Sebelumnya, ketika kecelakaan.
Badai salju menampar mobil Gwen dan Steph yang baru saja menabrak sebuah batu besar.
Steph Middleton melihat kearah kekasihnya terkapar tidak berdaya di sampingnya.
Steph langsung meraih kepala Gwen yang berlumuran darah dan menutup luka di kepalanya dengan mengoyakkan pakaian Steph sendiri.
Kepala Steph terluka parah, kakinya patah hingga ke bagian pahanya, Steph bahkan tidak dapat merasakan sakit lagi karena luka itu telah membuat tubuhnya mati rasa.
Untungnya Steph masih memiliki sedikit kekuatan untuk menghubungi ambulans dan petugas pemadam kebakaran terdekat untuk menyelamatkan mereka dari bencana itu.
Setelah menghubungi petugas, Steph perlahan mulai kehilangan kesadarannya dan akhirnya Steph perlahan tumbang.
*****
Sebulan setelah kejadian itu, Steph mengalami geger otak dan kedua kakinya yang sepenuhnya telah lumpuh, sehingga Steph harus menghabiskan sisa hidupnya dengan duduk diatas kursi roda.
Untungnya Steph berhasil diselamatkan oleh petugas ambulans disaat dirinya sempat memasuki tahap kritis.
Hingga saat ini karena kesalahannya, Steph mengasingkan dirinya dengan menjauh dari Gwen.
Setiap hari, Steph selalu menyalahkan dirinya karena membuat kekasihnya mengalami hilang ingatan.
Namun di suatu sore, Steph dengan tidak sengaja bertemu Gwen di taman rumah sakit, lalu Steph mulai menyapa Gwen karena perasaan rindu yang dimiliki Steph saat ini pada Gwen.
Meskipun Steph sedang mengasingkan diri, namun semua itu dilupakannya ketika bertemu dengan Gwen untuk pertama kalinya setelah kecelakaan itu.
Steph melihat Gwen duduk diatas kursi roda, Gwen nampaknya baik-baik saja sehingga perasaan bersalah yang dialaminya berkurang.
Semenjak kecelakaan terakhir itu, setiap harinya Steph selalu bermimpi sebuah mimpi yang saling berkaitan dan berjalan lurus.
Steph bermimpi bahwa dirinya menjadi seorang Pangeran Edward di sebuah Kerajaan.
Karena berkali-kali bermimpi menjadi Pangeran Edward, Steph yang penasaran akhirnya mencari-cari informasi mengenai Pangeran Edward.
Alis Steph melebar ketika melihat sebuah buku dari abad pertengahan yang mencatatkan sejarah Pangeran Edward Collins di Kerajaan Victoria.
Dalam buku itu tertulis Pangeran Edward yang akhirnya menjadi Raja Edward Collins bersama dengan Ratu Gwen Wisse memimpin Kerajaan Victoria.
Ketika mendapati fakta ini, Steph yang belum puas akhirnya menghubungi salah satu teman lamanya yang merupakan seorang praktisi spiritual.
Praktisi spiritual itu menjelaskan pada Steph bahwa yang dialami Steph saat ini bukanlah mimpi belaka melainkan sebuah kenyataan di masa lalu.
Mengingat Steph menjalani mimpi itu secara beruntun setiap hari dengan alur yang terus maju.
Selain itu, praktisi itu juga menjelaskan bahwa akan ada seseorang yang harus diselamatkannya ketika berada di mimpi tersebut, namun belum bisa dipastikan siapa dan kapan harus menyelamatkannya.
Steph juga diperingatkan bahwa apapun yang dia lakukan dalam mimpinya itu dapat memengaruhi masa depan.
Mendengar semua itu, Steph merasa sangat ketakutan bahkan Steph sengaja tidak tidur agar dirinya tidak mencampuri urusan di masa lalu.
…
Saat ini Kota Albama mengalami cuaca yang buruk, malam hari yang dingin, dan hembusan salju menghempas tanpa ampun.
Steph menyandarkan dirinya dan melihat badai salju diluar.
Perlahan Steph mulai tertidur, dan Steph mulai bermimpi sebagai Pangeran Edward lagi :
Bentangan alam yang luas didepan kastil kerajaan, gunung-gunung, sungai dan lautan tak terbatas yang saling bertolak terbentang hingga ke ujung Kerajaan Victoria.
Di area perkebunan anggur bagian selatan kerajaan, Edward sedang melaju menggunakan kudanya mengawasi perbatasan dengan Kerajaan Empress.
Namun hari itu ada yang mencurigakan ketika Edward tiba di pos penjagaan, tak biasanya pos penjagaan Kerajaan Victoria kosong.
Karena merasa curiga, Edward langsung meminta bawahannya yang bersamanya untuk berjaga disana sehingga saat ini Edward seorang diri berkelana mengelilingi Kerajaan Victoria.
Dalam perjalanannya, Edward bertemu dengan sekelompok kecil bandit bersenjata sedang menjarah gudang penyimpanan anggur.
Dengan melaju diatas kudanya, Edward melompat ke tengah kerumunan bandit itu dan mulai mengayunkan pedangnya.
Pertempuran berdarah terjadi antara Edward dan kelompok bandit itu.
Meskipun terluka di kakinya, Edward berhasil menancapkan pedangnya ke tubuh bandit-bandit itu.
Edward melanjutkan perjalanannya diatas kuda dengan kaki terluka yang sudah di tutupi dengan kain.
Ketika Edward tiba di sebuah lumbung gandum, Edward mengintip dari kejauhan dan melihat beberapa orang seperti assassin bersama seorang kapten prajurit berkuda, dan disana juga terlihat salah seorang anggota kerajaan yang mempunyai pertunjukkan opera, Charles, sedang berbincang-bincang.
Namun ketika ingin mendekat kearah mereka, seorang utusan kerajaan membawakan pesan padanya, “Pangeran Edward Collins! Pangeran! Di Kota Victoria sedang ada pertunjukkan opera, dan Sang Putri mengajak Pangeran untuk menyaksikannya bersama! Ikutlah dengan hamba!”
Edward yang awalnya ingin mengetahui apa yang sedang dibicarakan mereka, seketika mengubah arahnya menuju Kota Victoria karena tidak ingin mengecewakan Sang Putri.
Perjalanan Edward ditemani dengan hamparan ladang anggur, kincir angin, sungai-sungai kecil, perumahan penduduk kerajaan, hingga akhirnya Edward tiba di kastil untuk menjemput Putri Gwen.
Edward tiba di alun-alun Kastil Victoria dan melihat Putri Gwen turun dari dalam kastil.
Ketika melihat Putri Gwen tersenyum padanya, Edward lagi-lagi terpanah akan kecantikan Putri Gwen.
Rambut golden yang cerah, sepasang mata rose, senyuman yang tulus, dilengkapi dengan gaun putih berjalan didepan Edward menuju kereta kuda didepan Kastil Victoria.
“Edward! Ikutlah denganku!” Panggil Gwen yang sudah menunggunya didalam kereta kuda.
Edward lebih menyukai berada diatas kudanya, sehingga dalam perjalanan menuju balai kerajaan Edward berbincang dengan Gwen dari jendela kereta kuda.
Perjalanan mereka sangat menyenangkan, karena Gwen adalah putri yang memiliki selera humor.
Ketika mereka tiba di pertunjukkan opera, Edward melihat Charles yang tadi ditemuinya di lumbung gandum telah kembali, dan duduk di samping Putri Gwen.
Kecurigaan Edward teralihkan ketika melihat pertunjukkan opera yang epik, dimana Sang Pangeran berkorban untuk Sang Putri dengan jatuh kedalam jurang, yang diakhiri dengan air mata.
Ketika pertunjukkan opera selesai, Edward melihat keatas rumah-rumah penduduk.
Diatas sana terlihat ada beberapa orang seperti assassin sedang memantau mereka.
Saat Putri Gwen berjalan kembali memasuki kereta kudanya, seorang pengawal yang setia pada Edward berbisik padanya, “Pangeran! Sang Raja telah dibunuh!”
Insting Edward ternyata benar! Mereka semua sekarang telah bersekongkol untuk berkhianat pada Kerajaan Victoria.
Edward langsung membawa Putri Gwen menaiki kudanya menuju pos rahasia kerajaan yang terdapat di lembah gunung.
Dalam pelarian menuju pos, Edward melihat sebuah anak panah yang mengarah ke Putri Gwen.
Seketika Edward langsung melindungi Putri Gwen dari anak panah itu dengan tubuhnya.
Anak panah itu tepat menancap di punggung menembus hingga perut Edward.
Karena Edward merasa Putri Gwen dalam bahaya, Edward memutuskan untuk melompat dari kudanya dan membiarkan Putri Gwen sampai ke pos rahasia dengan selamat.
Edward bermaksud untuk mencegah para pengkhianat itu mengejar Putri Gwen.
“Demi melindungi Putri Gwen, aku, Pangeran Edward akan membantai habis siapapun yang berani mencelakai Putri Gwen!” Ucap Edward dengan lantang saat berhadapan dengan pasukan pengkhianat berkuda.
Edward berlari kearah pasukan berkuda itu dengan tubuh yang tertancap anak panah.
Ayunan pedang Edward berhasil menumpas puluhan pasukan berkuda itu, namun perlahan Edward merasakan kesakitan dan kelelahan.
Setelah bertempur selama satu jam, Edward tidak dapat berdiri lagi karena kehilangan begitu banyak darah.
Ketika Edward melihat ke langit merah diatasnya, Edward merasakan tubuhnya tertancap sebilah tombak.
“Gwen, maafkan aku.”
Perlahan, kedua mata Edward mulai menutup dan pasukan berkuda itu terdengar meninggalkannya menuju kearah Putri Gwen.
Ketika suasana mulai hening, Edward mendengar ada sekelompok orang berlari kearahnya.
Saat merasa tubuhnya diangkat ke sebuah kereta, Edward mulai kehilangan kesadarannya.
..."I Live For You,...
...And I Die For You"...
...-PRINCE EDWARD-...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
ANAA K
Keren loh berasa baca novel barat👍🏾
2021-10-08
0
ARSY ALFAZZA
mantap 👍🏻
2021-03-18
0
iin_sannnnnn
Edward itu Step bkn ?🤔
2021-03-18
1