🐝🐝🐝
Bianca awalnya hanya ingin memberi kecupan saja tapi dia sepertinya melupakan sesuatu bahwa pacar gilanya itu punya jiwa kemesuman tingkat akut. Arse yang merasa diberi tanda hijau tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, kali ini dia harus memberikan hot kiss untuk Bianca. Dia segera merubah posisinya membalik badannya dan mendorong tubuh Bianca pelan, sehingga Bianca saat ini berada di bawah kungkungannya.
"A-apa yang mau kau lakukan Arse?" tanya Bianca gugup. Karena saat ini Arse sudah mulai menatapnya dengan tatapan penuh arti.
"Tentu saja memberimu ciuman yang sesungguhnya," bisik Arse di telinga Bianca.
Bianca merasa seluruh tubuhnya seperti terkena aliran listrik. Debaran jantungnya berpacu dengan cepat. Nafas dan aroma tubuh Arse menyeruak ke dalam indera penciumannya.
Arse sudah mulai memiringkan wajahnya, dekat dan semakin dekat lagi, bibir Arse sudah mulai terbuka sedikit. Bianca mulai memejamkan matanya.
"Kak Bee... " tiba-tiba suara Cello berteriak di depan pintu kamarnya.
Bianca yang kaget refleks mendorong tubuh Arse. Dia begitu panik dan menarik Arse agar sembunyi ke dalam lemari baju miliknya.
Setelah dirasa aman, Bianca segera membuka pintu kamarnya.
"Kenapa lama sekali?" keluh Cello saat pintu sudah terbuka.
"Ngh, kakak tadi masih di toilet Cello. Kamu kenapa ke kamar kakak? Kenapa belum tidur?" tanya Bianca lembut agar Cello tidak curiga.
Cello tidak menjawab malah masuk ke dalam kamar dan merebahkan dirinya ke atas ranjang Bianca.
"Malam ini Cello tidur sama kakak," ucap Cello.
"Eh?" Bianca bingung harus menjawab apa, Cello memang sering meminta tidur bersamanya. Anak itu memang suka dimanja, tak jarang Bianca harus membacakan buku dongeng untuknya sebelum tidur. Tapi, dia juga memikirkan Arse yang saat ini sembunyi di dalam lemari bajunya. Dia takut Arse kehabisan oksigen di dalam sana.
"Ayo kak, bacakan dongeng," kata Cello lagi.
Bianca dengan segera mendatangi Cello sepertinya malam ini dia harus menolaknya.
"Cello, kakak besok sangat sibuk karena harus mempersiapkan pameran di kampus jadi kakak mau cepat istirahat," ucap Bianca.
Sementara di dalam lemari baju Arse sedang menggerutu habis-habisan dalam hatinya.
"Kenapa bocil pengganggu itu selalu muncul disaat yang tidak tepat sih, seorang Arsenio bersembunyi di dalam lemari baju? sungguh menjatuhkan harga diriku! Seharusnya Bee ku culik saja!"
Setelah membujuk Cello akhirnya dia mau kembali ke kamarnya.
Saat Cello sudah keluar dengan segera Bianca membuka lemari bajunya.
"Arse, kau tidak apa-apa?" tanyanya.
Arse tidak menjawab justru mendorong tubuh Bianca hingga terbaring di ranjangnya kembali. Arse segera menindihnya seraya berkata "Aku sudah tidak tahan lagi, Bee. Aku besok akan melamarmu!"
Setelah berkata seperti itu Arse berlalu menuju balkon kamar dan melompat keluar seperti kura-kura ninja. Entah dapat ilmu darimana mungkin karena perasaan hatinya saat ini sedang kacau tiba-tiba muncul kekuatan tersembunyi dalam dirinya.
Bianca yang masih bingung hanya terdiam memandang langit-langit kamarnya.
Situasi macam apa ini? Arse benar-benar membuat kepalanya pusing. Sebaiknya dia segera tidur, semoga besok Arse tidak melakukan hal gila lagi itu harapannya.
🐝🐝🐝
Sementara itu, Arse yang dilanda kekesalan dihatinya melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia menuju mansion Daddy nya dan akan meminta orangtuanya untuk melamar Bianca.
Dia berpikir jika menikahi Bianca, dia tidak akan mengalami kegelisahan dan ketakutan berlebih yang dirasakannya saat ini, bahkan saat dosis obatnya dia lebihkan tidak mengurangi penyakit Thantophobia nya.
"Pak Jang.. " teriak Arse pada kepala pelayan yang ada di mansion Dad nya.
"I-iya Tuan Muda," jawab Pak Jang sambil berlarian mendatangi Arse.
"Mom dan Dad dimana?"
"Di kamarnya Tuan Muda"
Arse pun segera menuju ke kamar orangtuanya. Tapi langkahnya di hentikan oleh Pak Jang.
"Tuan Muda, saat ini sudah pukul dua belas lewat Tuan Besar sedang istirahat," cegah Pak Jang.
Tapi Arse tidak peduli dia tetap melangkah ke kamar orangtuanya dan mengetuk pintunya tanpa jeda.
Tak lama Dad Abbas keluar dengan raut muka masam.
"Bocah gendeng! ini jam berapa? kenapa begitu heboh!"
Arse ingin masuk ke dalam kamar tapi di halangi oleh Dad nya.
"Jangan masuk! cepat katakan apa tujuanmu dan segera pergi!"
"Aku ingin menemui Mom, Dad. Ada sesuatu yang penting!"
"Tidak bisa katakan disini saja!"
"Aish! Aku merasa seperti anak tiri dicerita ini!"
Arse mulai menelisik penampilan Dad nya yang berantakan dan beberapa tanda merah yang ada di dadanya karena saat ini Dad nya memang dalam keadaan telanjang dada.
"Oh God! Dad sedang produksi adikku?"
"Sontoloyo!"
Brak!
Lagi-lagi Arse merasa dianak tirikan. Dia berjalan gontai menuju kamarnya terdahulu sebelum pindah ke mansion nya sendiri. Sepertinya malam ini dia ingin menginap.
Tak berselang lama Mom Adel menyusul ke kamar Arse dilihatnya putranya itu termenung memikirkan sesuatu.
"Belum tidur putraku? Maafkan sikap Dad mu," ucapnya dengan lembut.
Arse yang sadar ada Mom nya segera menghambur memeluk dan tidur dipangkuannya.
"Ck! Kau tak pernah berubah selalu bersikap manja. Jadi ada masalah apa, hm?"
"Aku benar-benar menyukainya Mom sampai takut kehilangannya."
"Kekasih barumu? James bercerita papanya tak menyukaimu bukan?" tanya Mom Adel seraya membelai kepala putranya itu.
"Karena masa laluku yang buruk Mom tapi aku benar-benar sudah menyesalinya. Aku ingin segera menikahinya Mom, lamarlah dia untukku!"
Mom Adel hanya tersenyum melihat tingkah putranya sebelumnya James sudah memberi laporan padanya jadi dia tidak terlalu kaget dengan permintaan Arse.
"Baiklah, jika itu maumu. Kita lamar dia sesuai permintaanmu, Mom juga penasaran gadis seperti apa yang bisa membuatmu kehilangan sikap maskulinmu pada wanita yang sering kau kencani dulu."
"Dia benar-benar luar biasa Mom. Tenang saja aku pasti akan membuatkan Mom cucu yang banyak."
Mom Adel hanya terkekeh mendengar ucapan putranya. Sebenarnya dia juga merasa bersalah terlalu membebaskan kehidupan putranya sehingga dia bisa mempunyai masa lalu kelam sebagai seorang cassanova. Saat mengenal Bellena dulu dia kira Arse sudah jauh lebih baik tapi siapa sangka Bellena mengkhianati hubungan mereka. Sebelumnya dia pikir tingkah aneh putranya akibat dari gagalnya pernikahannya dengan Bellena tapi dugaannya salah sepertinya kekasih barunya ini yang membuatnya menggila akhir-akhir ini.
🐝🐝🐝
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
harmawati fathindy
🤭🤣🤣🤣
2023-05-08
0
Ernadina 86
😂😂😂😂😂😂
2023-04-08
0
Rapa Rasha
duh arse udah gk tahan
2023-03-20
0