13# Sri.. Oh Sri..

Laju sepeda motor Dewa terasa lambat. Sri yang berada di boncengan motor itu, selalu menatap tangan Dewa yang terluka dari belakang lelaki itu. Harum parfum di tubuh Dewa, tercium sangat menggoda Sri. Rasanya Sri ingin sekali memeluk Dewa. Tetapi, ia merasa ragu dan malu, karena dirinya bukanlah siapa-siapa bagi dewa.

"Mas, mampir ke apotek yo." Pinta Sri.

"Mau ngapain Sri?" Tanya Dewa.

"Beli perban, alkohol dan obat luka Mas." Ucap Sri.

Dewa tersenyum saat Sri mengatakan akan membeli keperluan untuk merawat luka di tangannya.

"Gak perlu lah Sri." Ucap Dewa.

"Ojo ngono toh Mas. Nanti infeksi lukanya." Ucap Sri.

Dewa kembali tersenyum dan menepikan sepeda motornya tepat di depan apotek di pinggir jalan raya arah ke kost-kost-an Sri.

"Ya sudah." Ucap Dewa sambil mematikan mesin sepeda motornya.

Sri tersenyum dan turun dari boncengan sepeda motor itu. Lalu, ia melangkah masuk kedalam apotek. Di susul oleh Dewa yang selalu memandang Sri dari belakang gadis itu.

"Mbak, aku beli alkohol, perban dan obat luka ya mbak. Oh iya, kapas juga." Ucap Sri.

Dewa terus memandangi Sri yang tampak gelisah saat menunggu barang pesanannya datang.

Beberapa saat kemudian, pegawai apotek pun datang membawa semua pesanan Sri.

"Berapa Mbak?" Tanya Sri.

"Semua 45.000 Mbak."

Sri buru-buru membuka dompetnya, namun lagi-lagi Dewa mencegahnya dan langsung mengeluarkan selembar uang 50.000 dari saku celananya.

"Ini Mbak." Ucap Dewa sambil menyerahkan uang itu.

Sri menatap Dewa dengan seksama.

"Kok Mas terus yang membayar?" Tanya Sri.

"Tidak apa-apa. Saya habis gajian." Seloroh Dewa sambil tersenyum memamerkan lesung pipinya yang terukir indah dipipi sebelah kanan lelaki itu.

"Duh Gustiiiiiii, gantenge ra ketulungan." (Red- Ya Tuhan, ganteng banget.) Batin Sri sambil tersenyum-senyum sendiri.

"Kenapa kok senyum-senyum?" Tanya Dewa.

Sri mengerjapkan matanya dan menundukkan pandangannya.

"Ini Mbak." Ucap pegawai apotek itu, sambil menyerahkan plastik berisi pesanan Sri dan juga uang kembalian.

Sri pun tersenyum sambil meraih plastik itu dan juga uang kembaliannya. Lalu, Sri menyerahkan uang itu kepada Dewa.

"Terima kasih Mbak." Ucap Sri.

Lalu, Sri dan Dewa pun, keluar dari apotek itu.

"Mas, sini dulu." Panggil Sri.

Dewa yang baru saja hendak naik ke atas sepeda motornya, menatap Sri yang sudah duduk di emperan Apotek.

"Sri, ngapain duduk disitu?" Tanya Dewa.

"Sini dulu, bersih kok lantainya." Ucap Sri, sambil menepuk-nepuk lantai emperan Apotek itu.

Dewa tersenyum, lalu berjalan menghampiri Sri dan duduk di samping gadis manis itu.

"Ada apa?" Tanya Dewa.

"Aku tak bersihin dulu lukanya ya Mas." Ucap Sri sambil membongkar plastik yang berisi peralatan untuk menangani luka yang baru saja ia beli dari apotek itu.

Dewa mengangguk dan mengulurkan tangannya yang luka kehadapan Sri. Sri menyambut tangan Dewa, lalu memperhatikan luka-luka yang ada di tangan dewa.

"Ya Allah Mas, sampai seperti ini lukanya. Sakit ya Mas?" Tanya Sri sambil membersihkan luka itu.

Dewa hanya mengangguk sambil meringis.

"Perih Sri." Keluh Dewa.

"Pasti lah Mas. Duhhhh.. maaf yo Mas, gara-gara Sri Mas Dewa jadi terluka." Ucap Sri sambil sesekali meniup luka di tangan Dewa.

"Tidak apa-apa Sri." Ucap Dewa.

Setelah selesai membersihkan luka itu, Sri membubuhkan obat luka, lalu membalutnya dengan perban. Setelah selesai, Sri pun menatap wajah Dewa.

"Sudah Mas." Ucap Sri sambil tersenyum kepada Dewa yang sedang menatap dirinya tanpa berkedip sekalipun.

"Mas?"

Dewa tak bergeming. Ia terus menatap Sri sambil tersenyum sendiri.

"Mas?"

Sri melambaikan tangannya di depan wajah Dewa.

Dewa yang tersadar dari lamunannya tentang Sri pun, mengerjapkan matanya.

"Ya?" Tanya Dewa.

"Kok melamun? Lukanya sudah Sri perban Mas."

"Oh Iya." Dewa tersenyum dan memperhatikan tangannya yang sudah di perban oleh Sri.

"Terima kasih ya Sri." Ucap Dewa.

"Sama-sama Mas Dewa." Ucap Sri sambil tertunduk malu.

"Ayo aku antarkan pulang, sudah malam." Ucap Dewa.

Sri mengangguk dan beranjak dari duduknya.

"Sri." Panggil Dewa.

"Ya Mas?"

"Sekali lagi terima kasih ya." Ucapnya.

Sri mengangguk dan tersenyum manis kepada Dewa.

Dewa menyalakan sepeda motornya dan Sri pun naik keatas boncengan sepeda motor Dewa. Lalu, mereka beranjak meninggalkan Apotek itu.

Sepanjang perjalanan pulang, Sri yang duduk menyamping, melingkarkan sebelah tangannya di pinggang Dewa. Dewa yang merasa senang, hanya tersenyum dan melirik Sri dari pantulan kaca spionnya.

Mereka tidak saling berbicara. Tetapi, senyuman selalu menghiasi di wajah mereka berdua. Hingga Sri, Dewa turunkan di depan rumah Nyak Tatik.

...

Dewa baru saja sampai di kost-kost-an nya. Ia terus tersenyum dan memperhatikan perban yang melilit tangannya.

Tadi, ia mengantar Sri dan tidak jadi mampir ke paviliun kost-kost-an Nyak Tatik. Karena sudah terlalu malam. Ia hanya berpesan kepada Sri untuk menitip salamnya untuk Cempaka.

Dewa merebahkan tubuhnya keatas ranjang, lalu ia mengangkat tangannya dan terus memperhatikan perban di tangannya itu.

"Sri oh Sri." Ucap Dewa sambil tersenyum sendiri.

Dewa beranjak dari ranjangnya dan menghampiri meja yang terletak di sudut kamarnya. Lalu, ia mengambil ballpoint dari atas meja tersebut. Dewa menarik kursi dan duduk di atas kursi itu. Dewa meletakan tangannya di atas meja. Lalu, ia menulis tanda hati dan inisial huruf S di atas perban di bagian telapak tangannya.

"Aku rasa aku telah jatuh cinta dengan gadis itu." Gumam Dewa sambil memegang dadanya yang berdegup kencang saat mengingat senyuman Sri.

Cinta pada pandangan pertama. Mungkin sebagian orang tidak mempercayainya. Tetapi, banyak juga yang percaya bila cinta itu datang saat pertama kali bertatap mata. Itulah yang kini dirasakan oleh Dewa.

Saat pertama kali berjumpa dengan Sri di warung ketoprak, Dewa sudah tertarik melihat wajah Sri yang manis. Ditambah dengan kejadian yang konyol saat Sri meminum air mineral miliknya sampai habis.

Sri terlihat cuek dan jutek, saat pertemuan pertama itu. Begitupun saat pertemuan kedua mereka di halte Bus. Sri tampak sangat malu saat bertemu kembali dengan Dewa. Mengingat dirinya yang tidak sengaja meminum air mineral milik Dewa.

Saat pertemuan itu, Dewa terus memikirkan Sri. Dan berharap ia bisa bertemu dan bertemu lagi dengan gadis itu. Siapa sangka? ternyata Sri adalah teman satu kost Cempaka yang adalah Adik kandung Dewa.

Saat pertemuannya dengan Sri di rumah Kost, Dewa merasa sangat bersyukur telah mengetahui dimana gadis itu tinggal. Dan menurut Cempaka, Sri adalah gadis yang baik dan tidak pernah aneh-aneh dalam pergaulan.

Mendengar cerita dari Adik kandungnya, Dewa semakin tertarik dengan Sri. Di tambah dengan sikap konyol Sri yang membuat Dewa tak habis pikir dengan gadis itu.

"Sri oh Sri.." Gumam Dewa lagi.

Terpopuler

Comments

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

ok aku dukung rozi sm cempaka

sri sm dewa

butet sm moan

2021-12-18

2

Nur Aida Zhaafira

Nur Aida Zhaafira

weees...adek ku wis ene cemceman

2021-02-26

1

Sri Utari

Sri Utari

sri oh sri..namaku thor😁😁

2021-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 01# Prolog
2 02# Cempaka
3 03# Sri
4 04# Butet
5 05# Kost Putri Nyak Tatik
6 06# Jodoh impian Rozi
7 07# Halomoan pengganggu
8 08# Apa iya aku suka sama Butet?
9 09# Kamu?
10 10# Panas!
11 11# Aku suka sama kau, tapi kau suka sama dia.
12 12# Di jambret membawa nikmat
13 13# Sri.. Oh Sri..
14 14# Ungkapan cinta dari Rozi
15 15# Kalau jodoh gak akan kemana-mana
16 16# Pungguk merindukan bulan
17 17# Seperti ada yang kurang
18 18# I love you Sri
19 19# Rencana pulang Kampung
20 20# Sri pulang Kampung
21 21# Ungkapan hati
22 22# Jodoh kali ah..!
23 23# Ribut lagi
24 24# Butet melunak
25 25# Kencan pertama Cempaka
26 26# Awas ko ya Butet..!
27 27# Di grebek
28 28# Besok lu jadi mantu gue!
29 29# Tiba-tiba menjadi istri
30 30# Perjanjian
31 31# Rozi lelaki yang luar biasa
32 32# Risa dan Agus
33 33# Harapan Risa
34 34# Di apelin Halomoan
35 35# Janji Agus
36 36# Jebakan betmen
37 37# Gerah!
38 38# Kenalan dengan Mamak
39 39# Surprise dari Dewa
40 40# Tentang Agus
41 41# Perjalanan pulang ke Jakarta
42 42# Gagal lagi gara-gara Nyak Tatik
43 43# Ucapan Nyak Tatik
44 44# Kegelisahan Rozi
45 45# Nasihat Nyak Tatik
46 46# Terpergok Halomoan
47 47# Akhirnya
48 48# Kecurigaan Butet dan Sri
49 49# Penjelasan Dewa
50 50# Kegalauan Dewa
51 51# Pengakuan Cempaka
52 52# Rozi dan Cempaka menikah
53 53# Rindu yang tak terbendung
54 54# Positif
55 Author bertanya
56 55# Tragedi Angkot
57 56# Kenyataan
58 57# Teman Kost Baru
59 58# Santi Vs Sri
60 59# Curhat Sri kepada Siti
61 60# Pengakuan Dan Salah Paham
62 61# Keinginan yang berbeda
63 62# Mulai Akrab
64 63# Kesedihan Rozi
65 64# Butet vs Halomoan
66 65# Baku hantam
67 66# Hamil
68 67# Becewek Kita Tet..?
69 68# Saya minta maaf..
70 69# Hancurnya Hati Risa
71 70# Terkuak
72 71# Maaf yang tertunda, maaf yang di terima
73 72# Ultimatum Dewa Dan Berita Baik
74 73# Ambu, tolong..
75 74# Ipar beripar
76 75# Tidak ada pernikahan
77 76# Bucin
78 77# Life is choice
79 78# Melamar Siti
80 79# Kesedihan Batra dan Siti
81 80# Kembali Meminta Restu
82 81# Cemburu
83 82# Gagal romantis
84 83# Restu
85 84# Kembali ke Jakarta
86 85# Curhat Butet
87 86# Can I have your phone number?
88 87# Risma
89 88# Wisuda dan kebahagiaan
90 89# Ayo kita keluar malam ini
91 90# Nge-date dengan Matt
92 91# Syarat dari Rozi
93 92# Pertemuan Risa dan Agus
94 Pengumuman
95 93# Matt dan Agus
96 94# Harapan Agus
97 95# Romantis
98 96# Restu Rozi
99 97# Kamu sudah terlambat
100 98# Pernikahan Sri
101 99# MP
102 100# Permintaan maaf
103 101# Pindah Kost
104 102# Bagaimana bisa?
105 103# Pamit
106 104# Time flies
107 105# Wisuda anak Kost Nyak Tatik
108 106# Pernikahan Butet dan Halomoan
109 107# Memang so sweet kali lah kau Bang..
110 108# End
111 Terima kasih
112 Pengumuman Sekuel
Episodes

Updated 112 Episodes

1
01# Prolog
2
02# Cempaka
3
03# Sri
4
04# Butet
5
05# Kost Putri Nyak Tatik
6
06# Jodoh impian Rozi
7
07# Halomoan pengganggu
8
08# Apa iya aku suka sama Butet?
9
09# Kamu?
10
10# Panas!
11
11# Aku suka sama kau, tapi kau suka sama dia.
12
12# Di jambret membawa nikmat
13
13# Sri.. Oh Sri..
14
14# Ungkapan cinta dari Rozi
15
15# Kalau jodoh gak akan kemana-mana
16
16# Pungguk merindukan bulan
17
17# Seperti ada yang kurang
18
18# I love you Sri
19
19# Rencana pulang Kampung
20
20# Sri pulang Kampung
21
21# Ungkapan hati
22
22# Jodoh kali ah..!
23
23# Ribut lagi
24
24# Butet melunak
25
25# Kencan pertama Cempaka
26
26# Awas ko ya Butet..!
27
27# Di grebek
28
28# Besok lu jadi mantu gue!
29
29# Tiba-tiba menjadi istri
30
30# Perjanjian
31
31# Rozi lelaki yang luar biasa
32
32# Risa dan Agus
33
33# Harapan Risa
34
34# Di apelin Halomoan
35
35# Janji Agus
36
36# Jebakan betmen
37
37# Gerah!
38
38# Kenalan dengan Mamak
39
39# Surprise dari Dewa
40
40# Tentang Agus
41
41# Perjalanan pulang ke Jakarta
42
42# Gagal lagi gara-gara Nyak Tatik
43
43# Ucapan Nyak Tatik
44
44# Kegelisahan Rozi
45
45# Nasihat Nyak Tatik
46
46# Terpergok Halomoan
47
47# Akhirnya
48
48# Kecurigaan Butet dan Sri
49
49# Penjelasan Dewa
50
50# Kegalauan Dewa
51
51# Pengakuan Cempaka
52
52# Rozi dan Cempaka menikah
53
53# Rindu yang tak terbendung
54
54# Positif
55
Author bertanya
56
55# Tragedi Angkot
57
56# Kenyataan
58
57# Teman Kost Baru
59
58# Santi Vs Sri
60
59# Curhat Sri kepada Siti
61
60# Pengakuan Dan Salah Paham
62
61# Keinginan yang berbeda
63
62# Mulai Akrab
64
63# Kesedihan Rozi
65
64# Butet vs Halomoan
66
65# Baku hantam
67
66# Hamil
68
67# Becewek Kita Tet..?
69
68# Saya minta maaf..
70
69# Hancurnya Hati Risa
71
70# Terkuak
72
71# Maaf yang tertunda, maaf yang di terima
73
72# Ultimatum Dewa Dan Berita Baik
74
73# Ambu, tolong..
75
74# Ipar beripar
76
75# Tidak ada pernikahan
77
76# Bucin
78
77# Life is choice
79
78# Melamar Siti
80
79# Kesedihan Batra dan Siti
81
80# Kembali Meminta Restu
82
81# Cemburu
83
82# Gagal romantis
84
83# Restu
85
84# Kembali ke Jakarta
86
85# Curhat Butet
87
86# Can I have your phone number?
88
87# Risma
89
88# Wisuda dan kebahagiaan
90
89# Ayo kita keluar malam ini
91
90# Nge-date dengan Matt
92
91# Syarat dari Rozi
93
92# Pertemuan Risa dan Agus
94
Pengumuman
95
93# Matt dan Agus
96
94# Harapan Agus
97
95# Romantis
98
96# Restu Rozi
99
97# Kamu sudah terlambat
100
98# Pernikahan Sri
101
99# MP
102
100# Permintaan maaf
103
101# Pindah Kost
104
102# Bagaimana bisa?
105
103# Pamit
106
104# Time flies
107
105# Wisuda anak Kost Nyak Tatik
108
106# Pernikahan Butet dan Halomoan
109
107# Memang so sweet kali lah kau Bang..
110
108# End
111
Terima kasih
112
Pengumuman Sekuel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!