Hiruk piruk aktifitas masyarakat di pelabuhan nampak didepan mata.
Banyak orang terlihat membawa jaring besar berisi banyak ikan untuk di jual menandakan mayoritas penduduk sekitar pelabuhan adalah seorang nelayan.
Bau amis yang menyegat merupakan aroma sehari hari bagi mereka, rasa pegal dan keringat kecut tak mereka rasakan hanya demi memenuhi kebutuhan keluarga yang menanti dirumah.
Jiang Yan menyusuri jalan setapak sempit diantara bangunnan yang ada pada pelabuhan.
Tak lama dia sampai di sebuah jalan lebar yang akan membawanya menuju kediaman Zi Zhao.
Membutuhkan beberapa menit untuk bisa sampai di rumahnya.
"Wah bocah, tak kusangka rumahmu bagus juga" Jiang yan memandang ke sekeliling
Halaman rumah Zi Zhao tidak terlalu luas namun cukup untul membangun rumah dengan ukuran sedang.
Jiang Yan melihat sebuah pondokan yang belum jadi bahkan hanya masih sebuah tiang yang menancap ditanah, Dia menduga itu adalah Rumah makan yang akan di bangun oleh Zi Zhao.
"Wilayah sekitar sini bagus juga, tidak terlalu ramai penduduk membangun rumah di sini, apa mungkin karena jarak dengan pelabuhan yang sedikit jauh" Gumam Jiang Yan dalam hati.
"Terus mengapa Bocah ini membangun rumah makan disini?
bukankan akan sulit pembeli.
Ah aku baru menyadarinya, ternyata didepan ada persimpangan, pasti akan ada banyak orang lewat" Jiang Yan menduga duga di dalam hatinya sambil terus memandang sekitar.
"Tidak Juga paman" Sahut Zi Zhao merendah.
"Setidaknya rumahku sedikit lebih bagus dari goa milikmu" Zi Zhao sedikit menyindir tentang Goa milik Jiang Yan sambil berjalan menuju rumahnya.
Jiang Yan sendiri hanya bisa menggerutu dengan mulut berguman sangat cepat kemudian mengikuti ketiganya memasuki rumah.
Walaupun dari luar terlihat sedang namun berbeda jika dilihat dari dalam, rumah milik Zi Zhao memiliki ruang tamu yang luas dan juga terdapat dua kamar tamu, satu kamar mandi, dua kamar pribadi serta dapur.
"Paman, paman!. maukah kau tidur denganku nanti malam" Zi Wei memeluk kaki jiang yang dengan ekspresi memelas.
"Wei'er, paman Jiang capek nanti kau tidur dengan ayah dan ibu saja ya" Seru Sha Liu pada anaknya.
"Tapi buu.."
"Tidak ada tapi tapian"
"Wei'er dengarkan saja apa kata ibumu, paman Jiang pasti sudah capek, jangan mengganggu waktu istirahatnya" Zi Zhao mengelus lembut kepala anaknya.
Jiang Yan yang sedari tadi tidak berkata apa apa hanya bisa menggeleng kepala pelan melihat tingkah laku keluarga kecil dihadapannya, kemudian berlalu memasuki kamarnya.
Memang benar mengendalikan Floating Ark Sangatlah menguras tenaga dan itu hanya menggerakannya diatas air, berbeda halnya jika menerbangkannya maka akan membutuhkan puluhan hingga ratusan kristal energi untuk menerbangkannya.
Itu pun tergantung pada jarak dan ketinggian yang di inginkan atau ditempuh.
Lain pula pada yang dilakukan Jiang Yan tadi, dia menggerakan seluruh kapal menggunakan kekuatan Qi nya. Karena dengan kecepatan angin tadi siang akan sangat sulit menggerakan kapal besar berukuran ratusan meter miliknya.
***************
Di saat Jiang Yan dan yang lainnya bersantai, Kehebohan terjadi pada pelabuhan.
Orang orang datang berbondong bondong untuk melihat langsung dengan mata kepala mereka kemegahan yang terpancar dari kapal milik Jiang Yan.
Banyak orang menduga ada keluarga bangsawan atau bahkan pihak kekaisaran berkunjung ke daerah mereka.
Sontak Para pejabat dan bangsawan setempat mecari tahu siapa pemilik Sebenarnya pemilik kapal megah tersebut.
Namun yang membuat mereka tidak percaya adalah kesaksian sebagian penduduk yang melihat keluarga kecil Zi lah yang turun dari kapal itu bersama seorang pemuda Tampan Berumur sekitar dua puluh tahunnan.
Bahkan hingga sore hari pun masih banyak penduduk kurang kerjaan yang menyempatkan diri.... eeeh lebih tepatnya memaksakan diri dari pekerjaan padat mereka hanya untuk melihat kapal besar tersebut. Menurut mereka itu adalah kapal terbesar yang pernah mereka lihat selama hidup.
Keesokan Harinya banyak orang berkumpul di depan halaman Kediaman Zi Zhao, mulai dari tingkat menengah kebawah hingga para pejabat dan bangsawan membuat sekitaran rumah yang tadinya hening berubah menjadi sangat ramai.
"Heh dasar penjilat" Dengus Jiang yan seolah tau apa yang menyebabkan mereka berkumpul.
"Bocah, dimana bangsatwan yang meminjamimu uang" Tanya jiang yan.
"Dia, Yang memakai baju biru terang bermotif ombak laut dengan rambut berwarna putih" Deskripsi Zi Zhao.
"Emm.." Kepala Jiang yan mengangguk pelan.
"Baiklah kita mulai rencana kita"
************
"Kriekkkkkk.... klak" Suara pintu dibuka.
Nampak seorang pemuda berjalan keluar dari rumahnya dan kemudian menangkupkan tangan serta membungkuk pelan.
"Kehormatan apa yang diterima olehku hingga membuat para tuan tuan ini datang ke gubuk milikku" Ucap Zi Zhao setelah membungkuk
"Halah!, jangan terlalu bangga kau Zi Zhao. Hanya di boceng kapal seperti itu sudah berlagak tinggi!" Seru salah satu bangsawan
"Benar apa katanya!, Cepat minggir dan biarkan kami bertemu dan pemilik kapal!" Lanjut bangsawan lainnya.
"Hehe,.. Kalian tidak berhak bertemu dengannya" Senyuman kecil menghiasi bibir Zi Zhao.
Kedua bangsawan itu mulai ber agumaen lagi sementara pejabat dan bangsawan lainnya memilih untuk diam memperhatikan apa yang akan terjadi.
"Jangan Memaksa kami menggunakan kekerasan! cepat panggil Pemilik kapal itu" Ancam Salah satu pejabat sambil mengeluarkan aura kultivasinya yang sudah mencapai pendekar Ahli.
Namun Tiba tiba dari arah belakang mereka muncul seseorang pemuda berbaju putih dengan baret merah memancing perhatian mereka semua sebelum sebuah aura dasyat menekan mereka semua.
"BERANINYA KALIAN!!" Teriak pemuda itu yang tak lain adalah Jiang Yan.
Aura menekan itu semakin kuat hingga membuat mereka berlutut bahkan ada yang sudah kehilangan kesadaran karenanya.
Mata Jiang Yan menatap tajam kesetiap orang yang ada di sekitarnya.
"Kalian bertiga berani beraninya mengancam Keponakanku!" Serunya dengan nada dingin.
Ketiga orang yang dari tadi memaki Zi Zhao sekarang hanya dapat dia tak berkutik bahkan bernafas saja susah di bawah tekanan yang di keluarkan Jiang Yan.
Dia mulai berjalan pelan namun pasti menuju ketiga pria paruh baya di depannya dan kemudian dengan secepat kilat memukul dantian ketiganya hingga hancur.
Secara instan hal tersebut langsung menghilangkan seluruh kultivasi yang mereka miliki lalu pingsan.
Para pejabat dan bangsawan lainnya bergidik melihat apa yang di lakukan oleh Jiang Yan, Mereka bersyukur dalam hati karena tidak ikut memaki Zi Zhao atau mereka akan berahir sama dengan ketiganya.
"Dan Ini Khusus Untuk Mu!" Tangan Jiang Yan menunjung Pria paruh baya berbaju Biru Terang dengan rambut putih.
"Aku mendengar Dari keponakanku, kau melakukan hal tercela dengan menagih uang dua kali dari jumlah semestinya dan menginginkan istrinya sebagai banyaran atas delapan puluh tael perak?" Sorot mata Jiang Yan semakin Dingin, bahkan Aura pembunuh mulai merembes keluar dari tubuhnya.
"Tu... tu. Tuan aku tidak berani" Ucap Pria itu membela diri.
"A.. a.a Aku pasti ti....... Crooot" Kepala milik Pria paruh baya itu terlepas dari badannya sebelum selesai mengucaplan kata kata.
Darah menyembur ke segala arah membasahi baju putih Jiang yan.
"Aku Tidak peduli alasanmu, yang pasti kau sudah melakukan hal itu.
Ini balasan bagi bangsawan yang bersifat tercela" SeruNya
Pandangan Jiang Yan berpindah ke orang orang yang masih berlutut sedari tadi di sekitarnya.
"Kalian segera bawa tubuh busuk ini dan ketiga binatang itu pergi dari sini! Dan satu hal lagi Jangan pernah macam macam dengan keluarga keponakanku atau aku akan meratakan kediaman kalian" Jiang yan menarik semua auranya membuat mereka yang ada di sana bernafas lega.
Mereka langsung bergegas pergi dengan membawa mayat dan 3 binatang tanpa kultivasi takut jika membantah perintah Jiang yan akan berahir seperti ke empat orang tersebut.
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
de wek
galaknya....
2021-07-27
0
AgRa
kalo jaman sekarang banyak yg Selvi x ya liat kapal si Jiang yan 😂😂😂
2021-05-22
0
Bobby
🤭🤭🤭🤭🤭
2021-03-12
0