Gunung Seraphine.
Edward mendengar kabar bahwa saat ini Kerajaan Hirendel sedang diserang oleh pasukan dari Kerajaan Victoria yang dikirimkan oleh Edmud, setelah mengetahui keberadaan Putri Gwen disana.
Namun Raja Richard tetap meminta mereka melaksanakan misi utama secepatnya.
Meskipun Kerajaan Hirendel hanya memiliki 900.000 prajurit, tetapi mereka memiliki benteng yang tidak dapat ditembus.
Persenjataan artilery dan pasukan-pasukan pemanah mereka sangat lengkap hingga tidak dapat dikalahkan begitu saja.
Maka atas perintah Raja Richard, Edward memutuskan untuk melanjutkan misi utama yaitu mengumpulkan armada militer.
Namun sebelum itu, Edward harus menuntaskan misi yang dia sepakati bersama Guntar untuk menyelamatkan saudara-saudara Guntar.
Edward tidak ingin pasukan miliknya kelelahan sebelum melakukan perjalanan menuju Lautan Dragon’s Cross yang berada jauh di selatan, maka dari itu Edward memutuskan untuk terjun ke medan perang melawan 300 bandit itu hanya berdua dengan Guntar.
Meskipun sempat ragu akan dirinya sendiri, Edward tetap akan menyelesaikan apa yang ia mulai.
Saat sudah berada di kamp dan sarapan, Edward membicarakan hal ini bersama Lucius.
“Lucius, aku akan berperang bersama Guntar untuk membebaskan para Orc itu. Aku takkan melibatkan kalian dalam misi yang aku ambil. Misi utama kita bukan untuk membantu Orc, maka dari itu aku takkan melibatkan kalian.”
“Apakah itu bijak, Yang Mulia? Kami bersedia berperang bersamamu dalam misi ataupun diluar misi.”
“Tidak, Lucius. Aku takkan mengorbankan pasukanku demi tindakan diluar misi utama.”
“Kalau begitu, hamba, Kapten Lucius akan melanggar misi utama!”
“Persiapkan keberangkatan ke Lautan Dragon’s Cross! Ketika aku kembali, kita akan langsung berangkat! Ini perintah!” Bentak Edward karena mendengarkan Lucius berusaha keras kepala padanya.
Edward hanya tidak ingin ada pasukannya yang terluka diluar misi utama.
Meskipun mereka semua adalah pasukan terbaik, namun mereka juga tetaplah manusia biasa yang bisa kelelahan dan mati dalam pertempuran.
Setelah memberi perintah, Edward dan Guntar bergegas menuruni gunung.
Namun Penny dan Lucius merasa gelisah akan kepergian Edward.
Bagaimana jika Edward kewalahan? Bagaimana jika Edward terkepung? Meskipun ada Guntar di sisinya, namun melawan 300 orang bandit itu bukanlah hal yang mudah.
Dengan ide dari Penny, maka Lucius dan Penny memutuskan untuk melanggar perintah demi keselamatan Edward.
Mereka sudah bersiap menerima konsekuensi akibat melanggar perintah, yaitu sesuai hukum militer Kerajaan Victoria akan diberikan 100 pukulan cambuk dengan 100 tamparan dari atasan didepan seluruh prajurit.
Lucius dan Penny diam-diam mengikuti Edward dan akan membantunya jika mereka melihat Edward mulai kewalahan.
…
Hari ini terik matahari begitu menyengat hingga pasukan bandit itu segera istirahat didalam tenda-tenda mereka.
Edward bersama Guntar sedang bersembunyi di hutan belakang tenda para bandit itu yang tertutup semak-semak.
“Guntar, aku akan menerobos barisan pasukan itu dan mengalihkan perhatian mereka. Kau fokus untuk membebaskan saudaramu dan segera pergi dari sana jika semua sudah dibebaskan.”
“Tidak! Guntar akan bertarung bersama Edward hingga pasukan bandit jahat mati semua!”
“Tapi Guntar ….” Sebelum Edward melanjutkan kata-katanya, Guntar langsung mengamuk dan berlari dengan kapaknya kearah tenda pasukan bandit itu.
“Oh ayolah,” gerutu Edward dalam hatinya lalu segera menyusul Guntar yang sudah merobohkan dua tenda musuh dan melempar tubuh-tubuh para bandit itu keluar.
Edward membawa pedang Ultima yang panjangnya satu meter, ini karena Edward harus menumpas ratusan musuh seorang diri.
Sebenarnya pedang ini cukup berat jika dibawa berlari, namun dengan kekuatan yang dimiliki Edward, ia dapat dengan mudah mengayunkan pedang ini kearah musuhnya.
Edward dengan perisainya langsung menerobos barisan bandit yang berjaga didepan sel tahanan para Orc.
Teriakan amarah Guntar juga membangunkan seluruh pasukan bandit yang sedang istirahat itu sehingga semuanya berlarian dari luar tenda, lengkap dengan peralatan perang.
Tanpa sadar, seluruh pasukan bandit itu sudah mengelilingi Edward dan Guntar yang sedang bertarung.
Ketika Edward berhasil menebas 10 orang bandit yang menahannya, Edward melihat ada seseorang yang gagah perkasa muncul dari dalam barisan bandit yang sedang mengepung mereka.
Besar tubuhnya setara dengan Guntar, namun dia adalah seorang manusia.
Pria yang gagah perkasa itu berteriak pada Edward mengatakan, “kalian sudah terkepung! Apa tujuan kalian datang kesini?!”
Edward lalu menancapkan pedang Ultimanya ke sebuah batu yang berada dibawahnya dan berteriak, “bebaskan para Orc ini!”
Alis pria itu meninggi ketika pedang Ultima milik Edward dapat menancap di batu yang sangat keras hingga batu itu bergetar.
“Aku akan membebaskan mereka, namun kau harus berduel denganku! Aku tidak ingin lebih banyak prajuritku mati olehmu! Jika kau kalah, kau akan menjadi budakku!”
Setelah pria itu mengajak Edward berduel, spontan seluruh bandit itu membuat sebuah lingkaran perisai mengelilingi Edward dan pria itu.
Edward dengan senang hati menerima tawaran pria itu, namun Edward ragu akan kata-kata yang diucapkannya.
Tanpa ada sepatah katapun keluar dari mulut Edward, Edward mempersiapkan dirinya untuk bertarung dengan pria itu.
Edward langsung menarik pedang Ultimanya dari batu, dan mengarahkan pedang itu ke wajah pria yang sedang berhadapan dengannya.
Ketika Edward berkedip, pria itu menghunuskan kapaknya dan langsung berlari dengan kecepatan penuh menuju kearah Edward.
Edward tidak menyangka bahwa pria itu memiliki kecepatan yang luar biasa.
*Ting
Kapak itu berhasil ditepis Edward dengan perisai besi yang ada di tangan kirinya.
Namun tangkisan itu membuat tangan kiri Edward yang terluka bergetar hebat.
*Ting
Lagi-lagi Edward hanya bisa menangkis serangan kedua dari pria itu karena kecepatan gerakan yang dimiliki pria itu tidak dapat ditandingi oleh Edward.
Perlahan, perisai yang ada di tangan kiri Edward mulai retak setelah serangan dengan kekuatan penuh yang ketiga kalinya diluncurkan.
Edward mulai merasakan tangan kirinya gemetar karena menangkis kapak itu.
Pedang Ultima hanya didesain untuk satu tebasan kuat karena perlu tenaga yang besar untuk setiap ayunannya.
Ketika Edward mulai lengah karena kesakitan hebat di tangan kirinya, pria itu meluncurkan lutut kirinya ke wajah Edward yang sedang menangkis serangan kapaknya dari atas.
*Bruk
Dagu Edward terkena hentakan dengan kekuatan penuh dari lutut pria itu sehingga Edward terpental jauh ke belakang.
Melihat Edward terpental, pria itu menertawakannya bersama dengan pasukan bandit di sekelilingnya.
Hentakan kekuatan penuh itu membuat Edward hampir tidak sanggup untuk berdiri lagi.
Ketika Edward memandang kearah pria itu yang sedang berlari kearahnya dengan kapak yang terangkat, Edward menutup matanya dan menarik napas bersiap untuk mati disana.
Dengan tangan kiri yang sudah terluka parah, perisai yang telah remuk, dan dengan hentakan keras menghantam kepalanya, Edward mulai merasa ingin menyerah dan menyusul Ayahnya.
“Edward! Bangun! Ingat, bukan kekuatan yang menjadikanmu kuat namun keberanian yang ada dalam hatimu.” Edward mendengar suara Putri Gwen berbisik di telinganya saat Edward sedang menutup mata.
Saat kapak itu sedang terayun ke tubuhnya, mata Edward langsung terbuka dan menangkis serangan itu dengan pedang Ultima yang ada di tangan kanannya.
Saat Edward kembali berdiri dengan kedua kakinya, mata Edward terlihat seperti api yang menyala-nyala.
Edward langsung merasa tubuhnya dipenuhi dengan spirit yang besar.
Semua bandit yang melihat itu sangat kaget karena Edward mampu menahan ayunan kapak dengan kecepatan penuh dari pria yang tubuhnya sebesar Guntar.
“Demi Putri Gwen! Aku, Edward, bersumpah akan kembali kepadanya dalam keadaan utuh!” Suara dalam hati Edward berteriak dengan lantang pada diri Edward sendiri.
Menyadari Edward sudah berdiri didepannya, pria itu langsung melompat keatas Edward dengan sebuah kapak yang terarah ke kepala Edward.
Edward langsung mengangkat pedang Ultimanya ke atas dan melompat juga kearah pria itu.
Tanpa sempat pria itu menancapkan kapaknya ke kepala Edward, pedang Ultima yang ada di tangan Edward lebih dulu menembus zirah besinya hingga menembus ke belakang punggungnya saat sedang berada di udara.
Ternyata pedang Ultima tepat mengenai jantung pria itu sehingga pria itu langsung terjatuh dan tewas.
Para bandit yang melihat itu sangat marah dan langsung berlarian mengangkat senjata kearah Edward.
Seketika itu juga Guntar mengamuk ditengah kerumunan bandit itu dan melempar mereka kesana-kemari.
Tidak hanya itu, ternyata Lucius dan Penny langsung berlari ke medan pertempuran demi membantu Edward.
Pertarungan empat orang melawan 289 bandit itu berlangsung dengan sengit.
Mereka berempat sempat terpojok, namun pasukan elit milik Edward muncul dari dalam hutan dan masuk ke medan pertempuran melawan perintah Edward.
Dengan mudah pasukan Edward akhirnya memenangkan pertempuran hebat itu dan hanya menyisakan satu orang bandit yang masih remaja.
Edward berdiri diatas mayat-mayat para bandit itu dan menatap kearah pasukannya dengan tajam.
Edward sangat kecewa mereka melawan perintahnya, namun juga sangat senang karena solidaritas yang dimiliki prajuritnya.
Guntar juga sudah membebaskan saudara-saudaranya dan memilih untuk bertarung di sisi Edward.
“Guntar bersumpah akan bertarung di sisi Edward selama-lamanya!” Teriak Guntar dengan bahagia sambil menepuk pundak Edward.
Namun tepukan dari seorang Orc setinggi dua meter sangatlah mematikan, sehingga Edward terpental kedepan, untunglah zirah yang dimiliki Edward sangat kuat.
…
“Lucius! Penny! Dan seluruh pasukan! Berbaris didepanku! Aku akan melakukan hukum militer kepada kalian karena telah melanggar perintah dariku!” Meskipun senang karena solidaritas, namun Edward tidak ingin perintah darinya dianggap remeh, sehingga memberikan hukuman militer adalah wajib diberlakukan.
..."Command Is A Gold"...
...-PRINCE EDWARD-...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Nyonya Dyan
dear author,
I like your quotes on each chapter...
small thing but meaningfull..
2021-03-21
1
Paula Irwanto Delina
mampus kan om bandit
2021-01-25
0
Misela Dawnan
tuh kah ngelawan edward ya rasain 😁
2021-01-25
0