"Ibunda. Apakah ayahanda akan baik-baik saja?"
Putri Kerajaan Strom memeluk ibunya sambil menangis deras melihat ayahnya terbaring lemas di tempat tidur.
"Ayah pasti akan baik-baik saja, dokter Kerajaan sedang berusaha mengobatinya."
Ratu berusaha menenangkan Putrinya yang menangis dengan memberikan janji yang belum pasti karena dia tahu bahwa tidak ada sihir yang bisa menyembuhkan racun iblis.
Seluruh istana Kerajaan sedang panik karena Raja telah diracun tanpa tahu siapa pelakunya.
Kamar Raja kini dipenuhi kesedihan, Ratu dan Putri berdiri di samping tempat tidur Raja.
Di sana juga ada Penyihir Kerajaan dan Komandan ordo ksatria.
Tidak lama setelah itu dokter Kerajaan datang ke kamar Raja. Saat dokter itu masuk, Hana langsung berlari ke arah dokter.
"Dokter. Apakah ayah akan sembuh?"
Putri yang panik langsung bertanya ke dokter tanpa pikir panjang.
Dokter yang tidak tahu harus menjawab apa langsung menatap Ratu, Ratu hanya memberikan senyuman kecil yang di iringi tangisan, dokter akhirnya tahu harus menjawab nya.
"Tenang saja Tuan Putri. Yang Mulia pasti akan sembuh. Kita berdoa saja." Jawab dokter untuk Tuan Putri yang masih menangis di hadapannya.
Setelah Putri sedikit tenang dan dibantu oleh Ratu, Putri akhirnya tertidur akibat kelelahan. Setelah memindahkan Putrinya ke sofa, Ratu kembali memandang suaminya yang terbaring lemah.
Dokter berjalan ke arah Ratu, dengan sedikit takut-takut dokter berbicara dengan Ratu dengan suara kecil supaya Putri tidak bangun.
"Yang Mulia Ratu. Saya minta maaf, saya sudah berusaha mencari orang yang ahli dalam sihir cahaya, tapi tidak ada satupun yang bisa menyembuhkan Raja."
Dokter Kerajaan berbicara dengan Ratu dengan nada yang masih ketakutan.
Ratu yang mendengar laporan dari dokter langsung merosot ke lantai karena syok setelah tahu kalau tidak ada orang yang bisa menyembuhkan suaminya.
Dokter yang melihat Ratu dalam keadaan sedih langsung mengatakan sesuatu.
"Tapi Yang Mulia. Saya mendapat kabar dari beberapa pedagang kalau ada orang di Kerajaan Allent yang bisa menggunakan sihir spesial [Recovery]." Dokter dengan semangat mengatakan hal itu.
"Apakah memang ada orang yang bisa menggunakan [Recovery]? Kalau begitu kirim surat ke Kerajaan Allent untuk meminta bantuan nya."
"Memang ada. Tapi."
"Tapi apa dokter?" Ratu bertanya dengan suara lemah.
"Katanya kalau orang itu sudah lama pergi dari Kerajaan Allent, kabar terakhirnya dia berada di Kerajaan Freedom, namun setelah itu tidak ada lagi kabar tentang nya, Yang Mulia Ratu."
"Tidak mungkin."
Ratu langsung patah semangat dan akhirnya menangis lagi untuk kesekian kalinya.
Semua orang akhirnya memutuskan keluar dalam diam untuk membiarkan Ratu sendirian guna menenangkan dirinya.
➖➖➖➖➖
Aku dan Miku sekarang sedang berada di ibukota Kerajaan Strom, Reflet.
Kami sedang mencari siapapun yang bisa membawa kami menghadap Raja.
Semoga aku tidak membuat kesalahan yang sama saat di Kerajaan Freedom dengan langsung meminta orang lain untuk membawa ku ke hadapan Raja.
Sudah lama tapi kami tetap tidak menemukan orang yang bisa membawa kami ke Raja.
Akhirnya kami memilih istirahat di kursi taman jalan utama ibukota. Saat sedang istirahat, kami dihampiri oleh seorang laki-laki berusia dua puluhan.
"Maaf. Apakah kamu adalah orang yang di rumorkan menghabisi dua belas naga di lima Kerajaan?" Laki-laki itu berbicara padaku dengan nada penasaran.
Dia mengenakan seragam Ksatria, jadi jelas kalau dia itu bergabung dalam kesatuan Kesatria Kerajaan.
"Ohh ya." Aku yang masih mengatur nafas terengah-rengah saat menjawabnya.
"Kalau begitu kamu pasti orang yang bisa menggunakan sihir spesial [Recovery]? "
"Ya. Itu aku, dari mana kamu tahu?" Aku sedikit penasaran dengan pertanyaannya.
Apakah rumor itu sudah menyebar ke benua barat, aku tidak percaya itu.
"Aku mengetahuinya dari guild petualanng."
"Baiklah. Apakah ada yang bisa aku bantu?"
"Apakah kamu bisa menyembuhkan Raja?" Pria itu berbicara dengan nada dan raut wajah sedih.
"Yah, Memang itu tujuanku dari tadi, tapi aku tidak bisa menemukan orang yang bisa membawaku ke istana."
Raut wajah Kesatria itu seketika berubah menjadi senyuman.
"Kalau begitu. Izinkan aku mengantarkan anda ke istana."
"Terima kasih."
Kami berdua yang di antar kan oleh pria yang aku tidak tahu namanya ini menuju ke istana.
Saat kami baru berada di gerbang istana, kami langsung dihadang oleh penjaga.
"Kalian dilarang masuk."
"Izinkan kami masuk. Aku membawa orang yang bisa menyembuhkan Raja."
Pria itu yang masih panik berusaha meminta izin penjaga, penjaga itu hanya saling menatap dan kemudian mereka menatapku.
"Tidak mungkin bocah kecil ini bisa menyembuhkan Yang Mulia."
Sudah kuduga kalau mereka tidak akan percaya begitu saja padaku.
"Lebih baik kalian pergi dari sini. Kalau tidak. Kalian akan terluka."
Kedua penjaga itu mengeluarkan senjata dan mengacungkan ke arah kami bertiga.
Aku sudah bosan dengan ini.
"Pergi kau bocah."
Entah apa yang terjadi. Tiba-tiba saja ada sekitar dua puluh ksatria yang mendekati kami.
Apa-apaan ini.
"Kalau kalian tidak pergi dari sini, kami tidak akan ragu-ragu."
"Seharusnya aku yang mengatakan itu. Kalau kalian tidak mengijinkan kami masuk, kalian yang akan terluka."
Aku mengatakan itu dengan santai berharap mereka mendengarkan dan menurunkan senjata.
Tapi dugaan ku salah, mereka malah ingin membunuhku.
"Hmmm. Sepertinya aku tidak punya pilihan lain."
"A-apa maksudmu, Shin." Tanya Miku.
"Tidak ada. Hanya... Haku!"
"Sesuai permintaan tuan."
Haku yang mengerti maksudku langsung berubah menjadi wujud aslinya dan mengeluarkan api biru panas dari kesembilan mulutnya.
"Apa-apaan itu. Apa itu Makhluk panggilan?"
"Panggilan kepalamu. Apa kamu tidak lihat bentuk nya. Bukankah itu Kaisar surgawi.
"Hah!? Kenapa ada Kaisar Surgawi disini?"
Para Ksatria mulai ketakutan. Sedikit demi sedikit mereka mulai mundur dengan kaki yang gemetaran.
**S**epertinya mereka tahu dengan Kaisar Surgawi. Baguslah kalau begitu, aku tidak perlu memberitahu mereka lagi.
"Apa yang terjadi di sini?"
Tiba-tiba ada suara orang dari dalam istana.
Saat aku melihatnya, yang kulihat hanyalah laki-laki berusia sekitar tiga puluhan dengan memakai baju yang mirip dengan Ksatria, namun itu lebih mencolok.
Tidak salah lagi, itu adalah komandan Ksatria Kerajaan Storm.
"Hah!? Apa yang dilakukan Makhluk Legenda disini."
Dan seperti Ksatria yang lain. Pria itu juga kaget dengan lutut yang bergetar di tempat.
"Komandan. Kami menangkap tiga orang penyusup yang mau masuk ke dalam istana."
Penyusup. Masuk paksa juga akan mudah bagiku.
Komandan itu menatap ngeri ke atas. Melihat Haku yang siap menembak membuat Punggungnya berkeringat.
Dia berusaha melupakan itu, dan mengalihkan pandangannya ke arah ku.
"Apa kamu tuan dari Kaisar Surgawi ini?"
"Ya." Jawabku dengan dingin.
"Kalau boleh tahu apa keperluan tuan kesini?"
"Aku mendengar kalau Raja diracuni, jadi aku datang kesini untuk membantu nya."
Komandan itu terlihat ragu. Dia seperti mengingat sesuatu tapi tidak jelas.
Ksatria yang menemani Shin ke sini juga ketakutan saat melihat Haku. Tapi dia berusaha menyakinkan Komandan nya.
Melihat isyarat kuat dari bawahannya membuat Komandan melepaskan keraguannya.
Dia memasang senyum hangat dengan sedikit kekaguman di dalam nya.
"Baiklah. Biar aku yang mengantarkan tuan ke kamar Raja."
Komandan ksatria menawarkan diri untuk mengantarkan kami ke kamar Raja.
➖➖➖➖➖
Saat kami sampai di sana, aku melihat ada seorang pria yang aku tebak kalau dia adalah Raja terbaring di tempat tidur, dan di sampingnya ada wanita dan juga gadis yang sedang menangis.
"Komandan. Siapakah mereka gerangan?"
Ratu yang melihat kami masuk langsung bertanya kepada komandan.
"Maaf Yang Mulia Ratu. Mereka katanya orang yang bisa menyembuhkan Raja."
"Apakah itu benar?" Tanya Ratu kepadaku.
"Itu benar."
Mengabaikan keraguan Ratu, aku maju dan berdiri di samping Raja.
Aku juga memberikan senyum kecil kepada Putri yang masih susah payah menahan tangisannya itu sebelum menatap Raja kembali.
"[Recovery]"
Sebuah cahaya mulai menyelimuti tubuh Raja.
Seisi ruangan tampak tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Terutama penyihir Kerajaan dan para Dokter yang sudah berpengalaman di bidang ini.
Cahaya itu mulai memasuki setiap inci tubuh untuk menghapus racun sampai habis.
Setelah semua racunnya menghilang. Raja perlahan mulai membuka matanya.
"Ayah."
"Suamiku."
Putri dan Ratu mendekat dan memeluk Raja.
Saking senangnya, dia sampai menangis di pelukan ayahnya.
"Kamu memang orang yang dirumorkan itu ya. Kamu benar-benar bisa menggunakan [Recovery] yang sudah lama hilang." Penyihir Kerajaan berjalan ke arahku dengan tatapan penasaran.
"Selain [Recovery] Sihir apa lagi yang bisa kamu bisa?"
"Hmmm. Ya, ada beberapa lagi."
Mereka berpelukan cukup lama sebelum akhirnya mereka menatapku.
"Terima kasih. Tuan." Ujar Putri dengan sedikit membungkuk.
"Panggil saja aku Shin."
"Terima kasih, Shin."
Setelah itu aku memandang Raja yang mulai bangun dari tidurnya dan duduk di tempat tidur.
"Rasa sakit tadi rasanya seperti mimpi. Terima kasih, Shin." Raja sedikit menundukkan kepalanya untuk berterima kasih yang juga dikuti oleh Putri dan Ratu.
"Itu bukan masalah, jadi tidak perlu terima kasih."
"Hahaha. Baiklah kalau begitu." Raja tertawa setelah mendengar jawabanku.
Entah apa yang lucu disini.
"Yang Mulia Raja. Kami telah berhasil menangkap pelakunya." Kata komandan ksatria.
Wajah riang Raja seketika menghilang.
"Siapa pelakunya?"
"Tuan kaito, Yang Mulia."
"Apa yang dia inginkan dari membunuhku." Jawab Raja dengan dingin.
Dari penjelasan Raja. Kaito adalah salah satu bangsawan Kerajaan Strom yang selama beberapa tahun belakangan ini selalu protes terhadap rencana Raja yang menginginkan perdamaian dengan Kekaisaran Gardio.
Kekaisaran Gardio.
Apakah ini memang ada kaitannya dengan kudeta di Kekaisaran.
"Apakah ada yang salah, Shin." Tanya Raja saat melihatku keheranan.
"Tidak. Pasti ada tujuan di baik ini semua."
"Kenapa kamu bisa mengatakan itu."
"Karena dalang kudeta di Kekaisaran mengatakan kalau ia ingin memperkuat kekuatan Kekaisaran supaya bisa berperang dengan Kerajaan, tetapi Kaisar menolaknya. Kalau dalang disini mengatakan juga tentang ingin berperang dengan Kekaisaran, pasti ada dalang yang sama dibalik kedua masalah ini."
"Tunggu sebentar. Apa kamu tadi mengatakan kalau ada kudeta di Kekaisaran? "
"Iya."
"Kenapa kami tidak mendapatkan berita itu."
Raja yang di teruskan oleh komandan Ksatria langsung bertanya kepadaku seolah-olah mereka ragu akan pernyataan ku.
"Mungkin ada orang yang berhasil menjaga berita ini supaya tidak bocor keluar. Apalagi sampai terdengar orang Kerajaan yang secara teknis adalah tujuan mereka."
"Terus apa yang terjadi dengan Kekaisaran saat melihat ini?"
"Di sana sudah terkendali. Kudeta telah berhasil di gagalkan."
Raja yang mendengar itu memandang Komandannya. Komandan yang juga tidak tahu apa-apa hanya menggelengkan kepalanya.
"Dari mana kamu tahu kalau kudeta telah gagal?" Tanya Raja penasaran.
"Aku dari Kekaisaran beberapa saat yang lalu."
"Bagaimana caramu kesini begitu cepat."
"Aku bisa memakai sihir spesial [Gate]"
Mereka semua hanya dapat mengangguk dalam diam.
Sepertinya mereka tidak lagi terkejut dengan pernyataan ku, mengingat tadi aku memakai sihir yang sudah lama hilang.
"Shin. Apa kamu tahu berapa banyak orang yang terlibat dalam kudeta itu?" Raja yang belum bisa memuaskan rasa penasarannya bertanya lagi.
"Sekitar 17 ribu orang, 2 ribu ksatria Kekaisaran melawan 10 ribu tentara yang dibantu 5 ribu iblis."
"Iblis?"
Aku menjelaskan beberapa poin kepada mereka tanpa mengatakan kalau aku yang menggagalkan kudeta tersebut.
Biar mereka tahu sendiri.
Raja berpikir untuk menyerap seluruh poin yang aku bicarakan, dan akhirnya Raja membuka mulutnya.
"Shin. Apakah aku bisa bertemu dengan Kaisar." Raja sedikit ragu-ragu saat bertanya kepadaku.
➖➖➖➖➖
Saat ini di rumahku ada banyak sekali bangsawan yang hadir. Mulai dari Raja, Ratu dan Putri beserta komandan ksatria nya, begitu pula dengan rombongan Kaisar.
Namun aku juga tidak sendirian, karena aku tidak pandai berbicara dengan bangsawan, aku meminta tolong kepada Raja Kerajaan Allent untuk mewakili ku.
Mungkin dia setuju karena dia beranggapan kalau ini adalah permintaan dari menantunya.
Untuk sekarang terserah saja.
Saat mereka bertatapan, rasa canggung mulai timbul di antara mereka, Raja Allent yang tidak tahu harus berbuat apa malah memilih menawarkan makanan yang ada di atas meja itu untuk mencairkan suasana.
Setelah beberapa saat, kecanggungan itu mulai hilang dan Kaisar mulai berbicara. Tapi tidak kepada Raja melainkan kepadaku.
"Sebelumnya aku berterima kasih karena telah menyelamatkan Kekaisaran dari kudeta."
Rombongan Raja yang mendengar itu terdiam.
Cepat atau lambat dia akan tahu. Tapi bukankah ini terlalu cepat ya.
"Sama denganku. Terima kasih juga telah menyelamatkan hidupku."
Raja berusaha mengembalikan sikapnya dan berterima kasih juga.
"Sama-sama. Kita memang harus tolong-menolong."
Saat mereka mendengarkan jawabanku, mereka semua tersenyum bahkan Raja Allent juga tersenyum kepadaku.
"Kamu memang anak yang baik ya." Kaisar tersenyum kepadaku saat mengatakan itu.
Saat aku menatap ke sekitarku karena tidak tahu siapa saja yang berada disini.
Ternyata Raja mengetahui kebingunganku.
"Sepertinya kita lupa memperkenalkan diri ya. Namaku Tristvin Harlhes Strom, Raja Kerajaan Strom."
"Perkenalkan namaku Yuel Harlhes Strom, Ratu Kerajaan Strom."
"Dan aku Hana Harlhes Strom, Putri Kerajaan Strom."
"Sepertinya giliran kami. Perkenalkan namaku Alfred Linde Gardio, Kaisar Kekaisaran Gardio."
"Aku Alma Linde Gardio, Ratu Kekaisaran Gardio."
"Aku Airi Linde Gardio, Putri pertama Kekaisaran Gardio."
Aku hanya mengangguk ringan tanda balasan.
Mereka bangsawan, jadi seharusnya mereka sudah tahu namaku.
"Oh iya Shin. Aku dari tadi penasaran kenapa disini ada Raja dari Kerajaan Allent?"
Raja menanyakan sesuatu yang masuk akal kepadaku.
"Maaf. Aku membawa Raja Allent kesini karena aku tidak tahu cara berbicara dengan bangsawan."
Aku memutuskan berkata jujur kepada mereka sambil tertawa canggung.
"Kalau kamu tidak pandai berbicara dengan bangsawan, kenapa kamu bisa meminta bantuan Raja, bukannya secara teknis dia adalah bangsawan." Sekarang malah Kaisar yang bertanya kepadaku.
"Itu karena Raja Allent sedikit pengecualian." Ujar ku sambil memandang Raja Allent. Dan dibalas olehnya dengan senyuman.
Dari mana aku harus menjelaskannya.
Raja Allent yang melihatku tidak bisa menjelaskannya langsung memotong pembicaraan.
"Hahahaha. Mana mungkin aku menolak permintaan menantuku"
Raja dengan santainya mengatakan itu di hadapan semua orang.
"Menantu!? Apa maksudmu Raja Allent?" Kaisar yang bingung bertanya lagi.
"Yah. Seperti yang aku katakan tadi kalau Shin adalah calon menantuku."
"Me... Menan... Menantu!?" Kedua gadis yang sedang duduk tenang itu seketika menjadi kaku ditempat.
Miku yang duduk di sampingku berdiri.
"Maaf terlambat memperkenalkan diri. Namaku Miku Urnest Allent, Putri pertama Kerajaan Allent dan juga tunangan Shin." Miku dengan tenang memperkenalkan dirinya kepada semua orang.
Sekali lagi mereka berdua terkejut karena tunangan yang dibicarakan itu ternyata ada didepan mereka sendiri.
Mereka awalnya mengira kalau wanita didepan mereka ini adalah temannya Shin.
Raja Allent meminta Putrinya untuk membawa Hana dan Airi ke luar karena diskusi akan dimulai.
Para ratu juga memutuskan untuk mengobrol berdua di sofa di ruangan yang sama.
"Raja. Bagaimana kalau kita mulai pembicaraan perjanjian kita.
"Baiklah. Ayo kita mulai."
"Kalau begitu kami berdua izin keluar dulu."
Sesuai yang dikatakan Raja Allent, kami berdua juga keluar dari ruangan.
Setelah menunggu selama satu jam, akhirnya kesepakatan telah di buat dan kami di panggil lagi ke ruangan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
kenta jaya
mantaappp.. /Joyful//Determined//Sleep/
2024-06-14
0
Zyhzfi
gobloknya apa aja ditunjukin jadi kaya bocah sd maen game apa aja ditunjukin
2021-07-17
1
Dapp
sipp
2021-06-15
2