Cinta Yudha
Mohon perhatiannya ya para readers yang sudah bersedia mampir di novel saya. Author mohon maaf yang sebesar besarnya jika tulisan author banyak kekurangan karena ini karya pertama saya dan saya juga mohon maaf jika ada protokol kemiliteran dan jenjang kepangkatan yang tidak sesuai dikarenakan keterbatasan pengetahuan author tentang militer.🙏🙏🙏
Happy Reading
"Yudha aku lapar nih mampir makan dulu yuk sebelum pulang ke Markas," pinta Raka.
"Oke mau makan dimana?"tanya Yudha.
"Makan di restoran biasa aja, yang agak murah maklum Bro tanggal tua," ucap raka sambil nyengir kuda. Yudha menanggapi ocehan sohibnya hanya senyum, lalu mereka sudah masuk di pelataran restoran, setelah memarkirkan mobilnya dua cowok cool itu pun segera memilih tempat duduk dan memesan makanan.
Di sela-sela makannya Yudha menangkap sosok wanita cantik berhijab duduk sendirian dengan santainya menikmati makanannya. Tetapi yang cukup menarik perhatian Yudha adalah sikap sosok cantik itu pada dua anak kecil yang terlihat kumal.
Sosok cantik tersebut bernama Yasmin Kusuma Putri. Biasa dipanggil Yasmin. Yasmin sedang menikmati makan siangnya, disela-sela makannya Yasmin melihat dua bocah yang sedari tadi melihatnya makan.
"Hai sini, Dek," panggil Yasmin pada dua bocah tersebut. Kedua bocah tersebut langsung menghampiri Yasmin.
"Siapa nama kalian?" tanya Yasmin.
"Namaku Adi, Kak dan ini Adikku Emy" jawab Adi.
"Kenapa kalian lihat Kakak makan dengan tatapan seperti itu?" apa kalian lapar?"tanya Yasmin.
Kedua anak tersebut hanya mengangguk mendengar pertanyaan Yasmin.
"Kalian duduklah!, dan kalian mau pesan apa?" perintah Yasmin.
"Samakan punya Kakak saja, tapi boleh tidak yang satu porsi dibungkus" tanya Adi dengan raut wajah takut.
"Lho, kenapa yang satu dibungkus?" tanya Yasmin heran.
"Makanan yang satu lagi mau kita kasihkan ibu di rumah, Kak. Kasihan ibu kami pasti juga belum makan," jawab Adi.
Yasmin yang mendengar jawaban Adi merasakan sesak di dadanya, rasanya ia akan susah melanjutkan makannya mendengar pernyataan Adi barusan, dengan nafas berat Yasmin berkata, "soal ibumu nanti Kakak pesankan lagi, jangan khawatir."
Mendengar perkataan Yasmin kedua Kakak Adik itupun tersenyum bahagia, lalu Yasmin segera memanggil pelayan untuk menambah pesanan. Tak lama kemudian makanan pesanan Yasmin datang. Adi dan Emy langsung menyantap makanan tersebut dengan lahab, seperti orang seminggu tidak makan.
Yasmin melongo melihat kedua anak kecil di depannya makan dengan lahapnya, melihat cara makan Adi dan Emy rasanya dia sudah kenyang.
Di sela-sela makannya Yasmin bertanya, "makan kalian lahap sekali, apa makanannya sungguh enak?."
"Enak sekali Kak, semenjak ayah meninggal, kami jarang makan enak, Kak. bisa makan satu kali sehari saja sudah bersyukur Kak" ucap Emy menimpali.
"O," hanya itu yang keluar dari mulut Yasmin menangapi omongan Emy.
"Ngomong-ngomong kalian sekolah dimana? dan kelas berapa?" tanya Yasmin.
"Kita sekolah di SDN 4, aku kelas 5 sedangkan adikku Emy kelas 2," jawab Adi antusias.
"Lalu orang tua kalian kerja apa?" tanya Yasmin lagi.
"Ibu kami bekerja sebagai buruh cuci, ya serabutan lah, Kak, siapa yang butuh bantuan ibu, selama ibu masih bisa ya diterima Kak kerjaan itu. Lumayan bisa tambah-tambah, sedangkan ayah kami sudah meninggal dua tahun yang lalu. Makanya kami kasihan pada ibu, lalu kami berinisiatif membantu ibu dengan mengumpulkan barang bekas sepulang sekolah," jawab Adi dengan raut wajah sedih tapi terlihat tegar.
Adegan dan pembicaraan Yasmin dan dua bocah tersebut tak lepas dari pandangan dan pendengaran Yudha yang sedari tadi memperhatikan mereka karena tempat duduk Yasmin dan Yudha tidak terlalu jauh. Yudha mendengar dan melihat dengan jelas percakapan Yasmin dan kedua anak kecil tersebut.
"A**mazing," satu kata terlontar begitu saja dari mulut Yudha.
Raka yang mendengar ucapan sohibnya langsung menghentikan makannya dan bertanya. Hei apanya yang amazing?, dari tadi kamu tidak segera makan, lihat apaan sih?" tanya Raka dengan nada penasaran.
Lihat bidadari dari surga," jawab Yudha enteng sambil menyesap minumannya lalu melanjutkan menyantap makanannya
"What!, bidadari surga dari mana?" tanya Raka heran."
"Itu dibelakang kamu yang sama dua anak kecil," jawab Yudha.
Mendengar jawaban Yudha, Raka langsung memutar kepalanya menoleh untuk melihat bidadari yang dimaksud sohibnya.
"Jangan bilang kamu jatuh cinta pandangan pertama, Bro!" ucap Raka dengan nada mengejek.
"Kalau ya kenapa? ini calon istri impian" ucap Yudha.
"Jangan ngawur kamu, siapa tahu tuh cewek sudah punya cowok atau barangkali sudah menikah," ucap Raka menangapi pernyataan sohibnya yang terlihat berkhayal itu.
"Makanya itu gue harus cari tahu status tuh cewek, bantuin cari caranya dong, Raka, jangan makan melulu," ucap Yudha dengan nada kesal karena Raka sepertinya tak menggubris ucapannya.
"Bukannya gue gak mau bantuin, lu. Tapi aku lagi menikmati makananku, kalau aku dah kenyang ntar aku bantuin mikir, lagian gak mungkin dengan pakaian dinas yang lengkap gini langsung nyamperin cewek begitu aja, bisa hancur reputasi kita, mengerti tidak?" ucap Raka.
Mendengar tanggapan Raka, membuat Yudha kesal seolah sohibnya itu tak peduli padanya.
Yudha memikirkan perkataan Raka" benar juga kata Raka. Nggak mungkin banget mengajak seorang cewek kenalan secara tiba-tiba dengan pakaian PDH lengkap begini.Meskipun rasanya pingin banget mendekati cewek itu. Tapi harga diri juga harus dipikirkan," batin Yudha.
Ditengah lamunannya ponsel Yudha berdering
"Kring"
"Kring"
"Ya, hallo, ada apa?" jawab Yudha.
"Maaf Pak anda diminta segera menghadap komandan sekarang juga ada rapat darurat," jawab seorang diseberang telpon.
"Baik, saya segera kesana," jawab Yudha.
"Ada apa Yud?, siapa yang telepon?, tegang banget?" tanya Raka.
"Kita disuruh menghadap sekarang juga ada rapat darurat katanya," ucap yudha.
"Oke, sekarang kita langsung aja kesana bisa kena skor kalau terlambat. Tapi gimana dengan cewek gebetan, lu?" tanya Raka dengan nada sok simpatik.
"Gimana lagi kalau tugas negara memanggil urusan lain jadi nomer sepuluh, ntar kalau jodoh juga ketemu, yuk berangkat!."
Yudha dan Raka segera meninggalkan meja mereka, dan sebelum pulang Yudha membayar tagihan makanannya, terbesit ide di otak Yudha untuk mengutarakan rasa simpatiknya terhadap gadis yang baru dilihatnya. Yudha menanyakan berapa total tagihan Yasmin pada kasir.
"Mas berapa tagihan mbak yang berjilbab biru bersama dua anak di meja itu?" tanya Yudha pada petugas kasir sambil menunjuk meja Yasmin.
"Oh sebentar, Pak". Tak lama kemudian petugas memberi nota tagihan Yasmin. "Tagihan mbak itu semuanya sembilan puluh lima ribu," jawab petugas kasir dengan menyodorkan nota tagihan.
Yudha lalu membayar tagihan Yasmin dengan iseng dia menandai nota tagihan Yasmin dengan sebuah gambar wajah tersenyum dengan menuliskan kata "Amazing Cantik."
Yudha tersenyum bercampur kecewa memandangi nota tagihan Yasmin sambil berkata dalam hati, "jika berjodoh kita pasti akan bertemu lagi cantik."
Sebelum pergi Yudha berpesan pada petugas Kasir agar menyerahkan nota tersebut pada Yasmin dan mengatakan bahwa tagihan makanannya sudah dibayar olehnya. Petugas kasir pun mengiyakan dan mengucapkan terima kasih. Dengan langkah tegap Yudha dan Raka segera pergi meninggalkan restoran. Raka memacu mobil dengan kecepatan tinggi karena ada panggilan darurat dari sang komandan. Sedangkan yang memegang kemudi adalah Raka karena sohibnya sedang tidak fokus.
____________________________________________
ini karyaku yang pertama mohon maaf jika banyak salahnya
Jangan lupa Readers mohon dukungan untuk like and vote ya
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
timbuljaya
bagus kak ceritanya... kedua kali nya baca novel ini. bagus...jg ditunggu lanjutan novel PILIHAN HATI ARYANA nya kak.
2023-09-25
0
💕febhy ajah💕
mencoba melipir dimari
2023-05-23
0
Lilis Ernimawati
. .m.
2023-03-16
0