Kampus
Di ruang perpustakaan seorang wanita terlihat sedang melamun.
" dor!".
"Huh, ngagetin aja kamu Din" ucap Yasmin sambil mengelus dadanya karena dikagetkan oleh suara Dinda sahabatnya.
"Melamun aja kenapa, Yas? Keliatannya banyak pikiran?" tanya Dinda penuh selidik.
Dinda Wulandari, dia adalah sahabat Yasmin di kampus, mereka sama - sama menempuh jurusan yang sama FKIP mengambil kelas Non-Reguler karena Yasmin sudah bekerja sebagai guru di sekolah swasta.
"Nggak ada masalah apa-apa kok, Din, hanya kepikiran kejadian kemaren" jawab Yasmin sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi.
"Memang ada kejadian apa sampai membuat seorang Yasmin galau? Wah jangan-jangan masalah cowok nih?" tebak Dinda dengan nada menggoda.
"Ya," jawab Yasmin.
"Wah-wah cowok dari planet mana yang bisa meruntuhkan hati seorang Yasmin Kusuma Putri," ucap Dinda sambil menggelengkan kepalanya.
"Kemarin tuh aku pulang dari toko buku mampir ke restoran ayam goreng langganan ku, terus aku lihat dua anak kecil yg kumal ngeliatin aku makan dari luar restoran karena kasihan aku traktir tuh dua bocah. Nah pas aku bayar di kasir eh ternyata dah dibayarin sama seseorang. Dan anehnya di nota tagihan itu ada gambar emoji tersenyum dan ada tulisannya "Amazing Cantik" ucap Yasmin memberi penjelasan.
"Kamu nanya nggak sama petugas kasirnya?" tanya Dinda Kepo.
"Tanya sih, kata petugas kasirnya katanya yang bayar bapak tentara gitu," jawab Yasmin.
"Kok bapak sih berarti dah tua dong?" ucap Dinda berkomentar.
"Gak tau, Din karena aku nggak nanya sama petugas kasir, aku cuma heran aja hari gini masih ada orang yang dermawan. Dan anehnya di nota pakai ditulisi gitu lagi," jawab Yasmin.
"Aku punya firasat baik nih," ucap Dinda sambil tersenyum menggoda.
"Firasat baik apaan sih?, Ngaco aja," sahut Yasmin kesal.
"Gini ya nona Yasmin, kamu nyadar nggak tulisan di nota itu kode buatmu?. Bisa jadi cowok tentara yang bayarin diam diam kamu itu naksir sama kamu."
Yasmin yang mendengarkan pendapat sohibnya hanya terdiam dia nggak nyangka sohibnya memprediksi motif tentara misterius yang sudah membayar makanannya.
"Apa benar yang di katakan si Dinda? , Naksir aku?. Kaya nggak masuk akal, selama ini aku nggak punya kenalan tentara. Ya Allah ini benar-benar membuatku jadi tidak waras mikirin orang yang aku kenal," batin Yasmin.
"Heh,Tuan Putri di ajak ngomong malah ngelamun lagi!. Awas lama-lama kamu gila baru tau rasa," ucap Dinda kesal sambil memukul lengan Yasmin.
"Gara-gara omonganmu tuh aku malah semakin galau mikir cowok yang nggak aku kenal," ucap Yasmin cemberut.
"Tunggu-tunggu perasaan kamu pernah cerita waktu jaman SMA kamu pingin banget ya punya pacar tentara?. Sekarang doa mu terkabul, Yas, kamu tidak usah susah-susah cari sudah datang sendiri, walaupun wujudnya belum pernah lihat hiihii," ucap Dinda sambil tertawa cekikikan.
"Iya sih dulu jaman SMA aku pernah punya cita-cita punya pendamping hidup seorang tentara, pada waktu itu aku punya pola pikir rasanya kalau punya suami tentara rasanya istimewa. Daripada pacaran sama teman sebaya yang masih ABG. Mau minta traktir pasti nggak punya uang, walaupun banyak teman yang mengatakan jadi istri tentara itu nggak enak, harus LDR, belum lagi kalau pulang tinggal nama. Tetapi semua itu tak membuat keinginanku punya suami tentara surut. Aku malah merasa tertantang," ucap Yasmin menceritakan cita cita masa lalunya.
Dinda yang mendengarkan cerita Yasmin hanya menjadi pendengar setia.
"Apa sekarang cita-cita mu kepingin jadi istri tentara itu masih?," tanya Dinda.
Mendengar pertanyaan sahabatnya, Yasmin menghembuskan nafas seperi ada beban di hatinya dan berkata, "sekarang aku sudah tidak kepingin lagi punya suami tentara."
"Kenapa, Yas ?" tanya Dinda penasaran.
"Pertama, aku sudah bukan ABG lagi, cara berfikir ku juga sudah berubah, kedua kondisi bundaku tahun terakhir ini semakin menurun karena penyakit kanker yang di deritanya. Kalau aku punya suami tentara pastinya aku harus ikut kemanapun suamiku di tempatkan. Pastinya dengan konsekuensi yang lebih berat daripada menjadi istri orang sipil, terus bundaku yang mau ngurusi siapa," ucap Yasmin dengan raut wajah sedih.
Dinda yang mendengar curhatan sahabatnya itu merasa prihatin
"Memang keadaan penyakit bundamu sudah sangat parah ya?" tanya Dinda.
"Parah sih nggak, tetapi perasaan beliau itu makin sensitif jadi aku harus hati hati merawatnya," jawab Yasmin.
"Memangnya kakak sama adik mu pada kemana?, apa mereka tidak ikut merawat bunda?," tanya Dinda kepo.
"Kakak dan adik ku juga ikut merawat tapi 'kan hanya sebatas, abangku sudah nikah dan tinggal di kota lain. Sedangkan Andre tahu sendirilah ngurusi diri sendiri sering error apa lagi ikut ngurusi bunda. Lagian Andre kuliah di luar kota. Jadi mau nggak mau aku sendiri dan ayah yang jagain bunda," jawab Yasmin.
"Maaf ya ,Yas. Aku nggak bermaksud buat kamu jadi sedih. Aku hanya bisa mendoakan semoga bundamu cepat sembuh," ucap Dinda sambil mengusap punggung Yasmin menenangkan. Lalu Dinda melihat jam di pergelangan tangannya ternyata sudah menunjukkan jam 11.30.
"Eh, hampir jam 12, lebih baik kita lunch yuk lapar nih, Yas" ajak Dinda.
Mendengar ajakan sohibnya, Yasmin pun hanya mengangguk serta bangkit dari duduknya. Duo cewek itupun meninggalkan perpustakaan menuju warung makan depan kampus.
****
Hari ini diadakan latihan untuk persiapan misi menangani pemberontak di propinsi P, tetapi bayangan wajah Yasmin berkelebat di pikirannya, karena kurang fokus hampir saja dia tadi hampir dikalahkan prajurit juniornya saat adu kanuragan. Dicky yang melihat performace Yudha saat latihan hanya geleng geleng kepala karena dia tahu apa penyebab menurunnya performance seorang Yudha.
Setelah dirasa cukup Lettu Dicky mengakhiri latihan sesi pertama. Dia menyuruh semua anggota beristirahat sejenak sebelum masuk sesi latihan selanjutnya yaitu menembak.
Seorang cowok terlihat beristirahat dibawah pohon sambil minum air mineral, yah dia adalah Yudha. Tentara berpangkat Lettu itu sedang mengistirahatkan sejenak tubuhnya juga berusaha membangun konsentrasi agar bayangan wanita yang sudah mencuri hatinya bisa pergi untuk sementara.
"Ya Allah, lama hamba mencari tambatan hati yang bisa mengerti aku, profesi aku yang penuh dengan resiko ini, dan akhirnya aku menemukannya, tetapi rasanya sulit sekali ku gapai. Sekedar tahu namanya saja tidak, aku hanya berharap akan ada keajaiban dari-Mu. Mempertemukan kami kembali, jadikan dia Persitku yang sejati" bantulah aku Ya Allah agar bisa berkonsentrasi pada latihan ini bangsaku sedang membutuhkan aku dan rekan rekanku. Semoga misi ini berhasil dan tidak ada korban jiwa lagi , lindungi kami ya Alla**h," batin Yudha berdoa dalam diamnya.
Hai kakak Reader tolong like & vote nya ya
Terima kasih
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Tatik R
ngabsen dan mulai marathon
2023-03-31
0
Lina Susilo
tenang yud klu memang jodoh pasti kalian akn bertemu lagi
2022-10-23
0
Aqiyu
baca doanya Yudha kok jadi nangis😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢
2022-04-17
0