17# Seperti ada yang kurang

Pagi-pagi sekali, seperti biasa Nyak Tatik menyapu halaman. Sedangkan Nyak Komariah ikut menyapu halaman rumahnya. Sebagai mantan Istri pertama dan istri kedua yang tidak pernah akur, mereka terlihat tidak saling menyapa satu dengan yang lain nya.

Rozi yang hendak berangkat kerja berpamitan dengan Nyak Tatik. Setelah mencium tangan Nyak Tatik, Rozi pun bersiap-siap untuk mengeluarkan motornya.

Sri, Cempaka dan Butet terlihat baru keluar dari paviliun mereka. Mereka juga berpamitan dengan Nyak Tatik sebagai pengganti orangtua mereka.

Cempaka yang bertemu pandang dengan Rozi, hanya bisa menundukkan wajahnya. Sedangkan Butet memperhatikan sikap Rozi dan Cempaka.

Batra dan Anca juga berpamitan dengan Nyak Tatik. Terlihat Anca, Anak Nyak Tatik yang paling bungsu mengedipkan matanya kepada para gadis penghuni kost-kost-an Nyak Tatik.

"Kenceng aja belom lurus, sok maen mata pulak anak itu." (Red- pipis saja belum lurus, sok main mata pula anak itu.) Bisik Butet kepada Sri. Sri hanya tertawa menanggapi ucapan Butet.

Batra juga tampak menatap Butet yang pura-pura tidak melihatnya. Butet, Sri dan Cempaka pun berjalan menuju depan komplek.

Saat mereka berjalan keluar komplek, Rozi yang hendak berangkat kerja mendahului mereka dan menyapa mereka tanpa menatap Cempaka.

"Mari Dek.." Ucap Rozi sambil memacukan sepeda motornya.

Begitupun Batra yang mendahului mereka dengan sepeda motornya.

Anak-anak kost Nyak Komariah pun juga bergegas berangkat ke kampus. Bambang dan Agus yang mendahului mereka pun menyapa. Kecuali Halomoan yang tampak acuh kepada Butet. Halomoan hanya menyapa Sri dan Cempaka.

Sikap tidak biasa Halomoan pun mengundang tanya dari Sri dan Cempaka.

"Tet, kok tumben si Halomoan sok cool gitu?" Tanya Cempaka.

"Biarlah, bagos kan?" Ucap Butet.

"Mungkin ada kata-katamu yang membuat Mas Halomoan marah Tet." Ucap Sri.

"Bagos lah dia marah." Ucap Butet acuh.

"Lagi pulak gadak urusan sama aku dia mau marah atau kek mana." Ucap Butet sambil menghentikan angkot yang akan membawa mereka ke kampus.

Hari ini adalah hari ujian semester bagi mereka bertiga. Tidak terasa sudah 6 bulan mereka di Jakarta. Tentu saja ujian semester ini sangat di tunggu-tunggu oleh ketiga gadis penghuni kost Putri Nyak Tatik. Karena setelah ujian, berarti hari libur akan segera mereka nikmati.

Butet berencana akan pulang naik pesawat ke Medan dan melanjutkan perjalanannya menuju Toba. Sedangkan Cempaka akan pulang ke Bandung begitupun Sri yang sudah tidak sabar akan pulang ke Yogyakarta.

Selama 6 bulan mereka belajar bersungguh-sungguh hanya demi nilai yang bagus dan tidak akan menghadapi ujian Her. Bila ada ujian Her, sudah dipastikan mereka tidak bisa pulang ke kampung halaman mereka.

Besar harapan mereka saat berangkat dari Kost-kost-an menuju kampus. Untuk membuktikan kalau mereka memang pantas menuntut ilmu di Universitas itu kepada orangtua mereka.

...

"Moan, jadi lu pulang nanti?" Tanya Bambang.

"Jadilah." Sahut Halomoan.

"Naik apa?" Tanya Bambang lagi.

"Naik pesawat ajalah. Malas aku naik Bus. Lama kali sampek nya." Ucap Halomoan.

"Oh, aku kira naik Bus, biar bisa sebangku dengan Butet lagi." Ucap Bambang sambil tertawa lebar.

Halomoan hanya tertawa sinis sambil menatap Bambang yang sedang menggodanya.

"Weiii... ngapain lu berdua disini?" Tanya Agus sambil menggandeng seorang gadis.

Halomoan hanya menggelengkan kepalanya saat melihat Agus kembali mendapatkan kekasih baru.

"Gadak, kami cakap-cakap aja." Ucap Halomoan. (Red- Gak ada, kami hanya berbincang.)

"Eh Gus, libur mau kemana lu?" Tanya Bambang.

"Mau kemana gue, kampung gue di Bogor doang. Pulang tiap hari juga bisa." Ucap Agus sambil tertawa.

"Paling gue ikut ke kampung ayang mbeb gue nih." Sambung Agus sambil melirik kekasih barunya.

"Hati-hati hamil Mbak." Celetuk Bambang.

Agus hanya tertawa meledek teman-temannya.

Butet dan teman-teman sekelasnya melintas di depan Halomoan. Kali ini Halomoan tidak melirik atau mengganggu Butet. Butet yang merasa seperti ada yang kurang, melirik Halomoan yang pura-pura sibuk dengan gadget nya.

"sttt..! Moan, Butet tuh." Ucap Agus sambil mencolek Halomoan.

Halomoan tidak bergeming dan dia tetap fokus dengan gadget nya.

Butet melirik Halomoan dengan wajah yang bingung. Entah mengapa ia merasa ada yang aneh dengan hatinya. Biasanya Halomoan pasti akan menghadangnya atau melontarkan kata-kata yang membuat dirinya emosi. Tetapi, tidak kali ini.

Halomoan seperti tidak menganggap adanya Butet. Awalnya Butet yang sangat membenci Halomoan merasa senang, saat lelaki itu berhenti mengganggunya. Tetapi, lama-lama Butet merasa ada yang kurang dalam hari-harinya.

"Hai Butet." Sapa Bambang dan Agus.

"Hai." Sahut Butet sambil berlalu dari hadapan mereka.

"Lu kenapa sih?" Tanya Agus kepada Halomoan.

Halomoan mengangkat wajah nya dan mengantongi gadget nya. Lalu, ia menatap punggung Butet dari kejauhan.

"Kenapa aku? Gak papa kok." Ucap Halomoan sambil bersiap-siap untuk pulang ke kost-kost-an nya.

"Kok kayak nya kalian sedang bertengkar ya?" Tanya Bambang.

"Memanglah aku sama dia setiap jumpa berantam." Ucap Halomoan sambil mengeluarkan sepeda motornya dari parkiran itu.

"Mau kemana lu Moan?"

"Mau tidor aku, pulang dulu. Ngantok!" Ucap Halomoan sambil menyalakan sepeda motornya dan beranjak pergi dari halaman kampus itu.

Saat di jalan, Halomoan berusaha untuk mengusir bayangan Butet yang terus menghantuinya. Dari hari ke hari, Butet semakin cantik dimatanya. Tetapi, ia sudah berjanji dengan dirinya sendiri, bila ia tidak mau lagi ikut campur dengan urusan Butet. Bukan berarti dirinya tidak perduli lagi dengan gadis itu. Justru, Halomoan hanya bisa mengawasi Butet dari jauh.

Seperti kejadian waktu Butet dan Toni. Tanpa sepengetahuan Butet, Halomoan mengancam Toni untuk jangan merusak dan mendekati Butet. Selain ia menyukai Butet, ia merasa tanggung jawab untuk melindungi gadis satu suku dengan dirinya itu.

"Ah, pening kali aku mikirin si Butet ini lah!" Ucap Halomoan sambil melirik kaca spion nya.

"Ih, kek orang gila rambutku. Potong rambut lah aku dulu." Gumamnya. Lalu, Halomoan pun melihat-lihat barbershop yang berada di pinggir jalan.

Halomoan pun mampir di salah satu Barbershop dan memutuskan untuk memperbaiki penampilannya dengan merapikan rambutnya.

"Biar ganteng aku sikit pas pulang ke Toba nantik." Gumam nya lagi sambil melangkah masuk ke Barbershop itu.

"Bang, buat aku seganteng bretpit dulu." Ucap Halomoan kepada Kapster di Barbershop itu.

"Siap Bang..." Ucap kapster itu sambil mempersilahkan Halomoan untuk duduk di bangku pangkas.

..

Di kantin, Butet termenung mengingat sikap Halomoan kepadanya. Terakhir kali mereka bertengkar, waktu hari dimana Halomoan melarang dirinya dekat-dekat dengan Toni, senior Butet di kampus. Yang juga teman sekelas Halomoan.

Ternyata memang benar, dari gosip yang beredar, Toni adalah pemangsa gadis-gadis di kampus itu.

Butet pun paham, mengapa waktu itu Halomoan sempat berbohong di depan Toni, bila Halomoan adalah kekasih Butet. Maksud Halomoan adalah, ia tidak mau melihat Butet terperangkap buaya darat seperti Toni.

Butet termenung di depan semangkuk bakso pesanannya.

"Tet, kok gak dimakan?" Tanya teman sekelas Butet.

"Ah, iya." Ucap Butet sambil meraih mangkok baksonya.

Saat makan pun, Butet terus memikirkan Halomoan.

"Sebenarnya dia orang baik. Tapi dia sering kali buat aku kesal. Coba kalo dia baik-baik aja sama aku." Gumam Butet sambil mengunyah baksonya.

Terpopuler

Comments

Eman Uran

Eman Uran

Butet.....

2021-07-31

1

weny

weny

omaakjaanggg...mli jatuh cinta ni

2021-05-23

1

MJ

MJ

mulai benih2 cintrong butet-moan 😁 dr benci jadi bucin lah fix 🤭

2021-03-29

2

lihat semua
Episodes
1 01# Prolog
2 02# Cempaka
3 03# Sri
4 04# Butet
5 05# Kost Putri Nyak Tatik
6 06# Jodoh impian Rozi
7 07# Halomoan pengganggu
8 08# Apa iya aku suka sama Butet?
9 09# Kamu?
10 10# Panas!
11 11# Aku suka sama kau, tapi kau suka sama dia.
12 12# Di jambret membawa nikmat
13 13# Sri.. Oh Sri..
14 14# Ungkapan cinta dari Rozi
15 15# Kalau jodoh gak akan kemana-mana
16 16# Pungguk merindukan bulan
17 17# Seperti ada yang kurang
18 18# I love you Sri
19 19# Rencana pulang Kampung
20 20# Sri pulang Kampung
21 21# Ungkapan hati
22 22# Jodoh kali ah..!
23 23# Ribut lagi
24 24# Butet melunak
25 25# Kencan pertama Cempaka
26 26# Awas ko ya Butet..!
27 27# Di grebek
28 28# Besok lu jadi mantu gue!
29 29# Tiba-tiba menjadi istri
30 30# Perjanjian
31 31# Rozi lelaki yang luar biasa
32 32# Risa dan Agus
33 33# Harapan Risa
34 34# Di apelin Halomoan
35 35# Janji Agus
36 36# Jebakan betmen
37 37# Gerah!
38 38# Kenalan dengan Mamak
39 39# Surprise dari Dewa
40 40# Tentang Agus
41 41# Perjalanan pulang ke Jakarta
42 42# Gagal lagi gara-gara Nyak Tatik
43 43# Ucapan Nyak Tatik
44 44# Kegelisahan Rozi
45 45# Nasihat Nyak Tatik
46 46# Terpergok Halomoan
47 47# Akhirnya
48 48# Kecurigaan Butet dan Sri
49 49# Penjelasan Dewa
50 50# Kegalauan Dewa
51 51# Pengakuan Cempaka
52 52# Rozi dan Cempaka menikah
53 53# Rindu yang tak terbendung
54 54# Positif
55 Author bertanya
56 55# Tragedi Angkot
57 56# Kenyataan
58 57# Teman Kost Baru
59 58# Santi Vs Sri
60 59# Curhat Sri kepada Siti
61 60# Pengakuan Dan Salah Paham
62 61# Keinginan yang berbeda
63 62# Mulai Akrab
64 63# Kesedihan Rozi
65 64# Butet vs Halomoan
66 65# Baku hantam
67 66# Hamil
68 67# Becewek Kita Tet..?
69 68# Saya minta maaf..
70 69# Hancurnya Hati Risa
71 70# Terkuak
72 71# Maaf yang tertunda, maaf yang di terima
73 72# Ultimatum Dewa Dan Berita Baik
74 73# Ambu, tolong..
75 74# Ipar beripar
76 75# Tidak ada pernikahan
77 76# Bucin
78 77# Life is choice
79 78# Melamar Siti
80 79# Kesedihan Batra dan Siti
81 80# Kembali Meminta Restu
82 81# Cemburu
83 82# Gagal romantis
84 83# Restu
85 84# Kembali ke Jakarta
86 85# Curhat Butet
87 86# Can I have your phone number?
88 87# Risma
89 88# Wisuda dan kebahagiaan
90 89# Ayo kita keluar malam ini
91 90# Nge-date dengan Matt
92 91# Syarat dari Rozi
93 92# Pertemuan Risa dan Agus
94 Pengumuman
95 93# Matt dan Agus
96 94# Harapan Agus
97 95# Romantis
98 96# Restu Rozi
99 97# Kamu sudah terlambat
100 98# Pernikahan Sri
101 99# MP
102 100# Permintaan maaf
103 101# Pindah Kost
104 102# Bagaimana bisa?
105 103# Pamit
106 104# Time flies
107 105# Wisuda anak Kost Nyak Tatik
108 106# Pernikahan Butet dan Halomoan
109 107# Memang so sweet kali lah kau Bang..
110 108# End
111 Terima kasih
112 Pengumuman Sekuel
Episodes

Updated 112 Episodes

1
01# Prolog
2
02# Cempaka
3
03# Sri
4
04# Butet
5
05# Kost Putri Nyak Tatik
6
06# Jodoh impian Rozi
7
07# Halomoan pengganggu
8
08# Apa iya aku suka sama Butet?
9
09# Kamu?
10
10# Panas!
11
11# Aku suka sama kau, tapi kau suka sama dia.
12
12# Di jambret membawa nikmat
13
13# Sri.. Oh Sri..
14
14# Ungkapan cinta dari Rozi
15
15# Kalau jodoh gak akan kemana-mana
16
16# Pungguk merindukan bulan
17
17# Seperti ada yang kurang
18
18# I love you Sri
19
19# Rencana pulang Kampung
20
20# Sri pulang Kampung
21
21# Ungkapan hati
22
22# Jodoh kali ah..!
23
23# Ribut lagi
24
24# Butet melunak
25
25# Kencan pertama Cempaka
26
26# Awas ko ya Butet..!
27
27# Di grebek
28
28# Besok lu jadi mantu gue!
29
29# Tiba-tiba menjadi istri
30
30# Perjanjian
31
31# Rozi lelaki yang luar biasa
32
32# Risa dan Agus
33
33# Harapan Risa
34
34# Di apelin Halomoan
35
35# Janji Agus
36
36# Jebakan betmen
37
37# Gerah!
38
38# Kenalan dengan Mamak
39
39# Surprise dari Dewa
40
40# Tentang Agus
41
41# Perjalanan pulang ke Jakarta
42
42# Gagal lagi gara-gara Nyak Tatik
43
43# Ucapan Nyak Tatik
44
44# Kegelisahan Rozi
45
45# Nasihat Nyak Tatik
46
46# Terpergok Halomoan
47
47# Akhirnya
48
48# Kecurigaan Butet dan Sri
49
49# Penjelasan Dewa
50
50# Kegalauan Dewa
51
51# Pengakuan Cempaka
52
52# Rozi dan Cempaka menikah
53
53# Rindu yang tak terbendung
54
54# Positif
55
Author bertanya
56
55# Tragedi Angkot
57
56# Kenyataan
58
57# Teman Kost Baru
59
58# Santi Vs Sri
60
59# Curhat Sri kepada Siti
61
60# Pengakuan Dan Salah Paham
62
61# Keinginan yang berbeda
63
62# Mulai Akrab
64
63# Kesedihan Rozi
65
64# Butet vs Halomoan
66
65# Baku hantam
67
66# Hamil
68
67# Becewek Kita Tet..?
69
68# Saya minta maaf..
70
69# Hancurnya Hati Risa
71
70# Terkuak
72
71# Maaf yang tertunda, maaf yang di terima
73
72# Ultimatum Dewa Dan Berita Baik
74
73# Ambu, tolong..
75
74# Ipar beripar
76
75# Tidak ada pernikahan
77
76# Bucin
78
77# Life is choice
79
78# Melamar Siti
80
79# Kesedihan Batra dan Siti
81
80# Kembali Meminta Restu
82
81# Cemburu
83
82# Gagal romantis
84
83# Restu
85
84# Kembali ke Jakarta
86
85# Curhat Butet
87
86# Can I have your phone number?
88
87# Risma
89
88# Wisuda dan kebahagiaan
90
89# Ayo kita keluar malam ini
91
90# Nge-date dengan Matt
92
91# Syarat dari Rozi
93
92# Pertemuan Risa dan Agus
94
Pengumuman
95
93# Matt dan Agus
96
94# Harapan Agus
97
95# Romantis
98
96# Restu Rozi
99
97# Kamu sudah terlambat
100
98# Pernikahan Sri
101
99# MP
102
100# Permintaan maaf
103
101# Pindah Kost
104
102# Bagaimana bisa?
105
103# Pamit
106
104# Time flies
107
105# Wisuda anak Kost Nyak Tatik
108
106# Pernikahan Butet dan Halomoan
109
107# Memang so sweet kali lah kau Bang..
110
108# End
111
Terima kasih
112
Pengumuman Sekuel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!