Isak tangis Alana terdengar jelas di telinga tuan muda. Sementara tuan muda tidak tahu harus melakukan apa, dia tidak pernah terjebak dalam kondisi ini.
Tuan muda memperhatikan Alana yang berpindah posisi, kini gadisnya menatap makam di samping kanannya.
Ayah maafkan Alana. Alana tidak bisa menjaga diri Alana dengan baik, bahkan Alana hampir bunuh diri.
Jordan melihat tangan Alana yang mengepal kuat. Dia kenapa?
Ayah tolong Alana … Alana terjebak dangan pria yang kini berdiri di samping Alana. Pria itu yang telah merenggut kesucian Alana, rasanya Alana ingin menyusul ibu dan Ayah. Tetapi Alana berhasil selamat, sayangnya kini Alana terjerat oleh pria itu. Apa yang harus Alana lakukan Ayah?
Alana mencurahkan semua isi hatinya pada makam sang Ayah, meminta pendapat pada Ayahnya yang jelas-jelas tidak bisa menjawab pertanyaan Alana.
Tuan muda berdiri dengan gelisah, dia menarik Alana tanpa aba-aba. “Tuan muda sebentar saya masih ingin di sini,” protes Alana.
“Langit sudah gelap!”
Akhrinya Alana pasrah, berjalan mengikuti langkah tuan muda yang menyeretnya, sambil sesekali melihat ke belakang pada makam kedua orang tuanya.
Setelah sampai di mobil Alana duduk di saming tuan muda, pria itu melemparkan sapu tangan pada wajah Alana.
“Hapus air matamu, dasar wanita lemah!”
Aku tidak suka melihat air matamu, Alana!
Alana mengambil sapu tangan yang di lemparkan tuan muda, lalu menghapus air matanya.
Sepanjang perjalanan Alana memandang jalanan di depannya, Alana masih merindukan kedua orang tuanya. Meskipun ibunya sering memukul pantatnya, Alana tau ibunya sangat sayang pada Alana.
Sekuat tenaga Alana menahan air matanya yang ingin keluar, tetapi pertahannya hancur. Dengan cepat Alana menyeka air matanya, dia tidak ingin tuan muda mengatainya wanita lemah. Meskipun itu benar adanya, bahkan Alana bisa seharian menangis jika pulang dari makan kedua orang tuanya.
Sesampainya di rumah dengan lesu Alana berjalan kearah kamarnya. Alana merasa beruntung karena tuan muda masuk ke ruang kerjanya.
Niko mengeluarkan map yang dia bawa, lalu memberikannya pada tuan muda.
Tuan muda tampak serius membaca setiap informasi yang Niko bawa. Setelah membaca semuanya tuan muda menutup map, dan menatap Niko yang duduk di depannya.
“Saya masih membutuhkan tubuh Alana!”
Niko mengerti maksud dari ucapan tuan mudanya, “Satu-satunya cara tuan muda harus menikah dengan nona Alana. Agar nona Alana tidak bisa pergi!”
“Baiklah, mungkin ini saatnya aku menikah. Siapkan semua berkasnya, besok!”
Niko menyanggupi permintaan tuan mudanya,“Baik tuan.”
***
Siang itu Alana tengah bersantai di kamar tuan muda, mencoba mencari saluran tv yang menarik. Tetapi ketukan di pintu kamarnya memaksa Alana untuk bangkit.
Saat pintu terbuka Alana menatap pria yang selalu bersama tuan muda, “Ada apa?”
“Mari ikut saya nona,” pinta Niko.
Alana mengikuti pria yang di depannya berjalan ke ruang tamu, lalu duduk di salah satu sofa.
Niko memberikan beberapa lembar kertas untuk Alana tanda tangani.
“Ini apa?”
Sebenarnya Alana tau itu berkas untuk mengajukan pernikahan di catatan sipil.
Niko dengan santainya menjawab. “Tuan muda ingin menjadikan anda sebagai istrinya.”
“Aku tidak ingin menikah secepat ini.”
Sebenarnya apa maunya tuan muda, kenapa dia mau menikahiku?
“Anda tidak punya pilihan nona.”
Alana menatap pria di hadapannya dengan wajah kesal, lagi-lagi pria itu mendesaknya.
“Kata siapa? … aku bisa kabur dari sini dan pergi jauh dari tuan muda mu!”
“Silahkan kalau nona bisa. Sekalipun nona bersembunyi di lubang tikus. Tuan akan dengan mudah menemukanya.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Sony Phn
Tidak ada di dunia ini yang tidak punya pilihan. Mati lebih terhormat dari pada nikah hanya sbg pemuas ranjang. 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-12-09
0
Sony Phn
Jika dia wanita kuat mana bisa kau ent@t
2022-12-09
0
Mara
Pasti sudah ada rasa,,sampai bersedia menikahi😘
2022-03-15
0