Alana tersenyum puas melihat Nik yang tampak kerepotan membawa barang-barang miliknya.
“Apa kau lapar?”
Alana menganggukan kepala, di kepalanya terlintas chicken cheese sauce. “Aku ingin makan di sana,” ucap Alana sambil memandang tempat makan cepat saji yang jaraknya tidak jauh dari mereka.
Tuan muda dan nona muda tampak santai memasuki tempat makan, sementara Nik kerepotan membawa puluhan paper bag milik nona mudanya.
“Tuan,” panggil Niko.
Tuan muda dan nona muda menghentikan langkanya dan berbalik menatap Niko. “Sepertinya saya harus menyimpan barang nona dulu ke mobil.”
Tuan muda memberikan ijin pada Nik melalui tatapannya.
“Kau senang?”
“Iya aku senang, karena berhasil mengerjai Nik. Tuan muda lihat wajah Nik barusan,” Alana terkekeh.
Benar dugaan Jordan, Alana memang ingin mengerjai Nik. Uang yang di keluarkannya tidak seberapa, melihat wajah bahagia Alana membuat hati tuan muda menghangat.
Alana memesan beberapa menu makanan yang menarik perhatiannya. Saat Nik kembali dan duduk bersama Alana dengan cepat memberikan satu pesannanya. “Nik terimakasih sudah membawakan barang belanjaanku, sebagai gantinya aku memesankan makan ini untukmu.”
Niko melirik tuan muda, setelah mendapat ijin Nik dengan senang hati menerimanya. Membawa barang-barang Alana membuat tenaganya terkuras, Nik mencicipi makan pemberian Alana.
Mulutnya terasa terbakar, Nik berharap nona muda tidak lupa memesankan minuman untuknya.
Alana berakting terkejut melihat Nik yang tampak menahan rasa pedas di mulutnya, “Aduh Nik aku lupa memesankan minumannya.”
Sepertinya nona muda sudah berani mengerjaiku
Nik menatap tuan muda, meminta ijin untuk memesan minuman. Tuan muda yang sedang menikmati burgernya mengangguk pelan.
“Kau keterlaluan Alana, Nik tidak bisa makan pedas,” ujar tuan muda.
Wajah senang Alana berubah murung seketika, Alana tidak suka tuan muda mengambil kebahagiannya. Alana bangkit dari duduknya, “Seharusnya tuan muda juga tahu, kalau saya tidak suka pada sikap Nik yang selalu mengintimidasi saya,” ucap Alana.
Tuan muda melihat rasa kecewa yang terpancar dari wajah Alana. Tetapi apa yang di lakukan Alana sudah di luar batasnya, tuan muda tau apa yang di lakukalan Nik demi kepentinganya dan dia tidak bisa menyalahkan Nik begitu saja.
Nik kembali, tetapi hanya ada tuan muda terlihat sedang memikirkan sesuatu. “Nona muda ke mana tuan?”
“Pergi.”
Apa katanya pergi?
“Tuan membiarkan nona Alana pergi?” dari ekspersi yang di tunjukan tuan muda sudah jelas jawabannya iya.
Nik meruntuki nasib sialnya, sepertinya tuan muda dan nona muda ingin mengerjainya hari ini. Nik berlari keluar. Dia mengedarkan pandangannya mencari nona muda, namun noda muda sepertinya sudah turun ke bawah.
Nik menaiki lift untuk turun ke basmant basemants, Nik yakin nona muda tidak mungkin pergi begitu saja. Nona muda tidak memiliki uang sepeserpun untuk sekedar memesan taxi.
Tenang Nik, kau akan segera menemukannya.
Sudah satu jam Nik mencari kesetiap sudut mall tersebut, tatapi hingga kakinya lelah pun Nik masih belum menemukan nona muda.
Astaga kau bersembunyi di mana nona?
Telponya bordering, Nik segera menekan tombol hijau. “Saya belum menemukan nona, tuan.”
“Astaga kenapa kau jadi bodoh Nik, cek CCTV!” perintah tuan muda.
Kenapa aku melupakan hal sepenting itu
Dengan langkah setengah berlari Nik meminta bagian keamanan untuk menunjukan ruangan CCTV. Setelah mendapat informasi yang cukup akurat, Nik kembali menemui tuan muda yang tampak sibuk dengan telpon genggamnya.
Nik mengatur nafasnya yang terenga-engah, “Tuan muda nona pergi menggunakan taxi, kita harus segera menyusulnya.”
“Sekarang kita pulang Nik!” titah tuan muda.
Nik melihat tuan muda yang tampak tenang berjalan mendahuluinya. “Tetapi nona muda ba-“
Tuan muda memotong ucapan sekertarisnya, “Kita pulang!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Tinaagustina
g bisa ngerjai tuan Jordan ,,, gantinya Niko yg kena
2023-06-30
0
Mara
Nasib bawahan....poor for Niko 🤭
2022-05-27
0
Tantri Safitri
jadi penasaran kisah selanjutnya,,
2021-12-05
0