Ujian Perdana

**JANGAN LUPA VOTE YA GAES SAMA HADIAH NYA NENG OTHOR MAKSA LOH.

HATUR NUHUN

AWAS TYPO BERTEBARAN**!

" Yang ini isi nya... ( sreekk tersobek) Ya ampun mangkok alus Neng, pantesan mani berat." ( ya ampun mangkok bagus neng, pantesan berat banget) Emak tengah membantu Deva membuka kado kado yang bertumpuk di pojok kamar Deva. Entah berapa ratus bungkus yang ada disana membuat Deva pusing setengah mati melihat kamar kecil mungilnya sesak.

Deva yang tengah memberes kan baju baju nya kedalam koper besar milik Dominic pun menoleh.

" Semuanya simpen weh ku emak ya." ( Semuanya simpen aja sama emak ya)

Sementara di luar rumah para pekerja yang tengah membereskan perlatan pesta pun tengah sibuk. Begitu pula dengan Dominic dan Bapak yang tengah ikut merapikan keadaan supaya cepat selesai.

" Tidak usah Mr. biar saya saja." Salah seorang dari mereka merasa tidak enak saat Dominic hendak ikut mengangkat satu buah besi penyangga tenda yang cukup besar dan berat.

" Tidak apa apa mari saya bantu." Dominic bukan manusia yang tak berhati di balik sifat arogan , sombong, dan beraura kepemimpinan yang kuat yang kadang datang tiba tiba. Dia memiliki hati yang perasa pada kesusahan orang lain.

Akhir para pekerja dan tetangga yang membantu pun pasrah saat Dominic ikut membereskan semua. Padahal seumur hidup dia tidak pernah melakukan nya selama di negara asalnya. Memang masyarakat pedesaan masih menanamkan jiwa gotong royong dalam diri mereka.

Terlihat banyak orang yang mendekat kearah rumah Bapak Eman, mereka terlihat tergesa gesa.

" Punteun... Assalamualaikum!" Seruan salam dari mereka membuat orang yang ada di sana menoleh dan menjawab salam termasuk Dominic dia sudah mengetahui bahwa setiap ada orang yang mengucapkan salam kita wajib menjawab, itu yang di ajarkan sang istri.

' Waalakumsallam...'

" Aya naon nya Pak Kades, ieu mani rame pisan." ( Ada apa ya pak Kades, ini kenapa ramai sekali) Ternyata pak Kades dan beberapa warga yang ikut bersama nya sekitar ada 20 orang warga.

" Begini pak Eman saya ingin berbicara dengan menantu bapak juga keluarga bapak." Pak Kades berbicara bahasa indonesia supaya Dominic pun mengerti karna dia tahu bule satu ini sudah lumayan fasih berbahasa indonesia walaupun belum lama tinggal di sana, karna IQ Dom jenius jadi tidak sulit untuk mempelajari sesuatu.

Dominic yang tengah ikut mengangkat besi pun menepuk bahu orang di sebelah nya seolah pamit tidak bisa membantu lagi. Dominic mendekat pada Bapak mertuanya yang telihat bingung .

" Ada apa pak?" Dom langsung bertanya pada sang mertua , tapi bapak masih terdiam.

" Kita duduk dulu pak kades." Bapak mempersilahkan Pak Kades untuk duduk dan mengabaikan Dominic.

" Ulah loba alesan mang Eman, usir jelma asing ieu ayena ti kampung bojong soang!" ( jangan banyak alasan mang Eman, usir orang asing ini sekarang dari kampung bojong soang) Salah satu orang dari rombongan mereka brrseru membuat semua orang di sana langsung menghentikan kegiatan mereka masing masing.

" Sabar sabar sodara sodara, kita bisa bicarakan ini baik baik. Jangan main hakim sendiri." pak kades menengahi , Dom sungguh tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

" Maaf Pak sebenarnya apa yang terjadi." Dom sudah tidak tahan dengan tatapan tajam para warga padanya. Sebelum pak Kades menjawab salah satu warga pun menyela kembali.

" Hei orang asing maneh ( kamu) Sudah mencemarkan nama baik kampung kita yang bersih dan damai ini dengan perbuatan bejad mu." Seruan keras orang itu membuat semua orang mendengarnya termasuk Emak Qilla dan Deva yang sedang berada di dalam rumah.

" Emak aya naon di luar ribut ribut (ada apa di luar ramai ramai)." Deva yang penasaran pun akhir nya keluar dari kamar menuju halaman depan. Terlihat sudah banyak warga yang berkumpul, tapi aneh nya mereka seperti nya tengah menghakimi seseorang, siapa?

Deva semakin mendekat karna penasaran

" Abang... Bapak!" suara lembut Deva membuat semua orang menoleh termasuk Dominic dan Bapak yang masih terkejut.

" Ada apa ini ramai ramai." Deva mendekati suaminya yang terlihat sedang di tuding seseorang.

" Sayang kamu masuk kedalam dulu ok." Dominic segera menghampiri Deva yang semakin mengikis jarak pada nya. Dom harus segera menyelesai kan masalah sampah ini.

" Memang nya ada apa Bang, kenapa mereka terlihat marah sama Abang." Deva mulai gusar saat melihat raut wajah warga yang tak bersahabat pada suaminya.

" Kamu mas...". belum Dominic menyelesaikan ucapan nya salah satu dari mereka malah berseru kencang pada Deva.

" Karna suami asing neng Deva sudah berbuat bejad di kampung kita, dia memperkosa gadis kampung sebelah." Perkataan orang itu membuat Deva membatu dan langsung menoleh pada sang suami yang tengah memejamkan matanya. ' Ya Allah fitnah keji apa ini'

Deva masih memperhatikan raut wajah suami nya yang masih terlihat tenang. Sedangkan Bapak terlihat sudah sayu.

" Bapak Kades, kita bicarakan di dalam saja . Tidak enak kalau di luar." Bukan Bapak, tapi Deva yang mengusul kan semua itu.

Mereka semua pun akhirnya menurut dan masuk kedalam rumah yang masih berantakan. Rumah sederhana itu pun sesak oleh warga.

" Sekarang tolong jelaskan apa yang terjadi sebenarnya." Bapak mulai tenang atas keterkejutan nya.

Emak yang tadi sibuk di kamar Deva pun ikut keluar di ikuti oleh Qilla saat melihat banyak warga masuk kedalam rumahnya.

Kini Dominic tengah berhadapan dengan Pak Kades dan Bapak mertuanya.

" Begini pak Eman saya tadi pagi dapat laporan bahwa ada warga baru di kampung kita yang telah melakukan perbuatan asusila terhadap gadis kampung sebelah, dan dari foto yang tersebar ternyata wajah menantu Bapak Eman yang ada di sana."

" APAAA!!!!" Bukan , itu bukan Deva tapi itu suara Emak. Emak amat sangat syok mendengar nya. Mata nya mulai berkaca kaca saat melihat menantu kesayangan nya di tuduh berbuat hal yang nista.

" Aqilla bawa Emak kedalam." qilla pun menurut, sebenar nya dia juga terkejut saat kakak ipar bule nya yang baik itu di tuduh berbuat hal yang tidak senonoh.

Emak terlihat menangis pelan saat di bawa oleh Qilla. Deva hanya menangis dalam diam saat dia masih berdiri di belakang suaminya.

" Boleh saya melihat foto nya pak kades." kali ini Dominic berbicara sudah cukup hal yang tak berguna ini membuat keluarga nya sedih, terutama sang istri. Dominic tahu bahwa dalam ketegaran hati seorang Deva terdapat luka saat ini.

Pak kades menyerah kan ponsel nya pada Dominic. Dom mengamati setiap gambar yang ada di sana. Deva yang tepat berada di belakang Dom pun langsung mengalihkan pandangan nya saat terlihat gambar tidak senonoh di sana. Deva yang melihat sekilas wajah lelaki yang ada di ponsel itu pun mencleos, itu wajah suami bule nya.

'Astagfiroulohalazdhim'

Deva terus beristigfar supaya gejolak amarah nya tidak keluar di tempat yang tak semestinya, Deva masih ingin menjaga kehormatan suami nya di mata orang banyak.

" Apa Bapak yakin kalau yang di foto ini benar benar saya, maksud saya tubuh laki laki ini benar benar saya." Dominic tersenyum miring saat setelah foto yang di berikan oleh pak Kades.

" Maksud sodara bagaimana ya ?" Pak Kades pun bingung melihat ketenangan Dominic saat ini.

" Kapan foto itu diambil dan di kirim, kapan peristiwa itu terjadi." Dom mengabaikan pertanyaan pak kades.

" Foto itu diambil seminggu yang lalu saat ada warga kampung sebelah memergoki perbuatan bejad mu itu." Bukan pak Kades tapi salah satu warga yang ada di belakang pak Kades.

Seminggu yang lalu, seminggu yang lalu memang Dom belum tinggal di rumah Deva . Seminggu yang lalu mereka belum menikah, apa mungkin. Pikiran jelek Deva terus mempengaruhi nya.

" Kau yakin itu aku, siapa gadis malang itu. Kenapa dia tidak di hadir kan disini. Dan kau sepertinya kita pernah berurusan bukan saat pagi itu." Jiwa arogan Dominic hadir di waktu yang tepat. Orang itu pun terlihat gelisah saat Dominic terus menatap nya tajam.

" Iitu...iitu karena gadis malang yang kau nodai tengah deprsesi karna kejadian memalukan yang sudah kau lakukan padanya." Dom masih terlihat tenang saat orang itu bertubi tubi menuduh nya.

" Kau yakin dia perkosa, seperti nya gadis itu menikmati nya. Lihat lah bagaimana dia menikmati adegan demi adegan. Lihat baik baik!" Dom menyodorkan ponsel itu pada nya langsung.

Greepp...Salah seorang merebut kasar ponsel pak Kades membuat sang empunya terlihat meringis.

'Gusti salametkeun hp abi' ( gusti selamatkan hp ku)

Bukan orang itu yang mengambil ponsel, tapi orang yang ada dibelakang tubuh Dom. Ya Deva dia yang mengambil foto itu karna penasaran. Deva memperhatikan foto panas itu satu persatu bahkan ada foto yang benar benar menunjukan tubuh polos kedua nya.

' Astagfiroulohalazdhim' Deva terus beristigfar dalam hati saat melihat satu persatu foto biadab itu.

namun seperti ada yang janggal, benar kata Suaminya wanita yang ada di foto itu terlihat menikmati bukan raut wajah seseorang yang tengah di perkosa atau di paksa melayani nafsu binatang seseorang .

Dan satu lagi ternyata tubuh laki laki yang ada di foto tersebut bersih tanpa ada apa pun. Di dada maupun di punggung nya. Deva terlihat menarik nafas saat menyadari kejanggalan itu. Apa lagi orang yang menuduh suaminya tadi bilang kalau foto ini diambil seminggu yang lalu, itu pasti tidak mungkin.

" Apa sudah yakin kalau ini memang suami saya, mang Komar!" Deva menatap tajam pada orang yang bernama komar itu. Orang yang telah memfitnah suaminya.

Komar terlihat salah tingkah saat perempuan yang dia sukai itu menatap nya langsung dengan tajam.

" Yaa..Yakin neng Deva kalau yang ada di foto itu adalah suami bejad neng Deva." Komar semakin menghina Dominic membuat Deva semakin menatap nya tajam.

" Oh ya, kamu yakin Komar!" Deva semakin mengintimidasi dengan tatapan nya, komar hanya mengangguk yakin.

" Jangan menyesal dengan keyakinan mu, ( Deva menjeda) Abang berdiri!"

Entah apa yang akan Deva lakukan Dominic hanya menurut pada sang istri. Dia berdiri dari duduk nya dan mendekat pada Deva.

Tanpa aba aba Deva membuka kaos abu abu yang di pakai oleh Dominic dengan tinggi yang jauh berbeda Deva sampai harus berjingjit di buatnya. Dengan di bantu oleh Dom akhirnya kaos itu tanggal dari tubuh atlestisnya. Terpampang lah tubuh berotot yang sempurna di hadapan mereka. Dan tidak lupa satu buah tatto terukir di punggung dan dada kiri Dominic yang membuat dia semakin jantan.

(gambar punggung nya aja ya gaess gak sampai lengan)

Semua orang yang ada di sana terdiam melihat apa yang tengah di lakukan Deva saat ini pada suaminya.

braakk...Deva melempar ponsel itu keras di atas meja.

" Kalian lihat foto laki laki yang ada di dalam foto menjijikan itu, lihat baik baik buka mata dan hati kalian." Deva sudah tidak tahan dia meluapkan kemarahan nya yang sedari tadi dia tahan.

Dom yang menyadari sang istri tengah emosi segera merengkuh tubuh mungil yang tengah bergetar karna menahan tangis.

' Hape kuring gusti. aduh ibu ,bapak kudu ganti deiu lamun kawas kieu mah' (hape ku gusti. aduh ibu, bapak harus ganti lagi kalau kayak gini mah) Pak Kades sabar nyak.

Istri mana yang tidak menangis saat melihat suami nya di tuduh dan di fitnah dengan keji, padahal dia tidak melakukan hal itu.

" Sssttt...Jangan menangis sayang, tenangkan dirimu ok." Dom berbisik lembut di telinga Deva yang tertutup hijab.

Semua orang masih terdiam saat pak kades mengambil ponsel yang tercampakan di atas meja kayu itu. Terutama si Komar yang sudah terlihat gelisah.

'Kunaon kudu aya tatto an awak na sih' ( kenapa harus ada tatto an badanya sih)

" Bagai mana pak Kades." Dominic bertanya tanpa melepaskan dekapan nya pada sang istri.

Pak Kades terlihat menghela napas nya kasar

" Di foto ini, laki laki yang mempunyai wajah serupa dengan menantu Bapak Eman tidak mempunyai tatto atau gambar apapun di tubuh nya , jadi kesimpulan nya semua tuduhan itu palsu dan saya rasa foto ini hanya editan saja." Pak Kades menjelaskan dengan gamblang dia juga bukan orang bodoh yang mudah terprovokasi tanpa tau yang sebenarnya.

Semua orang ricuh saling berbisik dan berbicara masing masing. Deva sudah mulai tenang dalam rengkuhan suami nya.

" Abang pakai baju lagi." Deva dengan konyol nya menyuruh Dominic memakai kaos nya kembali yang masih dia genggam. Sungguh Deva tidak rela tubuh indah suaminya di nikmati khalayak ramai. Dan warga yang sedang berkumpul di rumah nya bukan hanya laki laki tapi ada perempun juga yang terlihat terpesona oleh tubuh atletis berotot nya Dominic.

Rasa nya Deva ingin mencolok semua mata wanita yang menatap suaminya dengan kagum itu. Deva benar benar tidak rela, Dominic hanya untuk nya seorang, Cinta nya, hatinya, jiwa nya, dan raga sempurna nya hanya milik Devania Rizki seorang bahkan Si Mr. Cau Boma nya hanya milik Deva seorang Titik.

Dom dengan cepat menuruti kemauan istri nya itu, Dominic tau saat ini Deva tengah cemburu dan marah apa lagi melihat dia bertelanjang dada di depan wanita lain.

Setelah memakai kaos nya kembali Dominic menuntun istri nya untuk duduk sedang kan dia berdiri di belakang Deva, gantian Bang!

Dom menatap tajam pada seorang pria yang mungkin berusia 45 tahun itu dengan tajam dan menusuk seakan memperingatkan 'Tunggu giliran mu' pria parubaya itu hanya terdiam saat pak Kades menjelaskan semua nya tadi.

" Jadi bagaimana pak Kades." Dom mengulangi pertanyaan nya yang tadi.

Pak Kades terlihat masih bingung,dia masih menimbang nimbang apa yang harus dia lakukan sebagai seorang pemimpin.

" Karna sodara Dominic belum terbukti bahwa dia yang ada di dalam foto itu, jadi saya putuskan warga semua jangan ada yang bertindak gegabah." Keputusan pak Kades membuat Deva tidak terima.

" Belum? maksud nya apa ? jadi menurut pak kades suami saya bersalah begitu padahal dia memang bukan orang yang ada di dalam foto biadab itu !" Napas Deva turun naik menahan emosi selama ini Deva bukan gadis yang mudah terbawa emosi tapi entah kenapa saat ini dia tidak bisa mengendalikan emosinya .

" Tenang sayang."

" Neng...!"

Ucap Dominic dan bapak bebarengan, Deva menarik napas nya dalam dalam dada nya terasa sesak sekali saat ini kepala nya mulai terasa pusing.

" Lalu mau Anda bagaimana pak kades." Kali ini bapak yang berbicara tenang.

" Saya harap sodara Dominic jangan berpergian jauh dulu dari kampung ini, apa lagi kalau dia pergi ke luar negri. Saya akan menyelidiki masalah ini terlebih dahulu sampai tuntas baru nanti sodara Dominic bisa bebas datang dan pergi dari kampung kita." Pak Kades berusaha bersikap bijak tidak memihak pada siapa pun.

" Baiklah pak saya akan mematuhinya." Deva yang mendengar jawaban dari suami nya pun tidak terima

" Abang...." Dom mengusap lembut pundak Deva supaya dia tidak melanjutkan ucapan nya.

" Kalau begitu saya permisi pak Eman, neng Deva sama Dominic. Dan tunggu untuk sodara komar anda orang pertama yang melaporkan masalah ini pada saya. Saya harap anda pun tidak pergi dari kampung ini sebelum masalah ini tuntas, anda bertindak sebagai saksi di sini. Dan apa bila laporan anda tidak terbukti anda akan terjerat pasal pencemaran nama baik. Anda paham sodara komar." Pak Kades dengan lantang berbicara pada semua warganya terutama saksi utama yang melaporkan masalah ini pada pak kades.

Komar hanya mengangguk tanpa menjawab nya, dia terlihat pucat pasi sekarang bayang bayang jeruji besi terus terngiang di otak nya.

' Gawat, kudu kabur ieu mah ( gawat ,harus kabur ini mah)

" Kalau begitu saya permisi, mari." Pak kades berpamitan pada keluarga Deva dan warga

" Bubar bubar, eweh guna teing!" ( bubar bubar, gak penting banget)

seruan seseorang membubarkan masa, membuat warga bersorak

'Huuuuuuuu.....'

***

" Maafin bapak ya, bapak gak bisa ngebela kamu tadi." Bapak saat ini tengah memeluk Dominic di hadapan emak, emak terlihat masih menangis atas kejadian ini.

" Tidak apa apa pak, Saya yakin kalau saya tidak bersalah." Dom membalas pelukan bapak

" Bapak juga yakin ' Walaupun awal nya tidak nak' ". Bapak hanya tersenyum saat melepas pelukan nya.

" Emak juga yakin kalau menantu kasep( ganteng) emak tidak berbuat hal nista seperti itu hiks...hiks...". Emak masih aja ngegombal di saat seperti ini.

Dom pun memeluk tubuh wanita tua yang ada di hadapan nya yang sudah ia anggap seperti ibu kandung nya sendiri.

" Terimakasih Emak sudah percaya sama saya." Emak tersenyum dan mengangguk lalu melepaskan pelukan mereka.

" Sudah sana temui istrimu." Dom mengangguk dan bergegas menuju kamar milik Deva.

cleekk...

Di dalam kamar terlihat Deva tengah memasukan baju nya yang ada di dalam koper kembali ke asalnya lemari.

" Maafin Abang ya sayang, Bulan Madu kita jadi tertunda." Dom memeluk tubuh Deva dari belakang saat Deva membelakanginya.

Deva pun hanya menghela napas lalu berbalik

" Gak papa Abang, kan masih bisa di lain waktu." Deva membelai rahang tegas dan sedikit berbulu itu. Sehingga Dominic memejamkan matanya untuk menikmati sentuhan lembut tangan Deva.

Deva tersenyum saat melihat suami bule nya itu terpejam seakan menikmati sentuhan tangan nya.

" Apa Abang udah gak kuat, kalau gak kuat kita bisa lakuin di sini." Bisik mesra Deva menbuat Dominic yang tadi nya terpejam langsung membuka matanya lebar lebar. Apa lagi saat sang istri tersenyum menggoda dan mengerlingkan sebelah matanya.

astaga sejak kapan istrinya yang imut ini menjadi nakal seperti ini.' Kau mulai nakal ya' Seringai mesum tercetak di bibir sexy Dominic menbuat senyum nakal Deva luntur seketika.

' Duhh kayak nya Neng udah salah godain Abang.' Deva sudah berkedip berkali kali saat Dominic mulai mengikis jarak di antara mereka.

Deva sudah terpojok didepan lemari, membuat dia terkurung badan besar dan kekar Dominic.

" Abang akan menghabiskan mu di Maldives nanti Baby, tunggu saja." Bisikan lembut itu membuat Deva meremang. Dan tanpa menunggu lama Dominic langsung menyambar bibir yang sedari tadi menggoda nya itu.

**SENYUM MENGGODA NENG DEVA BUAT ABANG DOMINIC SEORANG EEEEAAAAKKKK

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤f*

(K****AMPUNG NENG DEVA)

**YAHH GAGAL DEH BULAN MADU NYA

GARA GARA SI ULER KADUT, LIHAT SAJA NANTI !!!

JANGAN LUPA VOTE NYA YA GAES

HATUR NUHUN**

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kirain si Rendy yg berulah.. gak taunya si duda somplak... minta di sunat abis emang.. biar gak ganjen lagi..

2024-02-16

3

flowers city

flowers city

😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-12-05

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

ADA YG MNDALANGI, ATAU ULAH SI KOMAR YG INGIN CBA2 MAIN API SAMA KETUA KLAN TERBESAR DI KANADA..

2023-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 Gara gara aplikasi jodoh 1
2 Gara gara aplikasi jodoh 2
3 Emak mau mantu bule
4 Ketemu mantan
5 Undangan mantan
6 Jodoh Neng Deva sang Dewa Yunani
7 Minta Restu
8 Segede Cau Boma( pisang Boma)
9 Identitas Baru
10 Pulang sebentar
11 Ke nikahan mantan
12 Antara Indonesia - Kanada Terbelenggu Rindu
13 Perusahaan Zae
14 Selalu membayangi
15 Ijab Kabul
16 Di MALDIVES Aja!
17 Insiden Saat Joging
18 Menuju Resepsi
19 RESEPSI DEVANIA DAN DOMINIC ( D2)
20 Ujian Perdana
21 Menyelesaikan Masalah
22 Menyelesaikan Masalah 2
23 AQILLA TERKENA VIRUS G
24 Goes to MALDIVES (Honeymoon DD)
25 GOES TO MALDIVES( Honeymoon DD 2)
26 Masih Di MALDIVES (Honeymoon DD3)
27 Menghabiskan Waktu Bersama
28 Cau Boma vs Mr.Cau Boma
29 Goes to Kanada
30 Cara Deva
31 MALAIKAT Yang di Kirim TUHAN untuk IBLIS
32 Nyonya Besar KLAN VINS
33 Siasat Licik
34 Rujak Bebeg
35 Ngidam??
36 Tak Sadarkan Diri
37 Kehilangan
38 Ikhlas
39 Bertemu Gadis Galak
40 Mantu bule lagi ??
41 Tangan Kecil Nakal !!
42 Sinetron vs Telenovela
43 AQILLA si BLACK WIDOW
44 Berharap Peka Seperti Cucuk Renjot ( putri malu)
45 Pengorbanan
46 Pemburuan Di Mulai
47 MENEMUKAN MANGSA
48 Kenalan Dengan Blade
49 Yang Pertama Tak Kan Tergantikan
50 Sensitife Lagi?
51 Bersaing
52 Dilema nya Hati Aqilla
53 Bala Bala Ala Neng Deva
54 Dimana Deva?
55 Di Culik!
56 Kabur
57 Duel Hidup dan Mati
58 Duel Hidup dan Mati 2
59 Seuntai Doa
60 Sadar
61 MAU di SUNAT( LAGI)
62 Si Utun pingin Semur Jengkol Sama Rambutan
63 Ada Apa Dengan Yushika
64 Cinta Jajar Genjang
65 Antara Yushika, Alya Batt dan Katrina Kaif!
66 Akhir Yang Menjadi Sebuah Awal
67 Akhir Yang Menuju Awal
68 Pengumuman
69 Extra part1
70 Extra Part2 (Jack Yushika)
71 Extra Part3 (Aqilla Basstian Yugha)
72 Info baru
73 Bibit unggul si Cau Boma( Tezha Zettha)
74 Pengumuman
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Gara gara aplikasi jodoh 1
2
Gara gara aplikasi jodoh 2
3
Emak mau mantu bule
4
Ketemu mantan
5
Undangan mantan
6
Jodoh Neng Deva sang Dewa Yunani
7
Minta Restu
8
Segede Cau Boma( pisang Boma)
9
Identitas Baru
10
Pulang sebentar
11
Ke nikahan mantan
12
Antara Indonesia - Kanada Terbelenggu Rindu
13
Perusahaan Zae
14
Selalu membayangi
15
Ijab Kabul
16
Di MALDIVES Aja!
17
Insiden Saat Joging
18
Menuju Resepsi
19
RESEPSI DEVANIA DAN DOMINIC ( D2)
20
Ujian Perdana
21
Menyelesaikan Masalah
22
Menyelesaikan Masalah 2
23
AQILLA TERKENA VIRUS G
24
Goes to MALDIVES (Honeymoon DD)
25
GOES TO MALDIVES( Honeymoon DD 2)
26
Masih Di MALDIVES (Honeymoon DD3)
27
Menghabiskan Waktu Bersama
28
Cau Boma vs Mr.Cau Boma
29
Goes to Kanada
30
Cara Deva
31
MALAIKAT Yang di Kirim TUHAN untuk IBLIS
32
Nyonya Besar KLAN VINS
33
Siasat Licik
34
Rujak Bebeg
35
Ngidam??
36
Tak Sadarkan Diri
37
Kehilangan
38
Ikhlas
39
Bertemu Gadis Galak
40
Mantu bule lagi ??
41
Tangan Kecil Nakal !!
42
Sinetron vs Telenovela
43
AQILLA si BLACK WIDOW
44
Berharap Peka Seperti Cucuk Renjot ( putri malu)
45
Pengorbanan
46
Pemburuan Di Mulai
47
MENEMUKAN MANGSA
48
Kenalan Dengan Blade
49
Yang Pertama Tak Kan Tergantikan
50
Sensitife Lagi?
51
Bersaing
52
Dilema nya Hati Aqilla
53
Bala Bala Ala Neng Deva
54
Dimana Deva?
55
Di Culik!
56
Kabur
57
Duel Hidup dan Mati
58
Duel Hidup dan Mati 2
59
Seuntai Doa
60
Sadar
61
MAU di SUNAT( LAGI)
62
Si Utun pingin Semur Jengkol Sama Rambutan
63
Ada Apa Dengan Yushika
64
Cinta Jajar Genjang
65
Antara Yushika, Alya Batt dan Katrina Kaif!
66
Akhir Yang Menjadi Sebuah Awal
67
Akhir Yang Menuju Awal
68
Pengumuman
69
Extra part1
70
Extra Part2 (Jack Yushika)
71
Extra Part3 (Aqilla Basstian Yugha)
72
Info baru
73
Bibit unggul si Cau Boma( Tezha Zettha)
74
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!