**SEBELUM MEMBACA MINTA VOTE NYA DONG YANG BANYAK YA, IIHHHKKK NENG OTHOR MARUK.
GAK PAPA YANG PENTING NENG SAYANG KALIAN.
HATUR NUHUN**
" Kalian serius." Salah satu dari mereka mengangguk mantap,sedang kan satu nya lagi hanya tertunduk sembari meremas jari jemari nya di bawah meja.
" Apa tidak terlalu mendadak,bukan nya rencana nya sebulan lagi. Kenapa jadi besok." Bapak benar benar pusing di buat nya. Ya saat ini Dominic dan Deva tengah di sidang oleh Bapak dan Emak. Kedua orang tua Deva itu bergegas pamit ke yang punya hajat saat Zae mengabari kalau calon kakak ipar nya pulang ,ehh pulang? bukan pulang tapi datang.
" Saya serius pak,lebih cepat lebih baik bukan. Dan sebaiknya niat baik itu segera di laksanakan." Dominic memantapkan hati nya saat ini,benar benar mantap untuk segera menghalal kan sang pujaan hati.
" Kalau begitu bapak mah ngikut aja rencana kalian.Bapak sama Emak cuma bisa mendoakan agar selalu bahagia dengan kehidupan baru kalian nanti." Deva pun tak kuasa lagi untuk menangis. Dia menangis sesegukan di dalam pelukan Emak yang ikut menitihkan air mata.
Orang tua mana yang rela akan di tinggal jauh oleh anak nya,tidak ada! itulah yang saat ini sedang Emak dan Bapak rasakan cepat atau lambat sang putri pasti akan di bawa pergi oleh suaminya. Dulu kedua orang tua Deva berharap sang putri mendapatkan jodoh yang dekat, namun takdir berkata lain Tuhan sudah merencanakan semuanya walaupun lewat perantara yaitu Siti dan Aplikasi jodoh.
" Emak sama bapak cuma berpesan, Kalau kalian sedang ada masalah bicarakan dulu baik baik. Jangan tersulut emosi dan omongan dari sana sini.Jangan langsung memutuskan sesuatu tanpa berpikir panjang, takutnya kalian akan menyesal nanti." Nasehat Emak di sela sela tangis nya membuat Deva semakin mengerat kan pelukan nya ke tubuh wanita yang telah melahirjan dan membesarkan nya itu.
Dominic mengangguk kan kepala nya mantap
" Tapi kita belum nyiapin apa apa Mak, Bapak juga belum ngehubungin pihak KUA dan perangkat Desa untuk mengurus surat surat untuk pernikahan kalian. Kumaha atuh( gimana nih)." Bapak langsung berbicara sebelum Dom menjelaskan semua nya.
" Bapak sama Emak tenang saja, saya sudah mengatur semuanya. Dari KUA sampai surat surat nya,mungkin bapak hanya perlu menyiapkan dokumen Deva saja. Yang lain nya sudah di selesaikan hanya menunggu ijab kabul saja pak." Bapak tercenang mendengar penuturan sang calon menantu bule nya itu.
' Iraha di urus na' ( kapan di urus nya)
bapak mengerinyitkan dahi nya heran dengan penuturan Dominic yang mengatakan telah mengatur semua nya.
' Ada fulus semua mulus'
Bapak akhir nya mengangguk pasrah,semoga rencana baik ini bisa terwujud tanpa kendala walaupun serba mendadak.
" Dan satu lagi pak, resepsi pernikahan nya akan di laksakan seminggu kemudian. Saya sama Deva akan melangsung kan pesta pernikahan kami di rumah ini saja. Kata Deva emak ingin mengadakan pesta yang sesuai dengan adat sunda desa bukan gaya modern." Emak menoleh kearah sang putri yang terlihat tengah tersenyum tipis .
" Saya akan kembali ke hotel,nanti akan ada orang yang akan mengantarkan keperluan Deva ,Emak,Bapak,Qilla dan Zae. Kalau begitu saya pamit ya pak Mak." Dominic pamit pada Emak dan Bapak, sedangkan Deva masih terdiam seakan dia masih berada di alam mimpi yang terasa nyata baginya, dan kenyataan nya memang nyata.
Dan benar saja tidak lama setelah Dominic pergi dari rumah bapak banyak mobil yang datang ke rumah nya membawa banyak barang. Terlihat beberapa mobil membawa peralatan tenda dan dekorasi.
para tetangga pun beramai ramai memperhatikan kesibukan di rumah mang Eman itu. Bahkan semua orang yang ada di hajatan Lela juga sibuk melihat banyak mobil yang keluar masuk ke rumah Deva.
" Aya naon nyak ceu eta bumi na mang Eman rame pisan ( ada apa ya mbk itu rumah nya mang emsn rame banget)". Salah satu orang yang berkerumun melihat kesibukan di halaman rumah Deva pun terdengar kasak kusuk.
"Jiga mawa tenda nyak, apa Mang Eman arek nikah keun. Soalna lamun nyunatan mah moal dak Si Zae pan tos di sunat." ( kayak nya bawa tenda ya,apa mang Eman mau nikahin soalnya kalau nyunatin gak mungkin soalnya si Zae kan udah di sunat)
" Urang tingali weh lah engke ( kita lihat saja nanti)."
mereka pun kembali dengan urusan mereka masing masing,sedangkan di rumah Bapak terlihat tengah sibuk dengan tugas nya masing masing.
🕊🕊🕊
Deva sudah siap dengan kebaya putih bersihnya itu. Telihat ukiran henna berwarna putih di padukan warna emas membuat tangan mungil Deva terlihat cantik ,dengan acara serba mendadak Dominic mampu menyelesai kan semua keperluan pernikahan nya kurang dari 24 jam dari mulai tenda simple namun mewah dan elegan yang ada di depan rumah bapak sampai dekorasi di dalam rumah yang akan di jadikan tempat acara inti Ijab Kabul,karna apa? karna fulus semua mulus!
waktu telah menunjukan pukul 10 pagi,ternyata pak penghulu tengah siap di ruang tengah yang telah di hias dengan berbagai macam bunga dan pernak pernik.
Emak dan Qilla pun sudah siap mereka menggunakan kebaya cantik berwarna gold begitu juga dengan bapak dan Zae ,mereka berdua menggunakan kemeja batik berwarna gold.
Walaupun serba mendadak Dominic sudah mempersiapkan semua nya dengan sempurna dan detail walaupun dia di bantu oleh Aldi dan sang istri untuk mempersiapkan semuanya.
Deva tengah gelisah menanti calon suaminya. Dia terus melihat pada jam dinding yang menempel di sana. Kenapa Dominic belum sampai juga? apa ada sesuatu yang membuat dia terlambat.
Deva terus berdoa dalam hati semoga acara pernikahan yang serba mendadak nya ini berjalan dengan lancar tanpa ada halangan apa pun. Dan tidak lama rombongan mobil terdengar di depan rumah Deva.
terlihat 4 mobil Range Rover dan pajero sport terparkir di depan rumah bapak Eman. Semua orang yang menanti pun langsung menyambut mereka. Alhamdulilah walaupun acara serba mendadak banyak tetangga yang mau ikut membantu Mang Eman untuk melancarkan acara pernikahan ini. Walaupun mereka ada yang terkejut karna acara nya mendadak,ada bergosip sana sini yang bilang Deva hamil di luar nikah lah, di jadiin istri yang kesekian lah dan masih banyak lagi gosip gosip hot yang tersebar seantero kampung.
Tak lama kemudian turun lah beberapa orang dari dalam mobil, Terlihat Jack, Basstian Aldi dan Istrinya menggunakan baju senada begitupun dengan sang putra kecilnya itu. Serta beberapa orang sodara dari Aldi yang ikut mengantarkan Dominic menuju pernikahan nya. Tak lama keluarlah sang bintang utama dengan stelan tuxedo berwarna senada dengan Deva. Dia begitu gagah dan tampan membuat semua orang di sana terkagum.
Beberapa bawaan seserahan mereka bawa masing masing sebelum masuk kedalam rumah yang akan menjadi tempat bersejarah bagi Dominic dan Deva nanti.
🕊🕊🕊
" Semua nya sudah siap? Anda sudah siap Tuan." Bapak penghulu bersiap untuk memulai acara nya, Dominic mengangguk mantap di ikuti oleh para saksi.
Aldi sebagai saksi dari Dominic dan Pak Kades menjadi saksi dari Deva.
Dom saat ini sedang berhadapan dengan Bapak Eman. Dominic terlihat tenang walau asli nya di dalam hati yang terdalam Dia gugup setengah mati. Tidak ada yang tau keringat dingin tengah merembes keluar dari tubuh nya saat ini. Begitu pun dengan Deva yang masih berada di dalam kamar nya. Dia di larang keluar oleh para emak emak sebelum acara ijab kabulnya selesai.
Astaga Dominic tidak pernah segugup ini selama hidupnya, bahkan saat dia menghadapi para pesaing bisnis nya pun dia tidak pernah gugup.
" Mari kita mulai! Silahkan Pak Eman , Anda yang akan menikahkan putri anda sendiri." suara pak penghulu menyentak Dominic dari alam bawah sadar nya untuk kembali ke alam nyata. Bapak pun bersiap menghadap langsung ke arah sang calon menantu bule nya itu.
" Bissmilahhirohmanirohim.....Sodara Dominic Gideon Vins, saya nikah kan engkau dengan putri kandung saya Devania Rizki Binti Eman Sulaeman dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan satu set berlian di bayar tunai."
Bapak mengeratkan tautan tangan nya pada Dominic lalu sedikit mengguncang nya.
" SAYA TERIMA NIKAH NYA DEVANIA RIZKI BINTI EMAN SULAEMAN DENGAN MAS KAWIN NYA TERSEBUT TUNAI!" Dengan lantang dan jelas Dominic mengucapkan kalimat ijab kabulnya tanpa gugup dan kendala.
" Gimana para saksi SAH!" Pak penghulu memberi instruksi pada semua orang di sana.
" SAH!!!" Seru semua orang di sana,membuat Dominic bernapas lega. Serasa beban berat yang ada di punggung nya menghilang begitu saja.
Emak dan Bapak sampai meneteskan air mata. Begitupun dengan Qilla gadis remaja itu pun menangis sembari terus mengabadikan acara tersebut tanpa menyadari ada seseorang yang tengah memperhatikan nya begitu intens.
' SIAPA HAYOO LOHH?'
" Allhamdulilah...."
Deva yang masih berada di dalam kamar bergumam lirih,saat sang calon suami yang kini telah sah menjadi suami nya itu mengucapkan ijab kabul dengan lantang dan benar. Deva sempat meneteskan air mata namun dengan cepat dia menyeka nya.
" Neng ayo keluar." Emak masuk kedalam kamar saat Deva tengah menyeka air matanya.
" Emakk." Deva segera berlari menuju sang Emak dan memeluk nya erat.
" Eh tong nangis atuh engke make up na luntur( Eh jangan nangis dong nanti make up nya luntur)".
Emak mencoba menghibur Deva,walau kenyataan nya Deva malah tambah menangis. Untung make up nya watterproof.
" Ayo, semua orang udah nungguin." Deva mengangguk dan menyeka air matanya menggunakan tissue.
Mereka berdua keluar dari kamar menuju tempat ijab kabul tadi. Terlihat semua orang berdecak kagum melihat penampilan Deva saat ini. Bahkan Dominic yang sudah sah menjadi suami di mata agama dan negara pun tidak kicep di buatnya.
Deva terlihat sangat anggun dan cantik dengan balutan kebaya putih bersih itu.
Deva di dudukan oleh Emak di samping suaminya.
" Ayo penganten tukar cincin nya dulu kalau sudah di persiapkan." Dominic segera mengeluarkan kotak beludru berwarna putih yang tadi di berikan oleh istri nya Aldi.
terdapat sepasang cincin berlian berwarna putih yang akak mengikat mereka selama kecuali maut dan perceraian yang akan memisahkan mereka berdua.
Tersemat lah cincin cantik itu di jari manis sebelah kiri Deva,sedangkan cincin yang sempat Dominic sematkan beberapa waktu yang lalu dia sematkan di jari manis sebelah kanan nya. Begitupun dengan Dom cincin itu tersemat indah di jari besar nya.
Deva menyalami takzim tangan sang suaminya.
Cupp....
Dominic mengecup mesra kening sang istri setelah Deva menyelesaikan tugasnya.Kejadian itu sontak membuat para tamu bersorak riuh.
Deva terlihat sangat malu namun berbeda dengan Dom dia malah terlihat biasa saja, toh mereka sudah halal apa salahnya cium kening, cium yang lain juga boleh pahala tuh.
Setelah acara tanda tangan beberapa dokumen pernikahan mereka. Dom dan Deva melakukan sungkeman pada kedua orang tua mereka,yaitu Emak dan bapak.
sungkeman di warnai dengan derai air mata dan wejangan wejangan ala orang tua kepada sang pengantin.
" Harus nurut sama suami ya Neng,jangan membantah dosa. Kecuali hal yang melanggar kodrat dan agama kita bisa menegurnya." Sebagian pesan emak terus terniang di dalam pikiran Deva.
🌻🌻🌻
waktu menjelang sore, para tamu sudah pulang kerumah masing masing.Begitupun dengan Jack, Bastian ,Aldi ,istri nya serta rombongan yang mengantar Dominic tadi. Mereka kembali ke kota Jack dan Bass memelih ikut bersama Aldi dari pada harus ikut bersama Boss nya yang tengah menikmati menjadi penganten baru.
Deva tengah berada di kamar nya, Dia sudah berganti baju Deva hanya memakai baju rumahan biasa.Sedangkan Dom dia masih mandi di ruang belakang.
cleekk...Pintu kamar terbuka. Kamar yang berukuran 3x 3 meter itu terlihat cantik dengan hiasan bunga di sana sini. Dengan tempat tidur sederhana namun indah dan rapi. Deva yang tengah membereskan pakaian sang suami yang ada di dalam koper pun sedikit terkejut saat tiba tiba sebuah tangan besar dan kekar melingkar di perut rata nya itu
" Aa..Abang". Deva merinding saat Dom mengecup leher Deva yang masih tertutup hijab . Apa lagi posisi Dom masih menggunakan handuk mengekpos tubuh bagian atas nya yang terlihat eeerrrr dengan beberapa butir air masih membasahi tubuh kekar nya
"Eemmm....". Dominic masih menikmati posisi mereka yang begitu intim
" Aa..Abang paake baaju duulu, baaju Neng baasah nih." Deva tergagap saat Dom malah semakin menggila bahkan tangan nya kini sudah merambat naik ke atas membuat Deva semakin sesak napas. Apa lagi Deva merasakan sebuah benda keras mengganjal di bagian belakang tubuhnya.
'Gusti naon eta mani teas( gusti apa itu keras banget)
Deva mengutuk otak liar nya saat ini, dia malah membayangkan yang tidak tidak bahkan sempat sempat nya membayangkan Cau Boma.
"Sebentar lagi". Suara Dom semakin serak membuat Dia terlihat sexy ditelinga Deva. Deva pun memberanikan diri untuk menghadap langsung pada Dom. Dia membalikan tubuh nya yang hanya sebatas dada bidang Dominic.
" Abang pake baju dulu, jangan kayak gini." Deva mengerutuki tindakan nya telah membalikan badan. Dia bahkan tambah gugup saat melihat dada telanjang sang suami yang terlihat begitu menggoda minta di sentuh.
" Kayak gini gimana hem.." . Dom malah semakin menggoda istrinya itu dengan menarik lembut pinggang ramping Deva membuat posisi mereka tambah intim.
Dengan gerakan cepat Dominic malah menyergap bibir tebal merah muda itu dengan sedikit mengecap dan ******* lembut membuat sang empu membatu seketika.
Duh Abang pake aba aba dong apa gak tau itu menjadi yang pertama untuk Deva. Walaupun Deva pernah berpacaran dengan Rendy selama 2 tahun tapi kalau ciuman bibir dia tidak pernah mungkin kalau kecupan di pipi Rendy pernah melakukan nya,Deva bukan gadis yang munafik.
Dom melepaskan tautan bibir nya saat Deva tidak bergeming,membuat Dom tersenyum tipis di buat nya.
" Bernapas sayang". Dom berbisik mesra di telinga Deva membuat Deva tersadar kembali. Bahkan Deva kini merasakan banda keras di bawah nya itu semakin menjadi keras dan besar
" Dia juga ingin berkenalan dengan mu, Berkenalan dengan pemiliknya." Bisik seduktif Dominic menyadari kegelisan Deva saat senjata laras panjang nya sudah siap tempur di medan perang, perang keringat pastinya.
Deva menegang ,bahkan kali ini dia benar benar ingin pingsan.
" Aku tidak akan meminta hak ku saat ini sayang, kita akan bulan madu terlebih dahulu. Tapi sekarang Dia ingin berkenalan denganmu." Dominic membawa tangan lentik mungil itu ke arah bawahnya perlahan, entah kenapa Deva seakan terhipnotis di buatnya.
namun saat tangan nya menyentuh sesuatu yang asing ,sebuah benda keras dan besar kesadaran Deva kembali.
" *YA ALLAH CAU BOMAAAAA....!!!! Deva memekik dalam hati
*MAAF KEUN ABANG DOM GAK PAKE TUXEDO PUTIH,ANGGAP AJA DIA LAGI PAKE YAK
HATUR NUHUN**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Sri Widjiastuti
basi dah😂😂
2024-07-10
0
ira
selamat y dev dn dom atas pernikahan nya 🤭🤭🤭🤗🤗🤗siap² ya Deva🤣🤣🤣🤭🤭
2024-07-08
2
Eli Elieboy Eboy
𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚑𝚊𝚕𝚊𝚕 𝚊𝚓𝚑𝚊 𝚋𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚘𝚗 𝚜𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚋𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚓𝚍 𝚊𝚗𝚐𝚜𝚊 𝚔𝚕𝚠 𝚍𝚎𝚔𝚊𝚝 𝚗𝚎𝚗𝚐 𝙳𝚎𝚟𝚊
𝚊𝚙𝚊𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚞𝚍𝚑 𝚑𝚊𝚕𝚊𝚕 𝚋𝚎𝚞𝚑𝚑𝚑 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑𝟸 𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚘𝚜𝚘𝚛𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊
2024-05-31
0