Van Her Arthemis

North of Death Valley.

Hujan bergulir dengan derasnya di medan pertempuran.

“Pasukan! Silahkan kembali ke tenda kalian dan beristirahatlah. Kita akan pergi setelah kondisi kita membaik!” Edward berjalan mendahului para pasukannya karena Edward begitu penasaran pada gadis sorcerers yang menyembuhkan Penny.

Ketika Edward memasuki tendanya, Edward memandang ada seorang gadis yang sedang membelakanginya dan melepaskan semua pakaiannya.

“Ehm,” panggil Edward menatap kearah tubuh gadis itu.

Setelah mendengar suara dibelakangnya, gadis itu langsung memandang kebelakang dengan kaget menatap Edward.

“Kyaa! Dasar mesum!”

*Wush

Suara sihir angin yang dikeluarkan wanita itu membanting tubuh Edward jauh keluar tenda.

*Bruk

Tubuh Edward kini mendarat tepat di tenda Lucius.

Namun saat Edward mendarat didalam tenda Lucius, Edward merasakan sesuatu yang begitu lembut dan kenyal ada dalam kepalan tangannya saat ini.

Ketika Edward mengalihkan pandangannya kearah tangannya, ternyata tangan kanan-nya dengan tidak sengaja memegang dada Lucius.

“Lucius?! Kau seorang wanita?!!” Edward menatap Lucius yang pipinya memerah karena bagian berharganya disentuh Edward.

Edward memastikan apakan itu benar-benar sesuatu yang diharapkannya, jadi Edward terus-terusan menekan itu demi meyakinkannya lagi.

“Huh! Mesum!” ucap Lucius dengan nada yang berisi kemarahan yang menyala-nyala.

*Plak

Bunyi tapakan telapak tangan Lucius yang perkasa mendarat di pipi kiri Edward.

Lucius adalah pelatih bela diri Edward yang begitu legendaris, ia pernah berhadapan satu lawan satu dengan Raja Orc yang memiliki tinggi 3 meter dan dengan mudahnya Lucius mengalahkannya.

Namun banyak sekali rahasia-rahasia yang dimiliki Lucius yang tidak diketahui oleh banyak orang.

Selain seorang sorcerers yang hebat, Lucius adalah nama pendek dari Lucy Icardius seorang wanita yatim piatu yang hidupnya penuh dengan kekerasan.

Kekerasan yang dialaminya setiap hari membuat mental wanita Lucius berubah menjadi mental pria.

Tak ada yang mengetahui hal ini hingga sekarang.

Setelah puas menapakkan jarinya di pipi Putra Mahkota, Lucius mendekap tubuh Edward dan duduk diatasnya.

“Tolong rahasiakan ini Yang Mulia! Aku akan melakukan apapun agar Yang Mulia menutup mulut tentang rahasia ini!” Wajah Lucius kini mendekati wajah Edward menandakan keseriusannya.

“Ada satu hal yang harus kau lakukan.” Edward mendekatkan mulutnya ke telinga Lucius.

“Apapun itu Yang Mulia.”

“Aku akan memastikannya sekali lagi! Berikan dadamu!”

“Huh! Dasar mesum!” tatapan pembunuh dari Lucius kini menatap Edward.

*Plak

Tapakan kedua kini mendarat di pipi kanan Edward, sehingga kedua pipnya kini tercetak masing-masing lima jari.

Bunyi tapakan kedua ini begitu luar biasa hingga menembus derasnya hujan sehingga membangunkan Penny yang berada di samping tenda Lucius.

Penny berjalan perlahan dengan susah payah menuju tenda Lucius.

Ketika Penny tiba, Penny melihat Lucius mendekap tubuh Edward dan duduk diatasnya.

“Gay!” teriak Penny tidak menyangka melihat kejadian itu didepan matanya sendiri.

“Penny tidak-tidak, Lucius adalah seorang wa….” Kata-kata Edward tiba-tiba terhenti setelah melihat Lucius tiba-tiba berdiri dan mengarahkan sebuah tendangan.

*Bruk

Tendangan dari Lucius kini mendarat di pangkal paha Edward.

“Tidak! Jangan adik kecilku!” deru Edward perlahan menahan sakit setelah menerima tendangan dari Lucius yang perkasa.

“Prajurit Penny! Hukuman jaga malam! Temui aku di tenda komando!” tegas Lucius menatap kedua mata Penny dengan serius dari atas tubuh Edward.

“Siap! Laksanakan!” Penny langsung membalikkan badannya dan menunggu Lucius di tenda komando.

“Harga diriku sebagai Pangeran sudah melebur menjadi bubur,” pikir Edward sembari memegang adik kecilnya yang begitu menderita karena tendangan mematikan dari Lucius.

“Yang Mulia! Maafkan ketidaksopananku melakukan ini! Aku akan menebusnya nanti!” Lucius segera meninggalkan Edward menuju tenda komando.

“Yang benar saja!” Edward perlahan membaringkan tubuhnya di kasur Lucius dan beristirahat disana.

Malam hari akhirnya tiba.

Kini, Edward dan semua prajurtinya sudah berkumpul di depan api unggun, sementara Penny dan Guntar sedang berjaga.

Edward menatap para pasukannya, raut wajah mereka terlihat begitu sedih setelah kehilangan Dave.

Edward ingin membawa topik untuk fokus mengevaluasi hasil peperangan tadi dengan para pasukannya.

“Kenapa Edmud tiba-tiba mundur?” Edward membuka pembicaraan pada 13 pasukannya.

“Ada seorang prajuritnya yang memberikan sinyal ‘O’ pada Edmud. Setelah melihat itu, Edmud dan pasukannya tiba-tiba mundur.”

“Sinyal ‘O’ ? Bukankah itu artinya upacara atau ritual telah selesai?”

“Apa ada spesifikasi khusus mengenai ritual dari simbol itu?”

“Tidak ada, hanya disebutkan ritual atau upacara yang sudah selesai.”

“Ritual? Ritual apa lagi yang dilakukannya? Bukankah Edmud sudah cukup mengerikan?”

“Entahlah, menilai dari kekuatan yang dimilikinya mungkin saja itu ritual hitam.”

Edward kini menatap para pasukannya, dan bertanya, “dalam medan pertempuran, bagaimana kalian bisa mengalahkan 1000 orang dengan mudah?”

“Yang Mulia, sejak awal masuk ke medan tempur kami memang begitu semangat.”

“Bukankah setelah Dave melindungi Kapten Lucius, tiba-tiba ada beberapa sambaran petir yang bergejolak ditengah medan pertempuran? Siapa yang mengeluarkan petir itu?”

Lucius langsung berdiri ketika mendengar itu dan menjawab, “aku.”

“Kapten?! Apakah kau seorang sorcerers?” Para pasukan dan Edward menatap Lucius dengan tatapan tidak menyangka.

“Aku benci mengakui ini. Namun karena kalian sudah melihat semuanya, jadi apa boleh buat.” Lucius menghembuskan nafas panjang menandakan ia tidak menyukai pembicaraan itu.

Ketika suasana disana cukup tegang karena para pasukan itu tidak begitu menyukai sorcerers, tiba-tiba gadis yang menyelamatkan Penny muncul dan duduk di sebelah Lucius.

“Aku yang menyelamatkan Penny, seorang sorcerers penyembuh. Jadi tidak semua sorcerers itu jahat, tergantung pada penggunanya saja.”

Semua prajurit Edward seketika menatap gadis yang mengaku sorcerers penyembuh, karena gadis itu sangatlah cantik.

“Kau siapa?” tanya salah satu pasukan Edward menatap gadis itu.

“Dia Artemis. Van Her Artemis, gadis yang menyembuhkanku.” Penny tiba-tiba muncul dari gelapnya hutan dengan sebuah obor di tangannya.

“Orang tuanya dibunuh oleh Edmud, dan dia ingin membalaskan dendamnya untuk itu. Jadi aku menawari dia untuk bergabung dengan pasukan kita,” lanjut Penny meletakkan obornya dan duduk di samping Artemis.

“Aku setuju! Lagi pula dia punya kekuatan penyembuhan, tentu saja itu akan sangat membantu! Kuharap dia tidak seperti Penny yang merawat kita dengan tatapan ingin membunuh!”

“Aku juga!”

Para pasukan Edward setuju setelah melihat wajah Artemis yang begitu cantik, padahal mereka tidak begitu menyukai sorcerers.

Mendengar para pasukannya yang kembali bersemangat karena adanya Artemis, Edward langsung berdiri dan mengucapkan, “selamat datang di Pasukan Elit Three Lions Kerajaan Victoria, Van Her Artemis. Sebelum aku memberikan lecana Pasukan Elit Three Lions padamu, kau harus dilatih dengan keras dan ditempa dengan disiplin. Apa kau bersedia?”

Artemis dengan perasaan yang haru karena dari dulu cita-citanya adalah menjadi seorang ksatria langsung berdiri dan menjawab dengan tegas, “Van Her Artemis siap melayani Kerajaan Victoria! Van Her Artemis bersedia ditempa dan dilatih dengan keras!”

“Lucius akan melatihmu!”

Seketika pasukan Edward terbalak kaget mendengar bahwa Lucius yang akan melatih Artemis.

“Yang Mulia! Apakah Yang Mulia yakin meminta Kapten Lucius untuk melatihnya? Dia bisa mati!” bisik seorang prajurit yang berada disamping Edward.

“Aku ingin Artemis menjadi ksatria yang hebat, melebihi diriku!”

Malam hari itu, mereka menghabiskan waktu dengan bercerita didepan api unggun dan makan malam bersama hingga tertidur didepan api unggun.

Penny melihat sebuah kilatan belati yang muncul dari dalam Death Valley.

Ketika Penny mendekat untuk memeriksanya, ternyata itu adalah pasukan bandit Orc yang sedang menuju kearah medan tempur di kaki lembah.

... "I'm Not Beauty, But I'm Elegant."...

...... Visual Van Her Arthemis......

Terpopuler

Comments

Laura hussein

Laura hussein

like selalu di karya terbaik mu kak favorit
next update

2021-02-03

0

Sekapuk Berduri

Sekapuk Berduri

semangat 💕

2021-02-02

0

Tilyt🧚

Tilyt🧚

hadir memberi like, semangat Kaka....

ditunggu feedbcaknya😘

2021-02-01

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 58 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!