Lanjut ya Readers
Selamat Membaca
Rumah Sakit
Yasmin masih dengan setia merawat sang bunda di Rumah Sakit.
"Yas, kamu sudah makan, Nak ?" tanya Bundanya
"Belum Bund," jawab Yasmin
"Kamu cari makan dulu tidak apa, kamu pasti lapar dari pulang kuliah belum makan!" suruh Bu Ratna pada putrinya.
"Nanti siapa yang nungguin Ibu disini ?" tanya Yasmin.
"Nggak apa-apa kan?, ada tombol panggilan, bisa panggil perawat," jawab bu Ratna.
"Nggak, Bunda, Yasmin nggak tega tinggalin bunda sendirian di sini, aku pesan makanan pakai aplikasi saja, sambil nunggu ayah datang", ucap Yasmin pada Bundanya.
"Ya sudah terserah kamu saja," balas bu Ratna menyerah.
Yasmin langsung mengutak-atik ponselnya untuk memesan makan siangnya lewat aplikasi on line. tak lama terdengar suara pintu diketuk.
"tok-tok, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam," jawab Yasmin dan Bu Ratna bersamaan.
Munculah dua sosok paruh paruh baya hampir seusia bu Ratna.
"Om Darman, Tante Tika !" seru Yasmin kaget.
"Bagaimana keadaan Bundamu, Yas," tanya Om Darman.
"Ya, beginilah, Om masih tunggu jadwal operasi tapi kok Om tau Bunda masuk rumah sakit ?" tanya Yasmin.
" Tadi ayah kamu telepon Om," jawab om Darman yang merupakan adik dari ayah Yasmin.
"Mbak gimana ceritanya bisa jatuh begini?, aku sampai kaget denger Mas Danu telpon Mbak jatuh," tanya Tante Tika khawatir.
"Nggak apa-apa, Tika, Mbak hanya kurang hati- hati saja waktu di kamar mandi, jadi terpeleset," jawab Bu Ratna
"Nggak apa-apa bagaimana sih Mbak?, sampai retak begitu dan harus operasi lagi," ucap Tante Tika tidak percaya.
Waktu sudah menunjukkan jam dua siang sedangkan Yasmin belum menunaikan sholat dzuhur. Yasmin minta tolong pada om dan tantenya untuk menunggu bundanya sebentar karena dia mau ke mushola rumah sakit untuk sholat.
"Om, Tante!." Aku minta tolong tungguin bunda sebentar ya, aku mau sholat dzuhur dulu nanti keburu habis waktunya. Lagi pula aku nggak bawa mukena. Oh, sama nanti kalau pesanan ku makanan on line di datang tolong terima dulu ya Tante sudah aku bayar kok," pinta Yasmin.
"Tak masalah, kamu sholat dulu biar Bundamu Om dan Tante yang tunggu," ucap Tante Tika pada Yasmin.
Setelah menitipkan bundanya pada om dan tantenya Yasmin segera keluar kamar rawat inap bundanya menuju mushola rumah sakit.
Di sebuah apotik rumah sakit seorang pria paruh baya sedang membayar obat, setelah selesai pria tersebut meninggalkan apotik.
Brukk
Pria tersebut tanpa sengaja menabrak seseorang sehingga obat yang dibawanya terjatuh.
"Maaf Pak, Saya tidak sengaja," ucap si penabrak sambil membantu mengambil obat dari pria yang ia tabrak yang terjatuh. Saat pandangan mereka bertemu kedua pria paruh baya tersebut sama-sama terkejut.
"Danu !", Dimas !" ucap mereka bersamaan.
"Kamu, Dimas 'kan?" tanya Pak Danu memastikan.
"Ya, aku Dimas, gimana kabar kamu dan sedang apa kamu di rumah sakit ini ?" tanya Dimas.
"Istriku di rawat disini," jawab Pak Danu sendu.
"Memang istrimu sakit apa ?" tanya pak Dimas lagi.
"Istriku jatuh di kamar mandi dan nanti malam jadwal operasinya karena tangannya retak. Kamu sendiri sedang apa di rumah sakit ini ?" tanya balik pak Danu
"Halah aku biasa, penyakit tua. Cuma kontrol kesehatan biasa kok," jawab pak Dimas santai.
"Oh, aku kira kamu sakit apa Dim," ucap Pak Danu lega.
"Mumpung di rumah sakit, boleh aku jenguk istrimu sekalian?" tanya pak Dewa meminta.
" Tentu saja, aku juga mau kesana, aku tadi pulang sebentar mengambil baju ganti untuk istriku," jelas pak Danu
"Kalau kamu pergi siapa yang menjaga istrimu?" tanya pak Dimas
"Putriku yang menunggunya," jawab pak Danu.
Dua sahabat yang lama tak bertemu itu pun berjalan beriringan sambil mengobrol ringan.
" Eh, tadi kamu bilang tadi apa?, putrimu ?" tanya Pak Dimas bingung.
"Iya putriku, dia anak keduaku," jawab pak Danu.
"Apa putrimu sudah menikah?" tanya pak Dimas lagi sambil terus berjalan beriringan dengan Pak Danu sambil mengobrol.
"Putriku belum menikah, dia masih menyelesaikan kuliah S1 nya," jelas pak Danu.
"Oh, tidak apa-apa, aku jadi ingat masih punya jagoan yang belum menikah. Kalau putrimu belum ada yang punya bisa aku jodohkan dengan putraku, ha...ha...," ucap Pak Dimas sambil tertawa.
"Boleh, kalau putra - putri kita tidak keberatan. putriku juga sepertinya juga belum punya tambatan hati," ujar Pak Danu.
Pembicaraan mereka terhenti ketika sudah sampai di ruang rawat inap bu Ratna.
"Assalamualaikum, " terdengar suara salam dan pintu terbuka.
"Waalaikumsalam," terdengar suara menjawab serempak dari dalam kamar.
" Ayah," panggil Bu Ratna.
"Iya Bund, oh iya ini Dimas teman SMA ku dulu, apa Bunda masih ingat ?" tanya pak Danu.
"Oh Mas Dimas, apa kabar Mas?". Lama sekali tidak bertemu, kita ketemu pas pernikahan Mas Dimas, setelah itu nggak kedengaran kabarnya lagi," ujar Bu Ratna.
"Setelah nikah aku langsung di tugaskan di Provinsi K, jadi nggak sempat kumpul bareng teman - teman lagi," ucap Dimas memberi penjelasan.
"Bagaimana keadaan Mbak?, kok sampai jatuh begini?" tanya Pak Dimas lagi.
"Namanya juga musibah, Mas. Nggak ada yang tahu, doakan saja Mas," pinta Bu Ratna.
Di tengah obrolan Pak Dimas, Pak Danu dan Bu Ratna terdengar suara deheman.
"Ehemm."
Mendengar suara deheman reflek mereka tiga orang paruh baya yang sedang mengobrol itu pun menoleh.
"Eh, kalian, maaf kita jadi lupa ada kalian," ucap Pak Danu sambil tersenyum.
"Siapa mereka?" tanya pak Dimas.
" Oh, kenalkan, Dim, ini Darman adikku dan ini Tika istrinya. Sedangkan ini adalah Putri cantikku, Yasmin, yang kuceritakan padamu," ucap Pak Danu mengenalkan mereka satu per satu. Danu dan Tika menjabat tangan pak Dimas dan Yasmin menjabat tangan Pak Dimas dan mencium tangan Pak Dimas sebagai tanda penghormatan kepada orang yang lebih tua, apalagi pak Dimas sesusia ayahnya.
"Saya, Yasmin, Om," sapa Yasmin.
"Ah, ini yang namanya, Yasmin, cantik!" balas Pak Dimas.
"Siapa dulu dong ayahnya?!" sahut pak Danu membanggakan dirinya.
"Halah kalau kamu nggak dapat Ratna mana mungkin putrimu secantik ini," sahut pak Dimas mengejek.
Mendengar ucapannya pak Dimas, pak Danu mendengus kesal, sedangkan bu Ratna, Yasmin, om Darman dan tante Tika terkekeh geli.
Waktu pun terus berjalan, waktu sudah sore pak Dimas pun berpamitan untuk pulang.
"Mbak, Ratna, aku pamit pulang. Aku senang bisa bertemu lagi setelah sekian lama, aku berharap kita bisa bertemu kembali dengan keadaan yang lebih baik. Aku hanya bisa berdoa semoga operasimu nanti malam lancar dan kamu cepat sembuh," ucap Pak Dimas berpamitan.
"Ya Mas Dimas, Mas menjenguk saja aku sudah senang. Sekali lagi terima kasih atas perhatiannya," balas Bu Ratna.
"Danu kalau kalian butuh sesuatu beri tahu aku. Sebisa mungkin aku akan membantumu," ucap Pak Dimas.
"Gimana mau memberi tahumu nomor ponsel dan alamatmu saja aku nggak tahu," ujar pak Danu.
Mendengar perkataan sahabatnya, pak Dimas menepuk jidatnya.
"Ya ampun aku sampai lupa," ucap Pak Dimas
Dua teman lama yang baru saja bertemu itupun langsung bertukar nomor ponsel, dan saling memberikan alamat rumah masing - masing.
Setelah bertukar nomor telpon dan alamat, pak Dimas pun segera keluar dari ruang rawat inap Bu Ratna, disusul om Darman dan tante Tika yang juga berpamitan untuk pulang.
________________________________________________
Hai Readers, tinggalkan jejak like and vote ya
Terima kasih
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Lina Susilo
gk sabar nunggi yudha dn yasmin ketemu, gimna ya reaksi mereka berdua, pasti kaget
2022-10-23
0
guest1052940504
ya...... mulek. ae... ...kata org jawa
2021-10-08
0
Yayoek Rahayu
asyiikkk.yasmin di jodohkan sm yudha
2021-09-19
1