Part 7

Kirana keluar dari sebuah toko berpapan nama Green Fire Cannabis sembari menggerak - gerakkan satu bungkus kecil yang entah apa isi di dalamnya dan memamerkan benda itu pada Sandra yang sedang menunggu di belakang kemudi mobilnya.

"Gadis nakal!" kekehnya begitu Kirana mendaratkan pantatnya di kursi penumpang di sampingnya.

"Kau menginap di apartemenku malam ini, okay?"

Sandra tergelak. "Sure!"

Sandra mengemudikan mobilnya dengan pelan dan membaur dengan kendaraan lain di jalan raya yang ramai.

Sepuluh menit perjalanan, keduanya sampai di depan gedung apartemen Kirana. Sandra memarkirkan mobilnya berjejer dengan mobil para penghuni apartemen yang lain.

"Wah, kita tidak berpapasan dengan Si Tampan Hayden," ujar Sandra kecewa begitu mereka keluar dari lift yang membawa mereka ke lantai lima.

"Aku akan mengundangnya untuk bergabung," gurau Kirana sembari berpura - pura hendak mengetuk pintu flat Hayden.

Sandra memukul puncak kepala Kirana pelan. "Permalukan saja dirimu. Dia pasti akan menolaknya. Aku bisa jamin itu."

Kirana mendesis. Lalu membuka pintu flatnya. Kedua gadis itu menghambur masuk.

Kirana melempar tas selempangnya ke atas kasurnya. Lalu mengganti mantel tebalnya dengan sweater rajut yang cukup panjang. Mengambil bungkusan yang tadi dibelinya, dan menyusul Sandra yang sudah ada di balkon.

.

.

"Kau harus mempertimbangkannya, Hayden."

Alex berjalan mondar - mandir seraya menghisap rokok yang terselip di jemarinya. Sesekali menoleh pada Hayden yang berbaring menengadah tak bergeming di atas sofanya seraya meneguk cairan whiskey dari gelas yang dia pegang.

"Aku sungguh tidak ingin terlibat lagi dengan semua itu, aku lebih suka menjadi tenaga lepas," sahut Hayden datar.

"Tapi Bos membutuhkanmu. Aku serius."

Hayden mendecak. "Lagi pula aku masih punya beberapa pekerjaan yang harus kuselesaikan," ujarnya seraya merubah posisi badannya. Kini dia duduk sembari menopangkan kedua lengannya di atas paha.

"Selesaikan dulu pekerjaanmu," ujar Alex.

Hayden menghela nafas dalam - dalam. "I don't know, Dude."

"Kau pikirkan saja dulu."

"Maybe."

Alex menepuk bahu Hayden beberapa kali. Kemudian melangkah menuju pintu balkon dan membukanya. Pria tampan berambut hitam itu duduk menyandarkan punggungnya di atas kursi. Menghisap rokoknya dalam - dalam seraya memandang ke arah langit yang gelap.

"Hahahahahaha .. it's so stupid, I know .. I was like, what the hell (bodoh banget, aku tahu .. aku sampai gini, apa apaan sih) ...."

Alex terkesiap begitu mendengar suara - suara tawa dan percakapan dari arah sebelah yang cukup keras. Pria itu bangkit dan melangkah mendekat ke arah asal suara dan melongokkan badannya demi melihat apa yang ada di balkon tetangga yang sedikit terhalang dinding menyembul sebagai pemisah antara satu flat dengan yang lainnya.

Matanya menangkap dua orang gadis manis yang tengah mengobrol dengan asyiknya, diselingi tawa yang berderai - derai. Senyumnya terbit begitu melihat di jemari masing - masing keduanya terselip selinting kertas yang tengah mereka hisap.

Kedua gadis itu, Kirana dan Sandra.

Bibir Alex menyunggingkan senyum jahilnya. Malam ini pasti akan menyenangkan.

"Hei, girls!" panggilnya membuat kedua gadis itu terkejut dan menghentikan tawa mereka.

"Holy Crap, who are you (astaga, kau siapa)?" Sandra bangkit dari duduknya dan mendekat ke tepian teralis balkon. Mendekat pada posisi Alex yang berdiri di balkon sebelah.

"You must be Kirana (kau pasti Kirana)," tebak Alex. Membuat Sandra tergelak.

"Bukan, Kirana ada di sana." Sandra menunjuk ke arah Kirana yang masih duduk di kursinya. Kirana hanya melambaikan tangannya. "I'm Sandra."

"Hi, Sandra, I'm Alex. You live here (kau tinggal di sini)?"

"Hi, Alex. No, I don't live here (aku tidak tinggal di sini). Aku hanya menginap semalam di sini."

"Ouwh, sungguh kebetulan. Aku juga menginap semalam di sini. Apa yang sedang kalian lakukan?" tanya Alex seraya menunjuk pada lintingan kertas yang terselip di jemari Sandra. Walaupun sebenarnya dia sudah tahu benda apa itu.

"Ouwh .. we're smoking pot (kita sedang menghisap gan ja)" kekeh Sandra.

"Cool. Can I join you (asyik sekali, boleh aku bergabung)?" pinta Alex.

"Sure. Come here!" Sandra berseru. "Aku akan membukakan pintunya untukmu."

"Nice. Aku akan mengajak Hayden bergabung. Tunggu sebentar."

Alex bergegas masuk dan mendapati Hayden tengah tidur menelungkup di atas sofanya. Dilihatnya botol whiskey yang ada di atas meja telah kosong.

"Hei, Assh**e, ayo kita bersenang - senang dengan tetangga sebelah," ujar Alex seraya mengguncang tubuh Hayden dengan kencang.

"What?" gumam Hayden dengan suara seraknya.

"Dua gadis cantik ada di flat sebelah. Kau tidak mau melewatkannya."

"Hahhh, I rather sleep (mendingan tidur)"

Alex mendecak. "Ayolah," ujarnya seraya menepuk bahu Hayden keras. "Nikmati hidupmu sedikit saja."

Kini giliran Hayden yang mendecak. Dengan malas dia bangkit dari sofanya dan menyambar jaket mantel lalu memakainya. Alex tersenyum senang.

Hayden mengambil satu botol kecil pipih whiskey yang masih penuh dari lemari penyimpanan minuman beralkohol, lalu memasukkanya ke dalam kantong jaket.

.

.

Hayden hanya terdiam menyimak ketiga orang di depannya yang tengah asyik dengan hisapan demi hisapan lintingan kertas putih berisi dedaunan kering yang membuat mereka tak berhenti meledakkan tawa mereka dengan lepas.

Sesekali matanya bertemu dengan mata indah milik Kirana tanpa sengaja. Namun buru - buru Hayden mengalihkan pandangannya ke tempat lain, seraya menghisap rokoknya dan membuang asapnya ke udara.

"Kau yakin tidak mau menghisap ini sedikit saja?" tawar Alex.

"No, I'm good," sahutnya seraya mengangkat botol whiskeynya.

"Apa Hayden selalu pendiam seperti ini?" tanya Sandra pada Alex, seraya melirik Hayden yang tak bergeming.

Alex terbahak. "I guess, yeah."

"Kalian berdua bersahabat?" tanya Sandra kembali.

Alex menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Emm .. ya, kami teman satu SMA," jawabnya asal. "Kami sudah lama tak bertemu, jadi kuputuskan untuk mengunjunginya," lanjutnya berbohong. Setidaknya gadis itu tidak akan bertanya - tanya lebih lanjut lagi.

"You know what (kau tahu tidak)?" celetuk Kirana tiba - tiba, memandang ke arah Hayden dengan mata sayunya. "Kau sangat membosankan."

Sandra menutup mulut dengan satu telapak tangan saking terkejutnya. Sementara Alex hanya terkekeh mendengar perkataan Kirana.

"Aku tidak pernah bertemu dengan manusia seaneh dirimu," lanjut Kirana.

"Okay, cukup, Kira!" seru Sandra yang melihat wajah Hayden telah memerah.

"Hei, aku mengatakan yang sebenarnya. Dia memang membosankan, aneh, sombong," ujarnya pada Sandra.

Hayden berdiri dengan gerakan kasar. Menatap ke arah Kirana dengan sorot mata tajam. "Kau beruntung aku sedang tidak berniat untuk melempar seseorang ke bawah sana, Nona!"

Hayden masih menatap tajam ke arah Kirana beberapa saat. Untuk kemudian berlalu dari tempat itu.

"Ahhh, Kira, you're a party pooper (kau perusak suasana)," gerutu Sandra kesal.

"I think she's high (kurasa dia mabuk)." Sandra berbisik pada Alex yang langsung menyambutnya dengan tawa berderai.

"Whaaat?" desis Kirana dengan wajah tak berdosanya.

***

AURORA AVE, SEATTLE.

Keemo mendekati Vou yang tengah merapikan piring - piring yang baru saja dicucinya. Melihat kedatangan pria tua itu, Vou buru - buru menunduk.

"Nhớ kỹ (ingat)!" ujarnya dengan bahasa Tiếng Việt. "Jangan pernah buka suara tentang bagaimana kau bisa sampai di negara ini." Keemo memperingatkan.

"Pada siapa pun," lanjutnya.

Vou mengangguk.

"Kau ingin memperbaiki nasibmu di sini, maka tutup mulutmu rapat - rapat. Bạn hiểu (mengerti)?"

"Đúng (iya)," jawab Vou dengan mantap.

***

***

Pot adalah weed atau gan**. (Sekedar info, negara bagian Washington, USA sudah melegalkan gan** bagi warganya).

Mohon maaf ya Readers, kalau di ceritanya banyak bertebaran minuman - minuman beralkohol dan semacamnya. Bagi yang tidak setuju atau tidak satu prinsip, harap maklum. Aku mau ceritanya real. Sesuai dengan kehidupan nyata dalam setting tempatnya.

Aku tidak bermaksud ngajarin yang jelek - jelek. Cuma ngajarin yang asyik - asyik kok (eh enggak ding becanda 😂😂). Pokoknya jangan ditiru kalau tidak baik menurut kalian😁😁

Selipin lagi fotonya Hayden deh, yang agak sumringah. 😁*

Sama Alex juga yang gak kalah gemesin,

Terpopuler

Comments

Dewa Qin

Dewa Qin

kenapa dibaynganq lebih pantes alek yg atas hayden yg bawah ya thor🤭maaf ini imajinasiq saja thor🙏

2023-11-07

0

Vlink Bataragunadi 👑

Vlink Bataragunadi 👑

di bayanganku hayden lebih dark dr pada ini, apa bayanganku kwterlaluan y? ^o^

2022-12-22

0

Amarilis

Amarilis

sukaaaa bangetttt sama novel2nya kak author,ringan tapi banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik....

2022-08-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!