03# Sri

Kereta yang ditumpangi Sri sampai di stasiun Senen, Jakarta Pusat, pada pukul 2 dini hari. Sri yang sudah pernah ke Jakarta dan turun di stasiun yang sama pun, langsung keluar menuju keluar stasiun.

Sri langsung di serbu oleh gerombolan jasa transportasi di depan stasiun itu. Sebenarnya Sri ingin sekali langsung ke rumah kost-kost-an nya. Tetapi, ia merasa sungkan bila pagi-pagi sekali ia datang dan mengganggu Ibu pemilik kost. Maka Sri memutuskan untuk duduk saja di samping pedagang makanan dan minuman di depan stasiun itu.

Kebetulan, perut Sri sudah terasa lapar. Ia memesan seporsi ketoprak dan duduk di tenda tukang ketoprak.

"Dari mana Mbak?" Tanya seorang lelaki yang duduk tepat di depan Sri.

Sri menatap lelaki itu dengan seksama.

"Saya dari Yogyakarta Mas." Jawab Sri.

"Oh, baru pertama kali ke Jakarta?" Tanya lelaki itu lagi.

"Sudah sering." Ucap Sri.

Lelaki itu hanya mengangguk paham.

"Di sini mau kemana Mbak?" Tanya lelaki itu lagi.

"Koyok ne wong iki ming arep modus (Red- kayak nya orang ini mau modus)" Gumam Sri.

Pedagang ketoprak mengantarkan sepiring ketoprak yang baru saja selesai di buat untuk lelaki itu. Dengan ramah, lelaki itu tersenyum kepada pedagang ketoprak itu, saat menerima pesanan nya.

"Mbak, mari makan." Ucap lelaki itu kepada Sri.

"Monggo Mas." Sahut Sri sambil mengangguk, mempersilahkan lelaki itu untuk makan.

Sri memperhatikan lelaki itu. Lelaki itu cukup tampan, sorot matanya yang teduh, hidung nya yang mancung serta bibir nya yang tipis. Di tambah dengan gaya pakaian lelaki itu yang seperti seorang mahasiswa. Lelaki itu memakai kaos berwarna putih dibalik kemeja flanel bermotif kotak-kotak nya yang hanya di fungsikan sebagai outer.

"Guantengeeeee.. (Red- ganteng banget..)"

Lamunan Sri tentang lelaki di depan nya itu di buyarkan oleh pedagang ketoprak yang datang membawakan sepiring ketoprak pesanan Sri.

"Matur nuwun Mas. (Terima kasih Mas)" Ucap Sri saat menerima pesanan nya.

Sri langsung menyantap ketoprak nya tanpa memperdulikan lelaki yang duduk di depannya lagi.

Setelah selesai makan, Sri meraih botol air mineral milik nya, yang ia taruh di atas meja. Lalu, ia menenggak air itu sampai habis.

Lelaki di depan nya menatap Sri sambil tersenyum-senyum. Sri yang baru saja menaruh botol air mineral itu membalas tatapan lelaki itu.

"Kenapa to Mas? kok lihat saya seperti itu?" Tanya Sri yang merasa tidak nyaman dengan tatapan lelaki itu.

"Tidak ada apa-apa Mbak. Saya duluan ya." Ucap lelaki itu.

Sri tidak menjawab ucapan lelaki itu, ia hanya menatap sebal kepada lelaki itu, sambil bergumam tidak jelas.

Lelaki itu membayar pesanannya, lalu ia menghampiri sepeda motornya dan memakai helm. Lelaki itu kembali menatap Sri, lalu ia kembali tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

Sri semakin bingung melihat tingkah lelaki itu. Sri terus memperhatikan lelaki yang bersikap aneh itu.

"Ono opo toh? (Red- ada apa sih?)"

Sri tetap memperhatikan lelaki itu sampai lelaki itu beranjak pergi dengan sepeda motornya.

"Oooo... dasar wong edan! ( Red- dasar orang gila!)" Gumam Sri.

Sri melirik jam tangan nya, jarum jam menunjukkan pukul 3.15 pagi. Sri menghela napasnya dan menopang dagunya. Ia bingung akan melakukan apa, sambil menunggu waktu yang tepat untuk mendatangi kost-kost-an yang akan ia tempati.

Mata Sri tertuju ke botol air mineral milik nya. Lalu, ia mengeryitkan dahinya.

"Lho, kok wedang ku iseh ono? kan mau wis ntek tak ombe. (Red- loh kok air minum ku masih ada? kan tadi sudah habis ku minum.)"

Sri melirik ke botol kosong yang tadi air nya sudah Sri habiskan. Sri memperhatikan merk di botol air mineral itu, lalu ia langsung menepuk dahi nya dengan keras.

"Waduhhhh tibake kleru iki mau. Berarti aku ngombe wedange wong lanang mau! Duhhhhh Gustiiiiiii..! Isin aku...! (Red- Aduhhh rupanya aku salah. Berarti tadi aku minum air nya lelaki itu! Aduh Tuhannnn..! Malu aku...!)"

Sri terus-menerus menepuk dahi nya.

"Pantesan deweke ngguya-ngguyu ndelok aku (Pantesan dia senyum-senyum melihat aku)" Gumam Sri lagi.

Adzan berkumandang, Setelah membayar pesanan nya, Sri pun beranjak dari warung tenda ketoprak itu. Lalu, Sri menghampiri seorang supir Bajaj yang sedang menunggu penumpang. Setelah tawar menawar ongkos, akhir nya Sri setuju dengan membayar supir Bajaj itu dengan ongkos 30 ribu rupiah, untuk mengantarkan dirinya ke rumah kost yang ia tuju.

Sri memasukan barang bawaan nya ke dalam Bajaj, setelah semua barang bawaan nya sudah di dalam Bajaj, Sri pun naik dan duduk dengan nyaman di dalam Bajaj itu.

Krenggggg krengggg krengggg keng keng keng keng!

Bunyi suara Bajaj yang nyaring menjadi awal perjalanan Sri di Ibukota. Sri tersenyum sendiri membayangkan kelak ia akan menggunakan jaket almamater kampus nya. Ia juga membayangkan betapa bangga nya orangtuanya kelak saat melihat dirinya memakai jubah toga, saat wisuda nanti.

"Ealah Sri, koe iki ngimpi. Kuliah wae durung mulai. (Red- yaelah Sri, kamu ini berkhayal. Kuliah saja belum mulai)" Gumam Sri sambil tersenyum malu.

Asap pekat dari kenalpot Bajaj, bercampur di udara pagi ini. Kota Jakarta yang terkenal Kota yang sibuk, sudah ramai sebelum matahari terbit. Semua orang bergiat dalam mencari nafkah untuk bertahan hidup di Kota impian itu.

Jakarta, adalah impian orang-orang yang di luar Jakarta sendiri. Banyak janji manis yang terukir di Jakarta. Banyak juga yang menyerah karena janji manis itu sendiri. Banyak yang sukses saat pulang ke kampung mereka, banyak juga yang tidak membawa apa-apa. Jakarta yang terlihat manis, tetapi kejam, tetap menjadi impian hingga saat ini.

Bajaj yang ditumpangi Sri berhenti di depan rumah Nyak Tatik. Nyak Tatik yang baru saja pulang dari Mushola, melihat seorang gadis yang sedang berdiri di depan pagar rumah nya.

Nyak Tatik menghampiri gadis itu dan memperhatikan barang bawaan gadis itu.

"Lu Sri? yang mau nge-kost di rumah gue?" Tanya Nyak Tatik.

"Nggih Bu." Jawab Sri sambil tersenyum kepada Nyak Tatik.

"Ya sudah, masuk dah." Ucap Nyak Tatik sambil membuka pagar rumah nya.

Nyak Tatik yang masih menggunakan mukena, berjalan menuju paviliun rumahnya. Sedangkan Sri yang membawa barang bawaannya pun, tergopoh-gopoh mengikuti langkah kaki Nyak Tatik.

Saat si depan pintu paviliun itu, Nyak Tatik mengetuk pintu beberapa kali. Tak lama kemudian, seorang gadis cantik membukakan pintu tersebut.

"Kemana aje lu, gue ngetok berkali-kali lu kaga buka-bukain." Ucap Nyak Tatik.

"Maaf Nyak, saya baru saja selesai Sholat Subuh." Ucap gadis cantik itu.

"Cah kok ayune koyok ngono ( Red- cakep banget sih anak ini)." Gumam Sri saat melihat gadis yang berdiri di ambang pintu itu.

Nyak Tatik beranjak masuk kedalam paviliun itu dan disusul oleh Sri yang terus memandangi Cempaka.

"Eh Cempaka, lu kenalin nih, ini teman kost baru lu. Nama nya Sri dari Yogyakarta." Ucap Nyak Tatik.

Cempaka tersenyum menatap Sri. Lalu, ia mengulurkan tangannya kehadapan Sri.

"Kenalkan Teh, nama saya Cempaka." Ucap Cempaka.

"Et dah, gak usah Teteh-Teteh-an. Lu seumuran ama die. Die juga bakal kuliah di mari ye kan Sri?"

"Oh begitu Nyak."

Cempaka tersenyum kikuk.

"Saya Sri." Ucap Sri.

Merekapun berjabat tangan dan saling tersenyum.

"Noh kamar lu yang tengah. Ini konci nye. Buruan sini uang nya. Biar si Cempaka aje yang ngasih tau lu ini itu nye. Buruan, gue kebelet. Kebiasaan nih pagi-pagi ada panggilan alam. Kudu ke WC aje bawaan nye." Ucap Nyak Tatik sambil merapatkan pahanya.

Sri merogoh saku celananya dan mengeluarkan sejumlah uang tunai dan menyerahkan nya kepada Nyak Tatik.

Nyak Tatik menyambar uang tersebut, lalu buru-buru pergi menuju rumah nya.

Sri terdiam menatap Nyak Tatik yang berlari kecil sambil memegangi bokong nya.

"Mangga saya tunjukan kamar na." Ucap Cempaka.

"Mangga?" Tanya Sri.

"Mangga." Ucap Cempaka.

"Mana mangga?" Tanya Sri.

Cempaka mengernyitkan dahinya. Lalu, ia menggelengkan kepalanya dan beranjak menuju kamar yang akan di tempati oleh Sri.

Terpopuler

Comments

💞salsabila💞

💞salsabila💞

Jangan2 si Dewa.... Hahahah

2022-09-27

1

Angelia Comel

Angelia Comel

😂😂😂😂😂

2022-05-11

1

weny

weny

😂😂beda arti c y jd g nyambung... jgn2 co dwarung anak nyak tatik

2021-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 01# Prolog
2 02# Cempaka
3 03# Sri
4 04# Butet
5 05# Kost Putri Nyak Tatik
6 06# Jodoh impian Rozi
7 07# Halomoan pengganggu
8 08# Apa iya aku suka sama Butet?
9 09# Kamu?
10 10# Panas!
11 11# Aku suka sama kau, tapi kau suka sama dia.
12 12# Di jambret membawa nikmat
13 13# Sri.. Oh Sri..
14 14# Ungkapan cinta dari Rozi
15 15# Kalau jodoh gak akan kemana-mana
16 16# Pungguk merindukan bulan
17 17# Seperti ada yang kurang
18 18# I love you Sri
19 19# Rencana pulang Kampung
20 20# Sri pulang Kampung
21 21# Ungkapan hati
22 22# Jodoh kali ah..!
23 23# Ribut lagi
24 24# Butet melunak
25 25# Kencan pertama Cempaka
26 26# Awas ko ya Butet..!
27 27# Di grebek
28 28# Besok lu jadi mantu gue!
29 29# Tiba-tiba menjadi istri
30 30# Perjanjian
31 31# Rozi lelaki yang luar biasa
32 32# Risa dan Agus
33 33# Harapan Risa
34 34# Di apelin Halomoan
35 35# Janji Agus
36 36# Jebakan betmen
37 37# Gerah!
38 38# Kenalan dengan Mamak
39 39# Surprise dari Dewa
40 40# Tentang Agus
41 41# Perjalanan pulang ke Jakarta
42 42# Gagal lagi gara-gara Nyak Tatik
43 43# Ucapan Nyak Tatik
44 44# Kegelisahan Rozi
45 45# Nasihat Nyak Tatik
46 46# Terpergok Halomoan
47 47# Akhirnya
48 48# Kecurigaan Butet dan Sri
49 49# Penjelasan Dewa
50 50# Kegalauan Dewa
51 51# Pengakuan Cempaka
52 52# Rozi dan Cempaka menikah
53 53# Rindu yang tak terbendung
54 54# Positif
55 Author bertanya
56 55# Tragedi Angkot
57 56# Kenyataan
58 57# Teman Kost Baru
59 58# Santi Vs Sri
60 59# Curhat Sri kepada Siti
61 60# Pengakuan Dan Salah Paham
62 61# Keinginan yang berbeda
63 62# Mulai Akrab
64 63# Kesedihan Rozi
65 64# Butet vs Halomoan
66 65# Baku hantam
67 66# Hamil
68 67# Becewek Kita Tet..?
69 68# Saya minta maaf..
70 69# Hancurnya Hati Risa
71 70# Terkuak
72 71# Maaf yang tertunda, maaf yang di terima
73 72# Ultimatum Dewa Dan Berita Baik
74 73# Ambu, tolong..
75 74# Ipar beripar
76 75# Tidak ada pernikahan
77 76# Bucin
78 77# Life is choice
79 78# Melamar Siti
80 79# Kesedihan Batra dan Siti
81 80# Kembali Meminta Restu
82 81# Cemburu
83 82# Gagal romantis
84 83# Restu
85 84# Kembali ke Jakarta
86 85# Curhat Butet
87 86# Can I have your phone number?
88 87# Risma
89 88# Wisuda dan kebahagiaan
90 89# Ayo kita keluar malam ini
91 90# Nge-date dengan Matt
92 91# Syarat dari Rozi
93 92# Pertemuan Risa dan Agus
94 Pengumuman
95 93# Matt dan Agus
96 94# Harapan Agus
97 95# Romantis
98 96# Restu Rozi
99 97# Kamu sudah terlambat
100 98# Pernikahan Sri
101 99# MP
102 100# Permintaan maaf
103 101# Pindah Kost
104 102# Bagaimana bisa?
105 103# Pamit
106 104# Time flies
107 105# Wisuda anak Kost Nyak Tatik
108 106# Pernikahan Butet dan Halomoan
109 107# Memang so sweet kali lah kau Bang..
110 108# End
111 Terima kasih
112 Pengumuman Sekuel
Episodes

Updated 112 Episodes

1
01# Prolog
2
02# Cempaka
3
03# Sri
4
04# Butet
5
05# Kost Putri Nyak Tatik
6
06# Jodoh impian Rozi
7
07# Halomoan pengganggu
8
08# Apa iya aku suka sama Butet?
9
09# Kamu?
10
10# Panas!
11
11# Aku suka sama kau, tapi kau suka sama dia.
12
12# Di jambret membawa nikmat
13
13# Sri.. Oh Sri..
14
14# Ungkapan cinta dari Rozi
15
15# Kalau jodoh gak akan kemana-mana
16
16# Pungguk merindukan bulan
17
17# Seperti ada yang kurang
18
18# I love you Sri
19
19# Rencana pulang Kampung
20
20# Sri pulang Kampung
21
21# Ungkapan hati
22
22# Jodoh kali ah..!
23
23# Ribut lagi
24
24# Butet melunak
25
25# Kencan pertama Cempaka
26
26# Awas ko ya Butet..!
27
27# Di grebek
28
28# Besok lu jadi mantu gue!
29
29# Tiba-tiba menjadi istri
30
30# Perjanjian
31
31# Rozi lelaki yang luar biasa
32
32# Risa dan Agus
33
33# Harapan Risa
34
34# Di apelin Halomoan
35
35# Janji Agus
36
36# Jebakan betmen
37
37# Gerah!
38
38# Kenalan dengan Mamak
39
39# Surprise dari Dewa
40
40# Tentang Agus
41
41# Perjalanan pulang ke Jakarta
42
42# Gagal lagi gara-gara Nyak Tatik
43
43# Ucapan Nyak Tatik
44
44# Kegelisahan Rozi
45
45# Nasihat Nyak Tatik
46
46# Terpergok Halomoan
47
47# Akhirnya
48
48# Kecurigaan Butet dan Sri
49
49# Penjelasan Dewa
50
50# Kegalauan Dewa
51
51# Pengakuan Cempaka
52
52# Rozi dan Cempaka menikah
53
53# Rindu yang tak terbendung
54
54# Positif
55
Author bertanya
56
55# Tragedi Angkot
57
56# Kenyataan
58
57# Teman Kost Baru
59
58# Santi Vs Sri
60
59# Curhat Sri kepada Siti
61
60# Pengakuan Dan Salah Paham
62
61# Keinginan yang berbeda
63
62# Mulai Akrab
64
63# Kesedihan Rozi
65
64# Butet vs Halomoan
66
65# Baku hantam
67
66# Hamil
68
67# Becewek Kita Tet..?
69
68# Saya minta maaf..
70
69# Hancurnya Hati Risa
71
70# Terkuak
72
71# Maaf yang tertunda, maaf yang di terima
73
72# Ultimatum Dewa Dan Berita Baik
74
73# Ambu, tolong..
75
74# Ipar beripar
76
75# Tidak ada pernikahan
77
76# Bucin
78
77# Life is choice
79
78# Melamar Siti
80
79# Kesedihan Batra dan Siti
81
80# Kembali Meminta Restu
82
81# Cemburu
83
82# Gagal romantis
84
83# Restu
85
84# Kembali ke Jakarta
86
85# Curhat Butet
87
86# Can I have your phone number?
88
87# Risma
89
88# Wisuda dan kebahagiaan
90
89# Ayo kita keluar malam ini
91
90# Nge-date dengan Matt
92
91# Syarat dari Rozi
93
92# Pertemuan Risa dan Agus
94
Pengumuman
95
93# Matt dan Agus
96
94# Harapan Agus
97
95# Romantis
98
96# Restu Rozi
99
97# Kamu sudah terlambat
100
98# Pernikahan Sri
101
99# MP
102
100# Permintaan maaf
103
101# Pindah Kost
104
102# Bagaimana bisa?
105
103# Pamit
106
104# Time flies
107
105# Wisuda anak Kost Nyak Tatik
108
106# Pernikahan Butet dan Halomoan
109
107# Memang so sweet kali lah kau Bang..
110
108# End
111
Terima kasih
112
Pengumuman Sekuel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!