Kesepakatan!!

Davin dan Sakira mendengus kelelahan, keduanya duduk di sofa kamar Davin dengan bayi yang telah di baring kan Safira di atas ranjang Davin.

"Apa yang harus kita lakukan? " tanya Davin mentap bayi yang tertidur pulas. Otak cerdasnya tak berfungsi sekarang, sungguh Davin pusing di buatnya.

"Aku tidak tahu dan aku tak ingin terlibat dengan hal ini. " balas Sakira, pria itu mengalihkan pandangannya pada wanita yang baru saja mengatakan jika ia tak ingin terlibat. Davin menatap datar ketika gadis itu juga menatap kearahnya.

"Kau tak ingin terlibat? " ulang Davin, Sakira pun mengangguk mengiyakan pertanyaan Davin.

"Apa kau tak kasihan dengan bayi itu? lihat lah dia sangat lucu. " ucap Davin beralih menatap bayi itu kembali. Ia berusaha membuat Sakira simpati, tidak mungkin ia harus mengurus bayi itu sendirian.

Bukan tidak kasihan, Sakira sangat kasihan pada Bayi itu, tapi bagaimana bisa gadis lajang mengasuh seorang bayi?. Bisa bisa ajah sih, banyak juga di luar sana anak gadis seusianya menjadi baby sister.

Nah itu baby sister, sebuah pekerjaan bukan mengasuh dan menjadi orang tuannya.

Sakira memutar otaknya, memikirkan apa yang harus ia lakukan dengan situasi hidup nya yang semakin rumit baginya.

Belum sempat mikirin gimana pertunangan nya, sekarang ia harus merawat bayi??

Omg, Sakira memukul mukul kepalanya yang semakin terasa buntu tak dapat solusi apapun.

"Hei, kau sudah gila? " tanya Davin bingung melihat tingkah aneh gadis di depannya ini.

Sakira yang tersadar dari pemikiran nya hanya nyengir merutuki tingkah bodohnya. Bodoh sekali ia melupakan bukan hanya dia sendiri yang berada di sini.

"Maaf yah pak, bukannya gak mau ni yah rawat bayi itu. Tapi saya fikir bapak lebih bisa buat rawat bayinya. Bapak kaya, jadi pasti bisa dong bayar baby sisters buat jaga bayi nya. " Ucap Sakira panjang lebar. Davin tak merubah merubah ekspresi wajahnya, ia hanya diam menatap Sakira.

"Tentu aja, tapi saya tidak ingin orang lain tahu. Akan lebih baik kamu yang jaga bayi itu. "

"Gak bisa gitu dong pak, terus gimana saya kerja coba? gak bisa" bantah Sakira tak terima dengan keputusan sepihak Davin.

"Dimana kamu bekerja? "tanya Davin, ia bisa menggunakan kekuasaannya membuat Sakira mengasuh Bayi itu.

"Di Family Word" jawab Sakira datar. Seketika senyum Davin tersungging, beruntung sekali dirinya. Family Word adalah perusahaan milik keluarga nya, lelaki ini adalah CEO nya.

"Kenapa bapak tersenyum aneh gitu? " tanya Sakira menatap Davin penuh curiga.

"Kamu harus menjaga bayi itu. " titah Davin tak terbantahkan.

"Mana bisa begitu sih pak!!! kan sudah saya bilang saya kerja. gimana sih pak!! " sungut Sakira berapi-api. Sementara lawan bicara nya hanya menatap nya santai.

"Yah saya tahu, nanti saya bakal suru atasan kamu untuk memindahkan kamu menjadi asisten saya. " ucap Davin santai.Sakira melotot, apa dia tidak salah dengar, Davin meminta atasannya untuk memindahkan nya menjadi Asisten bapak gila ini.

"Maksudnya? " Sakira tak mengerti dengan penuturan pria di depannya ini apa. Otaknya masih belum bisa berfikir.

"Tuh." tunjuk Davin menggunakan matanya, Sakira mengikuti arah mata Davin, gadis itu menutup mulutnya melihat nama perusahaan nya terpampang jelas di atas meja kerja yang ada di sudut kamar Davin.

Sakira menatap Davin dan meja kerja itu bergantian, masih tak bisa gadis itu percaya di hadapannya adalah CEO perusahaan tempat ia bekerja.

"Itu beneran? " tanya Sakira lagi memastikan.

"Tak ada penolakan, setiap hari kamu harus kesini untuk menjaga bayi itu. "

"Eh tunggu pak, jangan samain dong kerja sama permasalahan pribadi ini" tutur Sakira yang awalnya mengeraskan suaranya berubah menjadi pelan ketika Davin menatapnya.

"Kamu tidak patuh dengan atasan mu? " ujar Davin dingin.

"Bu bu bukan begitu pak, tapi kan kalau di perusahaan saya kerja cuma 5 hari. kenapa di sini saya harus datang tiap hari. " Ucap Sakira takut takut, nyalinya menciut bagaimana tidak, di kantor ia sering mendengar dari karyawan lain kalau CEO mereka sangat galak, dan dingin. Sakira tak menyangka akan mendapatkan masalah seperti ini dengan CEO yang belum pernah ia lihat ini.

"Apa mau mu? " tanya Davin to the poin menanyakan ke inginan Gadis di depannya ini.

"Baiklah, saya akan datang setiap hari. Namun hanya sampai sore. Malamnya bapak yang menjaga bayi ini bagaimana? "

"Maksud mu, kita bagi sift begitu? " tanya Davin memperjelas keinginan Sakira.

Gadis itu mengangguk dan mengulurkan tangannya.

"Bapak setuju? " tanya Sakira menunjuk tangannya dengan mata.

"Baiklah" balas Davin pasrah menerima uluran tangan Sakira.

Kryuuukkkk kryuuuuukkkk

Sakira dan Davin serentak memegang perut mereka yang mulai terasa semakin perih.

"Kamu lapar? "

"Bapak lapar? "

Keduanya saling bertanya serempak, kemudian mengalihkan wajah masing-masing.

"Jangan panggil saya bapak"

"Lalu saya harus memanggil anda seperti apa? " tanya Sakira datar.

"Davin, panggil saya Davin"

"Tidak cocok, saya lebih nyaman memanggil anda bapak" ucap Sakira mengejek, membuat Davin melotot mendengar nya.

"Oo begitu yah, sudah gak sayang sama pekerjaan? " tanya Davin menyeringai, kemenangan ada di tangannya.

"Dasar om om tua, bisa nya cuma mengancam! " densus Sakira kemudian keluar dari kamar, Perutnya benar-benar lapar sekarang.

"Dimana dapur bapak? " tanya Sakira berjalan celingak celinguk melihat sekelilingnya mencari posisi dapur.

"Nah itu Dapurnya" tunjuk Davin mengikuti Sakira dari belakang.

Gadis itu mengambil belanjaan yang ia bawa tadi, dan mengeluarkan 2 bungkus mie instan.

"Kau akan masak mie? " tanya Davin tak percaya.

"Tentu saja, aku sangat lapar dan mie yang paling muda dan cepat untuk di masak. " balas gadis itu mengambil panci kemudian mengisinya dengan air dan merebusnya.

Davin hanya duduk di meja makan sambil memperhatikan setiap gerak gerik gadis yang masih belum ia ketahui namanya.

"Ini untuk bapak, dan ini untuk saya" ucap Sakira meletakkan semangkok mie di depan Davin dan Semangkok untuk nya.

"Terimakasih.... mm.. " ucap Davin tak tahu ingin menyebut nama Sakira.

"Sakira" sahut nya.

"Oh yah, Terimakasih Sakira " ulang Davin tersenyum kikuk.

Mereka makan dalam diam, lebih memilih fokus dengan makanannya sendiri.

Terlihat begitu kaku dan canggung. Makan malam berdua dengan orang yang baru di kenal, ini sungguh tidak pernah di bayangkan oleh Sakira. Bahkan Bos nya sendiri, yang Sakira dengar bosnya itu sangat dingin dan angkuh.

"Tidak seperti yang mereka bicarakan" gumam Sakira pelan.

Davin terlihat santai, namun didalam hatinya ia merasa sangat gugup, tidak biasa makan malam bersama wanita, apalagi ini wanita yang baru ia kenal, meskipun karyawan nya sendiri.

...🍀🍀🍀TBC🍀🍀🍀...

Terpopuler

Comments

Snow Kim Barbie

Snow Kim Barbie

DAVID & SAKIRA SEPAKAT, KALAU SAKIRA JADI BABY SITTER 😅😅😅

2021-11-07

0

Daisyridone

Daisyridone

itu bayinya dari tadi kok ga dikasih minum ya...sibuk berdebat aja keduanya

2021-08-21

2

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

like 👍🏻

2021-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog dan bertemu lelaki sialan.
2 Bayi Siapa?
3 Kesepakatan!!
4 Memberi Nama
5 Hampir Saja
6 Pria tak punya hati
7 MAMA?? PAPA??
8 Sudah memiliki Calon.
9 Rindu
10 Jadi Kekasi pura-pura
11 Khawatir
12 Bertemu Mama Davin
13 Pelukan Pak Davin
14 Bisa merangkak
15 Pertunangan Batal
16 Mulai Ada Rasa
17 Gagal Terkesan
18 Kedatangan Yuli
19 Apa Aku Menyukainya???
20 Bertingkah Aneh
21 Canggung
22 Rencana Awal
23 Gagal!!!
24 Saling berbagi cerita
25 Apa salah ku tante?
26 Cemburu
27 Jalankan Rencana
28 Salah Paham
29 KECELAKAAN
30 Dimana Sakira?
31 Siapa aku??
32 Pulang
33 Persis???
34 Orang Aneh
35 Ke Indonesia
36 Di tinggal
37 Bertemu
38 Surprise!!!! Kurir tak senonoh
39 Mama!!!!
40 Tiba tiba di tampar
41 Mama Ini Viki!!!!
42 Tekad yang kuat
43 Kedatangan dia.
44 KETAHUAN
45 Di apartemen
46 Semakin bingung
47 Kekantor Davin
48 Fakta 1
49 Menjemput Viki
50 Kepergok
51 Sahabat
52 Deg Deg an
53 Teror!!
54 Masuk rumah sakit
55 Samar Samar
56 Kesedihan dua saudara
57 Viki di culik
58 Menyelamatkan Viki
59 Menyelamatkan Viki 2
60 Over posesif
61 Alasan Edo
62 Lamaran yang tidak romantis
63 Kecemasan Sakira
64 Gak mau kalah
65 Ada apa dengan Kevin??
66 Bertemu mama Davin lagi
67 Kepergok
68 Lamaran
69 Gerogi
70 fitting baju
71 PENGUMUMAN
72 Hari pernikahan
73 Gagal malam pertama
74 Di mulai
75 Tidak mirip
76 Belum Dapat jatah
77 Kabar Bahagia
78 Pengertian Davin
79 Tak di akui
80 Viki yang murung
81 Rencana apalagi?
82 Sadar
83 Sakit
84 pemenang giveaway
85 Viki yang bijak
86 Anak pungut!
87 Pernikahan Kevin
88 Penderitaan Seila
89 Dayang Seila
90 Hari H
91 Mual mual
92 Dua kabar gembira
93 Perubahan sikap Viki
94 Happy Ending
95 [Bonus episode] Double Lahir
96 Pengumuman!!!
97 [Bonus] Arsila Putri
98 SARAN!!
99 [Bonus] Sikap manis Viki
100 Bantu Promot
101 Mendadak Hamil New
102 Eid Mubarak.
103 The next novel
104 Minta pendapat
105 AKU HANYA SEBUAH PERISAI
106 Pengumuman
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Prolog dan bertemu lelaki sialan.
2
Bayi Siapa?
3
Kesepakatan!!
4
Memberi Nama
5
Hampir Saja
6
Pria tak punya hati
7
MAMA?? PAPA??
8
Sudah memiliki Calon.
9
Rindu
10
Jadi Kekasi pura-pura
11
Khawatir
12
Bertemu Mama Davin
13
Pelukan Pak Davin
14
Bisa merangkak
15
Pertunangan Batal
16
Mulai Ada Rasa
17
Gagal Terkesan
18
Kedatangan Yuli
19
Apa Aku Menyukainya???
20
Bertingkah Aneh
21
Canggung
22
Rencana Awal
23
Gagal!!!
24
Saling berbagi cerita
25
Apa salah ku tante?
26
Cemburu
27
Jalankan Rencana
28
Salah Paham
29
KECELAKAAN
30
Dimana Sakira?
31
Siapa aku??
32
Pulang
33
Persis???
34
Orang Aneh
35
Ke Indonesia
36
Di tinggal
37
Bertemu
38
Surprise!!!! Kurir tak senonoh
39
Mama!!!!
40
Tiba tiba di tampar
41
Mama Ini Viki!!!!
42
Tekad yang kuat
43
Kedatangan dia.
44
KETAHUAN
45
Di apartemen
46
Semakin bingung
47
Kekantor Davin
48
Fakta 1
49
Menjemput Viki
50
Kepergok
51
Sahabat
52
Deg Deg an
53
Teror!!
54
Masuk rumah sakit
55
Samar Samar
56
Kesedihan dua saudara
57
Viki di culik
58
Menyelamatkan Viki
59
Menyelamatkan Viki 2
60
Over posesif
61
Alasan Edo
62
Lamaran yang tidak romantis
63
Kecemasan Sakira
64
Gak mau kalah
65
Ada apa dengan Kevin??
66
Bertemu mama Davin lagi
67
Kepergok
68
Lamaran
69
Gerogi
70
fitting baju
71
PENGUMUMAN
72
Hari pernikahan
73
Gagal malam pertama
74
Di mulai
75
Tidak mirip
76
Belum Dapat jatah
77
Kabar Bahagia
78
Pengertian Davin
79
Tak di akui
80
Viki yang murung
81
Rencana apalagi?
82
Sadar
83
Sakit
84
pemenang giveaway
85
Viki yang bijak
86
Anak pungut!
87
Pernikahan Kevin
88
Penderitaan Seila
89
Dayang Seila
90
Hari H
91
Mual mual
92
Dua kabar gembira
93
Perubahan sikap Viki
94
Happy Ending
95
[Bonus episode] Double Lahir
96
Pengumuman!!!
97
[Bonus] Arsila Putri
98
SARAN!!
99
[Bonus] Sikap manis Viki
100
Bantu Promot
101
Mendadak Hamil New
102
Eid Mubarak.
103
The next novel
104
Minta pendapat
105
AKU HANYA SEBUAH PERISAI
106
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!