"Jadi ceritakan seterusnya Shin."
"Baiklah. Aku lanjutkan."
Aku mulai menceritakan semuanya dari A sampai Z tentang failer itu kepada mereka semua, mereka hanya menyimakku tampa bertanya.
Setelah aku selesai menjelaskannya kepada mereka semua, para gadis itu hanya menganggukkan kepalanya tanda bahwa mereka mengerti dan percaya pada perkataanku.
"Jadi intinya kamu khawatir seandainya failer itu menyerang dunia ini lagi ya." Miku bertanya padaku sambil menyeruput teh.
"Bukan seandainya lagi, tapi mereka pasti akan menyerang lagi."
"Apa kamu mempunyai rencana untuk melawannya?" Kyou yang dari tadi diam sekarang bertanya dengan wajah khawatir.
"Ya. Seperti yang aku katakan tadi kalau dokter meninggalkan semacam ksatria baja untuk menghadapinya seandainya mereka menyerang lagi."
Aku tidak bisa mengatakan kalau ksatria baja itu namanya robot, pasti mereka akan bertanya lagi padaku apa robot itu, itu pasti menyusahkan.
"Apa ksatria baja itu sudah selesai dibuat?" Setelah Kyou, Adiknya yang sekarang bertanya padaku.
"Liora sedang berusaha membuat Frame Rescue itu di FIB."
"Frame Rescue!?" Sepertinya Airi bingung, dia memiringkan kepalanya saat mengatakan itu.
"Itu nama ksatria baja yang di berikan dokter."
"Hmmm."
Apa hanya itu respon mereka atas jawabanku.
Disaat aku sedikit kecewa atas respon mereka, Miku bertanya padaku lagi yang membuatku sedikit terkejut.
"Shin. Sudah dari dulu aku penasaran, siapa kamu sebenarnya?"
"Aguhwwh." Aku tersedak teh yang aku minum saat mendengarnya.
"Apa maksudmu?" Aku bertanya dengan sedikit panik.
"Maksudku dari pertama kali bertemu denganmu aku sudah penasaran."
"Ya maaf. Tapi aku tidak bisa mengatakannya sekarang, tapi aku janji akan mengatakannya suatu saat nanti." Aku berusaha menjawabnya dengan tenang sambil mengelus kepala miku.
Wajah Miku langsung memerah saat aku mengelusnya, itu membuatku sadar akan apa yang telah ku lakukan.
"Ma-maafkan aku." Aku langsung menyingkirkan tanganku dari kepalannya.
Ketika aku memalingkan wajahku dari Miku, aku malah melihat tatapan yang diiringi wajah cemberut dari para tunangan lainnya.
Kenapa wajah kalian dilipat seperti itu sih, apa salahku lagi.
"Anu. Apa aku ada salah?"
"Tidak, hanya saja ak-aku juga ingin di elus oleh Shin."
"Hah." Wajahku seketika memerah saat mendengar perkataan Hana.
"Y-ya. Bak-baiklah kalau kalian ingin seperti itu." Aku mulai berjalan ke arah mereka satu-satu dan mengelus kepala mereka. Seiring aku mengelus disaat itu pula wajahku dan wajah mereka tambah memerah.
Hah..... Melihat wajah merah mereka membuat batinku tersiksa disini.
➖➖➖➖➖
Setelah kejadian itu aku hanya duduk di FIB karena hanya tempat itu yang bisa membuatku tenang.
"Apa kamu baik-baik saja Shin?"
"Aku baik-baik saja. hanya ingin mendinginkan batinku saja. "
"Bati__"
"Oh iya Liora. Apa kamu sudah menyelesaikan Frame Rescue?" Disaat dia akan bertanya lagi, aku langsung mengubah topik.
"Tenang saja. Aku sudah menyelesaikan lima puluh dua Frame Rescue, Lima puluh Chevaliers dan dua Knight Baron."
"Lima puluh Chevaliers dan dua Knight Baron!? Kok tau-tau sudah sebanyak itu?"
"Itu karena aku baru ingat kalau dokter dulu menciptakan sembilan robot untukku sebagai pembantu, satu robot per bangunan."
"Hmmm. Jadi begitu ya, baguslah kalau sekarang kerjaan kamu sudah agak berkurang ya."
"Iya." Dia tersenyum padaku.
Disaat kamu tersenyum padaku dengan postur tubuh seperti itu, justru malah membuatku salah tingkah tahu gak.
➖➖➖➖➖
Kerajaan Glory sekarang sudah seperti kerajaan pada umumnya. Kami sekarang juga sudah memiliki ksatria yang lumayan banyak walaupun suatu hari nanti kami mungkin akan menambahnya lagi.
Bangunan-bangunan di ibukota juga mulai bertambah, di kiri dan kanan jalan utama sudah terlihat berbagai macam bangunan.
Kalau seandainya pertumbuhan ibukota sudah sangat meledak, aku berencana membuat empat kota cabang di utara, selatan, timur dan barat dari ibukota karena ibukotaku itu berada di tengah kerajaan.
Hubunganku juga baik di aliansi, sebagai pemimpin aku selalu membantu negara aliansi yang membutuhkan bantuan.
Dan sekarang aku sedang berada di guild karena aku ingin tahu apakah ada berita kemunculan failer lagi di dunia.
"Apa ada yang bisa saya bantu tuan?"
"Aku ingin bertemu kepala guild Relisha."
"Hah. Yan__"
"Stiss."
"Pelankan suaramu." Pintaku padanya.
"Ba-baiklah, saya akan bertanya dulu."
Saat dia mengetahui suara itu, dia hampir berteriak tapi aku menutup mulutnya supaya tidak kedengaran oleh orang lain. setelah itu dia permisi dan berlari menaiki tangga untuk bertanya dulu pada Relisha.
Hmmm. Hampir saja aku ketahuan. Sepertinya dia orang baru ya, kalau yang biasanya tidak mungkin akan terkejut seperti itu lagi.
Setelah beberapa saat, dia akhirnya turun kebawah untuk menemuiku.
"Nona sudah menunggu tuan."
"Baiklah, terima kasih."
Aku mulai menaiki tangga dan menuju pintu kepala guild, Saat aku membuka pintu ternyata Relisha sedang duduk di sofa sambil menyeruput teh.
"Hai yang mulia, apa ada yang bisa saya bantu?"
"Aku hanya ingin tahu apa ada laporan lagi tentang penyerangan monster kristal itu lagi."
"Hmmm. Seingatku sih ada beberapa laporan kemunculannya, tapi tidak ada yang terjadi."
"Apa maksudmu tidak ada yang terjadi?"
"Saat mereka baru akan berbuat kerusakan, mereka ditarik ke langit dan menghilang begitu saja."
"Langit!?"
Langit..... Apa yang dia maksud itu retakan yang ada di langit waktu itu ya, jadi retakan itu juga menarik semua failer yang ada di dunia ini ya.
Sebenarnya apa yang sedang direncanakan oleh raja iblis sih, aku sama sekali tidak mengerti.
"Saya mau tanya sebenarnya makhluk apa mereka?"
Dia malah bertanya. Tapi aku sepertinya tidak bisa mengatakannya sekarang tentang kebenaran itu padanya.
"Etto. Ak-aku sekarang masih mencari tahu tentang itu." Dengan senyuman canggung aku mengatakan itu.
"Ba-baiklah."
"Oh ya Shin. Apa hubunganmu dengan tunanganmu semakin dekat?" Senyuman nya seakan menggodaku itu yang membuatku kesal.
"Hah. Apa yang kamu maksud sih?" Aku langsung memerah untuk menanggapi pertanyaannya.
"Aku hanya ingin tahu." Dia sekarang tertawa padaku.
"Hah. Hmmm. ehh........"
Disaat aku sangat bingung mau jawab apa, panggilan tiba-tiba dari haku terdengar olehku.
"Tuan."
"A-ada apa haku."
"Di istana ada seseorang tuan."
"Seseorang? Siapa dia."
"Dia mengaku sebagai kakakmu tuan."
"Kakak ku?"
Mustahil aku memiliki kakak di dunia ini, jadi siapa dia
Hmmm. Apa jangan-jangan.....
Tanpa pikir panjang aku langsung pamit dengan Relisha dan langsung membuka gerbang ke kastil karena aku merasa tahu siapa orang yang mengaku sebagai kakakku itu.
Setibanya aku di istana, disana sudah ada Haku, Laim dan para tunanganku berdiri di depan seorang gadis yang tidak asing bagiku sama sekali.
Di saat dia menyadari kehadiranku, gadis berambut merah muda itu langsung berlari ke arahku dan memelukku.
"Shin. Sudah lama kita tidak bertemu." Katanya.
"K-kenapa?"
Disaat aku masih bingung kenapa dia memelukku, pipiku langsung mendapat ciuman dari gadis itu.
"Hahh...."
Saat aku melihat tunanganku, bukannya cemburu mereka hanya terharu bahkan Rin sedikit menangis melihat aku diciumnya.
Sepertinya mereka mengira ini adalah pertemuan antara dua saudara yang terpisah.
Aku langsung menarik gadis yang masih memelukku itu sedikit menjauh dari orang-orang itu. Saat sudah merasa jauh, aku berbisik padanya.
"Kenapa kamu bisa ada disini sih Dewi Cinta?"
"Itu tidak sopan tau. Aku adalah kakakmu, jadi kamu harus memanggilku kakak ya."
"Aku bahkan tidak memiliki kakak, kenapa aku harus memanggilmu kakak."
"Itu harus. Atau apa kamu ingin aku mengatakan kepada tunanganmu tentang majalah dewasa yang kamu sembunyikan di baw__"
Aku langsung menutup mulutnya sebelum mulutnya tambah melebar.
"Hah. Ya aku mengerti."
"Baguslah. Sekarang coba kamu panggil aku kakak." Dia menyeringai padaku.
"Ka-kak-kakak."
Dia tersenyum padaku di saat aku masih tidak kuat mengatakan kalimat itu.
➖➖➖➖➖
"Perkenalkan dia adalah kakakku, namanya...."
"Perkenalkan namaku adalah Tatsuya Kaori, kakaknya Shin."
Apa-apaan nama depannya itu, apa nama Tatsuya sekarang sudah menjadi nama keluarga disini.
"Hah... Sakit.."
"Aku tahu kamu sedang memikirkan sesuatu yang tidak sopan." Dewi cinta yang mengaku kakakku mencubit pipiku.
"Maafkan aku kak."
"Baiklah, aku maafkan." Dia melepaskan cubitannya dan tersenyum lebar padaku. Butuh beberapa saat untukku menyadari apa makna dari senyuman itu, ternyata aku tidak sengaja memanggil dia kakak.
Para gadis hanya dapat tersenyum melihat kakakku itu mencubit pipiku.
Kalian benar-benar mengira dia adalah kakakku.
Sepertinya dia menyadari pikiranku dan mulai mencubit lagi
"Tenang saja. Kami permisi dulu kalau tidak keberatan." Miku dengan senyuman mengatakan itu pada kami.
"Terima kasih."
Mereka sepertinya ingin memberikan waktu pada kedua saudara ini untuk berbicara.
Setelah mereka semua pergi, aku langsung bertanya pada Dewi Cinta itu.
"Sebenarnya apa tujuannyamu datang kesini dewi cinta?"
"Bukan Dewi Cinta tapi kakakmu."
"Y-ya. ka-kakak." Aku sepertinya masih belum terbiasa mengatakan itu.
"Ada apa adikku." Dia tersenyum puas mendengar kalimat itu dari mulutku.
"Jadi apa yang membawamu kesini, bukannya Dewa tidak boleh turun ke dunia."
"Itu benar. Tapi aku datang ke sini karena ada urusan dengan Dewa nakal yang kabur."
"Dewa nakal? Apa maksudmu."
"Kamu juga pasti sudah bertemu dengan dia dulu kan."
"Aku!?"
"Iya. Laki-laki yang dulu pernah bertarung dengan mu sampai-sampai membuatmu kesulitan."
Jangan-jangan pria yang dulu itu, emang iya sih kekuatannya lumayan kuat. Apa benar dia adalah Dewa.
"Pria itu adalah Dewa nakal yang kabur dari alam Dewa." Dia mengatakan itu seakan-akan bisa membaca pikiranku
"Lalu bagaimana caramu untuk menangkapnya?"
"Saat dia menggunakan keilahian nya lagi, aku pasti bisa mendeteksinya dimanapun dia berada di dunia ini. Di saat itulah kita akan menangkapnya."
"Kita!? Tunggu, apa kamu juga membawa dewa yang lain?"
"Tentu tidak. Kita yang aku maksud itu adalah aku dan kamu."
"Apa maksudmu?"
"Apa kamu tidak menyadari kekuatanmu, kamu juga sudah melihatnya sendiri kan kekuatanmu itu."
"Aku tidak mengerti."
"Saat kamu melawan Dewa itu kamu mengeluarkan sedikit keilahian Dewa. Kamu tahu itu."
Apa yang di maksudnya itu saat Dewa Sihir menyuruh ku memusatkan kekuatan ke hatiku itu.
"Apa artinya itu?" Aku bertanya padanya lagi untuk memastikannya.
"Bisa dibilang kamu adalah manusia setengah Dewa."
"Hah....!?" Aku terjatuh dari kursiku saat mendengar itu.
Aku adalah manusia setengah Dewa. Apa yang terjadi dengan hidupku sekarang.
"Kamu tenang saja, aku ada disini untuk membantumu." Kakakku memengang tanganku saat mengatakan itu.
"Te-terimakasih kak."
"Sama-sama." Dia tersenyum padaku saat mendengar satu kata yang membuatnya bahagia.
Aku keceplosan lagi.... Tapi dari dulu aku tidak memiliki saudara yang lebih tua dariku, itu membuatku senang sekarang.
"Kamu sekarang mempunyainya Shin. Aku adalah kakakmu sekarang."
Perasaan apa ini, apa ini perasaan saat mempunyai kakak.
Saat aku sedang duduk diam melihat kakakku. aku mendengar suara tangisan dari balik dinding, ketika aku melihatnya ternyata seluruh tunanganku sedang mengupingku bahkan Rin menangis tersedu-sedu.
➖➖➖➖➖
Sudah sepuluh hari Dewi Cinta yang menjadi kakakku tinggal di istana.
Seluruh isi istana sudah mengenalnya sebagai kakak dari raja Glory. Setiap kali orang lewat di depannya, mereka selalu memberinya hormat tidak peduli siapapun itu baik pelayan istana maupun ksatria.
Walaupun awalnya dia tidak diperbolehkan masuk ke beberapa tempat oleh ksatria karena di anggap penyusup namun pada akhirnya para ksatria itu langsung meminta maaf dengan cepat saat melihat lambang kerajaan di jubah pendek yang dia kenakan.
Karena di kerajaan ini yang memiliki lambang kerajaan hanya ada tujuh orang, aku dan enam tunanganku. jadi saat mereka melihat orang lain memiliki lambang kerajaan, Mereka sudah pasti tahu kalau itu adalah kakak dari raja Glory.
Saat ini kami semua sedang sarapan di istana. Di sana ada aku, para tunangan dan juga kakakku.
"Apa nona Kaori sudah terbiasa tinggal di sini?" Tanya Miku pada kakakku.
"Aku sudah mulai terbiasa tinggal disini, dan juga jangan memanggilku nona, panggil aku kakak karena tidak lama lagi kalian semua akan menjadi adik iparku." Dia tersenyum pada para tunanganku.
"Ba-baiklah. Kak Kaori." Kalimat Miku juga membuat tunangan lainnya memerah dan mereka akhirnya mulai memangil dia kak Kaori.
"Ya seperti itu." Sepertinya kakakku sangat puas.
Sepertinya mereka masih belum terbiasa dengan kalimat itu sama denganku, aku juga belum terbiasa memanggil Dewa Cinta sebagai kakak tapi aku senang sekarang memiliki kakak.
"Oh ya Shin. Apa kamu ada waktu besok?"
"Hmm. Sepertinya ada. emangnya kenapa?"
"Tidak ada. Aku hanya ingin kamu menemaniku jalan-jalan di ibukota, selama ini aku hanya berada di istana jadi aku bosan."
"Tentu. Aku akan menemanimu."
"Terima kasih Shin." Dia kembali tersenyum padaku.
"Ehh....!?"
Senyumannya itu loh.... Apa ini yang dinamakan keindahan dari senyuman seorang Dewi.
Dewa Semesta.... Aku berterima kasih karena telah mengirimkan aku seorang kakak, walaupun bukan kakak kandung tapi aku tetap bahagia.
Saat aku masih bersyukur pada Dewa, aku tidak sengaja melihat kakakku tersenyum lembut padaku.
Sepertinya dia membaca pikiranku lagi. Aku tahu itu dari wajahnya yang dipenuhi kebahagiaan menatapku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
kenta jaya
sipp.. /Drool//Tongue//Sleep/
2024-06-15
0