Bab 2 : Putri Kerajaan Allent

Di sebuah Kerajaan. Ada insiden yang menghebohkan istana Kerajaan, berita tentang penculikan Putri Kedua Kerajaan Allent menggemparkan istana.

Kerajaan Allent adalah sebuah kerajaan kepulauan di timur Benua yang memiliki aturan sendiri atau biasa disebut dengan Kerajaan otonomi.

Kerajaan itu tidak memiliki aturan yang terpaut dengan kerajaan-kerajaan lain di sekitarnya, mereka lebih memilih membuat aturannya sendiri sesuai dengan kepercayaan dan sistem yang mereka anut dari ratusan tahun yang lalu.

"Komandan. Perintahkan seluruh Ksatria untuk mencari putriku, kalau perlu telusuri seluruh Kerajaan!"

Seorang Raja Kerajaan Allent bernama Arthur Urnest Allent memerintahkan Komandan Ordo Kesatrianya untuk mencari Putri keduanya yang bernama Sora Urnest Allent.

"Baik Yang Mulia, aku akan memerintahkan Ksatria untuk mencari tuan Putri."

Komandan Ordo Ksatria Kerajaan Allent yang bernama Galih bergegas berlari keluar ruangan.

"Suamiku, Kenapa kau terlihat panik. Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa aku melihat Ksatria berlarian di luar istana?"

Seorang wanita berambut berwarna kuning berusia sekitar tiga puluhan berlari dari lorong ke arah Raja. Wajahnya terlihat panik setelah melihat Ksatria berlarian di mana-mana.

"Istriku. Aku baru saja mendapatkan sebuah surat ancaman, katanya mereka akan membunuh Putri kita kalau kita tidak menuruti keinginan mereka."

"Hah!? A-apa, Surat ancaman? Putri kita diculik oleh siapa?"

"Disini tertulis Organisasi Golden."

"Hahh. Golden!?"

Setelah mengetahui kebenaran tentang penculikan Putrinya, lutut sang Ratu langsung jatuh ke lantai dalam keadaan lemas.

"Istriku. Apa kamu baik-baik saja?"

"A-Apa yang harus kita lakukan. Apa yang akan terjadi dengan Putriku?" Tanya Ratu dengan air mata yang mulai memenuhi matanya.

"Tenangkan dirimu, aku sudah memerintahkan seluruh Ksatria untuk mencarinya, semoga saja kita mendapat kabar tentang Putri kita secepatnya."

Ratu yang mulai menangis hanya bisa berharap semoga Ksatria Kerajaan dapat menemukan keberadaan Putrinya.

➖➖➖➖➖

Aku membuka mata untuk pertama kalinya. Mencoba mengumpulkan seluruh kekuatan hanya untuk duduk, walaupun awalnya Badanku terasa pegal-pegal, tapi sekarang sudah lebih baik.

Kulihat di sampingku terdapat sebuah

katana, Katana itu adalah pemberian almarhum ayahku. Aku senang saat mengetahui kalau aku bisa membawa Katana kesayanganku ke dunia ini.

Aku juga mulai memperhatikan sekelilingku, dan terlihat hanyalah pepohonan. Ternyata aku dipindahkan ke tengah hutan.

Saat sedang berpikir penyebabnya ku dipindahkan ke tengah hutan, tiba-tiba saja sebuah suara datang menghantam kepalaku.

"Halo-halo. Apakah sudah terhubung?"

"Haahh?"

"Hai Shin. Apakah kamu sudah sampai di dunia barumu, maaf karena aku malah mengirim mu ke tengah hutan."

"Tidak apa-apa."

"Baguslah kalau gitu. Aku juga mengirim salah satu barang yg ada saat kamu mati. Sudah ku setel supaya bisa berguna di sana. Kalau begitu Jaga dirimu baik-baik, aku akan menghubungimu lagi nanti."

"Ya. Sampai jump_"

"Oh ya, satu lagi. Kamu sudah satu bulan disana, Shin."

"Hah!? Ap-apa maks_"

"Kalau begitu, sampai jumpa lagi."

Apa-apaan orang tua itu.

Setelah suara yang tiba-tiba muncul di kepalaku menghilang, aku mengambil smartphone yang ada di saku baju sekolahku dan melihat kontak yang tertera di sana dengan nama Dewa Semesta, aku hanya dapat menghela nafas saat memikirkannya.

Melihat seluruh badanku yg masih bersih tanpa ada gores sedikitpun membuatku ragu tentang berapa lama aku sudah berada disini. Tapi itu tidak perlu dipikirkan.

Karena masih tidak percaya dengan apa yang terjadi pada hidupku, aku menghabiskan satu minggu untuk berkeliling di hutan. Disaat mental ku sudah siap untuk pergi ke kota, aku mengeluarkan smartphone dari saku dan membuka map.

Kota terdekat itu bernama Yashu, ibukota Kerajaan Allent.

"Yoss. Ayo kita mulai perjalanan pertama di dunia baru."

➖➖➖➖➖

Tidak terasa ternyata aku sudah berjalan selama empat puluh menit. Aku yang kelelahan memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon Rindang yang ada di tepi jalan.

Jelas tertulis di peta kalau ini adalah jalan utama, tapi sangat sedikit orang yang lalu-lalang disini.

Apa yang terjadi di Kerajaan ini.

Saat aku masih merenungkan tentang keanehan itu, tiba-tiba saja aku mendengar suara teriakan.

"To-tolong, siapa saja tolong aku."

"Diam Nona. Kalau kau masih ingin hidup, kau harus diam, kalau tidak kau nanti akan terluka."

"Apa mau mu?"

"Hahaha. Mau kami? Yang kami inginkan hanyalah uang yang banyak dan hidup yang mewah. Atau."

Tatapan pemimpin gerombolan itu padanya membuat tubuh nona itu merinding.

"Dasar bajingan!"

"Diam kau. Nona."

Aku yang mendengar suara teriakan minta tolong langsung berlari, walaupun aku berlari seperti biasa. Tapi kekuatan fisik yg kuat membuat badanku terasa ringan.

Setelah berlari sebentar, aku akhirnya menemukan dua kereta kuda menjauh dari ibukota.

"Siapa di sana. Siapa tadi yang minta tolong?"

"To-tolong aku."

Saat mendengar dan mengetahui di mana sumber suara itu berasal, aku mengangkat kedua tanganku dan merapalkan sebuah mantra.

~Arrow of Light~

Sebuah panah cahaya datang di langit dan langsung meluncur lurus ke arah kereta itu, mengenai samping kereta kuda dan meledak.

"Ghaugh."

"Sa-sakit."

"Apa yang terjadi barusan, kenapa tiba-tiba keretanya meledak. Huh, kemana perginya nona tadi?"

Sesaat sebelum panah cahaya itu meluncur ke arah kereta, aku juga merapalkan [Paralyze] untuk melumpuhkan beberapa dari mereka dan memakai kekuatan fisik yg kuat untuk berlari dengan cepat ke dalam kereta, menggendong nona itu dan kembali lagi ke tempat semula.

Saat pertama kali menggunakannya, rasanya seakan seluruh organ perutku mau keluar karena dorongan yang sangat kuat. Hasilnya, aku malah mual-mual di tempat.

"Kamu baik-baik saja. Apakah terjadi sesuatu padamu?"

Aku hanya mempelajari dasarnya di hutan, tapi tidak menyangkan akan sekuat ini.

Semua orang yang ada di dua kereta itu langsung jatuh ke tanah dan pingsan.

"Aku tidak apa-apa, sepertinya aku masih belum terbiasa dengan mantra sihir."

Aku yang masih merasa mual sambil memegangi perutku berusaha berdiri untuk menjawab pertanyaan dari nona itu.

"Oh ya. Apa yang terjadi padamu, kenapa kamu diculik? Dimana kamu tinggal?"

"Aku tinggal di ibukota."

Kebetulan.

"Boleh aku bertanya?"

"Hmm. Ya boleh. Apa yang mau kamu tanyakan?" Jawabku.

"Dari mana kamu berasal? Aku belum pernah melihat pakaian seperti ini sebelumnya. Pakaiannya juga sedikit sobek"

*Oh ya. Aku lupa seragam sekolahku.

Gara-gara terlalu lama di hutan, bajuku jadi tidak terawat*.

"Aku hanya seorang pengembara yang sedang mampir ke sini, jadi jangan khawatir tentang itu."

"Baiklah."

Gadis itu sesekali menatap ke arah Shin dengan pipi merah.

Entah apa yang dipikirkan gadis itu saat dia menatapku.

"Kalau tidak keberatan, aku akan mengantarkan mu ke ibukota."

"Serius? Apakah kamu tidak keberatan mengantarkan ku ke ibukota?"

"Y- yah, aku tidak keberatan."

Hey nona. Kamu seharusnya tidak boleh percaya semudah itu.

"Oh iya aku lupa. Sebelum itu perkenalkan namaku Tatsuya Shin, Shin adalah namaku, kalau kamu?"

Gadis yang masih melamun dengan pipi dan telinga yang memerah langsung tersadar oleh pertanyaan ku yang mendadak dan dengan cepat menjawab.

"Nama ku adalah Sora Urnest Allent. Putri kedua Kerajaan Allent. Senang bertemu denganmu Tatsuya Shin."

Saat memperkenalkan dirinya, gadis itu yang tak lain adalah Putri Kerajaan Allent membungkukkan badannya sambil mengangkat sedikit roknya dengan sopan seperti bangsawan terhormat.

"Apa!? Putri kedua?"

Putri kedua yang diculik.

Sepertinya Putri itu membaca pikiranku melalui wajahku yang tak menentu, dan dengan sedikit senyuman, dia berkata.

"Tidak perlu bersikap formal kepadaku, karena kamu juga sudah menyelamatkan nyawaku, Izinkan juga aku untuk menyambut mu di istana Kerajaan sebagai ucapan terima kasih."

Disaat pikiranku yang masih gelisah memikirkan untuk bersikap formal kepadanya atau tidak, aku malah ditembak lagi oleh pernyataannya yang tiba-tiba keluar dari mulutnya.

"Aku berkunjung ke istana? Ahh, tidak-tidak, aku tidak mau merepotkan mu, jadi tidak usah repot-repot."

Bukannya aku tidak mau pergi ke istana. Tapi aku merasa kalau tempat itu denganku bagaikan Bumi dan langit, terlalu jauh untuk orang sepertiku bisa berada di tempat seperti itu.

"A-apakah kamu tidak mau pergi ke istana bersamaku?" Sambil mengeluarkan suara lembut, dia menatapku dengan tatapan memohon.

*Aahhh. Tatapan itu. Dari dulu aku sangat benci tatapan itu, setiap kali aku melihat tatapan itu, aku selalu saja tidak bisa menolak permintaannya.

Bahkan setelah aku matipun, kenapa aku masih harus melihat tatapan itu lagi di dunia baru ini*.

"Baiklah, aku akan pergi ke istana bersamamu."

Wajah memohon tadi seketika berubah menjadi wajah yang sangat gembira. Itu membuat perasaanku sedikit campur aduk antara kesal dan bahagia.

Kami beristirahat di bawah pohon sambil menunggu Ksatria yang akan datang dari ibukota untuk menangkap penjahat dan menjemput Putri Sora, Setelah menunggu sekitar sepuluh menit, akhirnya rombongan Ksatria yang terdiri dari dua puluh ksatria berkuda dan sebuah kereta kuda datang menghampiri kami.

Setelah mereka berhenti didepan kami. Seluruh Ksatria itu langsung turun dan membuat barisan, mereka juga membukakan pintu kereta kuda tersebut untuk Putri.

Awalnya mereka tidak membiarkanku masuk, tapi setelah Putri menahan mereka dan mengatakan kalau aku yang telah menyelamatkan dia dari penjahat, Ksatria itu meminta maaf kepadaku.

Kami semua menuju ke ibukota, tepatnya istana Kerajaan Allent dengan rombongan yang sangat besar.

➖➖➖➖➖

Setelah beberapa menit perjalanan. Kami Akhirnya sampai di pintu masuk ibukota Kerajaan Allent, Yashu.

Sepertinya rombongan besar kami sedikit menarik perhatian warga ibukota, karena sepanjang jalan aku melihat setiap orang di jalan bersorak ke arah kami dengan wajah yang sangat bahagia.

Aku berpikir itu mungkin karena Putri mereka akhirnya pulang dalam keadaan selamat.

Kota ini sangat indah. Aku yakin Raja nya pasti orang yang sangat baik, aku bisa melihat senyuman dari setiap orang di sini, mereka sepertinya hidup aman dan makmur.

Aku juga melihat beberapa orang yang melambai ke arah kami dan juga anak-anak yang berlari mengikuti kereta kuda kami dengan gembira.

Aku bersyukur bisa datang ke sini.

"Sepertinya penduduk Kerajaan ini hidup dengan makmur ya, aku bisa melihat senyuman dari setiap orang di sini."

"Hmm. Y-Yah. Tapi."

Wajah Putri itu langsung berubah dari senyuman manisnya menjadi suram, dia menundukkan kepalanya sambil terus memegangi kedua tangannya.

Apa terjadi sesuatu.

Aku menatap wajah Putri itu dan tersenyum kepadanya sambil berkata.

"Tidak apa-apa Putri, kalau anda tidak mau memberitahukannya."

"Terima kasih Tuan Shin atas pengertian nya. Dan juga jangan terus-terusan memanggilku Putri, panggil saja aku Sora."

Terpopuler

Comments

kenta jaya

kenta jaya

sipp.. awal yg bagooss/Proud//Sleep/

2024-06-13

0

Nchue Uswa

Nchue Uswa

Otak anime ku berkumandang
hohoho....

2022-02-20

0

Ned

Ned

Anime Smartphone kah?

2021-07-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Dewa Semesta
2 Bab 2 : Putri Kerajaan Allent
3 Bab 3 : Kutukan Iblis
4 Bab 4 : Pemilik Liontin Keenam
5 Bab 5 : Kertas Mantra
6 Bab 6 : Serangan Naga
7 Bab 7 : Emperor Heavenly Beings
8 Bab 8 : Kudeta di Kekaisaran
9 Bab 9 : Pertemuan Kaisar dan Raja
10 Bab 10 : Akhir dari Pertemuan
11 Bab 11 : Floating Island Babel
12 Bab 12 : Kemunculan Monster Kristal
13 Bab 13 : Kisah Ratusan Tahun
14 Bab 14 : Berdirinya Kerajaan Baru
15 Bab 15 : Kehidupan Raja Muda
16 Bab 16 : Ilmuan Cerdas
17 Bab 17 : Lembaran Sejarah Baru Dunia
18 Bab 18 : Ordo Ksatria Kerajaan
19 Bab 19 : Pertempuran di Pantai
20 Bab 20 : Kedatangan Keluarga Baru
21 Bab 21 : Kemarahan Raja yang Diremehkan
22 Bab 22 : Kerajaan Api Dan Es
23 Bab 23 : Hidup di Pulau Terpencil
24 Bab 24 : Hancurnya Harapan Dua Putri
25 Bab 25 : Berita yang Menggemparkan
26 Bab 26 : Rumitnya Masalah Kerajaan
27 Bab 27 : Hasrat Bangsawan
28 Bab 28 : Tersebarnya Sebuah Rumor
29 Bab 29 : Mencari Pelaku Penyebar Rumor
30 Bab 30 : Pesta Berujung Maut
31 Bab 31 : Rencana Para Dewa
32 Bab 32 : Sistem Kekaisaran Slave
33 Bab 33 : Kaisar Sekarang Terpojok
34 Bab 34 : Kerajaan Dalam Masalah
35 Bab 35 : Terjebak Rencana Licik Kaisar
36 Bab 36 : Bocah Yang Bergelar Raja
37 Bab 37 : Keadaan Makin Memanas
38 Bab 38 : Bercana Paling Ditakuti Dunia
39 Bab 39 : Rapat Dadakan Aliansi WPL
40 Bab 40 : Keputusan Rapat WPL
41 Bab 41 : Persiapan Invasi Perang
42 Bab 42 : Membuat Strategi Perang
43 Bab 43 : Perang Akhirnya Dimulai
44 Bab 44 : Kemunculan Monster Tak Terduga
45 Bab 45 : Kekuatan Monster Tingkat Tinggi
46 Bab 46 : Antara Hidup dan Mati
47 Bab 47 : Kecemasan Yang Melanda Kerajaan
48 Bab 48 : Kemunculan Wanita Misterius
49 Bab 49 : Kekhawatiran Para Dewi
50 Bab 50 : Tangisan Dibawah Rembulan
51 Bab 51 : Momen Yang Mengharukan
52 Bab 52 : Curhatan Para Gadis
53 Bab 53 : Kata-kata Penuh Makna
54 Bab 54 : Penyesalan yang terpendam
55 Bab 55 : Kalimat Perpisahan
56 Bab 56 : Makna Dari Kehidupan
57 Bab 57 : Kebahagian Menyelimuti Kerajaan
58 Bab 58 : Tekat Melindungi Dunia
59 Bab 59 : Permintaan Sekali Seumur Hidup
60 Bab 60 : Kebangkitan Dokter Jenius
61 Bab 61 : Masa Depan Slave
62 Bab 62 : Manusia Dari Dunia Lain
63 Bab 63 : Roadmare Union
64 Bab 64 : Ide Gila Dokter
65 Bab 65 : Putri Kerajaan Ksatria
66 Bab 66 : Niat Asli Petualang Emas
67 Bab 67 : Bencana Nyata Bagi Pria
68 Bab 68 : Kemenangan Erotis
69 Bab 69 : Pedang Suci Lestin
70 Bab 70 : Rahasia Sejarah Lestin
71 Bab 71 : Kenangan Lama
72 Bab 72 : Sambutan Diiringi Rahasia Kecil
73 Bab 73 : Semuanya Berkumpul Lagi
74 Bab 74 : Pembentukan Pasukan Sparta
75 Bab 75 : Pencegahan Failer
76 Bab 76 : Bagi-bagi Hadiah
77 Bab 77 : Masalah Baru Mulai Berdatangan
78 Bab 78 : Keputusan Akhir Kokonoe Rin
79 Bab 79 : Rencana busuk Raja Felsen
80 Bab 80 : Hancurnya Ibukota Glory
81 Bab 81 : Tetesan Air Mata
82 Bab 82 : Sumpah Seorang Komandan
83 Bab 83 : Metode Penanganan
84 Bab 84 : Pengakuan Raja Muda
85 Bab 85 : Pengantar Pesan
86 Bab 86 : Surat Permohonan Bantuan
87 Bab 87 : Mengambil Alih Tugas
88 Bab 88 : Bantuan Akhirnya Tiba
89 Bab 89 : Pencarian dan Gempa
90 Bab 90 : Kewaspadaan
91 Bab 91 : Akhir Dari segalanya
92 Bab 92 : Menunggu Kelanjutan Tragedi
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1 : Dewa Semesta
2
Bab 2 : Putri Kerajaan Allent
3
Bab 3 : Kutukan Iblis
4
Bab 4 : Pemilik Liontin Keenam
5
Bab 5 : Kertas Mantra
6
Bab 6 : Serangan Naga
7
Bab 7 : Emperor Heavenly Beings
8
Bab 8 : Kudeta di Kekaisaran
9
Bab 9 : Pertemuan Kaisar dan Raja
10
Bab 10 : Akhir dari Pertemuan
11
Bab 11 : Floating Island Babel
12
Bab 12 : Kemunculan Monster Kristal
13
Bab 13 : Kisah Ratusan Tahun
14
Bab 14 : Berdirinya Kerajaan Baru
15
Bab 15 : Kehidupan Raja Muda
16
Bab 16 : Ilmuan Cerdas
17
Bab 17 : Lembaran Sejarah Baru Dunia
18
Bab 18 : Ordo Ksatria Kerajaan
19
Bab 19 : Pertempuran di Pantai
20
Bab 20 : Kedatangan Keluarga Baru
21
Bab 21 : Kemarahan Raja yang Diremehkan
22
Bab 22 : Kerajaan Api Dan Es
23
Bab 23 : Hidup di Pulau Terpencil
24
Bab 24 : Hancurnya Harapan Dua Putri
25
Bab 25 : Berita yang Menggemparkan
26
Bab 26 : Rumitnya Masalah Kerajaan
27
Bab 27 : Hasrat Bangsawan
28
Bab 28 : Tersebarnya Sebuah Rumor
29
Bab 29 : Mencari Pelaku Penyebar Rumor
30
Bab 30 : Pesta Berujung Maut
31
Bab 31 : Rencana Para Dewa
32
Bab 32 : Sistem Kekaisaran Slave
33
Bab 33 : Kaisar Sekarang Terpojok
34
Bab 34 : Kerajaan Dalam Masalah
35
Bab 35 : Terjebak Rencana Licik Kaisar
36
Bab 36 : Bocah Yang Bergelar Raja
37
Bab 37 : Keadaan Makin Memanas
38
Bab 38 : Bercana Paling Ditakuti Dunia
39
Bab 39 : Rapat Dadakan Aliansi WPL
40
Bab 40 : Keputusan Rapat WPL
41
Bab 41 : Persiapan Invasi Perang
42
Bab 42 : Membuat Strategi Perang
43
Bab 43 : Perang Akhirnya Dimulai
44
Bab 44 : Kemunculan Monster Tak Terduga
45
Bab 45 : Kekuatan Monster Tingkat Tinggi
46
Bab 46 : Antara Hidup dan Mati
47
Bab 47 : Kecemasan Yang Melanda Kerajaan
48
Bab 48 : Kemunculan Wanita Misterius
49
Bab 49 : Kekhawatiran Para Dewi
50
Bab 50 : Tangisan Dibawah Rembulan
51
Bab 51 : Momen Yang Mengharukan
52
Bab 52 : Curhatan Para Gadis
53
Bab 53 : Kata-kata Penuh Makna
54
Bab 54 : Penyesalan yang terpendam
55
Bab 55 : Kalimat Perpisahan
56
Bab 56 : Makna Dari Kehidupan
57
Bab 57 : Kebahagian Menyelimuti Kerajaan
58
Bab 58 : Tekat Melindungi Dunia
59
Bab 59 : Permintaan Sekali Seumur Hidup
60
Bab 60 : Kebangkitan Dokter Jenius
61
Bab 61 : Masa Depan Slave
62
Bab 62 : Manusia Dari Dunia Lain
63
Bab 63 : Roadmare Union
64
Bab 64 : Ide Gila Dokter
65
Bab 65 : Putri Kerajaan Ksatria
66
Bab 66 : Niat Asli Petualang Emas
67
Bab 67 : Bencana Nyata Bagi Pria
68
Bab 68 : Kemenangan Erotis
69
Bab 69 : Pedang Suci Lestin
70
Bab 70 : Rahasia Sejarah Lestin
71
Bab 71 : Kenangan Lama
72
Bab 72 : Sambutan Diiringi Rahasia Kecil
73
Bab 73 : Semuanya Berkumpul Lagi
74
Bab 74 : Pembentukan Pasukan Sparta
75
Bab 75 : Pencegahan Failer
76
Bab 76 : Bagi-bagi Hadiah
77
Bab 77 : Masalah Baru Mulai Berdatangan
78
Bab 78 : Keputusan Akhir Kokonoe Rin
79
Bab 79 : Rencana busuk Raja Felsen
80
Bab 80 : Hancurnya Ibukota Glory
81
Bab 81 : Tetesan Air Mata
82
Bab 82 : Sumpah Seorang Komandan
83
Bab 83 : Metode Penanganan
84
Bab 84 : Pengakuan Raja Muda
85
Bab 85 : Pengantar Pesan
86
Bab 86 : Surat Permohonan Bantuan
87
Bab 87 : Mengambil Alih Tugas
88
Bab 88 : Bantuan Akhirnya Tiba
89
Bab 89 : Pencarian dan Gempa
90
Bab 90 : Kewaspadaan
91
Bab 91 : Akhir Dari segalanya
92
Bab 92 : Menunggu Kelanjutan Tragedi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!