Di Aula Klan Ming, suasana sangat meriah pada awalnya namun semakin sunyi karena pasukan yang mereka kirim tak kunjung kembali untuk melapor.
Bahkan pasukan Khusus divisi pengirim pesan sampai saat ini tak menunjukan batang hidungnya.
"Patrick, bisa saja pasukan yang kita kirim sudah dikalahkan oleh Klan Xiao" Gusar salah satu tetua.
"Bagaimana Bisa, kita semua tahu bahwa pasukan yang kita kirim merupakan pasukan utama Klan kita" Seru Patrick Klan Ming.
Kegusaran mereka berubah dengan cepat menjadi kepanikan setelah sebuah aura kuat menekan mereka semua.
Orang orang yang ada dalam Aula berhamburan keluar melihat apa yang terjadi.
Mereka semua termenung melihat seorang pemuda melayang di atas Klan sambil terus menerus mengeluarkan aura penindasannya.
"Si.. siapa tuan ini?, kenapa anda mengunjungi Klan kecil kami" Ucap Patrick Klan Ming sopan.
Pemuda itu menatap tajam kebawah.
"Kalian tak perlu tahu siapa aku, karena setelah ini aku akan membunuh kalian semua" Seru Jiang Yan.
"Bukankah Kau terlalu percaya diri" Ejek Salah satu tetua.
Pemuda itu tak menanggapi apa yang di katakan tetua Klan Ming.
Dia hanya tersenyum tipis sebelum meningkatkan Aura penindasannya membuat semua orang yang berada dibawahnya merasakan sesak nafas.
Tanpa Basa basi pemuda itu melepaskan serangan yang sangat Kuat.
"Tehnik Ilahi, Tapak Pengguncang Dunia!"
Kedua tangan pemuda itu menekuk mengumpulkan Qi dalam Jumlah besar dan kemudian melemparkarnya kebawah dengan sangat cepat.
Jika dilihat lebih teliti Energi itu tampak seperti sebuah telapak tangan ketika menghantam Permukaan Tanah Klan Ming.
"DUUAARRRRRR"
Ledakan energi yang Dasyat bergema hingga puluhan kilometer.
Serta tanpa ampun menerjang Bangunan bangunan milik Klan Ming, Seketika wilayah klan ming yang tadi nya terlihat mewah kini hanya menjadi Gurun pasir dengan banyak bekas reruntuhan dan material bangunan.
Patrick dan para tetua Klan Ming sendiri tak dapat menghindar dari dampak ledakan energi itu karena tertekan dibawah aura miliknya dan hanya bisa bertahan dari serangan tersebut, namun pada ahirnya mereka seketika langsung menjadi debu"
**********************
Tiga Puluh Menit Sebelumnya.
Jiang Yan dan Xiao Peng sedang bersantai memandangi aktifitas para anggota klan lainnya yang sedang membersihkan area hutan serta mendirikan bangunan bangunan baru sebagai tempat dimana sekte yang ingin mereka bangun berada.
"Mau kemana setelah ini kau Yan'er?" Tanya Xiao peng.
"Aku akan menuju Ibu kota kekaisaran Jin serperti pentunjuk yang diberikan keluargaku untuk menemukan tunanganku" Jelas Jiang Yan yang masih berbohong menggunakan Kata Tunangan.
"Apa kau sudah tahu Arah menuju kekaisaran jin?" Jiang Yan menggelengkan kepala pelan.
Xiao peng menggangguk dan menjelaskan jika ingin pergi Menuju Kekaisaran Jin harus berjalan terus menuju arah Utara hingga melihat kota Huxin kemudian tinggal menyusuri jalan besar untuk sampai ke ibu kota, karena Kota Huxin sudah termasuk dalam wilayah kekaisaran Jin.
"Terima kasih paman" Jiang yan mengamati sekitar.
"Sepertinya sudah saatnya aku pergi" Jiang sadar sebentar lagi sudah akan menjelang siang.
"Baiklah" Xiao Peng membolehkan.
"Swoshhhh.... brak" Muncul Dua Tiga buah peti hitam di depannya.
Jiang yan mengatakan untuk menggunakannya saat sudah banyak orang yang bergabung dengan sekte Klan Xiao.
"Sampai kan salam ku kepada Xiao Qiu!, Selamat tinggal paman" Seru Jiang Yan sebelum melesat terbang meninggalkan Xiao Peng yang masih mematung entah melihat kepergiannya atau hal lain.
Jiang Yan melesat dengan kecepatan sedang ke arah utara tanpa ada halangan yang berarti.
"Hmmm... Apa sebaiknya aku mengunjungi Klan Ming?" Gumam Jiang Yan.
"Coba sajalah"
Ketika dirinya sudah tepat berada diatas area milik Klan Ming, Jiang Yan segera melepaskan aura dasyat dari tubuhnya yang menekan seluruh area di sekitarnya.
Hal itu memancing segerombolan orang yang keluar dari sebuah Bangunan besar di tengan Klan membawa ekspresi tak percaya atas apa yang mereka lihat.
**********************
"Huh, aku hampir menggunakan seluruh Qi ku untuk melakukan serangan Tadi, walau pun dampak ledakannya sangat kuat" Batin Jiang Yan.
"Tak perlu memikirkan itu, sekarang yang terpenting segera menuju Kota Huxin sebelum seluruh Qi ku habis. Aku tak mau kehabisan Qi lagi dan jatuh kehutan" Gerutunya sambil melesat lebih cepat dari sebelumnya.
Selama perjalanan Dia juga mengamati sekeliling, Kebanyakan daerah masih tertutup oleh hutan yang sangat lebat dan jarang ada pemukiman penduduk.
Merasa Qi nya sudah mulai menipis Jiang yan mengeluarkan pil energi kecil untuk mengumpulkan ulang Qi nya yang hilang.
Dia juga sempat mendarat di tengah hutan mencari binatang liar untuk dimasak dan dimakannya.
Setelah merasa cukup kenyang Jiang yan tak langsung melesat terbang melainkan duduk di tanah yang sedikit lapang untuk memenuhkan Qinya tanpa bantuan pil karena jika terlalu sering menggunakan pil energi kecil akan berdampak pada tubuh penggunanya.
Setelah Beberapa menit, Jiang yan membuka matanya dan langsung melesat keatas kemudian menuju arah utara lebih cepat dari sebelumnya. Pemandangan kali ini sudah sangat berbeda dari sebelumnya, Kini sudah banyak terlihat pemukiman penduduk mau Desa maupun sebuah Klan.
Tak terasa Jiang Yan sudah menempuh jarak lebih dari ribuan kilo meter dari tempat Klan Xiao berada melewati lebatnya hutan selama tiga hari penuh yang mungkin dibutuhkan waktu berbulan bulan bagi orang biasa menempuhnya.
Di hari ketiga Jiang yan singgah kesebuah kota kecil Bernama Tomeng. Dia berjalan menuju rumah makan dengan gaya bangunan sederhanya di pinggir jalan dan kemudian memasukinya serta memilih meja di pojokan.
"Halo tuan, apa yang ingin anda pesan" Sapa ramah pelayan gadis.
"Beri aku makanan dan arak terbaik kalian" Ujar Jiang Yan
"Baik tuan, Saya undur diri" Jawab gadis itu dengan semangat.
Tak lama gadis pelayan itu membawa beberapa orang pelayan lainnya untuk mengantarkan makanan yang di pesan oleh Jiang Yan.
"Berapa yang harus kubayar" Jiang yan menatap gadis itu.
"Hanya dua keping perak tuan" Jawabnya.
Jiang yan mengeluarkan sekatung uang berisi sepuluh keping perak dan menyerahkannya kepada gadis pelayan tersebut.
"Ambillah kembaliannya" Tambah Jiang Yan.
"Ini.... terima kasih banyak tuan" Pelayan itu undur diri takut mengganggu waktu makan Jiang Yan.
"Sungguh tuan yang baik hati" batinnya.
Selesai makan Jiang Yan kemudian melanjutkan perjalanannya dengan lebih santai karena dia sudah dapat merasakan Kota Huxin berjarak tak jauh darinya.
Tak lama Terlihat terlihat antrian panjang orang orang yang mayoritas merupakan pedagang berdesak desakan ingin memasuki Sebuah Dinding tembok dengan ketinggian mencapai lima meter.
"Ahirnya aku sampai di kota Huxin Setelah tiga hari perjalanan" Desah jiang yan sebelum mendarat satu kilometer dari antrian agar tak terlalu menarik perhatian banyak orang.
Dia kini berjalan mengikuti rombongan pedagang yang juga akan memasuki kota Huxin, terlihat banyak kakek tua maupun muda mudi beriringan mengikuti setiap gerakan kereta kuda mereka.
Sesekali pandangan Jiang Yan beralih ke daerah sekitarnya yang masih terlihat asri dan langit biru cerah.
*****************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Harman LokeST
sip author
2022-02-27
0
Bobby
,👍👍👍👍👍👍
2021-03-27
0
Sofandsyah
thooor.... kenapa setelah menghabisi klan ming.... gak di ambil hartanya ato sumberdayanya....? rasanya kurang greget.....🤔🤔🤔
2021-02-26
2