Heilong segera mengangkat Pedang Penguasa Laut yang sudah diselimuti dengan energi air yang sangat dahsyat ke atas.
...“Teknik Sembilan Pedang Air - Pusaran Air Pemakan Bintang.”...
Pusaran Air yang sangat kuat langsung muncul di depan Burung Elang Api Langit ketika Heilong mengayunkan pedangnya ke depan.
Pusaran air yang sangat kuat itu terus menarik tubuh Burung Elang Api Langit menuju ke pusat pusaran air yang seperti sebuah lubang hitam.
“Jurus macam apa ini? Kenapa pusaran air ini memiliki daya tarik yang begitu kuat. Jika aku sampai masuk ke dalam pusat pusaran air ini, tubuhku pasti akan hancur berkeping-keping.”
Burung Elang Api Langit terus berusaha melawan tarikan dari pusaran air ini dengan semua kekuatan yang tersisa di dalam dirinya.
Namun, daya tarik dari pusaran air ini justru bertambah kuat saat dia berusaha melawan. Tubuhnya saat ini seperti terjebak dalam sebuah lumpur hidup yang akan semakin kuat jika orang yang terjebak di dalamnya berusaha untuk melawan.
“Itu adalah jurus pedang elemen air terkuat yang aku miliki saat ini. Selama ini belum pernah ada yang bisa lepas dari pusaran air itu. Jadi bersiap-siaplah untuk menerima kematianmu,” ucap Heilong dingin sambil menyimpan kembali kedua pedang pusaka miliknya.
**
Zaha yang menggunakan kekuatan elemen tanah miliknya akhirnya bisa sampai ke sarang Burung Elang Api Langit, setelah dia membuat tanah yang ada di bawah kakinya naik seperti sebuah pohon yang tubuh dengan sangat cepat.
Dia langsung melompat ke sarang Burung Elang Api Langit dan mendekati sebuah telur berwarna merah menyala seperti bara api yang ada di depannya.
Telur itu ternyata memancarkan aura energi api yang sangat luar biasa kuat dan tidak kalah dengan Aura energi api yang memancar dari tubuh Burung Elang Api Langit.
Zaha terpaksa harus menutupi tubuhnya dengan sebuah perisai yang terbuat dari energi tanah agar bisa mendekati telur itu.
“Benar-benar telur yang sangat luar biasa. Pantas saja semua siluman yang ada di Alam Gaib ini berusaha keras untuk mencuri telur itu. Termasuk juga bangsa Iblis, untung saja pendirian Burung Elang Api Langit langit itu cukup kuat untuk melindungi anaknya. Jadi meskipun dia telah bersekutu dengan Bangsa Iblis, dia tetap tidak mau menyerahkan telur miliknya dan memilih untuk mengasingkan diri di hutan ini.”
Zaha kemudian mengulurkan tangan kanannya untuk mengambil telur itu. Dia lalu mengamati setiap bagian cangkang telur itu untuk memastikan bahwa telur itu masih bagus.
“Untung saja ledakan energi dari pertarungan mereka berdua tidak sampai ke tempat ini. Jadi telur ini tidak hancur. Tapi, aku jadi penasaran kenapa benturan kekuatan pertarungan mereka berdua tiba-tiba berhenti. Apakah pemuda itu berhasil dikalahkan oleh Burung Elang Api Langit? Aku akan segera pergi ke tempat pertarungan mereka setelah menyimpan telur ini untuk memastikan bahwa pemuda itu belum mati.”
Zaha segera menyimpan telur itu ke dalam sebuah gelang penyimpanan yang ada di lengan kirinya.
Dia kemudian menggunakan kekuatan elemen tanah miliknya untuk membuat sebuah burung yang terbuat dari tanah.
“Scree …”
Sebuah burung Rajawali yang terbuat dari tanah akhirnya muncul di depan Zaha.
Zaha lalu naik ke punggung burung itu dan terbang menuju ke tempat pertarungan antara Heilong dan Burung Elang Api Langit.
Sesampainya di tempat pertarungan Heilong, Zaha dibuat terkejut ketika melihat Burung Elang Api Langit terjebak ke dalam pusaran air yang dibuat oleh Heilong.
Hal ini benar-benar di luar prediksinya sebab tingkat kultivasi yang dimiliki Heilong seharusnya berada lima tingkat di bawah tingkat kultivasi milik Siluman Burung Elang Api Langit.
“Pemuda ini ternyata benar-benar memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Sepertinya Genbu terlalu mengkhawatirkan keselamatannya. Tanpa aku berada di dekatnya, seharusnya dia akan tetap aman berada di Alam Gaib ini sampai dia berhasil mengambil kembali tubuhnya dari tempat Aurora.”
Zaha kemudian bergerak pergi meninggalkan Hutan Pencakar Langit dengan membawa telur Burung Elang Api Langit.
**
“Kenapa kau ingin membunuhku manusia? Seharusnya di antara kita sama sekali tidak ada permusuhan karena kita tidak pernah bertemu sebelumnya. Dan kau juga bukan makhluk dari Alam Gaib ini. Jadi semua yang aku lakukan di tempat ini seharusnya tidak ada hubungannya denganmu,” tanya Burung Elang Api Langit sambil terus berusaha melawan pusaran air itu.
“…” Heilong hanya diam karena dia sendiri juga sebenarnya juga bingung kenapa pertarungan mereka harus berakhir seperti ini. Padahal awalnya tujuan Heilong hanya ingin memancing perhatian Burung Elang Api Langit untuk memberi kesempatan Zaha mencuri telur burung ini.
Heilong akhirnya teringat pada Zaha. “Seharusnya saat ini Zaha sudah berhasil mencuri telur itu dan kembali datang kr sini untuk menemuiku. Tapi kenapa sampai saat ini aku sama sekali tidak merasakan ada tanda-tanda kehadirannya di dekatku?”
Heilong lalu melihat ke arah sarang Burung Elang Api Langit karena dia merasakan ada keanehan pada sikap Zaha selama ini. Dan dia melihat bahwa telur Burung Elang Api Langit sudah tidak ada lagi di tempatnya. Heilong juga tidak melihat Zaha berada di sekitar sarang Burung Elang Api Langit.
“Sial! Ternyata orang itu telah menipuku. Dia telah membawa kabur telur Burung Elang Api Langit sendirian. Sepertinya sejak awal dia memang tidak ingin membagi telur Burung Elang Api Langit itu denganku. Tapi, apa sebenarnya keistimewaan dari telur Burung Elang Api Langit ini,” gerutu Heilong geram.
Burung Elang Api Langit melihat bahwa raut wajah Heilong tiba-tiba berubah ketika melihat sarang miliknya. Diapun segera melihat ke arah sarang miliknya untuk memastikan apa yang sebenarnya sedang diincar Heilong.
Mata Burung Elang Api Langit tiba-tiba menjadi merah seperti darah ketika mengetahui telur miliknya susah tidak ada lagi di sarangnya.
“Kurang ajar kau manusia! Ternyata selama ini yang kau incar adalah telur milikku. Demi untuk melindungi anakku, aku bahkan rela pergi dari Tanah Hitam dan mengasingkan diri ke hutan yang sepi ini. Aku benar-benar tidak akan memaafkanmu. Jika aku harus mati, maka aku juga akan membawamu mati bersamaku.”
Aura energi api di dalam tubuh Burung Elang Api Langit meningkat dengan sangat tajam hanya dalam waktu singkat.
Aura energi api itu terus bergejolak dan siap meledak kapan saja seperti sebuah bom waktu.
“A-apa yang kau lakukan? Apakah kau berniat untuk menghancurkan seisi hutan ini,” ucap Heilong gugup saat mengetahui niat dari Burung Elang Api Langit.
“Benar. Hutan ini sudah tidak penting lagi buatku karena anakku sudah tidak ada lagi di hutan ini. Lagipula aku tidak bisa pergi dasi pusaran air ini. Jadi lebih baik aku membawamu mati bersamaku. Haha …”
“Teknik Pengorbanan Ledakan Api.”
Aura energi api yang ada di tubuh Burung Elang Api Langit langsung meledak dan menciptakan ledakan yang sangat dahsyat dan memporak-porandakan seluruh isi hutan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
Win
Apa rahasia Zaha???
2022-04-12
0
art
👍
2021-10-27
0
Bagus Bali
lanjut...019
2021-09-07
0