Valor

Malam yang sama.

Steph menulis setiap petunjuk yang ia dapatkan ketika bersembunyi, berperang melawan pasukan musuh, dan seorang Orc yang meminta bantuan.

Steph tidak ingin semua clue itu menghilang begitu saja.

Setelah siap untuk tertidur, Steph membuka ponselnya dan mengirim pesan suara, “jika kita bertemu dalam mimpi nanti, aku ingin berbicara denganmu. Dan agar menandakan bahwa itu adalah kau, aku ingin kau memanggilku Middleton, dengan begitu aku akan mengenalimu, Gwen. Selamat malam.”

Steph mulai tertidur pulas dan mulai bermimpi sebagai Edward :

“Yang Mulia! Yang Mulia! Orc itu sudah menunggu kita didepan. Kami tidak mengerti apa yang Orc itu bicarakan, mohon Yang Mulia berbicara dengannya!” Panggil salah seorang prajurit membangunkan Edward dengan panik.

Edward perlahan membuka matanya dan melihat pasukannya dalam formasi menyerang.

“Dimana Lucius? Bukankah dia bisa berbahasa Orc?”

“Kapten Lucius sedang berburu untuk sarapan kita, Yang Mulia.”

Saat Edward memandang siapa yang sedang berhadapan dengan pasukannya, alis mata Edward meninggi.

“Pasukan! Mundur!” Teriak Edward berlari ke halaman yang sudah disinari oleh matahari.

Edward lalu mulai berbicara dalam bahasa Orc mengatakan, “maafkan ketidaksopanan prajuritku. Mereka tidak tahu bahwa Guntar akan datang secepat ini.”

Prajurit Edward melihat Orc itu menggunakan zirah yang terbuat dari kulit badak lengkap dengan sebuah kapak besi yang sangat besar, sehingga pasukan itu mengira bahwa Orc ini akan menyerang mereka.

“Guntar mengerti. Edward harus mengikuti Guntar. Ada sesuatu yang terjadi.”

“Baiklah Guntar, tunggu sebentar.” Edward bergegas masuk ke kamp lalu memasang zirahnya lengkap dengan pedang dan perisai.

“Pasukan! Semuanya siaga disini! Bersiaplah untuk segala kondisi! Sementara komando kuserahkan pada Penny hingga Lucius kembali! Aku akan pergi dengan Orc ini beberapa waktu,” perintah Edward menghadap ke prajuritnya.

“Apakah itu bijak, Yang Mulia? Dia adalah Orc.” Penny, seorang prajurit wanita mengkhawatirkan Edward karena melihat bagaimana dulunya mereka pernah berperang melawan Bangsa Orc.

“Apa kalian lupa bahwa aku adalah Edward?! Meskipun hanya dengan satu tangan, aku dapat melumpuhkan puluhan Orc.”

Penny seketika teringat saat berperang melawan Bangsa Orc, pada waktu itu pasukan Kerajaan sudah banyak yang gugur dan hanya tersisa satu legion.

Satu legion itu sudah bertempur selama dua hari tanpa istirahat sehingga kondisi tubuh mereka mulai melemah dan kewalahan untuk melawan Bangsa Orc yang sangat kuat.

Pasukan legion yang dipimpin oleh Penny kala itu bertempur sambil menunggu bantuan dari kerajaan datang, namun kabarnya pasukan kerajaan akan tiba besok.

Penny berlari diatas mayat-mayat sambil terus mengayunkan pedangnya ke segala arah tanpa henti.

Penny melompat dari tubuh-tubuh Orc yang menyerangnya dan menebas leher mereka dengan satu tebasan.

Namun Bangsa Orc tidak selemah itu, satu tebasan tidak akan langsung membunuh mereka, perlu sepuluh tebasan dari pedang biasa di leher barulah salah satu dari Orc itu dapat gugur.

Penny terbilang cukup cerdas saat menebas para Orc itu, karena pedang yang digunakan Penny memiliki gerigi yang dapat menarik dan mengoyakkan leher Orc itu dengan mudah.

Sehingga para Orc yang terkena tebasan itu akan merintih kesakitan hingga mati karena kehabisan darah.

Pasukan legion nya yang masih bertarung di sampingnya perlahan berkurang hingga hanya tersisa dua puluh orang.

Ketika berhasil menumpas puluhan Orc, Penny mulai kelelahan.

Perlahan, Penny mulai berlutut lemas menghadap ke langit merah darah diatasnya dengan pedang ditangannya yang dipegang erat.

Mata pedangnya menghadap ke langit menandakan Penny bersiap untuk mati.

Ketika Penny melihat keatasnya, ada sebuah kapak besi yang besar sedang terayun kearahnya.

*Ting

Suara kapak besi itu terkena sebuah perisai yang tebal melindungi tubuh Penny.

Penny mengarahkan pandangannya ke arah orang yang melindunginya, tampak sekilas sebuah tatapan yang berisi semangat api menyala-nyala diatasnya.

Dan itu adalah Edward.

Penny melihat Edward datang hanya seorang diri diatas seekor kuda, seperti biasa Edward selalu datang lebih dulu dari pasukannya demi menyelamatkan pasukan yang sedang kewalahan.

Penny melihat bagaimana para Orc di sekelilingnya itu berhasil dibantai Edward hanya dengan pedang biasa dan sebuah perisai besi yang berat.

Edward bahkan tidak pernah mundur ketika sedang berperang, dia akan selalu maju dan maju menembus formasi musuh agar dapat mengacaukan mereka.

Ayunan pedang yang digerakkan Edward sangatlah kuat hingga setiap kali mengayunkan pedang, rumput-rumput di sekitarnya akan bergetar dan berhembus searah ayunan pedangnya.

Seketika itu juga, Penny mulai memiliki ketertarikan dengan pria yang lebih kuat darinya.

Spirit Penny kembali menyala ketika melihat Edward berhasil memenggal kepala salah satu kapten Orc yang memiliki tinggi 2,5 meter.

Sejak saat itulah, Penny bersumpah akan bertarung disisi Edward hingga akhir hidupnya.

“Siap, Yang Mulia Pangeran Edward!” Sahut Penny dengan lantang pada Edward.

Edward berjalan perlahan kearah Penny dan berbisik padanya, “ketika aku kembali nanti, aku akan mewujudkan keinginanmu untuk bertarung denganku. Persiapkan dirimu, prajurit!”

Seberkas senyuman melebar di bibir Penny dan dengan semangat menunggu kembalinya Edward nanti.

Edward langsung menyusul Guntar dan mulai berjalan kearah selatan Gunung Seraphine.

Sepanjang perjalanan melintasi hutan dan sungai, Edward melihat Guntar begitu gelisah.

“Ada apa, Guntar?”

“Guntar tidak ingin saudara Guntar mati. Guntar tidak memiliki teman.”

“Guntar tidak perlu khawatir. Edward yakin saudara Guntar masih hidup.”

“Guntar berharap begitu. Guntar akan menghabisi bandit jahat! Guntar akan balas dendam!”

Setelah menghibur Orc raksasa itu, Edward melihat mata Guntar yang menyala-nyala terbakar amarah kebencian.

Hal itu tentunya tidak baik ketika seseorang ingin berperang.

Kebencian hanya akan menyisakan luka.

“Guntar harus tenang! Edward akan bertarung bersama Guntar.”

Ketika Edward dan Orc itu tiba di puncak selatan Gunung Seraphine, Guntar menunjuk kearah kaki Gunung Seraphine dimana disana terlihat banyak sekali pasukan bandit sedang menyiksa seorang Orc.

Disana tidak hanya ada satu Orc, namun ada dua puluh Orc yang sedang berada di penjara.

Edward menilai bahwa para Orc itu akan digunakan sebagai budak dan dipaksa menarik balok-balok kayu yang besar.

Kira-kira pasukan bandit itu berjumlah 200 orang.

Ketika sedang mengamati, Edward mendengar ada beberapa langkah kaki sedang berjalan kearahnya.

“Guntar! Sembunyi!”

Edward mengira itu adalah salah satu dari pasukan bandit itu, namun saat diperhatikan melalui semak-semak, ternyata itu adalah Lucius dengan dua orang mata-mata yang dikirimkannya semalam.

Di pundak mereka bertiga juga membawa masing-masing satu ekor rusa.

“Lucius!” Edward memanggil Lucius secara mendadak sehingga mereka bertiga reflek menghunuskan pedang kearah Edward.

“Yang Mulia?!”

“Ya, ini aku. Segeralah kembali ke kamp, para pasukan kita sudah kelaparan disana!”

Lucius lalu memberikan rusa yang ada di pundaknya kepada dua pasukan itu dan meminta mereka berjalan lebih dulu.

“Yang Mulia, hamba baru saja mendapatkan kabar dari kedua pasukan itu bahwa jumlah bandit dibawah sana ada 300 orang. Namun selain itu, ada berita mengejutkan juga ….”

“Apa itu, Lucius?”

“Saat ini Kerajaan Hirendel sedang berperang melawan Kerajaan Victoria. Sepertinya keberadaan Putri Gwen sudah diketahui oleh Edmud. Hamba baru saja mendapatkan kabar dari Raja Richard."

..."I Never Running Back Because...

...The Fearless Live In My Veins."...

...-CAPTAIN PENNY 'THE ORC SLAYER"-...

Terpopuler

Comments

Ade Yayuk

Ade Yayuk

Hadir thor

2021-02-15

0

Emonee

Emonee

Penulisan rapi banget senang deh Thor like lagi🧡🧡🧡🧡🧡🌟🌟🌟🌟🌟

mohon dukungan

Cintaku Gea

2021-02-09

1

Paula Irwanto Delina

Paula Irwanto Delina

wuhu ye keyen edwad

2021-01-25

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 58 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!