Ch. 14 Gadis Kecil

Jiang Yan tak mengetahui setelah dia kembali berlanyar banyak desas desus mengenai dirinya.

Apa lagi kabar gempar mengenai pembantain yang terjadi pada rumah salah satu bengsawan berpengaruh.

Tapi yang tak kalah hangat di perbincangkan adalah sebenarnya siapa sosok yang mengaku sebagai paman dari Zi Zhou, namun itu tak penting sekarang sudah tidak ada lagi yang berani berbuat macam macam dengan keluarnga kecil Zi setelah kejadian heboh yang baru saja terjadi.

"Seerrrrrr....... byurrrr...." Di sisi lain Kapal milik Jiang yan sudah berlayar dengan kecepatan sedang membelah ombak tinggi.

"Aku harus cepat cepat mencari tempat untuk berlabuh sebelum Qi ku habis" Gumam Jiang Yan.

"Ah, tempat itu cukup bagus untuk betlabuh" Mata jiang yan mengamati sekitar pesisir pantai.

Kapal Berbelok tajam menuju tempat yang di maksud Jiang Yan.

Di sana adalah lautan dangkal berpasir yang tidak akan merusak kapal miliknya. Sebenarnya kapal Jiang Yan tidak akan rusak walau menabrak batu besar karena terbuat dari ribuan batang pohon kayu Jiwa yang sangat langka namun banyak ditemukan pada hutan terlarang Benua terbuang. Juga di sertai beragam Formasi perlindungan.

"Ngekkkk.... gedekkk.." Denyit kapal menabrak pasir disekitar pantai sebelum berhenti sepenuhnya.

Jiang Yan turun dari kapal kemudian memandang sekeliling sejenak sebelum memasukan kembali kapal miliknya kedalam cincin ruang dan melesat terbang ke arah Barat dengan kecepatan tinggi.

"Sepertinya di sekitar sini tidak ada pemukiman penduduk" Gumam Jiang Yan dengan segera meningkatkan kecepatan terbangnya.

Dari bawah Jiang Yan hanya terlihat seperti kilatan cahaya yang melesat sangat cepat.

*****************

Di tempat lain, di tengah hutan terlihat Gadis kecil berumur sekitar sepuluh tahunan berlari menghindari 3 orang dewasa berwajah garang yang mengejarnya.

Sesekali Gadis itu tersandung akar maupun terserempet ranting ranting pohon yang rindang, namun tak menyurutkan gerakan lari kaki kecilnya.

"Srakkk.... Brukkk" Gadis itu jatuh terjerembab karena bajunya tersangkut batang pohon.

Nampak Juga ketiga orang mengejarnya sudah sampai didepannya.

Dengan nafas tersengkal sengkal Gadis itu mencoba untuk berlari lagi. Namun langkahnya terhenti kerena salah satu dari ketiganya sudah menghadang di depan gadis itu.

Kaki kakinya sudah tak lagi dapat digerakan, wajahnya menampakan ekspresi putus asa melihat keadaannya sekarang yang mungkin sebentar lagi dia akan mati.

"Apakah aku akan berahir disini, Ibu Ayah maafkan aku" Batin gadis itu.

Pandangan matanya kian lesu meratapi nasipnya yang demikian buruk hanya karena tidak sengaja menyinggung salah satu dari mereka ketika dia ingin menjual ikan yang didapat dari jebakan yang ia temukan. Tapi ternyata jebakan itu milik salah satunya.

"Hahaha..... Gadis kau tidak bisa lari lagi" Seru pria berbaju hitam.

"Benar kami tak dapat lagi menahan untuk mencabik cabikmu" Ujar pria didepannya sambil mengacungkan pedang ditangannya.

"Tapi ketua, bukankah sayang jika membunuhnya langsung. Bagaimana jika kita bersenang senang dahulu. Seru Pria berbaju hijau.

Tubuh milik Gadis itu bergetar hebat mendengar ucapan ketiganya, kalau bisa pun dia ingin bunuh diri dari pada di lecehkan tiga orang bejat di hadapannya.

"Hei gadis manis, jangan berharap ada orang yang menolongmu. Bahkan jika ada seseorang jatuh dari langit pun dia tidak akan bisa menolongmu, bahkan itu tidak mungkin. Hahahahhaha" Suara ketua kelompok itu bergema menanambah ketakutan pada Gadis kecil di depannya.

Tiba tiba ketika ketiganya ingin mendekat sesuatu jatuh di depannya.

"Swuuuuuus........ Brukkkkk ... aarkgg," Sesosok pemuda tampan jatuh dari atas langit tepat didepan mereka semua membuat mereka semua terkejut.

"Sialan... bisa bisanya aku kehabiaan Qi ketika terbang" Gerutu Jiang Yan.

"Ehh.... kenapa ada gadis kecil disini" Ucapnya heran melihat gadis dihadapannya.

"Tu.. tu. tuan to.. tolong aku" Pinta gadis itu dengan tangan menunjuk ketiganya.

"Hmm?" Kepala Jiang yan menoleh kearah yang ditunjuk olehnya.

"Seorang pendekar pemula tingkat satu dan dua orang pedekar pemula tingkat dua,.. cukup mudah" Gumam jiang yan.

Merasa diremehkan ketua kelompok itu juga mengacungkan pedangnya kearah jiang yan.

"Bilang apa kau bocah!, minggir dari hadapanku atau kau ingin ikut kubunuh" Serunya.

"Maka cobalah" Jiang Yan tertawa pelan menanggapi ancaman ketua kelompok yang dia anggap cuma se ekor semut.

"Heh.. Trimalah ini bocah" Ketua kelompok itu mengayunkan pedangnya.

"Traanggggg!" pedang pria itu beradu dengan pedang milik Jiang yan yang dia keluarkan dari cincin ruang.

"Hmph.." Dengus Jiang Yan.

"Sangat lemah..... Pranggg... slessss" Sabetan pedang miliknya bukan hanya memebuat pedang lawannya patah namun juga membuat kepala orang itu lepas dari badannya.

Kedia orang lainnya ingin melarikan diri namun Dia menebaskan pedangnya lagi kearah ke dua orang di depannya, energi pedang berbentuk pisau angin melesat serta membelah badan kedua pria yang mencoba lari darinya tersebut.

"Aih... bajuku terkena darah lagi huh,"

"Tuan, terima kasih atas bantuanmu" Gadis itu bisa bernafas lega melihat ketiga orang yang mengejarnya telah dibunuh oleh Jiang Yan.

"Hmm, ah aku melupakanmu"

"Tidak apa apa, anggap saja aku kebetulan lewat. Ngomong Ngomong apakah ada pemukiman penduduk disekitar sini?" Tanya Jiang Yan.

"Dan Jangan panggil aku tuan, Panggil saja A'Yan" Lanjutnya.

"Baik Tu.. A'yan, disini ada desa kecil tempat aku tinggal. Aku bisa memandumu menuju desa" Ucap Gadis itu.

"Okelah, tunggu sebentar disini aku akan mengganti baju sebentar" Jiang Yan melesat pergi untuk mengganti bajunya.

Tak lama Jiang Yan kembali dengan memakai baju merah cerah dan sudah membersihkan wajahnya yang terkena tanah hutan ketika jatuh dari langit.

Wajahnya yang sangat tampan nan putih bersih membuat gadis kecil itu tak dapat mengalihkan pandangannya beberapa saat dari wajah Jiang yan.

"Mmmm.. Nona, apa yang terjadi padamu?" Jiang yan mendekatkan wajahnya didepan muka gadis itu membuatnya segera memalingkan wajah.

"Egh.. ahh tidak apa apa. Emmm sebenarnya kau sangat tampan"

Wajahnya terlihat merona merah.

"Hahaha... Sebenarnya kau juga cantik nona hanya saja kau terlalu muda untukku. bagamana aku memanggilmu nona?"

"Namaku Xiao Qiu" jawabnya.

"Baiklah akan ku panggil kau Qiu'er" Suara Jiang yan terdengar sangat lembut ketika mengucapkan namanya.

Wajah Xiao Qiu semakin memerah mendengar Jiang Yan mengucapkan namanya dengan sangat lembut.

"Mmmmmmm.... A'Yan jangan menggodaku" Pintanya.

"Baik Baik, ayo segera tunjukan jalan menuju desa tempatmu tinggal" Ajak Jiang Yan.

Jiang Yan bersama Xiao Qiu menyusuri hutan bersama, sesekali wajah Xiao Qiu memerah lagi dan lagi karena Jiang Yan menggodanya.

Hari menjelang sore, Beberapa menit berlalu nampak di kejauhan sebuah desa di pinggir jalan yang mempunyai gerbang kayu sederhana sebagai penanda wilayah desa, Terlihat juga dua sosok laki laki berumur tiga puluh tahunan dan seorang wanita dengan umur tak berbeda jauh dari laki laki di sampingnya seolah sedang menunggu sesuatu.

"Ayah Ibu aku kembali!" Seru Xiao Qiu.

***************

Aku ingatkan jalan cerita novel ini sedikit lambat dan berfokus pada petualangan yang di lakukan Jiang Yan Bukan Action ato perang perangan ok

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

author lanjut terus ya

2022-02-27

0

abdul Rosyid

abdul Rosyid

yg penting ada mesra2anya

2021-07-01

0

Bobby

Bobby

👍👍👍👍👍

2021-03-27

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Prolog ( Asal Mula )
2 Ch. 2 Tanah Leluhur
3 Ch. 3 Hal Yang Mengejutkan
4 Ch. 4 Rencana Selanjutnya
5 Ch. 5 Menempa Segel Kekuatan
6 Ch. 6 Naga Tua
7 Ch. 7 Aku Akan Tetap Pergi
8 Ch. 8 Bocah, Kau Memiliki Bocah?
9 Ch. 9 Aku Sangat mengenalmu
10 Ch. 10 Memulai petualangan
11 Ch. 11 Sangat! Manarik! Perhatian!
12 Ch. 12 BangsaTwan Setempat
13 Ch. 13 Sampai Bertemu Lagi
14 Ch. 14 Gadis Kecil
15 Ch. 15 Klan Xiao
16 Ch. 16 Strategi Menghadapi Klan Ming
17 Ch. 17 Pertahanan Atau Pembantaian
18 Ch. 18 Aku Sudah Punya Tunangan
19 Ch. 19 Menuju Kekaisaran Jin (bukan Jin setan)
20 Ch. 20 Kota besar Huxin
21 Ch. 21 Lelang Dimulai
22 Ch. 22 Batu Dao ruang dan waktu
23 Ch. 23 Alam Samsara
24 Ch. 24 Petir Nirvara Pengguncang Dunia
25 Ch. 25 Dewa Kematian
26 Ch. 26 Masalah Di Perjalanan
27 Ch. 27 Keresahan Kekaisaran Sembilan Naga
28 Ch. 28 Kekaisaran Terbesar Benua daratan Rendah
29 Ch. 29 Turnamen Muda Mudi
30 Ch. 30 Hari pertama Turnamen
31 Ch. 31 Babak Diskualifikasi Selesai
32 Ch. 32 Kejutan Di Babak penyisihan
33 Ch. 33 Pemenang Sudah Ditentukan
34 Ch. 34 Tamu Tak Di Undang
35 Ch. 35 Kaisar Sejati
36 Ch. 36 Saatnya Untuk Pergi
37 Ch. 37 Badai Kekosongan
38 Pengumuman Dari Gw
39 Ch. 38 Gadis kecil Malang
40 Ch. 39 Kau Membunuhku?
41 Ch. 40 Terbunuhnya Zu Riu
42 Ch. 41 Klan Yu Dalam Masa Kritis
43 Ch. 42 Pertolongan Jiang Yan
44 Ch. 43 Melamarmu
45 Ch. 44 Aku Ingin Kamu
46 Ch. 45 Hari Paling Di Nanti
47 Ch. 46 Pecahnya Perang
48 Ch. 47 Persiapan Perang
49 Ch. 48 Perang Pertama Pasukan Naga Emas
50 Ch. 49 Perang Pertama Pasukan Naga Emas ll
51 Ch. 50 Klan Naga Ao
52 Ch. 51 Melatih Telur Yang Belum Menetas
53 Ch. 52 Berlatih Sebelum Berperang
54 Ch. 53 Voting Novel Lanjutan.
55 Ch. 54 Dunia Jiwa Naga
56 Ch. 55 Angel Armour (Art 1, Selesai)
57 Ch. 56 Kelahiran Pasukan Naga Dewa
58 Ch. 57 Menyerang Dengan Brutal
59 Ch. 58 Melawan Antek Antek Raja Yama
60 Ch. 59 Mengorek Informasi
61 Pengumuman Dari Putri cans
62 Ch. 60 Kepala Ketiga
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Ch. 1 Prolog ( Asal Mula )
2
Ch. 2 Tanah Leluhur
3
Ch. 3 Hal Yang Mengejutkan
4
Ch. 4 Rencana Selanjutnya
5
Ch. 5 Menempa Segel Kekuatan
6
Ch. 6 Naga Tua
7
Ch. 7 Aku Akan Tetap Pergi
8
Ch. 8 Bocah, Kau Memiliki Bocah?
9
Ch. 9 Aku Sangat mengenalmu
10
Ch. 10 Memulai petualangan
11
Ch. 11 Sangat! Manarik! Perhatian!
12
Ch. 12 BangsaTwan Setempat
13
Ch. 13 Sampai Bertemu Lagi
14
Ch. 14 Gadis Kecil
15
Ch. 15 Klan Xiao
16
Ch. 16 Strategi Menghadapi Klan Ming
17
Ch. 17 Pertahanan Atau Pembantaian
18
Ch. 18 Aku Sudah Punya Tunangan
19
Ch. 19 Menuju Kekaisaran Jin (bukan Jin setan)
20
Ch. 20 Kota besar Huxin
21
Ch. 21 Lelang Dimulai
22
Ch. 22 Batu Dao ruang dan waktu
23
Ch. 23 Alam Samsara
24
Ch. 24 Petir Nirvara Pengguncang Dunia
25
Ch. 25 Dewa Kematian
26
Ch. 26 Masalah Di Perjalanan
27
Ch. 27 Keresahan Kekaisaran Sembilan Naga
28
Ch. 28 Kekaisaran Terbesar Benua daratan Rendah
29
Ch. 29 Turnamen Muda Mudi
30
Ch. 30 Hari pertama Turnamen
31
Ch. 31 Babak Diskualifikasi Selesai
32
Ch. 32 Kejutan Di Babak penyisihan
33
Ch. 33 Pemenang Sudah Ditentukan
34
Ch. 34 Tamu Tak Di Undang
35
Ch. 35 Kaisar Sejati
36
Ch. 36 Saatnya Untuk Pergi
37
Ch. 37 Badai Kekosongan
38
Pengumuman Dari Gw
39
Ch. 38 Gadis kecil Malang
40
Ch. 39 Kau Membunuhku?
41
Ch. 40 Terbunuhnya Zu Riu
42
Ch. 41 Klan Yu Dalam Masa Kritis
43
Ch. 42 Pertolongan Jiang Yan
44
Ch. 43 Melamarmu
45
Ch. 44 Aku Ingin Kamu
46
Ch. 45 Hari Paling Di Nanti
47
Ch. 46 Pecahnya Perang
48
Ch. 47 Persiapan Perang
49
Ch. 48 Perang Pertama Pasukan Naga Emas
50
Ch. 49 Perang Pertama Pasukan Naga Emas ll
51
Ch. 50 Klan Naga Ao
52
Ch. 51 Melatih Telur Yang Belum Menetas
53
Ch. 52 Berlatih Sebelum Berperang
54
Ch. 53 Voting Novel Lanjutan.
55
Ch. 54 Dunia Jiwa Naga
56
Ch. 55 Angel Armour (Art 1, Selesai)
57
Ch. 56 Kelahiran Pasukan Naga Dewa
58
Ch. 57 Menyerang Dengan Brutal
59
Ch. 58 Melawan Antek Antek Raja Yama
60
Ch. 59 Mengorek Informasi
61
Pengumuman Dari Putri cans
62
Ch. 60 Kepala Ketiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!