Hari Selanjutnya suasana Klan terlihat lebih ramai dari biasanya. Dibawah arahan Jiang Yan para murid maupun Tetua Klan bergerak cepat menyiapkan segalanya agar dapat menahan serangan dari Klan Ming yang akan menyerang esok hari.
Jiang Yan juga menjelaskan formasi yang akan di gunakan.
Yaitu menaruh pendekar Penyempurnaan Qi dan Pendekar Ahli di bagian depan, sedangkan untuk kelompok pendekar senior di tempatkan pada belakang Formasi pertahanan yang Jiang Yan buat.
Mereka di perintahkan olehnya untuk menggunakan panah maupun tombak agar tetap dapat membantu barisan depan Pertahanan.
Untuk para Para Pendekar Pemula tingkat satu, dua maupun tiga tidak diminta untuk mengikuti pertempuran esok hari. Mereka di di ungsikan menuju puncak bukit di belakang Klan bersama beberapa Pendekar senior yang mengawal mereka agar terhindar dari ancaman yang ada.
Matahari terik tepat berada di atas mereka, namun tak menyurutkan semangat Anggota Klan untuk dapat mempertahankan Tempat tinggal mereka.
Sesekali Jiang Yan Juga memberikan pencerahan kepada mereka tergantung pada senjata yang digunakan maupun ilmu yang didalami.
"Kita Sudah Siap!" Tegas Jiang Yan sambil mengamati aktivitas orang orang didepannya.
"Yan'er, Apakah pasukan kita sudah siap menghadapi pasukan Klan Ming" Xiao Peng khawatir.
"Ya paman, Tapi tetap akan ada kabar baik maupun buruk. Paman ingin mendengar kabar yang mana terlebih dulu"
"Alangkah baiknya aku mendengar kabar buru terlebih dahulu" Jawab Xiao Peng.
"Kabar Buruknya, kita mungkin akan kehilangan lebih dari sepuluh pendekar penyempurnaan Qi" Jelas Jiang Yan.
Xiao Peng mengerutkan dahi, menurutnya kehilangan lima pendekar penyempurnaan Qi Sudah sangat besar. Kali ini ia akan kehilangan lebih dari sepuluh!.
"Kalau kabar baiknya?"
"Kabar baiknya adalah, Aku sendiri akan turun tangan kali ini!" Seru Jiang Yan bersemangat.
"Tapi Yan'er, kau sudah banyak berjasa dengan memberi arahan dan sebuah strategi yang sangat bagus"
"Hufff... paman, apa kau kira dengan Jumlah pasukan kita ini bisa mengalahkan pasukan milik Klan Ming?. Apa lagi jika mereka mengerahkan lebih banyak pasukan dari pada yang kita tahu" Tegas Jiang Yan.
Xiao peng termenung sejenak sebelum ahirnya mengangguk pelan menyetujui apa yang di katakan Jiang Yan.
******************
Matahari masih setinggi jagung tanda pagi masih sangat pagi dan dingin.
Tapi berbeda dengan pasukan Klan Xiao, mereka sudah bersiap sebelum munculnya fajar.
Ketegangan tampak di raut wajah mereka, sebelumnya Jiang Yan sudah memerintahkan kepada mereka untuk pergi jika memang tak sanggup untuk ikut bertempur.
Namun tidak ada siapa pun pergi dari barisan pertahanan menunjukan keteguhan hati mereka untuk mempertahankan tempat tinggalnya.
"Aku suka karakter mereka, rela mempertahankan Klan walau nyawa taruhannya. slSepertinya aku harus mengeluakan seluruh kekuatanku"
Tak lama Muncul tiga orang yang di perintahkan Jiang Yan menjaga sekitar perbatasan melaporkan padanya ada rombongan besar dengan membawa bendera berlambang Klan Ming bergerak melewati perbatasan menuju Klan Xiao.
"Semua Segera bersiap dalam posisi Siaga" Perintah Jiang Yan.
Dengan segera pasukan dihadapannya langsung memantapkan kuda kuda mereka menghadang siapapun yang akan mengusik Klan mereka.
Seperti dugaan Jiang Yan sebelumnya, pasukan dari Klan Ming sangat percaya diri untuk menggerakan seluruh pasukannya menuju bagian depan sekte.
"Pecundang Tua Xiao Chu!, Keluar kau!" Teriak salah satu Dari ketiga Pendekar Raja milik Klan Ming.
"Aku masih akan memberi keringanan pada kalian!, serahkan Xiao Qiu atau aku akan meratakan Klan Kalian!" Ancam Pendekar Raja lainnya.
"Hmph!..." Dengus Jiang Yan sebelum melesat kedepan.
"Kau tidak layak membuatnya keluar dan kami tak akan pernah memberikan Xiao Qiu kepada Seorang Tuan Muda Hidung Belang" Tegas Jiang Yan.
"Siapa kau! aku tak pernah melihatmu di Klan Xiao!, cepat minggir atau kau akan ikut rata dengan tanah seperti yang aku ingin lakukan pada Klan Xiao" Ucap Sombong tetua klan Ming.
"Heh!.... hahahahaha, Tidak perlu tahu siapa aku. Namun ku akui keberanianmu, Kau adalah orang pertama yang berani mengancamku...." Tawa Jiang Yan menggema.
"PASUKAN!... SERBUUUU!!!" Pasukan Klan Xiao maju dengan dipimpin Jiang Yan merangsek bagai hantu membubarkan pasukan baris pertama Milik Klan Ming.
Pasukan Klan Ming yang tidak siap kewalahan menghadapi gempuran dari Pasukan Yang dipimpin Jiang Yan.
Jiang Yan Mulai meraksek masuk dengan cepat menuju kebelakang barisan.
"Tehnik Tangan Kosong, Tapak Harimau" Tangan Jiang Yan meluncur dengan cepat menghajar orang orang dari Klan Ming.
Setiap Pukulan yang Jiang Yan lancarkan menganduk Qi yang tidak sedikit membuat setiap pukulan yang dilancarkannya bisa menjadikan orang yang terkena langsung menjadi genangan darah yang menyiprat kemana mana.
Pasukan Kedua kubu mulai bertumbangan, kebanyakan mayat merupakan orang orang dari Klan Ming.
Melihat pasukannya semakin terdesak, ketiga pendekar dewa kubu Klan Ming mulai bergerak menuju pasukan Klan Xiao, tapi dengan segera gerakan mereka dihadang oleh Jiang Yan.
"Minggir bocah!, Biarkan Kami lewat" Bentak salah satu dari mereka.
"Tentu saja kalian akan ku biarkan lewat, Tapj kalian harus melangkahi mayatku dahulu" Ejek Jiang Yan.
Pertempuran tak terelakan, Jiang Yan di keroyok oleh tiga orang pendekar Raja, namun bukannya terdesak dia malah mendesak ketinganya.
"Tehnik Tangan Kosong, Tinju berapi" Tangan Jiang Yan melepaskan aura panas kemudian memunculkan api dari telapak tangannya.
Hawa panas itu bukan hanya dapat melukai musuhnya, namun juga dapat melindungi tangan penggunanya.
Tampak Jiang Yan tanpa ragu menghadang sabetan pedang milik lawannya. Bahkan dia menggenggam pedang itu dan membengkokannya.
"Kauuuu!.. Sungguh bajingan!" Pendekar Raja itu tak bisa menahan amarahnya melihat pedang pusakanya dibengkokan dengan mudah oleh Jiang Yan.
"Sangat Lemahh!" Seru Jiang Yan yang terus menerus mendesak ketiganya.
"BOMMM!"
Salah satu dari mereka meledak menjadi genangan darah saat terkena pukulan telak dari Jiang Yan.
Segera mereka berdua menjaga jarak darinya tapi tetap saja tidak bisa kerena Jiang Yan tak memberikan mereka setikit pun ruang untuk bernafas.
"Sudah cukup bermain mainnya, sekarang waktunya serius!" Seru Jiang yan.
"Swooossh" Muncul Pedang Pusaka Bumi di tangan Jiang Yan.
"Tehnik Pedang, Tebasan Beruntun"
Pedang milik Jiang Yan Nampak menjadi sangat banyak menerjang mereka berdua.
Semakin lama semakin terdesak dan pada ahirnya keduanya Mati dengan tubuh tercincang Di tangan Jiang Yan.
Kematian ketiga tetua terkuat mereka membuat pasukan Klan Ming yang tersisa merasa putus asa.
"Tehnik Pedang, Pedang Bulan Purnama!"
Pedang milik Jiang yan berputar beberapa kali dan memunculkan gelombang berwarna putih melingkar dan menebas seluruh hal yang dilewatinya.
Gelombang Itu dengan Cepat membantai seluruh pasukan dari Klan Ming tanpa sisa.
Pertempuran telah usai, Kini hanya nampak mayat bergelimpangan dari kedua kubu. Genangan genangan Darah mewarnai tanah liat di depan Gerbang Klan.
Klan Xiao kehilangan lebih dari dua puluh pendekar penyempurnaan Qi Dan Pendekar Ahli, Jumlah kehilangan yang cukup banyak bagi Klan selevelnya.
Sedangkan Untuk Klan Ming, mereka kehilangan seluruh pasukan utamanya Termasuk ketiga tetua terkuat mereka karena Di Bantai dengan mudah oleh Jiang yan.
**************
:( Like dan Votenya mana?.
Kecewa gw :(
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Bobby
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2021-03-27
0
Sofandsyah
kok gak ada penyitaan harta yg di bawa pendekar raja yg 3 orang....?
mungkin Cincin ruangnya ato tas ruangnya.... kenapa gak di geledah..?
2021-02-26
0
Dhimas Fuego
112
2021-02-24
1