"Desir..... ...... Desirrrrr.." Suara desiran Air laut menghantam karang membangunkan Jiang Yan dari
tidurnya.
Nampak Ketiga orang lainnya masih terlelap dalam tidurnya, hanya
sesekali bergerak membetulkan posisi tidur.
Terlihat ada kedamaian dalam
wajah mereka.
Tak ingin membuat mereka bangun
Jiang Yan berjalan secara perlahan menuju mulut gua, "Swoossss... wossss...." Angin pagi berhembus beriringan dengan air laut yang menerjang melewati wajah Tampan Jiang Yan.
Kabut masih terlihat tebal menutupi sinar matahari membuat hawa
kian dingin.
Dia kemudian menuju bagian
barat pulau untuk mengambil sayuran serta hasil jebakan yang dipasangnya kemarin, Lalu mulai mempersiapkan alat alat memasak untuk di pakai.
"Swosh..." Jiang Yan melambaikan tangan beberapa kali hingga muncul satu set alat masak serta kayu bakar.
Dengan Qi nya Jiang Yan segera
membuat api agak besar untuk
membakar kayu yang telah ia persiapkan lalu menaruh wajan dan air diatasnya, menunggu air masak
dia mulai membersihkan sayuran dan ikan menggunakan tenaga Qi nya yang kemudian ia ubah menggunakan Tehnik perubahan unsur menjadi air.
"Selesai!, Waktunya aku untuk
membersihkan diri" Gumam Jiang Yan.
"Byurr... seplas..." Jiang Yan melumpat menuju kolam di samping gua nya untuk membersihkan diri.
"Hah.. Bajuku yang tersisa hanya ini yang lain sudah terlalu buruk untuk dipakai" Keluhnya.
"Sudahlah, Aku akan pergi meninggalkan pulau hari ini"
Jiang Yan memakai Baju berwarna
Merah dengan baret berwarna putih berpadu pada wajahnya yang putih bagai Giok, hidung mancung dan rambut hitam panjang terurai menutupi sebagian wajahnya.
"sungguh pria yang sempurna" Mungkin itu adalah batin setiap wanita yang bertemu dengannya.
Sehabis memakai baju dan merapikan rambutnya, Jiang Yan
segera menuju tempat di memasak
dan kemudian membaginya pada
mangkuk mangkuk berukuran sedang yang dia keluarkan dari cincin ruang di jarinya.
Dia membuat pelindung menggunakan Qi nya untuk agar makanan yang ia masak tidak cepat dingin sambil kembali berjalan
menuju ujung pulau dan duduk termenung untuk beberapa saat.
"Naga Tua... sepertinya aku akan meninggalkan pulau hari ini" Ujar Jiang Yan memulai percakapan.
"Seharusnya Kau mengatakan itu sepuluh tahun lalu" Seru Naga tua dalam kepalanya.
"Aku tidak ingin berdebat denganmu!, bantu saja aku memikirkan cara untuk menyebrangi lautan ini"
"Bantu Apanya?, Kau kan bisa terbang" Ucap naga tua.
"Bukan itu maksudku, Aku ingin membatu masalah bocah itu sebelum pergi berpetualang"
"Hemmm... Bukan kah kau
memiliki Floating Art yang di buat saat berada di Dunia terbuang?, pakai saja itu" Saran Naga Tua
"Aku juga tahu itu, tapi jika aku memakainya akan terlalu banyak menarik perhatian orang di pelabuhan" Ujar Jiang Yan menanggapi saran Naga tua.
"Saranku sudah yang terbaik
bocah!, apa kau ingin membuat kapal lagi dari batu hah?" Seru Naga Tua.
"Baik Baik aku akan mengikuti saranmu"
*********************
"Hoaaammm.. Hmm, apa paman sudah bangun?" Mata Zi Zhao menatap tempat tidur jiang yan.
Karena tak menemukannya dalam gua Zi zhao memutuskan keluar dan mencari keberadaan Jiang yan.
Saat sampai di mulut gua dia
dihadapkan pada sebuah meja batu dengan tiga mangkok berukuran sedang yang masing masing berisi seporsi Sup Sayur Ikan.
"Apakah paman yang menyiapkan ini, tak kusangka biasanya dia hanya membakar ikan dan memakannya" Gumam Zi Zhao dalam Hati.
"Sebaiknya aku mencari paman dan berbincang sebentar"
Disisi lain Jiang Yan masih asik mengobrol dengan naga tua.
Dia bertanya mengapa Naga tua berbeda dari naga yang ada sekarang.
"Kau membandingkanku dengan cacing terbang itu?, Huff" Desah Naga tua
"Dengarkn ini bocah!, Dahulu sekitar lebih dari satu juta tahun lalu, bangsa naga dipimpin oleh seekor Naga Emperor Bersisik emas dengan Sembilan Kepala, Sayap membentang Lebar dan memiliki panjang Ribuan Meter.
Keturunan Naga emperor itu juga memiliki bentuk hampir sama, cuma perbedaannya hanya pada kepalanya yang berjumlah enam maupun berjumlah tiga.
Sebagai bangsa besar kami tak dapat terus mempertahankan darah murni dari Naga emperor, banyak orang dari bangsa naga menikah dengan wanita atau lelaki dari bangsa manusia atau pun dewa yang menyebab kan lahirnya keturunan dengan darah tidak murni.
Mulai dari itulah muncul generasi Naga berbentuk seperti Cacing Yang panjang" Jelas Naga Tua pada Jiang Yan.
"Ohhhhh" Mulut Jiang Yan membentuk lingkaran setelah mendengarkan penjelasan naga tua lalu bertanya.
"Jadi, jika aku membangkitkan bentuk nagaku maka akan berbentuk seperti mu?"
"Ya jelas, siapa lagi yang menurunkan darah murni bangsa naga kepadamu selain aku" Jawab naga Tua dengan Sombong.
"Heleh ka-,...
"Paman!, Ternyata kau ada disini.
Aku mencarimu dari tadi" Sapa Zi Zhou dibelakan Jiang Yan.
"Apa yang sedang paman lakukan disini?"
"Tidak apa apa, aku hanya memikirkan tentang masalahmu dan juga aku akan pergi dari sini siang nanti" Ujar Jiang Yan Menatap Zi Zhou.
Zi Zhou senang karena Jiang Yan mungkin sudah mendapatkan jalan keluar atas masalahnya dan sekaligus sedih karena dia akan segera pergi.
"Kenapa kau menatapku seperti itu bocah?, Sana bangunkan istri dan anakmu. Suruh mereka memakan makanan yang kusiapkan, setelah itu mandi di kolam sebelah gua!" Perintah Jiang Yan.
"Baik Paman!"
Zi Zhou kemudian berlari meninggalkan Jiang Yan
sendirian dan pergi
Ke gua untuk membangunkan anak dan Istrinya serta menyuruh mereka untuk sarapan dengan Sup Sayur Ikan yang sudah di persiapkan oleh Jiang Yan.
Dari kejauhan Nampak Jiang Yan diam diam meperhatikan kebersamaan keluarga kecil itu.
Dia hanya dapat tersenyum tipis
Melihat hal tersebut
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Harman LokeST
lanjutin terus author tiada hentinya
2022-02-25
0
Bobby
👏👏👏👏👏
2021-03-12
0
Sendtot Haryanto Gawi
lanjut up thor
2021-02-23
0