👋🙋Haii Readers happy reading
Teman teman Ara, Salsa dkk menghampiri Ara di ruang music. Mereka akan mengantarkan Ara ke markas geng The Angel.
Kring... Kring... Kring
Bel pun berbunyi
"Jangan lupa, Ra pulang sekolah oke gue tunggu didepan sekolah 👍ya. " ucap Salsa.
"Okee." ucap Ara
Tak terasa jam pelajaran, telah usai Bel 🔔🔕 tanda pulang berbunyi
Kring.... Kring... Kring
Siswa siswi berhamburan keluar dari kelas masing masing.
Ara pun keluar kelas bersama Salsa dkk. Mereka pun berangkat ke markas the genk Angel di antar bang Refan dan Marfel.
Acara pengangkatan Ara menjadi ketua genk telah usai.Ara pun berlatih memanah dan menembak, juga bela diri.
Tak terasa latihan sudah selesai. Ara pun berpamitan pulang pada genk nya dan Salsa dkk,. Ara pulang bersama abang nya Refan dan Marfel.
Di Mansion Abang Hendra
Sesampainya di Mansion neneknya Ara pun langsung bergegas masuk ke dalam rumah.
" Ara.. capeee bang" ucap Ara
"Sini abang bikin minum dulu. " tegas Rafel.
" Ara kangen nenek bang. " lirih Ara
"Hmmm.. nene pasti datang hari ini. " ucap Marfel.
" bener bang, makasih abang ku. " sambil mencium pipi Marfel.Marfel tersenyum dengan tingkah Ara.
" Mandi dulu sana, badan kamu bau dee. " ucap Refan.
" Iya aku mau mandi bang. "ucap Ara sambil melangkahkan kakinya menuju kamarnya di atas, membuka pintu kamar meletakkan tasnya dimeja dan menuju kamar mandi.
Setelah selesai mandi Ara pun bergegas keluar kamar karena cacing dalam perutnya sedang berperang. Ara perlahan menuruni tangga. mendengar suara nenek nya. "Apa benar itu nenek". tanya Ara pelan.
"Nenek ... Ara kangen banget sama nenek," ujar Ara sambil memeluk sang nenek.
Nenek Ara yang menerima perlakuan seperti itu langsung tersenyum sambil membelai rambut panjang Ara.
"Eh, di kacangin deh," sindir Refan, dan Marfel
"Eh iya, nenek lupa ada cucu cucu nenek yang ganteng ini sini nenek peluk," kata Farida-nenek mereka.
Aksi pelukan pun terjadi mereka melepaskan rindu dan juga saling menguatkan atas kepergian orang tua Ara dan Refan dan Marfel
"Ayok kita makan siang, kakek dah lapar nech," ajak sang kakek dan langsung merangkul pundak Refan dan diikuti Marfel di belakang nya.
Refan, Marfel dan Ara langsung mengikuti kakek nenek menuju ruang makan. Selama perjalanan ke ruang makan Ara selalu saja minta di peluk oleh sang nenek, begitulah Ara jika dia sudah ketemu sang nenek akan berubah menjadi gadis yang manja bahkan sangat manja.
Dimeja makan, nenek menanyakan abang Hendra, Karfel dan Rizal. "Kemana abang abangmu yang lain, Ra. " ucap nenek sambil menatap Ara.
"Lagi sibuk nenek, sore biasa nya abang pulang nenek, kalo bang Hendra lagi keluar kota nek. " jawab Ara.Nenek pun mengangguk sambil tersenyum melihat Ara. Acara makan siang pun berlangsung tenang.
Setelah acara makan siang mereka pun bercerita sambil menonton TV sama nenek kakek nya, eh Ara malah ketiduran di samping nenek nya.
"Refan angkat adikmu, kasihan dia," kata sang nenek.
"Nyusahin," ketus Refan.
Refan pun menggendong Ara ke kamarnya.
Di pagi 🌄🙋 hari ini adalah hari 🌞⛪Minggu
Sang surya kini sudah kembali ke peraduan sekarang giliran sang bulan yang menemani manusia di muka bumi ini. Ara sedari tadi bersanding kecil sambil membantu nenek memotong wortel untuk sayur sup kesukaan Ara.
Jika kalian bertanya kemana pembantu di rumah itu maka jawabannya tidak ada, nenek Ara yang mengerjakan semuanya sendiri kecuali mengepel lantai dan mencuci baju ia meminta untuk di bantu oleh istri supir pribadi mereka.
"Nek? Om Rey di mana?" tanya Ara tiba-tiba.
"Oh, om Rey sekarang lagi di kota Y," jawab nenek.
Om Rey memang belum menikah ia tinggal sendiri di kota Y dekat dengan sekolah Ara dan Refan dulu.
"Besok pagi kalian ke sekolah yah," kata sang nenek dan hanya di balas anggukan oleh Ara.
Acara memasak pun telah usai, kini mereka menikmati acara sarapan pagi bersama kakek nenek nya.
Setelah selesai makan, bang Hendra pun datang pulang kerumah.
"Assalamu'alaikum nek, " ucap Hendra.
"Wa'alaikumsalam.. " jawab kakek nenek nya.
"Maaf Hendra baru pulang nek, kek. " lirih Hendra.
" Cucu nenek yang ganteng yang suka bikin nenek panik. " ucap nenek sambil mengelus punggung bang Hendra.
"Ya, tidak apa yang penting kamu jaga kesehatan dan ade ade mu ya. " tegas sang kakek., sementara nenek cuma tersenyum mengangguk.
"Bang, katanya mau ngajakin nenek kakek jalan jalan yaa. " seru Ara.
"Nenek apa kamu princess. " sindir bang Hendra, Ara malas memutar bola mata nya.
"Boleh, abang ganti baju dulu ya princess abang. " sambil mencium pipi Ara dan mengacak rambut Ara, Ara pun mengerecut kan bibirnya, rambutnya jadi acak acakan lagi. nenek tertawa gemas melihat tingkah cucu cucunya.
Akhirnya mereka pun Ara bersama abang dan kakek nenek nya berjalan jalan ke taman hiburan yang Ara minta.
Setelah sore mereka pun bergegas pulang tak lupa mereka mampir dulu ke restoran buat mengisi perut mereka.
Setelah selesai makan, jam sudah menunjukan pukul 7 malam ketika mereka sampai dirumah.
Dirumah mereka bersenda gurau dan Ara menonton drakor kesukaannya ditemani sang nenek. walau nenek nya ga mengerti drakor demi cucu kesayangan nya nenek pun rela sambil melihat tingkah cucu gadisnya gemas.
Belum juga selesai menonton.
"Ne, Ara bosen.. Ara mau nyanyi aja ya buat nenek. " ucap Ara sambil berlari menuju kamar nya.
"Jangan lari lari cu. " kata nenek.
Ara pun kembali membawa 🎸gitarnya.
"Kenapa cobaan terus datang pada Ara?" ujar Ara lirih.
Petik kan gitar mulai terdengar suara merdu Ara pun mulai ia keluarkan.
Berat bebanku
Meninggalkanmu
Separuh nafas jiwaku sirna
Bukan salahmu
Apa dayaku
Mungkin benar cinta sejati tak berpihak pada kita
Kasihku
Sampai disini kisah kita
Jangan tangisi keadaannya
Bukan karena kita berbeda
Dengarkan
Dengarkan lagu lagu ini
Melodi rintihan hati ini
Kisah kita
Berakhir di Januari
Selamat tinggal kisah sejatiku
Wow pergilah
Kasihku
Sampai disini kisah kita
Jangan tangisi keadaannya
Bukan karena kita berbeda wow
Dengarkan lagu lagu ini…
Ara bernyanyi di iringi dengan air mata yang jatuh dari mata indahnya, mengapa semuanya berakhir pada bulan Januari? Ara tak sanggup menanggung semua ini.
"Siap jatuh cinta dan siap untuk jatuh ke dalam lubang yang suram Ara," ujar Hendra tiba-tiba.
"Kak, Ara capek," ujar Ara sambil memeluk Hendra.
[Bunuh dia!] ketik Hendra di ponselnya.
Ara seorang gadis kecil yang sedari dulu takut dengan hal yang sadis, selalu gembira, ceria, senyum indah tak luput dari bibir indahnya kini berganti dengan Ara yang jutek juga dingin. Bukan hanya itu sekarang Ara sudah bertekad untuk melenyapkan siapa saja yang menjadi penghalang dari dirinya.
"Tidurlah, nenek sama kakek juga mau istirahat. " ucap bang Hendra
"Nek, kek Ara tidur dlu ya. " kata Ara sambil menciumi pipi nenek dan kakeknya tak lupa kelima Abang nya."Mimpi yang indah princess nya abang. "ucap Hendra
Di 🌄🙋pagii hari
Keesokan harinya Ara yang bangun kesiangan langsung menyalakan motornya untuk berangkat ke sekolah. Ini semua karena Hendra, jika Hendra tidak mengajaknya untuk bermain PS pasti Ara tidak akan terlambat.
Pintu gerbang sudah di tutup rapat. Reno menunggu di depan gerbang beserta kedua rekannya Arka dan Bagas.
Mereka bertiga adalah ketua, wakil dan juga sekretaris OSIS. Jadi karena piket mereka untuk menjaga gerbang maka mereka menjalaninya lumayan liat cewek cantik.
"Udah rambut pirang, rok pendek, lengan baju di lipat, mau jadi apa sih luh?" sindir Reno
"Minggir!" tekan Ara.
"Loh harus lari keliling lapangan sekarang!" perintah Reno.
"Jangan pernah ngatur gue!" ketus Ara.
Reno tidak tinggal diam, ia mencekal pergelangan tangan Ara alhasil Ara berbalik ke arah Reno. "Selesaikan hukuman loh!" ujar Reno.
"Gak mau!" teriak Ara di tengah lapangan.
Memang tadi Reno menyeret Ara ke tengah lapangan, aksi keduanya menyita perhatian dari seluruh siswa bahkan tak jarang dari mereka yang mengambil gambar Ara dan Reno.
"Itu kak Reno?" tanya seorang siswi.
"Aku baru pertama liat kak Reno pegang tangan cewek," ujar siswi lainnya.
"Lari keliling lapangan lima belas kali atau bersihkan toilet di sekolah ini!" tekan Reno
"Gak keduanya!" ketus Ara.
Reno langsung menatap tajam mata Ara, Ara yang memiliki trauma dengan cara seseorang melihatnya begitu langsung berlari meninggalkan lapangan. Tujuan Ara saat ini adalah atap sekolah sungguh Ara benar-benar takut dengan tatapan tajam seseorang.
"Dia takut dengan cara loh liat dia," ujar Refan menepuk bahu Reno
"Kenapa?" tanya Reno bingung.
"Trauma," ungkap Refan.
Reno yang mendengar itu langsung berlari menyusul Ara ke atap sekolah. Sungguh Reno tidak ingin membuat gadisnya sedih. Tunggu apa? Gadisnya? Sejak kapan mereka pacaran? Entah author juga gak tahu tuh.
Isak tangis mulai terdengar dari bibir mungil Ara. Jujur ia sangat takut dengan tatapan tajam seseorang, jika ini bukan karena ayahnya sudah pasti ia tidak akan begini.
"Maaf," ujar Reno tiba-tiba.
"Sana! Pergi!" teriak Ara histeris.
Reno langsung berjalan memeluk tubuh Ara, baju Reno basah dengan air mata Ara sekarang. Jujur Reno tidak sanggup melihat Ara menangis rasanya seperti hatinya yang sakit bahkan sangat sakit melihat kondisi Ara.
"Eh? Kok ringan?" ternyata Ara tertidur di pelukkan Reno
Reno yang melihat itu langsung menggendong Ara ala bride style dan membaringkan Ara di sofa yang memang sudah di sediakan di sana.
[Izinin gue sama Ara] pesan Reno pada Arka.
👋🙋Haii Readers..
Ada yang masih inget ga ketua OSIS nya Arka pa Reno?
Maaf kalo ada salah kata dan pengetikan.
Silakan tinggalkan jejak 👣 like dan koment bawelnya author tunggu..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
Auteutic Story
kok gak nyambung? eps sebelum nya ketua osisnya bukan reno,sekarang reno. 🤦🏻🤦🏻
2021-04-06
0
Riyanti
lanjut kaka
2021-03-14
1
Abu Alfin
makin menarik thor
2021-03-08
3