"Tttrrrrttt... tttrrrttttt!" Aku tersentak, tiba-tiba saja ponselku yang tergeletak di meja kecil di samping ranjang bergetar panjang, suara getarannya terdengar sangat keras karena suasana di kamar hotel ini sangat hening sebelumnya.
Aku meraih ponsel itu dan melihat siapa yang meneleponku sepagi ini.
"Edo!" gumamku. Ternyata yang meneleponku adalah Edo, teman 1 apartemenku. Dulu dia pemilik apartemen yang saat ini aku tempati, aku menumpang padanya ketika aku belum memiliki cukup uang untuk membiayai hidupku
di kota tapi beberapa bulan yang lalu Edo menjual apartemennya itu padaku karena dia membutuhkan uang untuk membangun bisnisnya, aku sudah banyak berhutang budi padanya jadi aku membalasnya dengan membeli apartemennya itu dan sekarang apartemen itu menjadi milikku.
"Halo!" sapaku pelan.
"Jam berapa sekarang di London?" tanya Edo tiba-tiba. Aku kembali melirik jam yang tergantung di dinding kamar hotel.
"Jam setengah empat!" jawabku.
"Waaahhh! Berarti gue ganggu lo tidur dong ini?" seru Edo.
"Ga apa-apa! Gue memang sudah bangun sebelumnya!" ucapku.
"Ada apa lo nelpon gue?" tanyaku. Edo terdiam sejenak, ia terdengar seperti sedang menghela nafasnya.
"Begini, Kris..." ucap Edo akhirnya.
"Gue sama Adit mau party sehari saja di apartemen, boleh kan?!" terang Edo. Aku terdiam. Kalau Edo mengadakan pesta, dia pasti akan mengajak teman-teman wanitanya untuk menginap di apartemen dan memainkan permainan
mereka.
"Besok ultah gue, Kris!" ucap Edo tiba-tiba. Astaga, Aku lupa kalau besok adalah hari ulang tahun Edo!
"Sekali ini saja, Kris! Please!" pinta Edo. Aku menghela nafasku perlahan.
"Baiklah!" ucapku akhirnya.
"Tapi selesaikan party lo sebelum gue pulang ya?!" ucapku.
"Memangnya lo ga pulang besok?" tanya Edo.
"Ga! Besok gue dan kawan-kawan masih harus syuting di sini, paling lusa gue baru bisa pulang." jawabku.
"Lo ga bisa ikut birthday party gue dong, Kris!" tukas Edo.
"Sorry, Do!" ucapku pelan.
"Padahal gue mau mengenalkan lo sama temen cewek gue! Orangnya cantik dan feminim, Kris!" ungkap Edo.
"Gue juga mau sama dia tapi sayangnya cewek itu penggemar berat lo! Ga mungkin gue pacaran sama cewek yang cinta mati sama temen 1 apartemen gue sendiri!" tambahnya. Aku hanya tertawa getir menanggapi ucapan Edo itu.
"Ya sudah, kalian nikmatilah party kalian dan bereskan setelah semuanya selesai! Bereskan sebelum gue pulang dan jangan sampai orang lain tahu tentang gue!" pesanku.
"Oke, Kris! Tenang saja, semuanya aman bersama gue!" seru Edo.
"Oh iya, jangan lupa bawakan gue kado dari London ya!" pesannya.
"Oke! Oke!" ucapku. Edo tertawa keras di telepon dan tak lama kemudian ia memutuskan panggilan telepon itu.
Aku meletakan kembali ponselku di meja kecil yang ada di samping ranjang dan mencoba kembali tidur tapi mataku terlalu cerah untuk kembali tidur setelah banyak hal yang kupikirkan dan terjadi di sepanjang pagi ini. Aku kembali menegakkan tubuhku, tanganku meraih gitarku yang ada di samping ranjang, dan mulai memainkan beberapa melodi lagu yang sedang kuciptakan dalam beberapa minggu ini. Lagu itu mengisahkan tentang seorang pria yang terjerat dengan kebimbangannya antara perasaan cinta atau perasaan bersalah kepada seorang wanita, ya! Lagu itu mengisahkan tentang perasaan yang kurasakan dua tahun belakangan ini! Tak perlu waktu lama, akhirnya aku larut ke dalam melodi lagu yang kumainkan itu.
...
Jangan lupa like di setiap episodenya, vote, dan share ya supaya lebih banyak yang baca cerita ini..
Dukungan darimu sangat berarti untukku.. ❤
Terima kasih 😘🤗🥰
Baca juga karyaku yang lainnya, yuk! Siapa tahu kamu suka! 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
💞istrinya jungkook💕
absen
2021-02-20
1
ɃΌꭆꭇꬴꮮ 🗡️
siapa wanita itu ?
2021-02-07
1