Suara dengkuran yang keras berasal dari sebelah tempat duduk Butet, membuat wajah Butet terlihat kesal. Butet menoleh ke sebelahnya, terlihat seorang lelaki yang sedang tertidur dengan mulut menganga.
"Groooookkkkkkk, Grokkkkkkk, Grooooook!"
"Is ku cekek aja apa kek mana ini orang, 2 hari 2 malam aku gak bisa tidur di buat nya." Gumam Butet.
Butet melihat air liur mengalir di sudut bibir lelaki itu.
"Omakjanggggg! jijik kali aku!" Gumam Butet lagi.
Bus berbelok tajam, hingga semua penumpang nya tertarik ke kiri. Termasuk lelaki yang sedang tertidur itu. Kepala lelaki itu pun dengan nyaman tertumpu di pundak Butet.
"Aaaaaaaaaaaa!!! Aaaaaaaaaa!!!!!" Butet berteriak histeris. Sambil menghempaskan kepala lelaki itu dengan kasar.
Lelaki itu pun terbangun dan menatap Butet dengan kesal.
"Kenapa! Kok kepala ku kau tolak (red- tolak- toyor- hempas kan)." Ucap lelaki itu dengan kesal.
Semua penumpang menoleh kearah Butet dan lelaki itu.
"Kok kau pulak yang kesal! Aku yang kesal lay! Kau tidor recok kali mulut kau tu. Gak bisa tidor aku kau buat! Ngorok aja kerja mu. Belom ngences pulak kau! kenak baju ku kau buat! bauk jadi nya baju ku jadinya, Hoekkkkkk! ( Red- kok kamu pula yang kesal! aku yang kesal bang! kamu tidur berisik sekali mulut kamu itu. Gak bisa tidur aku karena kami! kamu selalu mendengkur. Belum air liur mu! terkena baju ku! bau baju ku jadinya, Hoekkkkkk!)." Ucap Butet kesal, sambil menahan muntah.
"Ya memang kek gini lah naek bus, macam mana lagi? kalau memang gak nyaman kau, naek pesawat sana kau!" Ucap lelaki itu dengan kesal.
"Iyah, kok jadi kau yang betekak lay! sopan kau sikit! udah salah kau pun, mintak maap pun enggak kau. Mau kau cuci baju ku ini yang bauk kenak ngences kau yang bauk b*ngke itu! (Red- loh, kok jadi kamu yang ngeyel bang! sopan lah kamu sedikit! kamu tuh salah, kamu minta maaf pun enggak. Kamu mau mencuci baju ku ini yang terkena air liur mu yang bau bangkai itu!)." Ucap Butet tak kalah kesal nya.
Kernet Bus itu pun, datang menghampiri mereka.
"Kenapa Kak? Bang?" Tanya kernet itu.
"Ini buat gara-gara dia, kepala ku di tolak nya!" Ucap lelaki itu.
"Wajar lah ku tolak kepala nya! orang dia ngences di bahu ku. Apa gak jijik kali aku!" Ucap Butet kepada kernet Bus itu.
"Udah lah Kak, Bang, jangan ribut, kasihan penumpang yang laen nya." Ucap kernet itu.
"Kek mana aku gak ribot Bang, cobak kau pikir dulu. Bauk b*ngke kali ngences dia ini..! (Red- gimana aku gak ribut Bang, coba kamu pikir dulu. Bau bangkai banget air liur dia ini..!)." Ucap Butet.
"Pindah kursi aja lah aku." Sambung Butet lagi.
"Gadak bangku kosong lagi pun Kak. Udala, tahan-tahan kan aja di situ. (Red- gak ada bangku kosong lagi kak. Sudahlah, tahan-tahan kan saja disitu)." Ucap kernet bus itu.
"Sampek Jakarta udah tewas aku di buat ngences sama ngorok dia! Udah dua hari aku gak tidor dibuat nya! (Red- Sampai Jakarta sudah tewas aku karena air liur dan dengkuran nya! Sudah 2 hari aku gak bisa tidur karena dia.)" Ucap Butet.
Lelaki itu menatap Butet dengan tajam. Sedangkan kernet itu pun kembali ke depan.
"Ada yang mau pindah kesini weeeeee...!" Tanya Butet kepada seluruh penumpang.
Semua penumpang melengos dan pura-pura tidak mendengar pertanyaan Butet. Butet pun terdiam dan langsung membuang pandangannya ke luar jendela.
"Inangggggg ajab aku duduk sama orang ini. (Red- Emaaakkk, sial aku duduk dengan orang ini.)" Gumam nya.
Perjalanan yang di tempuh naik Bus dari Toba ke Jakarta adalah 4 hari 3 malam menggunakan Bus ekonomi Ac yang di tumpangi Butet. Sebenarnya Butet bisa saja naik pesawat. Tetapi, dia malas bila harus mampir di kota Medan terlebih dahulu. Lagi pula barang bawaan Butet pasti akan terkena pembayaran ekstra bila menggunakan pesawat terbang. Maka pilihan yang tepat adalah naik Bus.
Tetapi, Butet tidak menyangka kejadian yang tidak menyenangkan ini terjadi. Dengan kesal, Butet mengeluarkan parfume nya dan menyemprotkan nya ke pundak baju nya yang terkena air liur lelaki yang duduk di samping nya itu.
Karena parfume Butet yang begitu keras aroma nya. Membuat lelaki itu dan sebagian penumpang disana merasa mual.
"Hoekkkkkk! Hoeeeekk!"
Lelaki yang duduk disebelah Butet pun, muntah karena mencium wangi parfume Butet yang menyengat dan beraroma mirip pengharum mobil aroma jeruk. Antara bau parfume dan bau apak Bus berbaur menjadi satu.
Lelaki itu pun muntah tepat di kaki Butet. Muntah lelaki itu tepat mendarat di sepatu Butet.
"Ya Tuhannnnnn! Kauuuu yaaaa!" Ucap Butet sambil mendelik kepada lelaki itu.
"Hoeeeekkkkk, Hoeeeekkkkkkkk!"
Beberapa penumpang lain nya pun, menyusul memuntahkan isi perut mereka.
"Bau parpum mu, lebih buat mual dari pada ngences ku. Paham kau! ( Red- Wangi parfum mu, lebih membuat mual dari pada air liur ku. Paham kamu!)" Ucap lelaki itu.
"Ini muntah kau kek mana? jorok jadi nya sepatu ku! (Red- ini muntah mu gimana? Sepatuku jadi kotor!)" Ucap Butet tak kalah nge-gas.
"Derita kau lah itu!" Ucap lelaki itu.
"Omakjanggggg, minta betumbok kau ya! Geram aku! (Red- Astagaaaaaa, nantang kamu ya, emosi aku!)." Ucap Butet sambil menjambak lelaki itu.
Jambak-jambak-an pun tidak bisa di hindari. Akhir nya, Kernet pun turun tangan dan memindahkan Butet ke kursi cadangan dekat supir di depan.
Butet terlihat sangat kesal, ia melepas sepatunya dan memasukan nya ke sebuah pelastik. Kini Butet tidak menggunakan sepatu. Ia hanya bisa menahan kesal sambil menatap jalanan di depan nya.
..
Hari ke 4 terlewati. Kini Butet sudah menginjakkan kakinya di Kota Jakarta. Butet yang menggenakan sendal jepit yang ia beli di sekitar restoran persinggahan Bus pun, turun dari Bus itu.
Butet berdiri sambil berkacak pinggang sambil menunggu semua muatan barang bawaan para penumpang di bongkar dari bagasi Bus itu.
Butet menatap lelaki yang bertengkar dengan nya dengan tajam. Lelaki itu membuang pandangannya saat Butet menatap matanya.
"Ku matikan kau nanti kalo jumpa lagi. Tengok aja. (Red- Ku hajar kamu kalau nanti berjumpa lagi. Lihat saja.)" Gumam Butet penuh dendam.
Barang-barang Butet pun sudah keluar dari bagasi Bus. Butet pun mengumpulkan barang-barang nya dan menentengnya menuju keluar terminal.
"Rambutan! Rambutan! Senen! Senen! Periuk! Periuk!" Teriak para kernet metromini yang berada di sekitar terminal.
"Ish aneh kali, dia jualan rambutan tapi gadak dia bawak rambutan nya. Yang itu lagi, udah tau ini hari Sabtu di bilang nya Senen. Itu jugak, jual periuk tapi gak ada di bawak nya periuk nya. ( Red- Ih, aneh banget, dia jualan rambutan, tapi gak bawa rambutan. Yang itu juga, sudah tahu ini hari Sabtu, dia bilang hari Senin. Itu lagi, jualan panci tapi gak di bawa panci nya.)" Gumam Butet.
Butet pun menghampiri seorang supir taksi yang sedang mangkal di luar terminal Rawamangun itu. Lalu, ia memberikan alamat Kost Putri yang menjadi tujuan nya untuk tinggal di Jakarta.
Setelah memasukan semua barang bawaannya di bagasi, taksi itu pun, beranjak meninggalkan terminal itu menuju Rumah kost Putri.
"Welcome to Jakarta Butet, sebentar lagi bahasa kau berubah jadi lu gue lu gue kayak yang di tipi tipi. (Red- Selamat datang di Jakarta Butet, sebentar lagi bahasa kamu berubah menjadi lu gue lu gue kayak yang di televisi-televisi.)" Gumam Butet sambil tersenyum sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Marcelea ࿐༵
aduh butet2 bikin ngakak kali kau 🤣
2023-08-11
1
im3ld4
wkwkwkwk perasaan gw gak gini amat galaknya🤣🤣🤣
2023-04-29
1
im3ld4
makjaaaang🤣🤣🤣🤣🤣
2023-04-29
1