ini tubuh Alana benar-benar di manjakan, dari ujung kaki hingga puncak kepala oleh para pelayan di rumah itu.
Kini Alana memakai dress berwarna peach yang ada di lemarinya, Alana memperhatikan penampilannya melalui cermin yang ada di hadapannya.
Awalnya Alana ragu dan ingin mengganti dres yang sedang di pakainya. Karena dress itu memperlihatkan gundukan kenyal miliknya, tetapi Alana sudah tidak punya waktu untuk sekedar mengganti dressnya.
Tepat pukul 07.00 PM terdengar ketukan di pintu kamarnya. Alana berjalan dan membuka pintu, “Mari ikut saya nona,” titah Niko.
Alana mengangguk dan berjalan mengikuti Niko yang masuk ke dalam lift, Alana memperhatikan deretan angka di dalam litt.
Ini rumah apa hotel?
Tepat di lantai lima pintu lift terbuka, Alana berjalan mengikuti pria yang sampai kini Alana belum tahu siapa namanya.
Alana menghentikan langkahnya melihat tuan muda Jordan bangkit dari duduknya, Alana meremas dressnya. Tangannya terasa basah oleh keringat yang keluar dari telapak tangannya.
Jordan menatapnya dari atas sampai ke bawah, membuat Alana risih.
“Tuan muda tidak suka menunggu nona!” Niko memperingatkan Alana yang tampak mematung.
Alana menghela nafas, dia berjalan dengan perlahan mengampiri tuan muda. Langkah Alana berhenti tepat di depan meja.
Niko menarik kursi untuk Alana duduk, “Terimakasih.”
Melihat tatapan tuan muda yang menyuruhnya pergi, Niko menunduk hormat lalu meninggalkan tuan dan nona yang akan melakuan makan malam romantis.
Makan malam itu Niko siapkan agar hati Alana sedikit luluh dan menerima tuan muda. Setidaknya wanita itu tidak akan ketakutan atau melarikan diri dari tuannya.
Alana tidak berani menatap bola hitam milik Jordan, dia lebih memilih fokus pada hidangan di depannya.
“Makanlah!”
Setelah mendapatkan ijin Alana, mulai melahap steak di hadapannya.
Bagian bawah Jordan mulai berdiri, melihat gundukan kenyal milik Alana yang seperti menantangnya. Dengan terang-terangan Jordan menikmati makanannya sambil melihat bukit indah di depannya.
Alana yang merasa risih di tatap si intens itu oleh Jordan, membuatnya kehilangan selera makannya. Alana menyudahi makan malamnya.
Melihat sikap tidak sabaran Alana membuat Jordan semakin bergairah. Rambut Alana tertiup angin malam, hingga menampakan leher putihnya.
Jordan menelan ludahnya, dia menekan gairahnya yang semakin bergejolak.
Alana mengangkat wajahnya, dia memperhatikan wajah Jordan yang penuh gairah. Alana memilih melihat ke sembarang arah, jujur Alana sedikit ketakutan melihat gairah Jordan.
“Hmm,” Alana berdehem, mencoba menarik perhatian tuan muda.
“Saya sudah sehat, dan tidak memerlukan perawatan lagi-“ Alana sengaja menggantung ucapannya.
Dia melirik Jordan sekilas, wajah pria itu masih di liputi gairah, “Saya ingin kembali ke rumah.”
Tangan Jordan mengepal, amarahnya tidak bisa di bendung lagi, wanita ini benar-benar merepotkannya. Untuk bercinta dengannya saja, Jordan harus membuang waktunya, membiarkan bagian tubuhnya berdiri tegak tanpa di beri kepuasan.
Jordan mencoba menekan amarahnya, “Untuk apa kau ke sana, barang-barangmu sudah ada di sini. Semuanya!” Jordan sengaja menekan kata ‘Semuanya’ agar wanita itu tidak lagi mencari Alasan.
Awalnya Jordan marah melihat Niko membawa barang-barang sampah milik Alana ke rumahnya, tapi kini dia tau maksud dari tujuan Niko membawa semua barang Alana.
Alana membulatkan matanya, dia sangat terkejut dengan tindakan Jordan.
Aku harus cari alasan apa lagi?
“Tetaplah di sini, kau bebas menggunakan fasilitas di rumah ini.” Ucap Jordan dengan nada datar.
Dan aku bebas menggunakan tubuhmu, sebagai penghangat ranjangku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
iin indah
fhhlakKajsaygtiHauoaoakalaokklpjgagauxhs
2022-05-26
0
Muhayati Imuh
Lama2 Jordan bucin dehhh,,,,
2021-12-19
0
Tantri Safitri
dasar cowok gila
2021-12-05
0