Ch. 13 Sampai Bertemu Lagi

Dalam hati Zi Zhao Tidak menanyangka, pamannya yang sehari hari biasa bersikap lembut serta murah senyum mampu membunuh orang dihadapan Belasan pasang mata tanpa berkedip bahkan sorot matanya sangat dingin ketika menatap sekeliling.

Ketika Jiang yan berjalan menuju arahnya, dia sedikit bergidik melihat baju yang dia pakai basah karena darah dari pria paruh baya yang baru saja dibunuhnya.

"Paman,....." Ucap Zi Zhao lirih.

"Apa menurutmu aku terlalu kejam bocah?" Tanya Jiang yan.

Zi Zhao mengangguk pelan

karena dia belum pernah melihat seseorang membunuh tanpa memiliki perasaan sama seperti yang Jiang Yan lakukan barusan.

"Haih,.. Kau masih terlalu muda untuk mengenal dunia bocah, masih banyak di luar sana orang orang yang lebih kejam dari pada aku.

Mereka melakukannya hanya karena masalah salah paham dan bisa saja menyebabkan perang bersekala besar" Jelas Jiang yan.

"Tapi paman, bukankah tindakanmu barusan bisa menyebabkan keributan bila keluarga bangsawan itu tidak terima?"

"Tidak, mereka tidak akan melakukannya, karena aku sudah terlebih dahulu meratakan kediamannya" Ucap Jiang Yan.

Kali Ini Zi Zhao benar benar terkejut atas pernyataan yang Jiang Yan katakan. Dalam kepalanya ia berpikir bagaimana keadaan kediaman bangsawan itu sekarang, mengingat kekuatan Jiang Yan dapat membunuh seorang pendekar Ahli dengan sangat mudah.

Sebagian pikirannya mengatakan

"PEMBANTAIAN"

Hanya itu kata kata yang berdengung dalam kepalanya.

Menyadari perubahan sikap Zi Zhao, Jiang Yan kemudian menepuk bahunya.

"Sudahlah jangan terlalu dipikirkan.

Aku tak ingin kau memikirkan hal itu, karena dapat mengigatkanku pada masa kelam di kehidupanku" Kaki Jiang Yan melangkah menuju belakang rumah.

"Apa masa kelammu paman" Zi Zhao bingung sebab dia tahun pamannya menghabiskan sebelas tahun untuk tinggal di pulau itu.

"Huff," Jiang Yan menghela nafas pelan.

"Dulu aku pernah membantai seisi benua" Ucapnya sambil berlalu meninggalkan Zi Zhao yang mematung mendengarkan jawaban pamannya.

***********

Setelah Membersihkan diri dan mengganti pakaian nya menggunakan pakaian milik Zi Zhao.

Dia kemudian merebahkan tubuhnya dia atas kasur, perlahan lahan ingatan masa lalunya mulai muncul, mulai dari saat pertama kali bertemu dengan Hong Tian di dekat sebuah Gua pinggir sungai hingga dia berhasil menuntaskan misinya dan mendaki kepuncak tertinggi.

"Sedang apa kau bocah" Suara naga tua berdengun di kepala Jiang Yan

"Tidak, tidak sedang melakukan apa apa" Jiang yan tersadar dari lamunannya.

Mereka berdua selanjutnya mengobrol sedikit, terkadang ejekan dari naga tua membuat Jiang yan sedikit emosi.

Perdebatan sengit terjadi lagi antara naga tua dan Jiang yan, Namun tetap seperti halnya sebelum sebelumnya perdebatan itu dimenangkan oleh Naga tua.

Jiang Yan memiringkan tubuhnya dan bertanya pada naga tua, Bagaimana jika dia mengajari Zi Zhao Bela diri. Apakah itu berdampak bagus atau tidak.

"Ada dua sisi disini, pertama itu bakal berdampak bagus karena dia tidak lagi mengandalkan perlindungan orang lain.

Kedua itu juga akan berdampak buruk baginya, Sebab dengan belajar beladiri maka otomatis orang itu sudah termasuk dalam dunia bela diri yang kejam, mungkin bisa jadi dia dapat melihat pembunuhan tiap hari di depan matanya"

Jiang Yan dapat melihat yang dikatakan naga tua ada benarnya, karena dia sendiri sudah berulang kali mengalaminya. Kepalanya nampak berkedut memikirkan akan mengajari Zi Zhou bela diri atau tidak, hanya dua hal yang mengganjal pikirannya. yang pertama adalah dampak baik maupun buruk dan sumber daya di sekitar daerah ini yang kurang dari cukup.

"Haaaah.. " Suara hembusan udara yang luar dari mulut.

"Kuharap keputusanku tidak salah" Gumam Jiang Yan dalam hati.

Kakinya melangkah keluar dari kamar bermaksud menemui Zi Zhou

yang sedang berbincang dengan keluarga kecilnya.

"Zhou'er.." Sapa Jiang Yan

"Eh paman tidak biasanya kau memanggilku begitu. Apa ada yang mau dibicarakan?" Jawab Zi Zhou.

"Tentu saja aku masih punya etika di depan Istrimu Bocah" Tentu saja Jiang yqn mengucapkannya dalam hati.

Mulut Jiang Yan kemudian tersenyum Tipis.

"Liu'er, Kupinjam suamimu sebentar yah" Pintanya disusul anggukan dari Sha Liu.

"Paman Jiang, apakah aku boleh ikut?"

"Tentu saja, Wei'er boleh ikut. Ayo kita ke halaman" Jiang Yan membopong Tubuh kecil Zi Wei dan menuju halaman.

Sesampainya dihalaman tatapan serta ekspresi jiang yan menjadi serius, menyadarinya Zi Zhou ikut menjadi serius karena dia tahu pasti Pamannya akan membicarakan hal yang sangat penting menyangkut dirinya maupun keluarganya.

Mulut Jiang Yan mengecap lalu berkata "Bocah, kuberi kau dua pilihan" ucapnya perlahan.

"Pertama, apa kau ingin belajar bela diri dan menjadi pendekar kuat atau yang ke dua, tetap manjadi orang biasa" Jiang Yan memberikan pilihan.

Setelas mendengar pilihan yang di berikan Zi Zhao mulai berpikir keras sambil menuju kursi batu yang berada tak jauh darinya.

Dahinya mengkerut serta keringat yang kiat bercucuran, Mengingat keputusannya akan sangat mempengaruhi kehidupan miliknya kedepannya.

Ia membutuhkan hingga satu jam untuk berpikir segala kemungkinan yang akan terjadi saat dia memilih svalah satunya.

Di sela sela itu Jiang Yan dan Sha Liu menyempatkan diri menemani Zi Wei bermain sambil menunggu Zi Zhao selesai membuat keputusan.

"Paman!," Panggil Zi Zhao.

"Hemmm, Apa kau sudah memutuskannya" Seru Jiang yan.

Zi Zhao mengangguk pelan kemudian berjalan mendekati Jiang Yan.

"Apa yang kau pilih!?"

Zi Zhao menjelaskan bahwa dia memilih pilihan kedua untuk tetap menjadi orang awam pada umumnya, Dia menjelaskan bahwa sudah memantapkan keputusannya.

"Huh... Baiklah, aku menghargai keputusanmu" Timpal Jiang yan.

Tangan Jiang yan melambai lalu muncul sebuah pating berbentuk singa yang memiliki 2 sayap di punggung nya dan memiliki warna kuning di seluruh bagian.

Kemudian dia mengusap kepala patung singa itu sambil menyalurkan sedikit kekuatan ilahinya.

"Ini adalah Artefak kuno yang akan ku tinggalkan padamu" Ucap Jiang Yan sambil terus mengalirkan kekuatan ilahinya.

"Swooosh..." Muncul seseorang dari dalam patung singa itu dan langsung berlutut dihadapan Jiang Yan

"Hormat Kepada Tuan!" Seru orang itu sambil menangkupkan tangannya.

"Mmm... Berdirilah, akan kuberitahumu sesuatu" Mata jiang yan menatap keluarga kecil Zi.

"Selanjutnya kau akan tetap berada disini dan melindungi mereka dari bahanya apapun" Perintahnya.

"Hamba menerima perintah, Tuan" Tegas orang itu.

Jiang Yan mengahampiri ketiganya lalu menyerahkan sebuah kantung yang berisi lima ribu tael emas.

"Kuharap kau bisa menggunakannya dengan bijak" Pesan Jiang Yan

"Ini...... Terima kasih paman" Zi Zhou menangkupkan tangan dan membungkukan badan.

"Tidak masalah, Hanya itu yang dapat ku berikan padamu" Ujar Jiang Yan.

"Aku juga akan pamit padamu, setelah ini aku akan pergi" Jiang yang membalikan badannya.

Langkah Jiang yan sempat berhenti ketika mendengar suara cadel Zi Wei.

"Paman, apa kau akan kembali?"

"Hemmm... Paman pasti akan kembali dan mungkin membawa seorang adik kecil serta bibi cantik untukmu" Jawab Jiang Yan yang sudah mulai melangkahkan kakinya keluat dari halaman rumah Zi Zhao.

Hingga Tak terlihat lagi sosok Jiang Yan yang mereka berempat lihat sebelumnya....

**********

Penjelasan kenapa bisa jadi berempat yang tadinya hanya bertiga.

Kau bacalah Tod kan ada satu lagi dari Artefak kuno berbentuk singa lah kentok.

*************

Terpopuler

Comments

Bobby

Bobby

👌👌👌👌👌

2021-03-27

0

xio hu

xio hu

jan esmosi bos wkwkw

2021-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Prolog ( Asal Mula )
2 Ch. 2 Tanah Leluhur
3 Ch. 3 Hal Yang Mengejutkan
4 Ch. 4 Rencana Selanjutnya
5 Ch. 5 Menempa Segel Kekuatan
6 Ch. 6 Naga Tua
7 Ch. 7 Aku Akan Tetap Pergi
8 Ch. 8 Bocah, Kau Memiliki Bocah?
9 Ch. 9 Aku Sangat mengenalmu
10 Ch. 10 Memulai petualangan
11 Ch. 11 Sangat! Manarik! Perhatian!
12 Ch. 12 BangsaTwan Setempat
13 Ch. 13 Sampai Bertemu Lagi
14 Ch. 14 Gadis Kecil
15 Ch. 15 Klan Xiao
16 Ch. 16 Strategi Menghadapi Klan Ming
17 Ch. 17 Pertahanan Atau Pembantaian
18 Ch. 18 Aku Sudah Punya Tunangan
19 Ch. 19 Menuju Kekaisaran Jin (bukan Jin setan)
20 Ch. 20 Kota besar Huxin
21 Ch. 21 Lelang Dimulai
22 Ch. 22 Batu Dao ruang dan waktu
23 Ch. 23 Alam Samsara
24 Ch. 24 Petir Nirvara Pengguncang Dunia
25 Ch. 25 Dewa Kematian
26 Ch. 26 Masalah Di Perjalanan
27 Ch. 27 Keresahan Kekaisaran Sembilan Naga
28 Ch. 28 Kekaisaran Terbesar Benua daratan Rendah
29 Ch. 29 Turnamen Muda Mudi
30 Ch. 30 Hari pertama Turnamen
31 Ch. 31 Babak Diskualifikasi Selesai
32 Ch. 32 Kejutan Di Babak penyisihan
33 Ch. 33 Pemenang Sudah Ditentukan
34 Ch. 34 Tamu Tak Di Undang
35 Ch. 35 Kaisar Sejati
36 Ch. 36 Saatnya Untuk Pergi
37 Ch. 37 Badai Kekosongan
38 Pengumuman Dari Gw
39 Ch. 38 Gadis kecil Malang
40 Ch. 39 Kau Membunuhku?
41 Ch. 40 Terbunuhnya Zu Riu
42 Ch. 41 Klan Yu Dalam Masa Kritis
43 Ch. 42 Pertolongan Jiang Yan
44 Ch. 43 Melamarmu
45 Ch. 44 Aku Ingin Kamu
46 Ch. 45 Hari Paling Di Nanti
47 Ch. 46 Pecahnya Perang
48 Ch. 47 Persiapan Perang
49 Ch. 48 Perang Pertama Pasukan Naga Emas
50 Ch. 49 Perang Pertama Pasukan Naga Emas ll
51 Ch. 50 Klan Naga Ao
52 Ch. 51 Melatih Telur Yang Belum Menetas
53 Ch. 52 Berlatih Sebelum Berperang
54 Ch. 53 Voting Novel Lanjutan.
55 Ch. 54 Dunia Jiwa Naga
56 Ch. 55 Angel Armour (Art 1, Selesai)
57 Ch. 56 Kelahiran Pasukan Naga Dewa
58 Ch. 57 Menyerang Dengan Brutal
59 Ch. 58 Melawan Antek Antek Raja Yama
60 Ch. 59 Mengorek Informasi
61 Pengumuman Dari Putri cans
62 Ch. 60 Kepala Ketiga
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Ch. 1 Prolog ( Asal Mula )
2
Ch. 2 Tanah Leluhur
3
Ch. 3 Hal Yang Mengejutkan
4
Ch. 4 Rencana Selanjutnya
5
Ch. 5 Menempa Segel Kekuatan
6
Ch. 6 Naga Tua
7
Ch. 7 Aku Akan Tetap Pergi
8
Ch. 8 Bocah, Kau Memiliki Bocah?
9
Ch. 9 Aku Sangat mengenalmu
10
Ch. 10 Memulai petualangan
11
Ch. 11 Sangat! Manarik! Perhatian!
12
Ch. 12 BangsaTwan Setempat
13
Ch. 13 Sampai Bertemu Lagi
14
Ch. 14 Gadis Kecil
15
Ch. 15 Klan Xiao
16
Ch. 16 Strategi Menghadapi Klan Ming
17
Ch. 17 Pertahanan Atau Pembantaian
18
Ch. 18 Aku Sudah Punya Tunangan
19
Ch. 19 Menuju Kekaisaran Jin (bukan Jin setan)
20
Ch. 20 Kota besar Huxin
21
Ch. 21 Lelang Dimulai
22
Ch. 22 Batu Dao ruang dan waktu
23
Ch. 23 Alam Samsara
24
Ch. 24 Petir Nirvara Pengguncang Dunia
25
Ch. 25 Dewa Kematian
26
Ch. 26 Masalah Di Perjalanan
27
Ch. 27 Keresahan Kekaisaran Sembilan Naga
28
Ch. 28 Kekaisaran Terbesar Benua daratan Rendah
29
Ch. 29 Turnamen Muda Mudi
30
Ch. 30 Hari pertama Turnamen
31
Ch. 31 Babak Diskualifikasi Selesai
32
Ch. 32 Kejutan Di Babak penyisihan
33
Ch. 33 Pemenang Sudah Ditentukan
34
Ch. 34 Tamu Tak Di Undang
35
Ch. 35 Kaisar Sejati
36
Ch. 36 Saatnya Untuk Pergi
37
Ch. 37 Badai Kekosongan
38
Pengumuman Dari Gw
39
Ch. 38 Gadis kecil Malang
40
Ch. 39 Kau Membunuhku?
41
Ch. 40 Terbunuhnya Zu Riu
42
Ch. 41 Klan Yu Dalam Masa Kritis
43
Ch. 42 Pertolongan Jiang Yan
44
Ch. 43 Melamarmu
45
Ch. 44 Aku Ingin Kamu
46
Ch. 45 Hari Paling Di Nanti
47
Ch. 46 Pecahnya Perang
48
Ch. 47 Persiapan Perang
49
Ch. 48 Perang Pertama Pasukan Naga Emas
50
Ch. 49 Perang Pertama Pasukan Naga Emas ll
51
Ch. 50 Klan Naga Ao
52
Ch. 51 Melatih Telur Yang Belum Menetas
53
Ch. 52 Berlatih Sebelum Berperang
54
Ch. 53 Voting Novel Lanjutan.
55
Ch. 54 Dunia Jiwa Naga
56
Ch. 55 Angel Armour (Art 1, Selesai)
57
Ch. 56 Kelahiran Pasukan Naga Dewa
58
Ch. 57 Menyerang Dengan Brutal
59
Ch. 58 Melawan Antek Antek Raja Yama
60
Ch. 59 Mengorek Informasi
61
Pengumuman Dari Putri cans
62
Ch. 60 Kepala Ketiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!