👋🙋 Haii Readers selamat membaca, Happy days🥰🥰🥰
Marfel, Refan, Karfel dan Rizal pun terkejut⚡
"Apa itu Benar kak? " tanya Rizal,Hendra pun mengangguk.
"Sepertinya Ara sudah dewasa" ucap Karfel tersenyum.
"Itu benar, tapi kita harus mendidik Ara dengan benar agar dia tidak membunuh orang yang tak bersalah" Ucap Hendra.
"Itu benar kak"ucap Karfel.
#Skip_Satu_Minggu_Kemudian
" Ara cepat kita sudah terlambat"Ucap Refan.
"Iya bang, ini Ara udah siap kok" Ucap Ara seraya berlari.
"Ara, apa kau sudah makan" Tanya Marfel yang melihat Ara berlari
"Tidak bang, Ara udah telat nanti Ara beli makan di kantin aja, Muach" Ara mencium pipi Marfel.Marfel pun tersenyum setelah itu dia ingin berlari namun..
"Ehem, Ara.. " Ucap Refan seraya memberi kode bahwa dia juga ingin di cium.
"Lupa bang, muach" Ara pun mencium Refan dan segera berlari, Hendra pun tersenyum kecut karna dia tidak di cium oleh ade nya
"Ara Ayo masuk" Ucap Refan dari dalam mobil
"Iya bang" Ara pun masuk,dan saat Refan ingin melajukan mobil nya Ara menghentikan nya dan berkata
"Bang,sebentar Ara ada yang kelupaan" ucap nya seraya keluar dari mobil dan kembali masuk ke apartemen
"Ara kenapa kembali lagi, ada yang ketinggalan? " Tanya Marfel
"Ada bang" ucapnya seraya memeluk Hendra
"Ada apa Ara? " Tanya Hendra
"Muach muach muach, Ara lupa cium abng" ucapnya seraya mencium pipi kanan, pipi kiri, dan dahi Hendra
"Hmmm, sudah sudah pergi lah kesekolah kau sudah terlambat" ucap Hendra lembut, Ara mengangguk dan segera berlari ke mobil
"Waaah kak, aku iri pada mu aku mendapatkan satu ciuman di pipi saja sedangkan kau di pipi kanan, kiri, dahi dan bahkan kau di peluk sama ara...aaah aku benar benar iri padamu kak" Ucap Rizal.
"Sudah lah, cepat habiskan makanan mu aku pergi ke kantor dulu" Ucap Hendra seraya mengelap mulut nya dan pergi kekantor
"Aiiiis kak Hendra benar pelit bicara, bahkan sifat nya sangat susah di tebak" Ucap Refan..
"Haaah, sejak ayah dan ibu meninggal dia jadi berubah" Ucap Marfel tersenyum pahit
#Mobil_Refan
"Ara cepatlah, pasang sabuk pengaman mu kita akan naik mobil tapi terasa seperti naik pesawat" ucap Refan dan langsung melakukan mobilnya dengan kelajuan di atas rata rata.
DUNIA RENO
Pagi itu Reno sedang bersiap-siap untuk pergi ke bandara. Tujuannya untuk menjemput mamanya yang baru saja pulang dari luar negeri.
“Pagi Ma,” sapa Reno pada Mamanya_Dewi
“Pagi juga sayang, udah yuk sarapan terus jemput Papa kamu,” kata Mamanya dan memberikan roti yang sudah dikasih slay.
“Siap Ma,” balas Reno dan memakan rotinya.
Setelah sarapan Reno pamit pada mamanya dan berbegas berangkat takut nanti sang papa menunggunya. Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal. Selang beberapa menit akhirnya ia tiba di bandara.
Ia Celingak-celinguk mencari keberadaan sang mama namun tiba-tiba netranya tertuju pada seorang perempuan yang sangat ia kenal baru turun dari mobil. Orang itu tak lain adalah Ara, awalnya ia ingin menghampirinya namun melihat Ara berlari pada seorang pemuda membuat dirinya mengurungkan niatnya. Hatinya sakit saat melihat Ara memeluk serta mencium pemuda itu dengan sangat mesra. Reno menggepalkan tangannya dan berlalu pergi.
“Sial!”
DI 🌛🌟Malam Hari Mansion Ara
Malam hari di kediaman keluarga Arrabel. Mereka sedang duduk santai di sofa yang berada di ruang tamu dan berbincang-bincang.
“Bang,” panggil Ara pada Hendra abangnya.
“Iya. Ada apa?” tanya abangnya dan mengelus rambut adiknya.
“Abang nggak punya hadiah apa buat Ara? Kok abang abang aja yang di kasih,” ucap Ara dan memonyongkan bibirnya.
Abang abangnya hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan ade nya tu. Hendra yang melihat adiknya ngambek, tersenyum tipis dan mengambil sesuatu di saku celanya. Ia mengeluarkan sebuah kotak berbentuk hati.
“Nih. Hadiah ini khusus buat adik abang yang paling cute,” ujar Hendra dan memberikan kotak itu.
Ara menerima kotak pemberian abangnya dan tersenyum manis padanya. Karena penasaran ia langsung membukanya. Matanya berbinar saat melihat isi dalam kotak itu, sebuah kalung yang sangat cantik berkilau dan tertulis namanya di situ membuat dirinya berhambur memeluk abangnya saking senangnya.
“Makasih bang, Ara suka,” ucap Ara dan mencium pipi Hendra.
“Iya sama-sama, sini abang pasangin,” kata abangnya dan di balas anggukan olehnya.
Ara sangat senang melihat kalung itu melekat di lehernya ia langsung memperlihatkannya pada abang-abangya.
“Cantik nggak bang,?” tanya Ara
Abang abang hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum manis pada ade nya sebagai jawaban. Setelah lama berbincang-bincang semuanya bangkit menuju kamar masing-masing karena sudah waktunya tidur.
Pagi Hari nya
Pagi hari di kediaman keluarga Reno terlihat dirinya baru saja bangun dan bergegas melakukan ritualnya setelah itu ia pun turun untuk sarapan.
“Pagi Ma, Pa,” sapa Reno
“Pagi juga sayang,” jawabnya Kompak.
Reno langsung duduk dan sarapan setelah itu ia bergegas pergi ke sekolah.
“Pa, Ma, Reno berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum,” ucap Reno dan menyalimi orang tuanya.
“Waalaikumsalam, hati-hati Nak.” jawab Mamanya.
Reno hanya menganggukan Kepalanya dan berlalu pergi. Ia mengendarai motornya dan melaju dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia selalu saja memikirkan apa hubungan Ara dengan pemuda itu? Hatinya resah memikirkannya.
Di sekolah Reno
Sampai akhirnya ia tiba di sekolah. Reno turun dari motornya, saat ia ingin melangkah tiba-tiba ia mendengar suara mobil yang baru saja sampai di depan gerbang. Ia melihat mobil itu sangat mirip dengan mobil yang kemarin Ara pakai, membuat dirinya bersembunyi di balik pohon yang ada di dekatnya untuk mengintip mobil itu. Pria itu turun dari mobil membukakan pintu untuk Ara.
Reno merasakan sesak di dadanya melihat Ara mencium pipi pria itu. Ia melihat Ara sangatlah akrab dengan pria itu membuat dirinya berangsur mundur dan meninggalkan tempat itu menuju ke kelasnya. Dalam perjalanan menuju kelasnya ia terlihat menatap kosong ke depan. Tiba-tiba...
Brukk!
Karena tidak melihat jalan Reno menabrak seorang gadis saat ingin berbelok. Gadis itu hampir saja jatuh jika ia tidak langsung menangkapnya. Saat yang bersamaan Ara juga lewat di situ dan melihat Reno bersama seorang gadis membuat dirinya cepat-cepat berbalik mencari jalan lain dan tanpa sengaja menginjak sebuah botol.
Krekk!
Ara langsung berlari dengan sekuat tenaganya
agar tidak ketahuan, sementara Reno langsung tersadar dan melepaskan gadis itu, membuat gadis itu terjatuh. Reno mencari sumber suara itu dan tidak menemukan siapa-siapa. Ia pun secepatnya berlalu pergi ke kelasnya tanpa mempedulikan gadis itu yang meminta bantuannya.
“Duh, hampir aja ketahuan. Untung gue punya kekuatan super,” kata Ara saat sudah jauh dan mengelus dadanya.
Ara pun berlari ke kelasnya karena bunyi lonceng masuk sudah berbunyi. Saat sampai di kelas ia kaget karena gurunya sudah ada di kelas. Ia pun tersenyum kikuk dan masuk walaupun tatapan tajam gurunya mengarah padanya.
“Hey kamu, Sini!” panggil gurunya.
“Saya Bu?” tunjuk Ara pada dirinya.
“Iya, iyalah. Sini! Kamu tau kan saya paling tidak suka kalau jam pelajaran saya ada yang terlambat!” ujar gurunya tegas.
“I--ya B--u,” jawabnya gagap.
“Karena kamu terlambat, jadi sekarang kamu hormat di depan bendera sampai jam istirahat!
SEKARANG!” ucap gurunya lantang.
“Ta--pi B--u ----”
Belum sempat Ara menyelesaikan ucapannya sudah di potong oleh gurunya.
“Kamu mau hukuman kamu ibu tambah!” ucap Gurunya dan menatapnya tajam.
Ara hanya menhembuskan nafasnya gusar dan keluar dari kelas menuju lapangan untuk hormat.
“Ish, dasar guru galak! Cuman terlambat beberapa menit aja langsung di hukum!” omel Ara saat perjalanan menuju lapangan.
Setelah selesai melaksanakan hukuman dari gurunya Ara pun, kembali masuk. dalam kelas.
Pelajaran pertama di mulai yaitu pelajaran yang sangat membuat siapa saja bosan dengan pelajaran itu, yah pelajaran fisika yang sangat mengharuskan untuk menghafal rumus-rumus yang membingungkan.
Kring .... Kring... Kring
Suara bel membuat semua tersenyum bahagia, akhirnya hal yang mereka tunggu-tunggu telah tiba
Ara orangnya tidak suka ke kantin sekolah jika ia sedang malas berjalan, untung saja sangat nenek memberikan ia bekal makanan kesukaannya jadi ia bisa makan di dalam kelas saja. Setelah Ara selesai makan ia memutuskan untuk berjalan mengelilingi sekolah ini, saat sedang mengelilingi sekolah, mata Ara tak sengaja menatap ruangan yang sangat ia kagumi sejak dari dulu.
Ceklek
Pintu masuk di buka oleh Ara dan menampilkan banyak sekali alat musik di ruangan ini, mata Ara langsung tertuju pada piano yang berada di sudut ruangan itu dengan langkah besar Ara mendekati piano itu. Tangan-tangan mungil Ara dengan lincah mempermainkan nada demi nada dan terciptalah suatu lagu yang indah yang sangat indah
Kuhampiri jalan yang kita lewati
Setiap hari kita di sini
Kumenanti hadirmu 'tuk kembali
Hanya kenangan yang tersisa di sini
Namun sekarang kau t'lah pergi
Dan kuyakini kau takkan kembali
Mungkin hari ini
Hari esok atau nanti
Berjuta memori yang terpatrI
Dalam hati ini
Mungkin hari ini
Hari esok atau nanti
Tak lagi saling menyapa
Meski kumasih harapkanmu
Kumenanti hadirmu 'tuk kembali
Hanya kenangan yang tersisa di sini
(Namun sekarang)
Namun sekarang kau t'lah pergi
Dan kuyakini kau takkan kembali
Mungkin hari ini
Hari esok atau nanti
Berjuta memori yang terpatrI
Dalam hati ini
Mungkin hari ini
Hari esok atau nanti
Tak lagi saling menyapa
Meski kumasih harapkanmu
Sesungguhnya hatiku
Tak sanggup menerima
Meski kumasih harapkanmu (harapkanmu)
Meski kumasih harapkanmu
Wo-ooh
Kurelakanmu
Ara terus saja memainkan piano sampai lagu habis, jujur saja Ara belum sepenuhnya ikhlas atas kepergian kedua orang tuanya, namun mau bagaimana lagi? Ini sudah takdir Ara
Tepuk kan tangan dari seorang pria yang berdiri di pintu membuat Ara tersadar dari lamunannya.
"Suara loh bagus," ungkap Reno.
"Hm," jawab Ara dan langsung pergi dari ruangan musik.
"Menarik," batin seseorang.
👋🙋Haii para reader
🙏💕🙏💕Terima kasih sudah membaca novel pertama author.
Semoga kalian semua suka ya😍😍
Up ya author lupa nech genk nya Ara apa kabar, gimana kelanjutan Ara sebagai ketua genk The ngel??
Jangan lupa tinggalkan 👣jejak ya like dan koment bawel nya author ✋tunggu bye
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
Anyta Djami Lay
visualnya....
2022-08-16
0
Wah yuni
bingung sama jalan cerita nya
2022-01-27
0
Mas Halu
lebih seru cerita Ara sama Reno nya dari pada gank nya taw org yg bunuh ortunya
2021-11-12
0