Raksasa Mesum

🐝🐝🐝

Sebelumnya,

Arse yang sudah kembali dari rumah sakit uring-uringan di dalam kamarnya. Apalagi saat melihat lukisan Bianca yang ditinggal dikamarnya membuatnya tambah pusing, dia sudah bolak balik ke kamar mandi dia mual tapi saat ingin muntah tidak ada yang keluar.

"Aku sudah minum obatku tapi kenapa masih begini. Dokter itu pasti menipuku!" gumamnya.

Dia segera meraih ponsel untuk menelpon asistennya.

"James, cepat selidiki Bee ku sedang apa sekarang?" perintahnya.

"I-iya Bos. Maksud Bos apa ya?" jawab James tidak mengerti.

"Oh iya, aku lupa memberitahumu kalau aku punya kekasih baru. Aku sedang memikirkannya tapi tidak bisa menemuinya, kau harus membantuku." jelas Arse.

"Kenapa Bos tidak coba telpon saja, panggilan video call mungkin." James mencoba memberikan solusi.

"Kalau aku tahu nomor ponselnya sudah kulakukan sejak lama." jawab Arse lagi.

James semakin dibuat bingung sebenarnya Bosnya ini kenapa. Katanya punya kekasih tapi nomor ponselnya saja tidak punya. Kekasih khayalan atau apa.

"Kenapa tidak pergi ke rumahnya saja Bos?" ucap James.

"Aku pasti akan diusir lagi oleh papanya yang galak itu," gerutu Arse.

James mengulum senyumnya menahan tawa, bisa-bisanya seorang Arsenio di usir oleh bapak kekasihnya sedangkan biasanya banyak pebisnis besar yang justru ingin Arse jadi menantunya.

"Bagaimana jika saya menyuruh orang untuk mengintai rumahnya, Bos. Mungkin saat papanya pergi Bos bisa masuk ke rumah menemuinya," ucap James.

"Ide bagus. Cepat lakukan James, aku akan kirim alamatnya padamu."

Setelah dua jam menunggu akhirnya James memberi kabar jika saat ini Bianca sedang tidak ada dirumah setelah diselidiki dia sedang menjalani terapi, Arse mulai panik lagi mendengar itu. Rasa khawatir yang berlebihan muncul kembali tapi James memberitahu jika Bianca sudah dalam perjalanan pulang tanpa menunggu lama Arse langsung meraih kunci mobilnya untuk segera menemui kekasih yang sangat dia rindukan.

Sesampainya di rumah Bianca, Arse segera menemui orang suruhan James yang ditugaskan untuk mengintai rumah Bianca.

"Bagaimana?" tanyanya.

"Aman Bos. Tadi mamanya sudah pergi, tinggal ada anak kecil yang bersamanya. Sedang Tuan rumahnya sedang bekerja di kantor," terang orang itu setelah sempat bertanya pada asisten rumah tangga yang ada di rumah Bianca.

"Bagus, sekarang kalian boleh pergi!" perintah Arse.

Orang tersebut segera pergi sedangkan Arse mulai menginjakkan kakinya dirumah Bianca. Setelah memencet bel rumah seorang asisten rumah tangga yang membuka, Arse langsung saja menanyakan kamar Bianca dimana. Asisten tersebut enggan memberitahu sebelumnya dia ingin tahu maksud tujuan Arse datang apa, Arse menjelaskan bahwa dia kekasih Bianca.

Arse segera menyodorkan beberapa lembar uang merah karena dia sudah tidak sabar lagi, tentu saja Asisten tersebut berbinar dan segera memberitahu dimana kamar Bianca berada.

🐝🐝🐝

"5 menit!" ucap Cello tegas.

"What? itu bahkan tidak cukup untuk aku menatapnya," protes Arse.

"5 menit atau tidak sama sekali!" tegas Cello lagi.

"Ck! Baiklah. Tapi keluar sana, jantungmu masih kecil tidak akan sanggup melihat adegan dewasa."

"Arse...." teriak Bianca. Bisa-bisanya dia bicara begitu pada adiknya yang masih berumur delapan tahun.

"Cello, keluarlah sebentar ya! Please.." ucap Bianca pada adiknya dengan tatapan memohon.

Cello pun mengalah. Dia pergi keluar kamar tapi sebelum itu dia terus menatap tajam pada Arse, "I'm watching you!" ucapnya.

Arse yang melihat pintu sudah tertutup segera menghambur memeluk Bianca. Dia terus menciumi pipi Bianca secara bertubi-tubi.

"Hei, Hentikan! Hentikan!" protes Bianca.

"Aku merindukanmu, Bee."

"Ck! Kau nekat sekali! jika Papaku tahu kau akan dipenggal!"

"Aku tidak peduli! Beberapa hari ini aku hampir gila memikirkanmu!"

Arse memeluk tubuh Bianca lagi saat ini posisi mereka sedang berbaring karena tubuh Bianca memang belum bisa digerakkan. Wajah Bianca tenggelam dalam dada bidang pria itu, Arse memberikan kecupan tanpa henti di puncak kepala Bianca.

"Ayo kita menikah, Bee!"

Bianca yang mendengar kalimat itu seketika langsung syok.

"Kenapa kau tidak berhenti bersikap gila sih," decak Bianca. Dia sungguh tidak percaya ada makhluk se-absurd ini.

"Aku tidak bercanda, Bee. Aku benar-benar gila memikirkanmu."

"Kau tidak keberatan dengan statusku?"

"Apa maksudmu?"

"Kau tahu sendiri kan, aku anak hasil dari korban pemerkosaan. Aku sempat berpikir kau akan meninggalkanku saat aku kembali, tapi kau tetap menyusul ku di rumah sakit mengutarakan cintamu. Aku sangat berterimakasih untuk itu. Tapi, aku merasa tidak pantas untuk ada di sisimu." ucap Bianca dengan lirih.

"Kau itu selalu bicara tidak jelas. Aku bukan orang yang memikirkan hal seperti itu! Aku memang pria brengsek yang suka tidur dengan banyak wanita. Tapi, jika sudah serius dengan wanita beginilah aku. Bahkan, jika kau tidak punya tangan atau kaki lagi aku masih menyukaimu. Jadi, jangan memikirkan hal-hal tidak berguna seperti itu." terang Arse dengan mengeratkan pelukannya.

Bianca tersenyum mendengar pernyataan Arse, dia merasa begitu dicintai.

"Jadi, ayo kita menikah. Kalau bisa sekarang juga, aku akan memohon pada Papa mertua. Dipukuli pun aku rela," ucap Arse lagi.

"Ck! kau dibentak papaku saja sudah ciut!" sindir Bianca mengingat kejadian di rumah sakit.

"Kalau itu aku belum siap!" kilahnya.

"Terlalu cepat Arse, aku masih ingin kuliah ingin mengejar mimpiku, aku tidak ingin menikah muda."

"Kau bisa mengejar mimpimu setelah menikah, aku tidak akan melarang."

Arse merenggangkan pelukannya menatap Bianca lekat.

"Percayalah padaku! Aku akan membahagiakanmu," ucapnya dengan senyuman tulus.

Arse mulai membelai lembut wajah Bianca. Bibirnya mulai maju mendekat ke bibir ranum Bianca. Debaran jantung keduanya sudah mulai berpacu cepat.

"Raksasa Mesum!" teriak Cello.

Arse langsung terperanjat kaget, saking kagetnya dia memundurkan dirinya hingga terjatuh dibawah ranjang.

"Akhhhh.. "

"Arse, kau tidak apa-apa?" tanya Bianca.

Arse tidak menjawab dia segera berdiri dengan kekesalan dihatinya. Kenapa begitu banyak pengganggu saat dirinya sudah dalam tingkat uwu maksimal.

"Cepat pergi, Raksasa Mesum! atau aku akan lapor ke Papa," ancam Cello.

Arse hanya mendengus kesal. Dia segera menghampiri Bianca lagi, mengecup keningnya singkat. "Aku pulang dulu."

Bianca hanya mengangguk, dalam hatinya menggerutu. "Tadi katanya rela dipukuli mendengar ancaman Cello langsung ciut nyalinya."

Arse langsung melangkah keluar memberikan tatapan tajamnya pada pengganggu kecil itu, Cello juga tak kalah tajamnya memicingkan matanya.

"Awas kau Bocil!" ancamnya.

🐝🐝🐝

Jangan lupa tekan jempolnya biar raksasa mesum bisa balik lagi🙊

Terpopuler

Comments

Joel

Joel

yah arse parah ni.. ambil hati ade kecil ny aja gak bisa,, gimana mau ambil hati bapakny... ayo semngat donk... 💪💪🤭🤭

2023-05-25

1

mama galaau

mama galaau

udah ketemu malah g tanya nomer hp... gmana sih...

2023-03-30

0

Dyah Oktina

Dyah Oktina

lah... awas ngak dpt restu loh... walau bocil 🤭🤭😁

2023-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Berbuat Kebaikan
2 Thantophobia
3 Cello Yang Siaga
4 Raksasa Mesum
5 Membaca Mantra
6 Kawin Lari
7 Isi Hati Arse
8 Doa Bianca
9 Saingan Baru
10 Tidak Bertepuk Sebelah Tangan
11 Anak Mommy
12 Cemburu
13 Lamaran?
14 Restu
15 Anak Mommy (2)
16 Salah Mengartikan
17 Firasat Buruk
18 Bahagia Mengenalmu
19 Kebingungan
20 Niat Buruk
21 Membujuk Cello
22 Pria Tampan Tak Berguna
23 Mantan Sahabat
24 I Love You
25 De Javu
26 Sebuah Keputusan
27 Perasaan Apa Ini?
28 Permainan Takdir
29 Aku Merindukanmu
30 Butuh Pertolongan
31 Aku Disini
32 Bangun
33 Hukuman Yang Mengasyikkan
34 Sebuah Pertolongan
35 Menepati Janji
36 Kalimat Menakutkan
37 Pudar
38 Barberque
39 Hasil test DNA
40 Amarah Arse!
41 Kesakitan
42 Bukan Jodoh
43 London
44 Kembali
45 Mulai Memikirkan
46 Panggilan Baru
47 Insecure
48 Yes, I Will
49 Kutukan Mantan
50 Terkabul
51 Aku Tresno Kowe
52 Hari Mantan
53 Masih Hari Mantan
54 Bayangan Masa Lalu
55 Memulai Misi
56 Athena dan Seiya
57 Questions Box
58 Okey Dokey
59 Jangan Menyangkal
60 Dewi Te Fiti
61 Kesempatan Terakhir
62 Komet Halley
63 Instal Ulang
64 Masih Ada Harapan?
65 Produk Gagal
66 Sebuah Akhir?
67 Seorang Daddy
68 Terkejut
69 Mengulang Sejarah
70 My Guardian Angel
71 Otak Mesum Yang Berguna
72 Ajal?
73 Wake Up! Bee..
74 Selamat Tinggal
75 Teori Ciuman Ajaib
76 Merelakan?
77 Melewatkan Sesuatu
78 Tidak!
79 The Wedding Day
80 The Wedding Day (2)
81 KAMSAHAMIDA
82 Bonus Chapter - Hukuman
83 Bonus Chapter - Ancaman
84 Bonus Chapter - Sumpah
85 Bonus Chapter - Tidak Berhenti
86 Bonus Chapter - Satu Ronde
87 Bonus Chapter - Kado Terindah
88 Bonus Chapter - Dibayar Kontan
89 Bonus Chapter - Pasrah
90 Bonus Chapter - Satu Lagi
91 Bonus Chapter - Bahagia ( END)
92 Hot Daddy and Five Sons
93 Perfect Duda is My Husband
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Berbuat Kebaikan
2
Thantophobia
3
Cello Yang Siaga
4
Raksasa Mesum
5
Membaca Mantra
6
Kawin Lari
7
Isi Hati Arse
8
Doa Bianca
9
Saingan Baru
10
Tidak Bertepuk Sebelah Tangan
11
Anak Mommy
12
Cemburu
13
Lamaran?
14
Restu
15
Anak Mommy (2)
16
Salah Mengartikan
17
Firasat Buruk
18
Bahagia Mengenalmu
19
Kebingungan
20
Niat Buruk
21
Membujuk Cello
22
Pria Tampan Tak Berguna
23
Mantan Sahabat
24
I Love You
25
De Javu
26
Sebuah Keputusan
27
Perasaan Apa Ini?
28
Permainan Takdir
29
Aku Merindukanmu
30
Butuh Pertolongan
31
Aku Disini
32
Bangun
33
Hukuman Yang Mengasyikkan
34
Sebuah Pertolongan
35
Menepati Janji
36
Kalimat Menakutkan
37
Pudar
38
Barberque
39
Hasil test DNA
40
Amarah Arse!
41
Kesakitan
42
Bukan Jodoh
43
London
44
Kembali
45
Mulai Memikirkan
46
Panggilan Baru
47
Insecure
48
Yes, I Will
49
Kutukan Mantan
50
Terkabul
51
Aku Tresno Kowe
52
Hari Mantan
53
Masih Hari Mantan
54
Bayangan Masa Lalu
55
Memulai Misi
56
Athena dan Seiya
57
Questions Box
58
Okey Dokey
59
Jangan Menyangkal
60
Dewi Te Fiti
61
Kesempatan Terakhir
62
Komet Halley
63
Instal Ulang
64
Masih Ada Harapan?
65
Produk Gagal
66
Sebuah Akhir?
67
Seorang Daddy
68
Terkejut
69
Mengulang Sejarah
70
My Guardian Angel
71
Otak Mesum Yang Berguna
72
Ajal?
73
Wake Up! Bee..
74
Selamat Tinggal
75
Teori Ciuman Ajaib
76
Merelakan?
77
Melewatkan Sesuatu
78
Tidak!
79
The Wedding Day
80
The Wedding Day (2)
81
KAMSAHAMIDA
82
Bonus Chapter - Hukuman
83
Bonus Chapter - Ancaman
84
Bonus Chapter - Sumpah
85
Bonus Chapter - Tidak Berhenti
86
Bonus Chapter - Satu Ronde
87
Bonus Chapter - Kado Terindah
88
Bonus Chapter - Dibayar Kontan
89
Bonus Chapter - Pasrah
90
Bonus Chapter - Satu Lagi
91
Bonus Chapter - Bahagia ( END)
92
Hot Daddy and Five Sons
93
Perfect Duda is My Husband

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!