Di MALDIVES Aja!

MAAP KEUN TYPO DI MANA MANA

TONG HILAP VOTE NA NU SE'ER NYAK READERS( jangan lupa vote nya yang banyak ya reades)

HATUR NUHUN

" Neng itu lauk na tong poho di goreng nyak,emak arek nanyaken beas ketan heula ka bik Tati." ( Neng itu ikan nya jangan lupa di goreng ya, emak mau nanyain beras ketan dulu ke bik Tati). Deva yang sedang membersihkan cabe dan bawang di meja pun mengangguk.

" Enyak Mak."( iya mak)

Sore nya setelah selesai acara ijab karna semua makanan yang di katring oleh Dom habis ( padahal istri nya Aldi yang repot ,tapi nama nya yang bagus mah tetep aja Dominic) Deva dan Emak memulai kegiatan nya di dapur, Aqilla pun ikut membantu saat ini di tengah memetik kangkung di kebun bersama Zae.

Deva beranjak meninggalkan si cabe dan kawan kawan nya menuju sang ikan Gurame yang siap untuk di eksekusi.

Gurame goreng sudah cukup untuk menu makan malam hari ini.

Sedang kan di ruang tamu terdengar suara ruih bapak dan beberapa tamu yang masih ada dirumah dan jangan lupa Dominic yang menjadi bintang utama nya di sana.

Deva yang mendengar suara tertawa bapak merasa bahagia, 'Semoga bapak selalu bahagia, maafin neng ya pak mak. Neng belum bisa bahagiain kalian' Deva menyeka bulir air asin yang mengalir dari netra coklat nya itu.

Namun dia sedikit terkejut saat ada sebuah tangan memeluk nya dari belakang. Saat menoleh ternyata sang suami yang tengah tersenyum tampan padanya.

" Kenapa melamun hem." Dom malah meletakan kepalanya di atas bahu yang tertutup hijab instan itu.

" Neng gak ngelamun, Neng lagi goreng ikan nih. Kalau ngelamun nanti ikan nya tutung( gosong)". Deva menutupi kegugupan nya. Sungguh dia masih was was sekarang takut kejadian yang menimpanya di kamar terjadi lagi. Harus berkenalan dengan Mr. Cau Boma suaminya, walaupun cuma salaman.

" Tutung? Apa itu tutung?" Haduh Deva lupa kalau suami nya belum bisa berbasa sunda yang biasa dia pakai sehari hari.

" Eh maksud Neng tutung itu gosong. Abang harus belajar sunda biar tau. Biar kalo ada orang yang ngerumpiin Abang, Abang bisa tau yang mereka omongin." Deva kembali memfokus kan diri pada si gurame, Walaupun sebenar nya hati nya saat ini dag dig dug der. Apa lagi Dominic mulai jahil dengan mengendus leher pipi dan tangan nya yang tengah mengusap perut rata Deva. Berharap apa sih Bang? Dede bayi? mana bisa tumbuh kalo belum nanam!

" Termasuk kamu". Dengan cepat Dominic mencuri satu kecupan di bibir istrinya itu, saat Deva menoleh. Licik atau gercep dia ya.

Dominic pun melepaskan pelukan nya kemudian dia duduk di kursi yang tadi di duduki oleh Deva.

" Ini apa Yank?. Dominic mengangkat tinggi tinggi benda yang ada di tangan nya. Deva yang terpanggil pun menoleh mengalihkan pandangan nya dari si gurame yang sedang berenang di atas minyak panas.

" Itu leunca." jawaban singkat sang istri membuat Dom hanya ber ' OH ' ria.

" kalau ini". Rasa kepo Dominic belum habis dia menunjukan lagi sesuatu yang ada di atas meja ,Deva pun menoleh lagi.

" Itu kucai". Dom meletekan nya kembali ke tempat asal nya, karna masih penasaran dia menelisik seluruh sudut dapur sederhana milik ibu mertuanya itu.

" Ini apa yank?" Dom menunjuk sesuatu yang membuat nya penasaran. Deva yang mulai merasa terganggung kegiatan masak nya karna ulah Dom. Deva pun meletakan spatula nya.

" Ini nama nya waluh atau labu, kalo yang ini pare garing atau padi kering , lamun nu ieu siki wijen ,ini biji nya wijen bisa di buat campuran kue. Nanti Neng buatin buat Abang. Udah ah ikan neng tutung nanti kalo abang ganggu terus." Deva kembali kearah kompor sedang kan Dom terkekeh melihat kekesalan istrinya itu, benar benar pengganggu.

" Kalau ini apa?" Dom kembali bertanya niatnya kali ini untuk membuat Deva kesal bukan murni bertanya, karna Dom sebenar nya sudah tau itu apa.

" Abangggg....!" Deva merengek manja saat Dom kembali bertanya pada nya, sedangkan orang yang bertanya nya terseyum tanpa Dosa.

"Assalamualaikum....." seruan salam terdengar dari pintu belakang.

" Waalaikumsallam". Deva menjawab seruan salam itu sedangkan Dom mungkin belum paham kalau setiap muslim wajib menjawab salam.

kriiieettt....Buuggghhh...Suara benturan terdengar dari arah pintu.

" Ahhkk teteh Qilla mah ninggal keun Zae ( Ahhkk teteh qilla ninggalin Zae) Suara cempreng Si Zaenudin terdengar oleh Dom dan Deva.

" Bongan saha leumpang na jiga keong, nyahok ieu teh geus magrib sien." ( suruh siapa jalan nya kayak siput, tau ini tuh udah magrib takut)

Qilla terdengar menggerutu saat sang adik mengomel padanya.

" Aya naon sih, jelma dua tapi jiga ribut sa kecamatan." ( Ada apa sih, orang dua tapi seperti ribut Sekecamatan) Deva menengahi pertengkaran kecil di antara kedua adik nya itu. Sedangkan Dom dia menjadi pendengar yang baik.

" ieu teh Qilla ninggalkeun Zae, kumaha coba lamun Zae di bawa Sindekala, atawa wewe gombel komo mun di bawa buta." ( Ini teh qilla ninggalin Zae, gimana coba kalau Zae di bawa sindekala( setan di waktu magrib) atau wewe gombel, apa lagi kalau di bawa buta ( sejenis buta ijo) ).

" Alah dasar keong." Qilla tidak mau kalah dia meletakan sebuah ikat besar kangkung di atas meja dan berjalan menuju kamar mandi .

" Tuh kan dak teh Qilla mah teu nyaah ka Zae teh." ( Tuh kan memang teh qilla gak sayang sama Zae tuh) Zae merajuk seperti anak cewek. Dom yang memperhatikan kelakuan kedua adik ipar nya itu pun hanya tersenyum simpul. Walaupun dia tidak begitu pahan dengan apa yang mereka omongkan , tapi Dom tau mereka berdua tengah bertengkar dan Zae yang ngambek.

Deva hanya menghela napas nya, dia tau Aqilla memang tidak akan mengalah pada sang adik, kepala batu.

" Zae sini." Dom melambaikan tangan nya saat Zae hendak menangis, Dom merasa punya sodara sekarang walaupun dia punya adik angkat seperti Jack dan Basstian tapi mereka malah memperlakukan nya seperti Boss mereeka .Bahkan memanggilnya pun seperti itu. Dom ingin ada yang memanggilnya dengan sebutan kakak, bersyukur sang istri punya sodara akhirnya keinginan nya terwujud.

" Ada apa." Zae mendekat dan duduk di kursi sebelah kakak ipar nya itu.

Deva hanya memperhatikan kedua pria beda umur itu dari dekat kompor.

" Zae kenapa nangis." Dom mengusap rambut hitam adik ipar nya yang mulai panjang itu.

" Zae takut di culik buta, gara gara teh Qilla ninggalin Zae di kebun tadi." Zae mulai menceritakan kronilogis sebenarnya. Entah sejak kapan mereka dekat yang pastinya mereka berdua sangat cocok. Apa lagi setelah perjanjian satu kontener kelereng di sah kan.

" Kenapa Zae takut, kan yang nyulik nya orang buta ya gak bakalan ngelihat." Dom berbicara dengan polos nya, dia belum paham Buta mana yang adik ipar nya maksud. Deva yang sedang mengulek sambel pun tak tahan untuk tertawa mendengar ucapan sang suami. Zae hanya tepok jidat di buatnya.

🌾🌾🌾

Selepas solat magrib berjamah, dan Alhamdulilah nya Dom ikut sholat berjamah bersama keluarga baru nya di rumah yang di imami oleh bapak.

Mereka ber enam kini tengah bersila menikmati makanan yang di masak oleh Deva tadi. Ada gurame gureng dengan sambal kecap nya, tumis kangkung, sambel tomat, lalapan leunca yang Dom tanya tadi ,kerupuk dan jangan lupa ikan asin peda kesukaan neng Deva. Karna Deva belum tau masakan luar negri jadi Deva hanya bisa menasakan suami nya makanan rumahan yang sederhana.

Deva kira sang suami tidak akan menyukai masakan nya ternyata dia salah Dom terlihat sangat menikmati semua makanan yang ada di hadapan nya sekarang, bahkan dia juga mencoba leunca walaupun rasa nya aneh di lidah dia . Dom mulai terbiasa makan nasi ,kalau biasanya saat di Kanada dia hanya makan salad atau makanan khas sana tanpa nasi mulai sekarang dia harus terbiasa dengan itu. Walaupun ujung ujung nya Dominic harus ngegym lebih sering agar perut sixpack nya tidak jadi buncit karena dia terlalu rakus untuk menikmati makanan yang di masak istrinya.

" Yang banyak makan nya Nak, nanti kalau kurang istri mu akan masak lagi." Bapak menyodorkan nasi dan sayur pada menantunya itu dan hanya di balas anggukan oleh Dom karna dia masih sibuk menikmati makanan yang ada di piring nya.

" Terimaksih pak,ini sudah cukup." perut Dom kali ini benar benar akan meledak sekarang.

" Emak udah dapat ketan nya." Deva menyuapkan satu suapan kedalam mulut nya saat setelah dia bertanya pada sang Emak.

" Entos dapat dari Bik Tati, emak pesen 3 kaleng." emak melanjutkan suapan nya kembali.

Dom terlihat intens menatap sang istri saat menyuapkan makanan nya kedalam mulut. Fokus Dom bukan makanan nya tapi gerak bibir tebal sexy milik sang istri yang menjadi pusat perhatian nya saat ini. Bahkan hanya dengan melihat bibir merah muda itu membuat Mr Cau Boma berdiri subur di bawah sana.

🌹🌹🌹

" Abang lagi apa sih". Deva keheranan melihat Dom tengah berlari di tempat dan sesekali mengangkat kursi yang ada di kamar mereka.

" Lagi olah raga". Dom menjawab seadanya padahal dia tengah mengendalikan nafsu nya saat melihat bibir sexy sang istri yang membuat Mr Cau Boma nya susah di kendalikan.

" Kenapa malam malam, besok pagi aja. Nanti neng ajak keliling kampung." Deva belum menyadari betapa tersiksanya Dominic saat ini karnanya. Dan sialnya lagi Dom tidak akan mau melakukan nya di sini. Bukan apa apa Dom tidak ingin kegiatan nya bersama sang istri membuat tidak nyaman penghuni rumah jadi dia harus menahan nya seminggu kedepan.

Dom menyudahi kegiatannya di saat sudah mrerasa baik,dia bergegas pergi dari kamar itu menuju kamar mandi.

" Si Abang ku naon sih ( Si Abang kenapa sih)". Deva menggerutu sendiri saat dia di abaikan oleh Dominic. Deva memilih segera menyelimuti tubuh nya dengan selimut sampai ke ujung kepala.

kriiieettt...( anggap aja suara pintu ter buka)

Dom masuk kedalam kamar dengan wajah basah, dia terlihat habis membasuh wajah nya.

Dengan hati hati Dom naik ke atas tempat tidur kecil itu dan benar saja Dom hanya berada diujung penantian eh di ujung ranjang.

Hening....

kenapa mereka saling diam, ayo dong ngomong ihh malam pertama teh teu seru iye mah ( iihh malam pertama tuh gak seru ini mah)

" Yank...". Dom memecah keheningan di kamar itu. Deva yang sedari tadi berpura pura tidur dengan menutupi seluruh bagian tubuh nya dengan selimut padahal dia masih menggunakan hijab walaupun sudah memakai baju tidur panjang berbahan katun tebal.

Deva pun menyibakan selimut yang membungkus dirinya bagai kepompong. Dia bangkit dari tidur nya untuk mensejajarkan dengan sang suami yang tengah bersandar di kepala ranjang.

" Abang marah ya sama Neng". Deva ingat pesan dari Emak ' kalau lagi ada masalah sama suami jangan diem dieman, keluarin semuanya .Diem dieman mah gak bakalan selesai masalah nya' begitu pesan sang emak.

" Marah? memang nya Neng salah apa?" Dom mulai merapatkan tubuh nya ke arah sang istri membuat Deva gelagapan.

" Eemm...Itu...So..Soalnya tadi neng lihat Abang langsung pergi aja dari kamar. Ya neng pikir Abang marah sama neng." Entah kenapa Deva merasa takut apabila Dom marah atau kecewa padanya. Itu yang selama ini menghantui pikiran nya, dia takut Dominic akan meninggalkan dia begitu saja. Amit amit cing jauh pikiran goreng teh ( amit amit yang jauh pikiran jelek tuh).

" Abang keluar bukan marah sama kamu, tapi abang ke kamar mandi. Kan di kamar Neng gak ada kamar mandi jadi Abang harus kebelakang kan." Kata kata Dom sangat menohok di hati Deva. Apa suami bule nya merasa tidak nyaman saat ini.

" Maafin neng ya Abang, kalau Abang merasa gak nyaman selama tinggal di rumah neng yang serba kekurangan ini..Maafin en...". Belum tuntas Deva dengan ucapan nya Dom telah membungkam bibir cerewet Deva itu dengan bibir nya. Dom ngecup ringan dan mengecap lembut bibir yang sedari tadi menggodanya itu. Sudah dua kali Dom menikmati suasana intim ini.

Deva yang tak di beri aba aba oleh Dom hanya pasrah mendapat perlakuan manis itu. Toh mereka sudah halal apa pun yang mereka lakukan sah sah saja malahan dapat pahala. Deva tidak membalas sesapan demi sesapan yang di berikan oleh suami nya itu namun dia menikmatinya sampai sampai dia merasakan sesuatu yang asing di bagian bawah nya. Dom mengabsen seluruh isi yang ada di dalam mulut Deva yang terasa manis dan nikmat baginya. Bibir nya saja sudah senikmat ini apa lagi yang lain.

Karna Deva terlihat sudah kehabisan napas Dominic memutus kan tautan bibir mereka dengan senyum mengembang.

" Dengar, Abang tidak pernah merasa tidak nyaman tinggal di sini. Di sini nyaman bahkan sangat nyaman dengan segala kesederhanaan keluarga Abang yang baru, Abang benar benar nyaman selama ada kamu di sisi Abang. ( Dom menjeda omongan nya) kecuali.....". Sebelum Dom melanjutkan ucapan nya Deva sudah menyela nya, Hiss kebiasaan deh Neng Deva.

" Kecuali apa?" Deva amat penasaran dia takut suami bule nya itu tidak nyaman dengan serba kesederhaan keluarga nya.

" Kecuali....Kecuali malam pertama kita. Abang tidak mau melakukan nya disini." kata kata tanpa malu Dom sukses membuat Deva salah tingkah, Tapi eh kenapa suami nya tidak mau melakukan kewajiban mereka disini, apa karna dia tidak nyaman dengan tempat nya.

" Ke..Keenapa Abang gaak maau ngelakuin iitu di siini, Aabang gaak nyaaman ya." Deva tergagap sembari memberanikan menatap langsung pada sang suami, menatap manik safir yang begitu indah di mata Deva. Manik yang mampu menenggelamkan siapa saja saat menatap nya.

" Ya Abang tidak nyaman".

Benar dugaan Deva suaminya tidak nyaman berada di sini.

namun pikiran buruk itu musnah saaat mendengar kelanjutan ucapan Dom yang begitu manis di telinganya.

" Abang tidak nyaman bukan karna apa apa. Abang tidak nyaman karna takut kegiatan kita nanti akan membuat orang orang di rumah ini tidak nyaman, Karna Abang bisa lepas kendali kalau sudah berdekatan dengan mu sayang." Dom merengkuh tubuh kecil namun berisi milik Deva dan semakin mempersempit jarak mereka.

" Terus Abang gak bakalan minta hak Abang gituh sama Neng, sampai kapan?" Entah senang atau kecewa mendengar sang suami masih enggan untuk menyentuh nya.

" Sampai acara resepsi kita selesai. Setelah itu kita akan bulan madu dan menghabiskan nya di sana." Dom dengan tatapan mesum malah menggoda Deva yang sudah malu setengah mati.

" Bulan madu? Dimana?" Deva merasa beruntung telah menjadi seorang istri dari Dominic. Bahkan dia akan merasakan indah nya bulan madu. Coba kalau dia menikah dengan pemuda di kampung nya paling paling habis resepsi langsung di boyong ke tempat mertua.Ada untung nya juga nejomblo lama.

" Maladewa,Maldives! kita akan kesana." Dom semakin mengeratkan dekapan nya pada sang istri,Deva hanya mengangguk mengiyakan padahal dia tidak tau Maldives itu di mana.

" Ya Allah neng lupa." Deva menepuk jidat nya sendiri.

" Kenapa?" Dom merasa heran dengan kelakuan istri nya itu.

" Neng lupa ngasih tau Siti, Aahh pasti engke si siti ngamuk ngamuk yeh ka Neng( ahh pasti nanti si siti ngamuk ngamuk sama Neng) ". Deva kalau sedang panik dia akan berbahasa sunda tidak peduli dengan siapa dia berbicara, dan Dom hanya mengerenyitkan dahi nya namun kata si siti dan ngamuk ngamuk dia devinisikan bahwa nanti Si siti ngamuk sama istrinya.

" Sudah Besok pagi saja ngabarin nya, udah malam kita tidur. Bukan nya besok kita mau fitting baju pengantin ke kota." Dom membujuk sang istri saat Deva hendak meraih posel nya yang ada di meja rias sederhana milik nya. Deva pun menurut dia urungkan mengabari sang sahabat yang berjasa dalam hubungan dia dengan Dom. Walaupun dia tau pasal akibat nya nanti Siti Cengceremen sahabat nya itu bakalan murka karenanya.

**SEMOGA PADA SUKA SAMA ALUR CERITANYA YA

JANGAN BOSAN BOSAN BUAT NGE VOTE ABANG BULE DAN NENG DEVA NYA**

HATUR NUHUN🙏🙏🙏😍😍😍😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Sulastri Ahmad

Sulastri Ahmad

aku suka thor ceritanya mengalir apa adanya

2024-05-14

0

Aiko Amallya

Aiko Amallya

aku suka alur ceritanya. ga begitu banyak drama nya.

2024-04-18

3

Rodiah Rodiah

Rodiah Rodiah

sama2 🙏🙏

2024-04-03

1

lihat semua
Episodes
1 Gara gara aplikasi jodoh 1
2 Gara gara aplikasi jodoh 2
3 Emak mau mantu bule
4 Ketemu mantan
5 Undangan mantan
6 Jodoh Neng Deva sang Dewa Yunani
7 Minta Restu
8 Segede Cau Boma( pisang Boma)
9 Identitas Baru
10 Pulang sebentar
11 Ke nikahan mantan
12 Antara Indonesia - Kanada Terbelenggu Rindu
13 Perusahaan Zae
14 Selalu membayangi
15 Ijab Kabul
16 Di MALDIVES Aja!
17 Insiden Saat Joging
18 Menuju Resepsi
19 RESEPSI DEVANIA DAN DOMINIC ( D2)
20 Ujian Perdana
21 Menyelesaikan Masalah
22 Menyelesaikan Masalah 2
23 AQILLA TERKENA VIRUS G
24 Goes to MALDIVES (Honeymoon DD)
25 GOES TO MALDIVES( Honeymoon DD 2)
26 Masih Di MALDIVES (Honeymoon DD3)
27 Menghabiskan Waktu Bersama
28 Cau Boma vs Mr.Cau Boma
29 Goes to Kanada
30 Cara Deva
31 MALAIKAT Yang di Kirim TUHAN untuk IBLIS
32 Nyonya Besar KLAN VINS
33 Siasat Licik
34 Rujak Bebeg
35 Ngidam??
36 Tak Sadarkan Diri
37 Kehilangan
38 Ikhlas
39 Bertemu Gadis Galak
40 Mantu bule lagi ??
41 Tangan Kecil Nakal !!
42 Sinetron vs Telenovela
43 AQILLA si BLACK WIDOW
44 Berharap Peka Seperti Cucuk Renjot ( putri malu)
45 Pengorbanan
46 Pemburuan Di Mulai
47 MENEMUKAN MANGSA
48 Kenalan Dengan Blade
49 Yang Pertama Tak Kan Tergantikan
50 Sensitife Lagi?
51 Bersaing
52 Dilema nya Hati Aqilla
53 Bala Bala Ala Neng Deva
54 Dimana Deva?
55 Di Culik!
56 Kabur
57 Duel Hidup dan Mati
58 Duel Hidup dan Mati 2
59 Seuntai Doa
60 Sadar
61 MAU di SUNAT( LAGI)
62 Si Utun pingin Semur Jengkol Sama Rambutan
63 Ada Apa Dengan Yushika
64 Cinta Jajar Genjang
65 Antara Yushika, Alya Batt dan Katrina Kaif!
66 Akhir Yang Menjadi Sebuah Awal
67 Akhir Yang Menuju Awal
68 Pengumuman
69 Extra part1
70 Extra Part2 (Jack Yushika)
71 Extra Part3 (Aqilla Basstian Yugha)
72 Info baru
73 Bibit unggul si Cau Boma( Tezha Zettha)
74 Pengumuman
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Gara gara aplikasi jodoh 1
2
Gara gara aplikasi jodoh 2
3
Emak mau mantu bule
4
Ketemu mantan
5
Undangan mantan
6
Jodoh Neng Deva sang Dewa Yunani
7
Minta Restu
8
Segede Cau Boma( pisang Boma)
9
Identitas Baru
10
Pulang sebentar
11
Ke nikahan mantan
12
Antara Indonesia - Kanada Terbelenggu Rindu
13
Perusahaan Zae
14
Selalu membayangi
15
Ijab Kabul
16
Di MALDIVES Aja!
17
Insiden Saat Joging
18
Menuju Resepsi
19
RESEPSI DEVANIA DAN DOMINIC ( D2)
20
Ujian Perdana
21
Menyelesaikan Masalah
22
Menyelesaikan Masalah 2
23
AQILLA TERKENA VIRUS G
24
Goes to MALDIVES (Honeymoon DD)
25
GOES TO MALDIVES( Honeymoon DD 2)
26
Masih Di MALDIVES (Honeymoon DD3)
27
Menghabiskan Waktu Bersama
28
Cau Boma vs Mr.Cau Boma
29
Goes to Kanada
30
Cara Deva
31
MALAIKAT Yang di Kirim TUHAN untuk IBLIS
32
Nyonya Besar KLAN VINS
33
Siasat Licik
34
Rujak Bebeg
35
Ngidam??
36
Tak Sadarkan Diri
37
Kehilangan
38
Ikhlas
39
Bertemu Gadis Galak
40
Mantu bule lagi ??
41
Tangan Kecil Nakal !!
42
Sinetron vs Telenovela
43
AQILLA si BLACK WIDOW
44
Berharap Peka Seperti Cucuk Renjot ( putri malu)
45
Pengorbanan
46
Pemburuan Di Mulai
47
MENEMUKAN MANGSA
48
Kenalan Dengan Blade
49
Yang Pertama Tak Kan Tergantikan
50
Sensitife Lagi?
51
Bersaing
52
Dilema nya Hati Aqilla
53
Bala Bala Ala Neng Deva
54
Dimana Deva?
55
Di Culik!
56
Kabur
57
Duel Hidup dan Mati
58
Duel Hidup dan Mati 2
59
Seuntai Doa
60
Sadar
61
MAU di SUNAT( LAGI)
62
Si Utun pingin Semur Jengkol Sama Rambutan
63
Ada Apa Dengan Yushika
64
Cinta Jajar Genjang
65
Antara Yushika, Alya Batt dan Katrina Kaif!
66
Akhir Yang Menjadi Sebuah Awal
67
Akhir Yang Menuju Awal
68
Pengumuman
69
Extra part1
70
Extra Part2 (Jack Yushika)
71
Extra Part3 (Aqilla Basstian Yugha)
72
Info baru
73
Bibit unggul si Cau Boma( Tezha Zettha)
74
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!