Di sebuah Kerajaan. Ada insiden yang menghebohkan istana Kerajaan, berita tentang penculikan Putri Kedua Kerajaan Allent menggemparkan istana.
Kerajaan Allent adalah sebuah kerajaan kepulauan di timur Benua yang memiliki aturan sendiri atau biasa disebut dengan Kerajaan otonomi.
Kerajaan itu tidak memiliki aturan yang terpaut dengan kerajaan-kerajaan lain di sekitarnya, mereka lebih memilih membuat aturannya sendiri sesuai dengan kepercayaan dan sistem yang mereka anut dari ratusan tahun yang lalu.
"Komandan. Perintahkan seluruh Ksatria untuk mencari putriku, kalau perlu telusuri seluruh Kerajaan!"
Seorang Raja Kerajaan Allent bernama Arthur Urnest Allent memerintahkan Komandan Ordo Kesatrianya untuk mencari Putri keduanya yang bernama Sora Urnest Allent.
"Baik Yang Mulia, aku akan memerintahkan Ksatria untuk mencari tuan Putri."
Komandan Ordo Ksatria Kerajaan Allent yang bernama Galih bergegas berlari keluar ruangan.
"Suamiku, Kenapa kau terlihat panik. Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa aku melihat Ksatria berlarian di luar istana?"
Seorang wanita berambut berwarna kuning berusia sekitar tiga puluhan berlari dari lorong ke arah Raja. Wajahnya terlihat panik setelah melihat Ksatria berlarian di mana-mana.
"Istriku. Aku baru saja mendapatkan sebuah surat ancaman, katanya mereka akan membunuh Putri kita kalau kita tidak menuruti keinginan mereka."
"Hah!? A-apa, Surat ancaman? Putri kita diculik oleh siapa?"
"Disini tertulis Organisasi Golden."
"Hahh. Golden!?"
Setelah mengetahui kebenaran tentang penculikan Putrinya, lutut sang Ratu langsung jatuh ke lantai dalam keadaan lemas.
"Istriku. Apa kamu baik-baik saja?"
"A-Apa yang harus kita lakukan. Apa yang akan terjadi dengan Putriku?" Tanya Ratu dengan air mata yang mulai memenuhi matanya.
"Tenangkan dirimu, aku sudah memerintahkan seluruh Ksatria untuk mencarinya, semoga saja kita mendapat kabar tentang Putri kita secepatnya."
Ratu yang mulai menangis hanya bisa berharap semoga Ksatria Kerajaan dapat menemukan keberadaan Putrinya.
➖➖➖➖➖
Aku membuka mata untuk pertama kalinya. Mencoba mengumpulkan seluruh kekuatan hanya untuk duduk, walaupun awalnya Badanku terasa pegal-pegal, tapi sekarang sudah lebih baik.
Kulihat di sampingku terdapat sebuah
katana, Katana itu adalah pemberian almarhum ayahku. Aku senang saat mengetahui kalau aku bisa membawa Katana kesayanganku ke dunia ini.
Aku juga mulai memperhatikan sekelilingku, dan terlihat hanyalah pepohonan. Ternyata aku dipindahkan ke tengah hutan.
Saat sedang berpikir penyebabnya ku dipindahkan ke tengah hutan, tiba-tiba saja sebuah suara datang menghantam kepalaku.
"Halo-halo. Apakah sudah terhubung?"
"Haahh?"
"Hai Shin. Apakah kamu sudah sampai di dunia barumu, maaf karena aku malah mengirim mu ke tengah hutan."
"Tidak apa-apa."
"Baguslah kalau gitu. Aku juga mengirim salah satu barang yg ada saat kamu mati. Sudah ku setel supaya bisa berguna di sana. Kalau begitu Jaga dirimu baik-baik, aku akan menghubungimu lagi nanti."
"Ya. Sampai jump_"
"Oh ya, satu lagi. Kamu sudah satu bulan disana, Shin."
"Hah!? Ap-apa maks_"
"Kalau begitu, sampai jumpa lagi."
Apa-apaan orang tua itu.
Setelah suara yang tiba-tiba muncul di kepalaku menghilang, aku mengambil smartphone yang ada di saku baju sekolahku dan melihat kontak yang tertera di sana dengan nama Dewa Semesta, aku hanya dapat menghela nafas saat memikirkannya.
Melihat seluruh badanku yg masih bersih tanpa ada gores sedikitpun membuatku ragu tentang berapa lama aku sudah berada disini. Tapi itu tidak perlu dipikirkan.
Karena masih tidak percaya dengan apa yang terjadi pada hidupku, aku menghabiskan satu minggu untuk berkeliling di hutan. Disaat mental ku sudah siap untuk pergi ke kota, aku mengeluarkan smartphone dari saku dan membuka map.
Kota terdekat itu bernama Yashu, ibukota Kerajaan Allent.
"Yoss. Ayo kita mulai perjalanan pertama di dunia baru."
➖➖➖➖➖
Tidak terasa ternyata aku sudah berjalan selama empat puluh menit. Aku yang kelelahan memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon Rindang yang ada di tepi jalan.
Jelas tertulis di peta kalau ini adalah jalan utama, tapi sangat sedikit orang yang lalu-lalang disini.
Apa yang terjadi di Kerajaan ini.
Saat aku masih merenungkan tentang keanehan itu, tiba-tiba saja aku mendengar suara teriakan.
"To-tolong, siapa saja tolong aku."
"Diam Nona. Kalau kau masih ingin hidup, kau harus diam, kalau tidak kau nanti akan terluka."
"Apa mau mu?"
"Hahaha. Mau kami? Yang kami inginkan hanyalah uang yang banyak dan hidup yang mewah. Atau."
Tatapan pemimpin gerombolan itu padanya membuat tubuh nona itu merinding.
"Dasar bajingan!"
"Diam kau. Nona."
Aku yang mendengar suara teriakan minta tolong langsung berlari, walaupun aku berlari seperti biasa. Tapi kekuatan fisik yg kuat membuat badanku terasa ringan.
Setelah berlari sebentar, aku akhirnya menemukan dua kereta kuda menjauh dari ibukota.
"Siapa di sana. Siapa tadi yang minta tolong?"
"To-tolong aku."
Saat mendengar dan mengetahui di mana sumber suara itu berasal, aku mengangkat kedua tanganku dan merapalkan sebuah mantra.
~Arrow of Light~
Sebuah panah cahaya datang di langit dan langsung meluncur lurus ke arah kereta itu, mengenai samping kereta kuda dan meledak.
"Ghaugh."
"Sa-sakit."
"Apa yang terjadi barusan, kenapa tiba-tiba keretanya meledak. Huh, kemana perginya nona tadi?"
Sesaat sebelum panah cahaya itu meluncur ke arah kereta, aku juga merapalkan [Paralyze] untuk melumpuhkan beberapa dari mereka dan memakai kekuatan fisik yg kuat untuk berlari dengan cepat ke dalam kereta, menggendong nona itu dan kembali lagi ke tempat semula.
Saat pertama kali menggunakannya, rasanya seakan seluruh organ perutku mau keluar karena dorongan yang sangat kuat. Hasilnya, aku malah mual-mual di tempat.
"Kamu baik-baik saja. Apakah terjadi sesuatu padamu?"
Aku hanya mempelajari dasarnya di hutan, tapi tidak menyangkan akan sekuat ini.
Semua orang yang ada di dua kereta itu langsung jatuh ke tanah dan pingsan.
"Aku tidak apa-apa, sepertinya aku masih belum terbiasa dengan mantra sihir."
Aku yang masih merasa mual sambil memegangi perutku berusaha berdiri untuk menjawab pertanyaan dari nona itu.
"Oh ya. Apa yang terjadi padamu, kenapa kamu diculik? Dimana kamu tinggal?"
"Aku tinggal di ibukota."
Kebetulan.
"Boleh aku bertanya?"
"Hmm. Ya boleh. Apa yang mau kamu tanyakan?" Jawabku.
"Dari mana kamu berasal? Aku belum pernah melihat pakaian seperti ini sebelumnya. Pakaiannya juga sedikit sobek"
*Oh ya. Aku lupa seragam sekolahku.
Gara-gara terlalu lama di hutan, bajuku jadi tidak terawat*.
"Aku hanya seorang pengembara yang sedang mampir ke sini, jadi jangan khawatir tentang itu."
"Baiklah."
Gadis itu sesekali menatap ke arah Shin dengan pipi merah.
Entah apa yang dipikirkan gadis itu saat dia menatapku.
"Kalau tidak keberatan, aku akan mengantarkan mu ke ibukota."
"Serius? Apakah kamu tidak keberatan mengantarkan ku ke ibukota?"
"Y- yah, aku tidak keberatan."
Hey nona. Kamu seharusnya tidak boleh percaya semudah itu.
"Oh iya aku lupa. Sebelum itu perkenalkan namaku Tatsuya Shin, Shin adalah namaku, kalau kamu?"
Gadis yang masih melamun dengan pipi dan telinga yang memerah langsung tersadar oleh pertanyaan ku yang mendadak dan dengan cepat menjawab.
"Nama ku adalah Sora Urnest Allent. Putri kedua Kerajaan Allent. Senang bertemu denganmu Tatsuya Shin."
Saat memperkenalkan dirinya, gadis itu yang tak lain adalah Putri Kerajaan Allent membungkukkan badannya sambil mengangkat sedikit roknya dengan sopan seperti bangsawan terhormat.
"Apa!? Putri kedua?"
Putri kedua yang diculik.
Sepertinya Putri itu membaca pikiranku melalui wajahku yang tak menentu, dan dengan sedikit senyuman, dia berkata.
"Tidak perlu bersikap formal kepadaku, karena kamu juga sudah menyelamatkan nyawaku, Izinkan juga aku untuk menyambut mu di istana Kerajaan sebagai ucapan terima kasih."
Disaat pikiranku yang masih gelisah memikirkan untuk bersikap formal kepadanya atau tidak, aku malah ditembak lagi oleh pernyataannya yang tiba-tiba keluar dari mulutnya.
"Aku berkunjung ke istana? Ahh, tidak-tidak, aku tidak mau merepotkan mu, jadi tidak usah repot-repot."
Bukannya aku tidak mau pergi ke istana. Tapi aku merasa kalau tempat itu denganku bagaikan Bumi dan langit, terlalu jauh untuk orang sepertiku bisa berada di tempat seperti itu.
"A-apakah kamu tidak mau pergi ke istana bersamaku?" Sambil mengeluarkan suara lembut, dia menatapku dengan tatapan memohon.
*Aahhh. Tatapan itu. Dari dulu aku sangat benci tatapan itu, setiap kali aku melihat tatapan itu, aku selalu saja tidak bisa menolak permintaannya.
Bahkan setelah aku matipun, kenapa aku masih harus melihat tatapan itu lagi di dunia baru ini*.
"Baiklah, aku akan pergi ke istana bersamamu."
Wajah memohon tadi seketika berubah menjadi wajah yang sangat gembira. Itu membuat perasaanku sedikit campur aduk antara kesal dan bahagia.
Kami beristirahat di bawah pohon sambil menunggu Ksatria yang akan datang dari ibukota untuk menangkap penjahat dan menjemput Putri Sora, Setelah menunggu sekitar sepuluh menit, akhirnya rombongan Ksatria yang terdiri dari dua puluh ksatria berkuda dan sebuah kereta kuda datang menghampiri kami.
Setelah mereka berhenti didepan kami. Seluruh Ksatria itu langsung turun dan membuat barisan, mereka juga membukakan pintu kereta kuda tersebut untuk Putri.
Awalnya mereka tidak membiarkanku masuk, tapi setelah Putri menahan mereka dan mengatakan kalau aku yang telah menyelamatkan dia dari penjahat, Ksatria itu meminta maaf kepadaku.
Kami semua menuju ke ibukota, tepatnya istana Kerajaan Allent dengan rombongan yang sangat besar.
➖➖➖➖➖
Setelah beberapa menit perjalanan. Kami Akhirnya sampai di pintu masuk ibukota Kerajaan Allent, Yashu.
Sepertinya rombongan besar kami sedikit menarik perhatian warga ibukota, karena sepanjang jalan aku melihat setiap orang di jalan bersorak ke arah kami dengan wajah yang sangat bahagia.
Aku berpikir itu mungkin karena Putri mereka akhirnya pulang dalam keadaan selamat.
Kota ini sangat indah. Aku yakin Raja nya pasti orang yang sangat baik, aku bisa melihat senyuman dari setiap orang di sini, mereka sepertinya hidup aman dan makmur.
Aku juga melihat beberapa orang yang melambai ke arah kami dan juga anak-anak yang berlari mengikuti kereta kuda kami dengan gembira.
Aku bersyukur bisa datang ke sini.
"Sepertinya penduduk Kerajaan ini hidup dengan makmur ya, aku bisa melihat senyuman dari setiap orang di sini."
"Hmm. Y-Yah. Tapi."
Wajah Putri itu langsung berubah dari senyuman manisnya menjadi suram, dia menundukkan kepalanya sambil terus memegangi kedua tangannya.
Apa terjadi sesuatu.
Aku menatap wajah Putri itu dan tersenyum kepadanya sambil berkata.
"Tidak apa-apa Putri, kalau anda tidak mau memberitahukannya."
"Terima kasih Tuan Shin atas pengertian nya. Dan juga jangan terus-terusan memanggilku Putri, panggil saja aku Sora."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
kenta jaya
sipp.. awal yg bagooss/Proud//Sleep/
2024-06-13
0
Nchue Uswa
Otak anime ku berkumandang
hohoho....
2022-02-20
0
Ned
Anime Smartphone kah?
2021-07-16
0