Siti Shiro
bener2 ini duplikat nya Keenan
2024-01-19
0
inayah machmud
penyakit bucin akut bikin gresek parah. ..😂😂😂
2023-06-21
1
Joel
bener kata temen nya arse.. orang jatuh cinta bisa bikin orang jadi bodoh dan gila...🤣🤣 sabar ya james,,
2023-05-25
0