Entah sudah berapa lama waktu berlalu hingga akhirnya Alana menghentak kejang. Saat merasakan sergahan terakhir Jodan.
Tuan muda sengaja membiarkan cairan injeksinya masuk ke rahim Alana.
“Kau menyukainya?”
Alana menganggukan kepalanya malu-malu. Sementara sang tuan muda tersenyum puas melihat jawaban gadisnya.
Tuan muda menarik Pusakanya, merebahkan tubuh lelahnya di samping Alana. Membawa Alana kedalam pelukannya, Jordan merasakan hembusan nafas dari mulut Alana yang ke lelahan akibat permainannya.
Alana tidak menolak saat tuan muda menarik tubuhnya, tubuhnya terlalu lelah.
“Apa kau ingin pergi ke suatu tempat?”
Alana mendongkakan wajahnya, “Memang boleh?”
“Untuk kali ini boleh, servis mu cukup memuaskan.”
***
Matahari hampir tenggalan, bahkan langit mulai gelap. Tanpa rasa takut Alana berjalan di tengah-tengah pemakaman. Sampai di suatu makam yang berdampingan Alana menghentikan langkahnya.
Tuan muda menatap Alana yang kini berjongkok menghadap makam, gadis itu menitikan air matanya.
“Ibu, Ayah,” lirih Alana.
Tuan muda berjalan menjauh dari Alana, tetapi tetap dalam pengawasannya. Tuan muda merogoh ponselnya, menekan tombol angka untuk menghubungi sekertarisnya.
“Bawa semua informasi tentang Alana, mala mini juga!”
Tanpa menunggu jawaban Niko, Jordan mengakhiri telponnya.
Alana menatap kedua makam di sampingnya secara bergantian, tetapi Alana lebih memilih mendekat ke makam ibunya.
Ibu … Alana merindukan ibu. Maafkan Alana bu, Alana tidak bisa menjaga kesucian Alana. Kalau ibu ada, pasti Alana sudah di pukul pantatnya sama ibu.
Alana sangat merindukan moment bersama ibunya, sang ibu memang paling senang memukul pantat Alana jika dia itu membuat kesalahan.
Flashback
Alana masuk ke rumah, tampak ibu yang menunggu kedatangannya dengan melipat kedua tangannya di dada.
Wajah ibunya terlihat kesal melihat anak kesayangannya terlambat pulang.
“Alana kerja kelompok dulu bu,” Alana mencoba menjelaskan.
“Di rumah siapa?”
“Di rumah Andri,” jawab Alana.
“Sini kamu,” tegas ibu.
Alana berjalan mendekati ibunya, dia menutup pantatnya menggunakan kedua tangannya.
“Singkirin tangan kamu!”
“Ibu Alana serius kerja kelompok gak main,” ucap Alana mencoba meyakinkan ibunya.
Mata ibunya menyipit, merasa curiga.
“Aaa,” pekik Alana saat ibunya memukul pantat Alana menggunakan telapak tangannya.
“Jujur!”
“Alana gak bohong bu.”
“Ibu sakit,” keluh Alana saat ibunya kembali memukul pantatnya.
“Mau ibu pukul lagi? … jujur!”
Alana mengerucutkan bibirnya, “Iya jujur deh, Alana habis main di warnet.”
Plaaak
Alana mengusap pantatnya, “Ibuu, kan Alana sudah jujur kok masih di pukul lagi?” protes Alana.
“Kamu tuh ya kebiasaan main warnet terus, ibu potong uang jajan kamu!”
Alana menangkupkan kedua tangannya di depan dada, memasang tampang melasnya.
“Jangan dong bu, nanti Alana kelaparan kalau uang jajannya sedikit. Terus pingsan, ibu masa tega biarin Alana pingsan,” Alana mencoba mencari simpati ibunya.
Bukannya merasa kasihan sang ibu kembali memukul pantat Alana dan berjalan kearah suaminya yang sedang duduk di sofa.
“Tuh liat anak kamu, susah kalau di bilangin. Punya anak satu-satunya kalau di manjain ya gitu, gak nurut sama orang tua. Nanti gedenya jadi apa kalau doyan nongkrong di warnet.”
Ayah Alana menatap anaknya yang masih memakai seragam putih abu-abunya, “Kata siapa gak nurut. Nih liat sama Ayah mah nurut … Alana!”
“Iya Ayah,” sahut Alana.
“Gih sana masuk kamar, kamu mandi terus makan!” ucap Ayah dengan tegas.
Alana menganggukan kepalanya, dan berjalan masuk ke kamarnya. “Tuh kan nurut sama Ayah mah,” ucap Ayah dengan nada banga.
Ibunya Alana yang kesal dengan keras memukul pantat suaminya.
“Eh mau main pukul-pukulan? Ayok di kamar aja,” ucap ayah Alana dengan nada antusias.
Flashback off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Sony Phn
Sudah menikmati rasa senjata laki-laki tanpa nikah masih ingat ortu. 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-12-09
0
Mara
Dari keluarga yang harmonis ternyata 😊
2022-03-15
0
Ida Lailamajenun
klg bahagia sih Alana ma ortu nya,ap mgkn Alana anak orkay juga Spt cerita yg biasa kita baca..
2022-02-15
0