Part 19

Vou duduk memeluk lututnya di pojok ruangan yang menyerupai sebuah kamar tidur. Matanya sembab oleh air mata yang tak henti - hentinya mengalir. Kini dia hanya bisa pasrah menanti bantuan dari Kirana. Yang dia sendiri tidak yakin apa gadis itu akan membantunya atau tidak.

Dia mengutuki dalam hati Pamannya yang serakah. Yang tega menjebloskannya ke tempat terkutuk seperti ini.

Ya, The Devil's Triangle. Sebuah rumah bordil milik Gianluca Malvori. Pemimpin jaringan mafia besar di Seattle, Mad Dog.

Pintu ruangan perlahan terbuka. Ada seorang pria bertubuh besar dengan jambang tebalnya, yang tak lain adalah Malviori sendiri, disusul oleh Keemo di belakangnya, melangkah masuk menghampiri Vou yang langsung memasang wajah sengitnya.

"Hmmm .. cantik." Malvori menangkap dagu Vou dan membawanya menghadap ke wajahnya.

Cuihh

Vou meludahi wajah Malvori dengan telak. Pria itu menggeram kesal seraya menyeka wajahnya dengan sapu tangan yang diambilnya dari saku celana.

"Kau lihat itu, Tua Bangka?" Malvori membelalakkan matanya pada Keemo.

"Maafkan, Malvori, aku akan memberinya pelajaran."

Malvori bangkit dari sisi Vou dan memberi ruang pada Keemo untuk melakukan apa yang harus dia lakukan.

"Aaarrgh!"

Teriakan Vou terdengar bersamaan dengan satu tamparan keras dari Keemo yang mendarat di pipinya.

"Con trai chết tiệt!!" maki Keemo dalam bahasa Vietnam dengan suara membahana. "Không biết may mắn!"

Satu tamparan kembali mendarat di pipi Vou. Darah mengalir dari sudut bibirnya.

"Tao ghét mày!" seru Vou di sela - sela tangisnya. Dia memegangi pipinya yang terasa panas dan nyeri.

"Bos!"

Satu orang lelaki berkulit hitam menerobos masuk. "Orang suruhan Morales sedang menunggu di depan."

Malvori mengerenyitkan dahinya. Lalu memandang ke arah Keemo yang kini telah pucat.

"Kau jaga gadis ini." Malvori memberi titah pada si pria berkulit hitam, yang langsung disambut dengan anggukan kepala. Lalu melangkah keluar diikuti oleh Keemo.

.

.

"Hayden ...." Seringai Malvori terbit. "Well, well .. ternyata kau orang suruhan Morales." Dia terbahak. "It's been long time, huh?"

Hayden tersenyum miring. "Urusanku belum selesai dengan si Vietnam Tua itu." Dia menunjuk ke arah Keemo yang berdiri di belakang Malvori, berusaha melindungi diri di balik badan Malvori yang besar.

"Sepertinya itu menjadi urusanku juga."

"Aku tidak suka berbasa basi, Malvori. Si Vietnam itu harus menyerahkan gadis - gadisnya hari ini. Termasuk satu orang yang baru saja masuk ke rumahmu yang ...." Hayden berhenti sejenak. "Menyenangkan ini," lanjutnya.

Malvori menyulut cerutunya dan menghisapnya dalam - dalam. Beberapa bawahannya berdiri menyebar ke seluruh ruangan, lengkap dengan senjata api laras panjang Automatic Kalashnikov - 47 di tangan masing - masing.

"Begitu ya?" kekehnya. " Sepertinya aku tidak bisa menyetujuinya. Si Vietnam ini sudah punya kesepakatan bisnis denganku."

"Tidak bisa. Dia sudah terlebih dahulu menandatangani perjanjian dengan Morales. Melanggar, berarti mati." Hayden berucap dengan suara dinginnya. Keemo yang mendengarnya bergidik dan semakin menyembunyikan dirinya di balik punggung Malvori.

"Wah, wah, Hayden .. kau ini keras kepala juga ya." Malvori kembali menghisap cerutunya. "Aku tetap pada pendirianku. Maaf," ujarnya dengan wajah menyesal yang dibuat - buat.

"Okay ...." Hayden meraih pistol di balik mantelnya dengan cepat. Beberapa saat kemudian moncongnya telah menempel di kening Malvori. "Sudah sepakat denganku sekarang?" tanya Hayden sembari menekankan ujung pistolnya pada kulit kening pria bertubuh besar itu.

Spontan, enam orang bawahan Malvori yang ada di ruangan itu mengangkat senjata masing - masing dan mengarahkannya pada Hayden.

Malvori mengangkat tangannya. Memberi isyarat pada orang - orangnya untuk tidak melakukan apa pun.

"Baiklah, baiklah ...." ujar Malvori seraya menurunkan tangannya. Beberapa saat kemudian, ketika Hayden lengah, dia menepis lengan Hayden dengan keras hingga dia menjatuhkan pistolnya ke lantai.

Bukkk.

Satu pukulan mendarat di perut Hayden. Dia tersungkur.

"Habisi si Brengsek ini!" Malvori memberi titah pada orang - orangnya.

Hayden tak tinggal diam. Dia menggulingkan badannya dengan cepat dan meraih pistolnya yang tergeletak beberapa meter dari darinya.

Dor

Dor

Dor

Sangat cepat. Hayden menembaki enam orang yang sudah siap menghabisinya dengan peluru. Hingga tembakan - tembakan kaget mereka memberondong seisi ruangan. Membuat Malvori dan Keemo merunduk guna menghindari tembakan nyasar.

Satu

Dua

Tiga

Enam orang itu terkapar dengan tubuh bersimbah darah.

Malvori terbelalak. Dia meraih pistol dari balik jaketnya dan menembakannya ke arah Hayden.

Dor

Malvori kalah cepat. Satu tembakan dari Hayden bersarang di paha kanannya. Dia mengerang kesakitan. Kemudian berteriak memanggil - manggil anak buahnya yang lain, yang mungkin sedang berjaga - jaga di depan. Sementara Keemo yang masih merunduk ketakutan beringsut pergi melalui sebuah pintu yang terbuka lebar.

Hayden hendak melumpuhkan Keemo namun dia kehabisan peluru. Dengan cepat dia mengisi kamar pelurunya dengan enam selongsong yang baru. Lalu mengejar Keemo.

Dia merasakan nyeri di paha kirinya.

"Shit!" makinya ketika menyadari paha kirinya mengeluarkan darah segar. Rupanya peluru Malvori berhasil menembusnya.

Dia melihat bayangan Keemo yang tengah berlari menyelamatkan diri. Sekuat tenaga dia mengejar pria tua itu menelusuri lorong - lorong yang hanya diterangi oleh lampu - lampu temaram itu.

Bukkk

Satu pukulan dia hadiahkan ke tengkuk Keemo begitu dia berhasil menangkap pria tua itu. Keemo ambruk ke lantai. Hayden menarik kerah bajunya dan menghantamkan punggungnya yang ringkih ke dinding.

"Di mana gadis - gadis itu. Di mana Vou?" tanya Hayden dengan mata nanar.

"A - aku ti - dak tahu."

"Cepat katakan, Ba jingan! Atau kuhabisi kau sekarang juga!" hardik Hayden seraya menodongkan pistolnya ke kepala Keemo.

"Di - Di sana ...."

Hayden menyeret tubuh tak berdaya Keemo menuju sebuah pintu yang ditunjuk oleh pria tua itu.

Dia mendobrak pintu dengan keras. Satu pria berkulit hitam yang sedang ada di dalam ruangan tampak kaget. Namun belum sempat dia meraih pistolnya, Hayden telah menyarangkan satu peluru tepat di kepalanya. Dia ambruk.

Vou menjerit ketakutan. Dia beringsut menjauh hingga ke sudut ruangan.

"Kau yang bernama Vou?" tanya Hayden.

Vou mengangguk.

"Ikut aku." Hayden meraih tangan Vou dengan tangan kirinya dan membawa gadis itu keluar. Sementara tangan kanannya masih menodongkan pistol ke arah Keemo.

"Di mana yang lainnya?" tanya Hayden seraya mendorong tubuh Keemo.

"Di - di sana." Keemo menunjuk ke arah sebuah pintu lain tak jauh di depannya.

Hayden kembali mendobrak pintu itu dan mendapati tujuh orang gadis bermata sipit yang tengah dipaksa melayani beberapa pria hidung belang.

Gadis - gadis itu menjerit ketakutan ketika tanpa belas kasihan Hayden menembaki para pria yang semuanya berjumlah empat orang itu hingga tumbang satu persatu.

"Kalian semua ikut denganku."

Tanpa melawan gadis - gadis itu mengikuti langkah Hayden keluar dari ruangan yang sepertinya kedap suara itu.

"Di mana pintu belakangnya?" tanya Hayden seraya mendorong tubuh Keemo.

Tanpa banyak bicara, Keemo mengarahkan mereka semua menuju ke pintu belakang.

Hayden menyuruh Vou dan para gadis yang lain untuk keluar terlebih dahulu. Sementara dia mendorong Keemo hingga pria tua itu tersungkur.

Dor

Dia menembak kaki Keemo tanpa basa - basi. Pria tua itu berguling - guling dan mengerang kesakitan.

Hayden tersenyum sinis.

Dia membimbing Vou dan yang lain ke arah sebuah mobil mini van yang terparkir di pinggir jalan.

Satu persatu dia menyuruh gadis - gadis itu masuk ke dalam mobil. Kemudian dia berjalan memutar ke depan dan duduk di kursi penumpang.

Si sopir menyeringai. "Kau membuatku menunggu lama."

"Hmmm ...."

Mobil pun melaju dengan kencang. Menghindari tembakan - tembakan yang dilancarkan oleh beberapa anak buah Malvori yang ternyata mengejar Hayden sampai ke halaman belakang.

.

.

José Luis Morales tertawa - tawa senang begitu melihat Hayden datang membawa delapan gadis Vietnam.

Dia menepuk - nepuk pundak Hayden.

"Kerja yang bagus, Hayden."

Pria tambun berkumis itu melirik kearah paha Hayden yang tampak berdarah. "Kau terluka?"

Hayden tersenyum miring. "Bukan apa - apa."

Morales mengangguk - angguk sembari menghisap cerutunya. Dia memeriksa ke delapan gadis yang saling berhimpitan satu sama lain dengan wajah ketakutan. Sepertinya mereka berpikir, keluar dari kandang singa, masuk ke mulut buaya.

"Mr. Morales .. aku akan menebus gadis ini," ujar Hayden seraya menarik lengan Vou mendekat padanya.

Vou memandang Hayden dengan wajah keheranan. Hayden hanya meliriknya sekilas. Dada gadis itu berdegup kencang. Wajah tampan nan dinginnya membuatnya membeku.

"Hmmm .. apa dia kekasihmu?" tanya Morales.

Hayden terdiam sejenak. "Anggap saja begitu."

Morales mencebikkan bibirnya. "Harganya senilai dengan bayaranmu."

"Deal."

***

"Aaaaaarghh!"

"Keparat, keparaaaat!"

Malvori mengerang kesakitan dan mengeluarkan sumpah serapah ketika seorang dokter pribadinya tengah mengambil peluru yang bersarang di pahanya.

Keringat dingin mengalir membasahi sekujur tubuhnya.

Beberapa anak buahnya yang berdiri mengelilinginya hanya menunduk tanpa berani berkomentar apa pun.

"Aku akan membuat perhitungan dengan Hayden Breng sek itu!" Dia mengerang.

"Lihat saja nanti!"

***

***

Con trai chết tiệt - Anak sial

Không biết may mắn! - Tidak tahu diuntung.

Tao ghét mày - Aku membencimu.

It's been long time, huh? - Sudah lama tidak pernah bertemu ya?

Shit - Sial.

Terpopuler

Comments

⛤Mursini Zahwa🆘

⛤Mursini Zahwa🆘

seru..dek.dek.kan.....🙈🙈🙊🙉

2021-04-06

1

Angspoer

Angspoer

kereen... jadi inget Zero di Xmen origins : Wolverine.
yang jadi Zero, Daniel Henney.Guanteng bo!! 😎

2021-03-17

0

See you😊

See you😊

oh astaga, jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya Mendebarkan dan menegangkan!
Hayden keren banget❤

2021-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!