**Hai Readers, maaf ya kalau alur ceritanya nggak sesuai ekspektasi kalian, dan banyak salah - salahnya tapi author coba sebaik mungkin, maklum ini karya pertamaku
🙏🙏🙏
Selamat Membaca**
Hari Minggu yang cerah, seorang pria terlihat sedang istirahat di bawah pohon di markas militer. Dia tampak mengelap keringatnya. Ya, dia adalah Yudha yang sedang istirahat setelah joging di are kompleks Asmil.
Beberapa ibu persit yang sedang lewat menyapanya dengan ramah, ada juga yang tidak hanya sekedar menyapa, ada juga yang mengajak ngobrol, memang pesona seorang Yudha tak pernah luntur. Perwira tinggi yang masih muda, tampan, mapan, pintar dengan banyak prestasi. Benar-benar pria idaman wanita. Apalagi dengan status nya yang masih lajang dan tak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun. Membuat ada saja ibu-ibu kompleks yang berusaha mendekatinya untuk dijodohkan dengan anak perempuan mereka ataupun saudara perempuan mereka.
Yudha yang memang orangnya cool dan sedikit cuek hanya biasa saja menghadapi serangan para ibu-ibu itu. Hal itu adalah sesuatu yang biasa untuknya, tapi memang dasar Yudha tidak mudah menaklukkan hatinya. Meskipun dia seorang perwira yang mempunyai sejuta pesona dia tidak mau memanfaatkan nya untuk tebar pesona tidak jelas, dia tidak mau trial and error' dalam mencari cinta sejatinya. Yudha di didik oleh sang ayah dengan disiplin yang tinggi, berbudi pekerti luhur, termasuk dalam menjalankan ibadah sebaik mungkin. Apalagi tugasnya sebagai abdi negara yang selalu berhadapan dengan bahaya dalam pekerjaannya membuat dia harus selalu istiqomah mengingat dan dekat dengan Tuhan.
Setelah selesai joging Yudha kembali ke asrama untuk bersiap menuju rumah papanya. Memang saat ini Yudha bertugas di tempat yang masih satu wilayah dengan rumah orang tuanya jadi ketika libur Yudha terkadang menyempatkan mengunjungi orang tuanya.
Sambil memakai kemejanya sejenak Yudha memikirkan perkataan papanya di telepon kemarin.
"P**erasaanku kok nggak enak ya?, ada apa sebenarnya?. Dari nada bicara papa di telpon kelihatanya penting banget. Ya Allah, semoga tidak ada hal buruk yang terjadi pada keluargaku." batin Yudha gusar.
Setelah Yudha menenangkan pikirannya. Dia segera keluar asrama mengambil sepeda motor dan melajukan kendaraannya menuju rumah orang tuanya. Yudha memang orang yang sederhana meski memiliki mobil tapi dia orang yang nggak mau ribet dan untuk menghindari kemacetan lalu lintas dia memilih naik motor.
Tak lama kemudian motor yang di dikendarainya sampai ke rumah orang tuanya.
"Assalamualaikum," ucap Yudha sambil melangkah masuk ke dalam rumah.
"Waalaikumsalam," jawab Mama dan Papanya bersamaan.
"Akhirnya, Kamu memenuhi panggilan Papa, Boy," ucap pak Dimas sambil merangkul pundak anaknya.
"Duduklah!" pinta Papanya.
"Ada hal penting apa yang ingin Papa bicarakan denganku?" tanya Yudha penasaran.
"Begini, Yudha usiamu sudah semakin bertambah dan pekerjaanmu sebagai tentara juga memerlukan pendamping untuk memimpin persit dari anggota yang kamu pimpin karena prestasimu yang bagus setiap tahunnya. Maka kenaikan pangkat mu juga dipercepat tapi semua itu terhalang karena kamu belum menikah. Semakin tinggi pangkat mu semakin banyak pula anggota yang kau pimpin. Terus kalau kamu belum menikah siapa yang akan memimpin persitmu?, maka dari itu Papa memanggilmu ke sini," jelas pak Dimas.
"Terus, Papa mau aku segera menikah gitu?, terus sama siapa coba?, calon saja nggak ada," ucap Yudha.
"Maka dari itu, Papa nyuruh kamu kesini, Papa mau mengenalkan mu sama putri teman lama Papa. Siapa tahu kalian jodoh," ucap pak Dimas.
Mendengar penjelasan papanya, sukses membuat bola mata nya membulat sempurna, Yudha benar-benar shock mendengar rencana sang papa.
"Papa, mau menjodohkan aku begitu?" tanya Yudha kaget.
"Ya, boleh dibilang begitu," jawab pak Dimas santai.
"Sayang, semua ini demi kebaikanmu, kami ingin kamu mendapat yang terbaik. Papa dan Mama sudah ketemu sama gadis itu dan keluarganya. Mereka sudah bersedia berkenalan denganmu," ucap bu Dewi memberi pengertian pada Yudha.
Yudha mendengar penjelasan mamanya makin kesal, kenapa orang tuanya main jodoh-jodohin seenaknya.
"Mama, Papa, apaan sih?, main jodoh-jodohin aja. Kemarin kalian bilang mau beri aku kebebasan memilih pasanganku sendiri tapi kenapa sekarang di carikan jodoh sih?" ucap Yudha kesal.
"Memang kami memberimu kebebasan untuk memilih pasanganmu tapi kami juga ingin membantumu, Nak. Mama mohon kali ini saja, kalian kenalan dulu, kalau kali ini kamu nggak suka sama gadis itu, kami menyerah. Kami tidak akan memaksa kamu lagi," ucap bu Dewi.
Setelah mendengar penjelasan kedua orang tuanya Yudha berfikir sejenak, dia berusaha mencerna pembicaraan orang tuanya.
"Bagaimana ini?, orang tuaku mau menjodohkan aku. Tapi aku sudah punya seseorang di hatiku meskipun hanya dalam diam. Baiklah aku turuti saja keinginan papa dan mama. Toh ini cuma kenalan duku, aku masih punya waktu mencari tahu tentang mahasiswa bu Mariska yang bernama Yasmin itu," batin Yudha.
"Baiklah, kali ini Papa dan Mama menang. Aku bersedia bertemu dengan gadis pilihan kalian, tapi ingat perjanjiannya ya!, kalau aku tidak suka aku boleh mundur," ucap Yudha penuh ketegasan
"Oke, Boy kita deal," ucap pak Dimas sambil mengulurkan tangan nya pada Yudha sebagai tanda setuju.
"Lalu kapan aku akan bertemu dengan gadis itu?" tanya Yudha.
"He...he..., kamu sudah tidak sabar ya?", Papa rencanakan minggu depan hari Minggu biar tidak menganggu pekerjaanmu, Papa tahu jadwalmu, Yudha," ujar Pak Dimas. Tentu saja pak Dimas tahu jadwal kegiatan Yudha di pekerjaannya karena pak Dimas berteman baik dengan atasan Yudha.
"Baiklah, minggu depan aku bersedia bertemu gadis pilihan Papa dan Mama," ucap Yudha.
"Nah, gitu dong, Sayang, kali ini kamu nggak akan nyesel menerima perjodohon ini. Yuk, sekarang kita makan. Hari ini mama masak masakan kesukaan kamu," ajak Bu Dewi.
Merekapun menikmati makan siang bersama, setelah mereka selesai makan mereka melanjutkan obrolan ringan di taman belakang rumah.
"Mitha, kapan punya rencana pulang ke sini ma?" tanya Yudha.
"Nggak tahu, mungkin pas kamu nikah nanti, dia lagi sibuk soalnya tahun ini Juna mau masuk TK", jawab mamanya.
" Mama ada-ada saja, aku itu belum jelas nikahnya kapan, mana mungkin Mitha kesini nunggu aku nikah dulu," ucap Yudha kesal karena mamanya menjawab pertanyaannya sekenanya.
"Mama, nggak punya fotonya gadis yang mau di jodohkan denganku?" tanya Yudha.
"Nggak, biar kamu penasaran, nanti kamu bisa tanya sendiri kalau sudah ketemu sama orangnya," jawab bu Dewi santai.
"Huh, Mama nggak asyik, anak sendiri di bikin kepo," kesal Yudha.
"Ha...ha..., kamu ini ya, tadi aja kamu ngomel- ngomel tidak setuju dengan rencana kami, sekarang malah kamu penasaran sama gadisnya," ucap pak Dimas menimpali sambil menertawakan anaknya.
"Ya, maksud, Yudha kan pingin lihat wajah aja nya dulu," protes Yudha.
"Nggak ada lihat lihat Foto!, yang jelas anaknya cantik, baik, sopan sama orang tua juga sholehah. Kalau kamu pingin tahu tunggu minggu depan," putus pak Dimas.
"Tenang, Sayang, kami tidak akan sembarangan memilih menantu untuk keluarga Dimas Aji Dewantara. Kamu tak akan pernah menyesal Yudha", ujar sang mama menenangkan.
Mendengar penjelasan papa dan mamanya Yudha hanya diam, sepertinya dia sudah pasrah dengan keadaan. Ternyata tebakan Raka sahabatnya yang ngawur itu benar, dia di suruh pulang karena mau di jodohkan.
_____________________________________________
Bagaimana ya reaksi Yudha ketika ketemu Yasmin nanti yuk kepoin terus hanya di CINTA YUDHA
Minta Like, Vote and komen nya ya readers
🙏🙏🙏
I LOVE YOU 🥰🥰🥰
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwk sama alur nivel berjudul TAGIHAN CINTA DEKAN, Ternyata di jodohkan dgn org yg sama dgn yg di cintai oleh sang cowok..👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻
2023-11-02
1
Lina Susilo
penasaran banget deh
2022-10-23
0
Aqiyu
pasti nanti Yudha bakalan berterimakasih sama orang tuanya
2022-04-18
0