Original punya nya Neng Defri,tukang nyomot cing jauuh!!
AWAS OTHOR GALAK!!
HATUR NUHUN
vote,like,komen cing loba nyak
" Zae." Zaenudin menoleh saat namanya di panggil
" Naon?"( apa) Dia menoleh sekilas namun mata nya kembali ke arah kelereng yang akan di sentilnya.
" Zaeee". panggilnya lagi membuat Zaenudin kesal dan menghentikan permainannya
" Aya naon sih Rahmat,gandeng Zua Zae weh hayuh( Ada apa sih Rshmat,Zua Zae aja terus)!" Zae kesal saat sang teman tidak mau melanjutkan ucapan nya,di gantung itu gak enak Rahmat,nyaho teu maneh teh( tau gk kamu tuh)
Rahmat hanya nyengir menunjukan gigi karies hitam di dalam mulutnya.
" Zae,Teh Deva teh mau nikah yah?" Zae pun hanya memutar bola matanya jengah, eh dikira teh mau tanya apa.
" Ya iya atuh mau nikah,dak encan( kan belum)!" Jawaban Zae yang seadanya membuat Rahmat berdecak malas
" Ih maneh mah!"( ih kamu mah) Gerutunya membuat Zae tertawa penuh kemenangan
🌷🌷🌷
" Sudah siap!" Pak ustazd siap memulai acara nya,kini Dom tengah duduk bersila di hadapan pak Ustazd dengan menggunakan baju koko putih dan sarung batik dia terlihat sangat,sangat,sangat,gak bisa di ungkapkan oleh seorang Deva,pokonamah itulah.
kini mereka tengah berada di sebua masjid yang ada di desa itu,terlihat bapak ,emak,Qilla,Aldi,dan Jack hadir,tidak lupa Neng Deva yang tengah intens memperhatikan sang calon imam masa depan nya itu.
Dom menggangguk mantap menandakan dia siap lahir batin.
" Sodara Dominic Gideon Vins anda siap lahir batin!"
" Siap!'
" tanpa ada paksaan dari siapapun!"
"Ya!"
"Baiklah kalau begitu,Bissmilahirohhmanirohim........".
beberapa saat kemudian
" Alhamdulilah hirobbilalamin!' ucap mereka serempak
akhirnya setatus baru seorang Dominic hari ini terkabulkan,dia telah menjadi seorang mualaf,yang bukan hanya akan mengabdikan hidup nya hanya untuk Devania seorang tapi mempertanggung jawab kan nya juga di hadapan Allah.
" Selamat Boss,semoga kau selalu bahagia". Jack memberikan pelukan singkat pada boss nya itu
" Selamat Tuan Vins,somoga anda selalu di limpahkan Rahmat dan kebahagian mulai detik ini." Aldi pun tidak lupa memberikan pelukan selamat kepada rekan nya itu
Dom hanya tersenyum bahagia mendapatkan dukungan dari semua orang di sana,terutama dia sangat bahagia karna sang calon istri menemani nya.
" Selamat ya Den Deon,semoga ini menjadi awal hidup baru buat Den Deon." Bapak dan emak pun turut memberikan ucapan selamat pada nya,yang mana membuat dia semakin bahagia sudah mengambil keputusan yang tepat.
Deva yang melihat itu diam diam terharu dengan perjuangan si bule gelo mesum nya itu, dia jauh jauh datang dari negaranya hanya untuk bertemu dengan nya.
apakah Deva benar benar harus memberi kesempatan kepada Dom untuk mempersunting dirinya,Cinta? apa cinta sudah hadir dalam hatinya? mungkin, cinta hadir seiring dengan waktu,semoga keputusan nya nanti adalah yang terbaik.
" Selamat,semoga kamu bisa menjadi muslim yang baik dan bertanggung jawab pada Tuhan nya,dan...." Dom menyela sebelum Deva melanjutkan ucapan nya
" Dan...Menjadi suami serta ayah yang baik untuk mu dan untuk anak anak kita nanti"Ucapan Dom membuat semburat merah di wajah nya semakin nyata
' Anak anak' selintas kata itu membuat Deva membatu,dia teringat pada omongan ibu ibu rumpi saat di warung teh mayang tentang itu yang kata mereka' Itu nya bule tuh segede pisang Boma' Deva merinding membayangkan nya.
Deva menggeleng cepat,membuat Dom menyerinyitkan dahinya
" Kenapa?"
" Ahh..Henteu nanaon,tidak apa apa." Deva gelagapan saat lamunan nya buyar
" Neng...Hayuk pulang!" seru emak membuat mereka tersadar,Deva tersenyum pada Dom dan mengangguk pelan.Namun saat Deva berniat melewatinya Dom dengan cepat mencekal pergelangan tangan nya.
" Apa setelah ini kau mau menjadi istriku?" isyarat mata safir Dom terlihat penuh harap dan memohon
Deva hanya tersenyum sembari melepaskan cekalan tangan Dom.
"Kita bicarakan lagi dirumah ok". Wajah tampan Dom kembali berbinar mendengar penuturan sang gadis
💐💐💐
" Jadi gimana?" Deva masih tertunduk malu mendengar pertanyaan itu,namun kemudian dia menggangguk pelan tanda setuju,dan itu membuat semua orang di sana berucap' Allhamdulilah' Tetutama Dom dia terlihat sangat bahagia.
ya Deva akhirnya mau menerima pinangan dari Dominic,saat ini mereka sudah berada di rumah sederhana milik Keluarga Mang Eman.
" Jadi,apa aku boleh menikahimu saat ini juga!" pernyataan Dom membuat Deva yang tengah menunduk malu menjadi mendongak terkejut di buatnya,termasuk kedua orang tuanya.
" Atuh jangan sekarang Den,bapak belum mempersiapkan apa apa". Bapak mulai pusing saat rencana ini datang tiba tiba
" Bapak tidak perlu mempersiapkan apa apa,cukup duduk dan jangan pikirkan apa apa biar saya yang akan mempersiapkan segalanya,dan satu lagi jangan panggil saya dengan sebutan Aden,saya gak enak pak,panggil nama aja,saya kan calon mantu bapak." Dom mulai mengakrab kan diri dengan semua keluarga Deva termasuk adik adik nya Deva juga.
" Kalau begitu terserah nak Deon saja,bapak mah hanya bisa bantu doa nya, gimana sama kamu neng,jangan diem aja atuh,senyum dikit."Goda bapak saat melihat Deva sedari tadi terdiam
" Eemm...Eneng mah terserah abang saja". panggilan baru yang di sematkan oleh Deva untuk nya membuat Dom ingin berteriak histeris bahkan jingkrak jingkrak guling guling saat ini juga.
Deva yang menyadari nya langsung saja menepuk mulut lemes nya itu
"Hiss mulut eweh saringan matak nyien nyerakeun bae".( Hiss mulut gak ada filternya,bikin malu saja!) runtuk nya dalam hati
Dom hanya mengulum senyum saat melihat raut wajah salah tingkah sang gadis.
"Baiklah pak,sebagai bukti keseriusan saya pada putri bapak,saya ingin mengikat dia dengan ini". Dom mengeluarkan kotak belundru hitam yang terdapat cincin berlian mewah di dalam nya,jangan di sebutin harga nya nanti ciwik ciwik bisa ngiri sama neng Deva.
Emak dan Bapak saling tatap lalu emak mengangguk memberi persetujuan pada sang suami.
" Alhamdulilah,di tampi( diterima,) niat baik nak Deon sama bapak hari ini ." Bapak bersalaman bersama Dom
" Di tampi, maksudnya?" Dom masih belum paham bahasa daerah sunda jadi masih blengg
" Maaf maksud bapak,pinangan nak Deon di terima sama bapak." bapak menjelaskan nya agar Dom mudah memahami
Dominic tersenyum saat mendengar penuturan bapak,Dia segera mendekat ke arah Deva dan meraih tangan nya.
" Apa kau mau menjadi istriku?" entah sudah berapa kali Dom berkata seperti itu pada Deva hari ini kemarin dan sebelum sebelum nya.
Deva dengan malu malu dia mengangguk pelan ,dan dengan cepat Dom memasukan cincin itu kedalam jari manis nya.Apakah pas? tentu saja tidak cincinya agak kekecilan namun masih bisa di masukan.maklum Dom hanya nembak,mengira ngira ukuran jari manis Deva saat dia membeli cincin mewah itu.
' Ya Allah Emakkkk,akhirnya anak perawan emak jadi kawin juga' pekik Deva dalam hati saat melihat cincin putih indah itu telah tersemat di jari manisnya.
' Akhirnya aku akan mendapatkan keturunan dari gadis yang kusukai, selamat datang Junior Vins' batin Dom saat melihat sang calon terus menatap lekat cincin yang tersemat di jari manisnya itu sembari tersenyum.
🐛🐛🐛
"Itu kebun bapak,yang sebelah lagi kebun juragan Bahar,padahal dulu kebun itu masih milik bapak,tapi karna terpaksa jadi bapak ngejualnya ke juragan Bahar". Deva menunjukan lokasi kebun yang sedang di garap oleh bapak
" Kenapa dijual,kan sayang lokasinnya bagus untuk tanaman." Duh si abang bule mulai kepo deh
" Eemm..Itu...Karena saat itu bapak butuh biaya buat oprasi emak waktu ngelahirin Zae." ucap Deva pelan,dia terenyuh saat mengingat kedua orang tua nya harus menjual sebidang tanah,dan dia sedih karna tidak bisa membantu banyak,dan akhirnya harus merelakan sebagian kebun nya di jual oleh sang bapak.
Dom yang mendengar itu pun secara reflek langsung memeluk dan mengecup puncak kepala Deva yang terhalang hijab instan berwarna kunyit itu.
" Jangan sedih,aku akan membelikan kebun itu untuk mu,bahkan kalau kau mau semua perkebunan di daerah ini akan ku beli untukmu." si sombong Dominic mulai muncul,setan sombong yang selama ini bersembunyi entah dimana kini sudah pulang kampung.
Deva mendongak dan melepas paksa pelukan sang calon suami
" Jangan! Aku tau kau kaya tapi jangan berbuat macam macam,kalau kau membeli semua perkebunan di daerah ini warga di sini mau makan apa coba, jangan lakukan itu! bapak dan emak serta kami anak anak nya sudah bahagia kok dengan kesederhanaan hidup kami selama ini,kami tetap bersyukur yang penting kami semua selalu sehat ,itu yang utama." penuturan Dewasa Deva membuat Dominic mengulas senyum dan kemudian merengkuh nya kembali serta tidak lupa memberikan kecupan berkali kali di atas pucuk kepala deva yang hanya sebatas dada nya itu.
" Aku beruntung memiliki mu." ucapnya pelan
" Kau belum memiliki ku". balas Deva ketus membuat Dom terkekeh di buatnya
" Jangan panggil aku dengan sebutan ' Kau' ,aku lebih suka panggilan yang kau berikan waktu di rumah tadi." tidak bisa dipungkiri semburat merah menjalar di semua bagian wajah Deva.
" Apa?" tanya Deva pura pura polos sembari mendongakkan wajahnya menatap manik mata safir itu
" Ck..!" Dom hanya berdecak kesal
Deva terkikik geli melihat wajah kesal Dom namun sayang nya sangat tampan.
", Iya Abang..." cicit Deva masih terdengar oleh Dom
" Apa?" Dom pura pura
" Abang.." cicit nya lagi
" Aku tidak mendengar nya tuh!" jiwa jahil Dom muncul seketika
" Iiihhh...Iya ABANGGGGGG!" Pekik Deva tak sadar membuat orang orang yang berada di kebun dekat kebun bapak nya pun menoleh pada mereka yang mana membuat Deva malu setengah mati sedangkan Dom dia malah tertawa melihat wajah malu malu sang gadis.
" Ayo pulang! era ih di tempokeun jelma." ( Ayo pulang! malu ih di lihatin orang) gerutunya sembari menarik tangan Dom yang masih tertawa
" Dasar budak ngora,rek bobogohan teu nyaho tempat ck ck ck"( Dasar anak muda,mau pacaran gak tau tempat ck ck ck) ucap salah satu warga yang melihat Deva dan Dominic tadi.
HAI HAI HAI...
SEMOGA KALIAN MENIKMATI ALUR CERITANYA YA,JANGAN BOSEN BOSEN NGE VOTE ,LIKE DAN KOMEN YANG BANYAK YA
HATUR NUHUN 😘😘😘😘😘🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
ira
Alhamdulillah sdh jdi selesai syarat nya semoga acaranya nnti lncar🤭🤣
2024-07-08
2
Ani Mak NitaAdelia
baru baca cerita kaya gini jadi inget kampung halaman,,gokil,,, menarik,,,jadi kaya ngerasain kita lagi ikut di dalam alur nya gitu ,,kaya nyata dan bukan kaya karangan halu🥰🥰
2024-06-16
1
Inooy
bang bule seneng bgt d panggil Abang...
neng kenapa g panggil akang at aa abang bule nyaa??
2024-06-10
0