Hai kakak kakak Readers, ini adalah karya pertamaku maaf kalau masih banyak kekurangan, Mohon dukungannya ya
Ikuti kelanjutan kisah cinta Yudha
Selamat Membaca
****
Mobil yang ditumpangi Yudha dan Raka sudah sampai di markas militer, mereka langsung saja masuk ke dalam ruangan yang sudah di penuhi beberapa perwira militer. Setelah memberi hormat pada Sang Komandan Yudha dan Raka dipersilahkan duduk.
"Selamat datang, silahkan duduk Lettu Yudha dan Lettu Raka!". Disini kita akan membahas pemberontakan di Propinsi P semakin gencar. Rekan-rekan kita dari Brimob dan Kesatuan lain semakin kewalahan, beberapa gugur dan belum lagi warga sipil yang menjadi korban. Jadi mau tidak mau kita harus segera menerjunkan anggota kita, tapi sebelum itu kita harus mengetahui medan tempur yang kita hadapi topografinya dan seberapa kuat jumlah personil juga persenjataan para pemberontak tersebut," ucap Sang Komandan.
"Ijin bicara komandan!" ucap salah satu perwira yang bernama lettu Dicky.
"Ya, silahkan Lettu Dicky!" perintah Sang Komandan.
"Apa tidak sebaiknya benar benar memilih anggota terbaik untuk dikirim ke sana. Salah satunya Lettu Yudha dan Lettu Antoni yang lebih mengerti tentang topografi dan pemetaan. Lettu Raka dan Letda Johan penembak jitu terbaik kita dan mereka akan di dampingi para prajurit prajurit terbaik kita lainnya. Maaf komandan kita memang dilatih secara khusus dalam kemiliteran tetapi karena ini situasi genting maka kita harus mengirimkan terbaik dari yang terbaik. Kita adakan seleksi selama dua hari untuk merekrut anggota kita agar menjadi tim yang best of the best, bagaimana komandan?" usul Lettu Dicky
"Baiklah sepertinya pendapat dari Lettu Dicky cukup bagus, kalau begitu kita akan menerjunkan 40 anggota termasuk Lettu Dicky, lettu Raka, Lettu Yudha, Lettu Antoni dan Lettu Johan. Masing masing kalian harus melatih mereka dengan lebih baik," ujar Sang Komandan
Saya berharap dengan perekrutan yang lebih selektif ini bisa meminimalisir jumlah korban dari pihak militer maupun warga sipil, mengerti semuanya!" tanya Sang Komandan dengan nada tegas.
"Mengerti Komandan!" jawab para perwira itu dengan nada yang tegas juga.
Setelah mendiskusikan beberapa hal untuk menentukan target dan strategi yang akan digunakan dalam penanganan serangan para pemberontak di Propinsi P para perwira beserta Komandan meninggalkan ruang rapat. Setelah keluar dari ruang rapat Yudha terlihat tidak bersemangat .
"Hai, sobat kenapa mukamu di tekuk begitu?, gak biasanya?" tanya Raka sambil menepuk bahu Yudha.
Dengan suara berat Yudha berkata, "kenapa dapat tugas seberat ini pas pikiranku gak fokus, Raka?. Kau tahu sendiri kalau para petinggi militer sudah memutuskan menurunkan anggota kita berarti situasi di sana pasti sangat genting."
"Ini memang sudah tugas kita, inilah dunia militer yang memang sudah jadi pilihan kita. Aku percaya sama kamu Yudha, kamu bisa melalui semua ini. Aku tahu kamu masih kepikiran cewek itu. Tapi kau harus mengesampingkan semua itu dulu, keselamatan bangsa dan negara kita lebih utama!" ucap Raka dengan nada lembut namun tegas, memberi semangat pada sang sahabat.
Dua sahabat itupun berjalan menuju asrama militer sambil berbicara, Raka sesekali menepuk pundak Yudha guna menguatkan hati sahabatnya yang sedang galau karena serangan cinta mendadak dari cewek misterius yang baru saja mereka temui.
Yudha dan Raka sama-sama belum menikah, jadi mereka tinggal di asrama militer, hanya beda kamar. Memang asrama untuk tempat tinggal para perwira akan sedikit berbeda dari segi ukuran maupun fasilitas dengan tentara lain yang di bawah perwira.
Yudha segera memasuki kamarnya, dia langsung mendaratkan tubuhnya di kasur, matanya menerawang ke langit langit kamarnya. Pikirannya berkelana entah kemana. Tiba tiba terdengar ketukan pintu
Tok-tok
Mendengar pintu kamarnya di ketuk Yudha segera bangkit berjalan menuju pintu dan membukanya
Ceklek
Setelah terbuka terlihat dua pria gagah yang masih memakai seragam PDH. Mereka adalah Lettu Dicky dan Lettu Johan.
"Boleh kami masuk Lettu Yudha?," tanya Lettu Dicky meminta ijin.
Lettu Dicky dan Lettu Johan dua tahun lebih tua dari Yudha dan mereka sudah menikah dan memiliki anak.
"Silahkan masuk letnan, maaf masih berantakan!" perintah Yudha sopan sambil mempersilahkan tamunya masuk.
Setelah Lettu Dicky dan Lettu Johan duduk. Yudha menanyakan perihal maksud kedatangan dua seniornya itu.
" Ada apa Letnan berdua kemari?" apa ada yang penting dan bisa saya bantu?" tanya Yudha dengan nada masih penuh penghormatan.
Dengan menghembuskan nafas kasar Lettu Dicky menjawab pertanyaan Yudha
"Kami hanya ingin mengobrol santai denganmu, rasanya sudah lama tidak bicara santai dan kamu tidak usah formal karena kita sudah lepas dinas, panggil saja seperti biasanya," ujar Lettu Dicky.
"Iya Bang," jawab Yudha singkat.
"Kamu itu tadi terlihat tidak fokus saat rapat dengan komandan?". Tidak biasanya kamu seperti itu, biasanya setiap ada misi penting kamu paling antusias dan bersemangat," tanya Johan menyelidik.
"Nggak ada apa apa kok bang, perasan aku biasa saja," jawab Yudha sambil bersikap se santai mungkin agar dua seniornya itu tidak curiga dengan sikapnya."
"Hahaha," tiba tiba Lettu Dicky tertawa mendengar jawaban Yudha.
"Kenapa Abang tertawa?," tanya Yudha dengan raut wajah keheranan.
"Yudha, apa kamu lupa kita siapa dan apa profesi kita?, kamu tidak bisa membohongi kita. Kita ini prajurit terlatih dan dilatih secara khusus juga, kita bisa membedakan mana orang bicara jujur atau tidak hanya dengan bahasa tubuhnya," jawab Dicky
Yudha yang mendengar jawaban Lettu Dicky, sedikit kaget karena ternyata dua seniornya itu tidak bisa di bohongi.
"Maaf Bang, hampir saya lupa kalau kita ini masuk di jajaran pasukan khusus," jawab Yudha dengan tatapan permintaan maaf pada kedua senior nya dan juga dia anggap sebagai abangnya sendiri.
"Biar kutebak, kalau tebakanku benar kamu traktir aku makan satu minggu, hahaha," ucap Dicky sambil tertawa.
"Ini masalah cinta kan?," tebak Lettu Dicky.
Mendengar tebakan abangnya Yudha langsung kaget.
"Waduh sial kenapa Abang Dicky bisa nebak tepat sasaran, ternyata Abangku yang satu ini bukan hanya jago dalam menembak sasaran, tapi jago menebak pikiran orang," batin Yudha.
Dengan suara berat Yudha menyahut ucapan Dicky.
"Iya Bang, kok Abang bisa tepat sasaran nebaknya."
" O, jadi benar ya hal yang membuat adik ku tersayang ini tidak fokus saat rapat adalah masalah cinta?," ucap Dicky menggoda.
Dicky dan johan tersenyum setelah mendengar jawaban Yudha dan bisa menggodanya.
Johan bangkit dari duduknya dan menepuk bahu Yudha sambil berkata, "kami ini juga pernah merasakan cinta apalagi kami juga sudah menikah jadi kami tahu bahkan sangat memahami apa yang kamu rasakan. Apapun itu kami berharap kamu tetap profesional dalam menjalankan tugas. Kamu salah satu prajurit terbaik di kesatuan kita jadi jangan sampai hanya masalah cinta kamu membuat kami kecewa."
Mendengar perkataan Johan yang penuh petuah itu, manik mata Yudha menatap kedua seniornya, mengangguk kan kepala tanda mengerti.
"Iya Bang saya mengerti, saya janji apa pun masalahnya, saya akan tetap bertanggung jawab dan profesional demi tugas dan kewajiban saya untuk keamanan Bangsa dan Negara."
Setelah dirasa cukup berbincang dengan Yudha, Dicky dan Johan berpamitan dan meninggalkan kamar Yudha.
______________________________________________
Akhirnya selesai juga ngetik 1000 kata lebih di episode ini, semoga tidak mengecewakan kakak-kakak readers. 😊😊😊
Jangan lupa like dan vote nya ya
Terima kasih. 🙏🙏🙏
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Lina Susilo
semangat bang yudha
2022-10-23
1
Aqiyu
masih nyimak
2022-04-17
0
Kurnia Wardhani
suka ceritanya soalnya suami saya jg abdi negara jg ...🙏🙏
2022-02-03
0