Vote dan Comentnya jangan lupa ya !!
" Hey, kalian berdua. Apakah sudah selesai berpelukannya !!." sindir seseorang menatap mereka berdua jengah dan juga bercampur kesal.
" cilik ya Apa ni, elusak cuacana aja nih." jawab bocah laki-laki itu kesal dan juga cemberut menatap sang ayah tajam dan juga sinis.
" Apa calo au di peyuk ilang aja, angan malah-malah. Ndak cuka tau." sahut bocah itu lagi yang masih berbicara dengan cadel.
" Papa lapar, cepat ke meja makan. Kita sarapan !!." tegas Arzachio menatap Xena tajam dan juga sinis.
" Ata Apa aga anti Al colok ya." berangnya menatap Arzachio yang menatap Xena dengan tajam dan juga sinis membuat sang anak menjadi marah.
" Terserah." pasrah Arzachio mengalah demi sang putra dari pada terus-menerus berdebat.
Kemudian dirinya bergegas pergi meninggalkan kamar tersebut, dengan dilingkupi perasaan kesal menuju ke meja makan untuk sarapan tanpa menghiraukan kemarahan yang sang anak layangkan untuknya.
" Yok Ama ita makan." sahut Al berjalan sambil menggandeng tangan Xena menuju ke meja makan.
Sesampainya di meja makan suasana menjadi hening. Yang terdengar hanya bunyi suara dentingan sendok dan juga piring sebelum ucapan Arzachio memecahkan keheningan yang terjadi saat ini.
" Sampai kapan bocah perempuan itu akan disini ?." tanya Arzachio menatap Xena seolah meminta jawaban.
Membuat tubuh Xena langsung menegang mendengar kalimat yang Arzachio ucapkan kepadanya mengenai keberadaan Aca dirumah ini.
" Memangnya kenapa ? Apa kau keberatan dengan keberadaannya disini ?." tanya Xena sinis menghentikan acara makannya membuat suasana di meja makan seketika keruh dan panas.
" Ya, aku keberatan dengan keberadaan dia disini !!." tegasnya dan menatap sinis ke arah Aca yang menundukkan kepalanya mendengar kalimat tak suka yang Arzachio layangkan untuknya.
Mengerti dari arti tatapan yang Arzachio berikan kepada Aca membuat Xena menjadi geram dan marah, sehingga tanpa sadar langsung melempar sendok yang berada ditangannya ke lantai menimbulkan bunyi yang memekakkan telinga.
" Dari awal aku sudah mengira ini semua akan terjadi, kau (tunjuk Xena pada Arzachio) memang sedari awal tak menerima kehadiran kami. Tapi tak sepantasnya kau membalas perilaku kepada seorang anak kecil. Dan ya apa salah Aca dalam hal ini ? Apa salahnya jika dia tinggal bersamaku dan Al. Apakah kau tahu bahwa aku tidak pernah mempermasalahkan ini semua !!." ucap Xena tegas dan menatap Arzachio tajam dan mengepelkan kedua tangannya geram menahan umpatan yang akan keluar dari bibirnya.
" Bagimu mungkin tidak, tapi bagiku itu semua masalah. Dan ya, kau memang benar akan hal itu dari awal aku memang sudah tak suka kepadamu cuman karena putraku yang menyukaimu aku terpaksa harus menerima kehadiranmu dirumahku ini."
" Wah wah wah, tak kusangka Mr. Morales ini adalah seorang pria pengecut dan juga penipu. Apa yang dirinya ucapkan tak bisa dirinya buktikan, kalau begitu kau jangan jadi pria jadi banci saja sana." tekan Xena terkekeh sinis menatap Arzachio remeh.
Arzachio yang mendengar kalimat terakhir yang Xena ucapkan menjadi geram dan juga murka, tanpa sadar dirinya langsung memukul meja kaca itu dengan sangat keras hingga menimbulkan bunyi retakan akibat pukulan yang dirinya berikan membuat Aca, dan Al yang menyaksikan itu semua langsung merinding ketakutan.
Sedangkan Xena malah menatap Arzachio remeh seolah apa yang Arzachio lakukan adalah sebuah tipuan. Membuat kadar kemarahan yang di miliki Arzachio semakin bertambah melihat sikap yang Xena tunjukkan kepadanya seolah-olah apa yang dirinya lakukan hanyalah sebuah gertakan biasa. Tanpa Xena sadari, sisi iblis yang dimiliki Arzachio kini tengah tersenyum sinis membuat siapa saja yang berada disana langsung ketakutan melihat itu semua.
" Benarkah ?." ucap Arzachio dengan intonasi yang sangat rendah dan juga dinginya.
" Ya, dan kau tahu bahwa kau itu tak pantas menjadi seorang ayah karena kau itu adalah seorang iblis dan ibmis tak pantas menjadi seorang ayah." seru Xena santai. Dan...
Plak
Deg
Semua orang yang berada disana langsung terkejud dan menatap tak percaya apa yang barusan terjadi dihadapan. Apakah itu benar ? Begitulah seruan batin dari setiap pelayan yang kini menatap tak percaya atas apa yang barusan terjadi di meja makan itu.
" Apa ? Mau marah ? Pengecut !!." ucap Xena lagi membuat Arzachio semakin mengepalkan kedua tangannya geram hingga urat-urat yang berada ditangannya menonjol ingin keluar.
" Kau...." tunjuk Arzachio di hadapan wanita yang telah berani menamparnya di depan seluruh pelayan yang bekerja dirumahnya ini.
" Iya aku !!, kau tahu aku menyesal karena telah setuju mengenai ucapanmu waktu itu. Lebih baik aku diteror oleh mereka yang tidak menyukaimu itu dari pada harus hidup dengan satu iblis seperti dirimu itu." desisnya dan menarik Al dan Aca segera pergi meninggalkan meja makan yang kini hancur berantakan yang diakibatkan ulah dari Arzachio.
Sedangkan Arzachio hanya diam tanpa berani mengeluarkan sepatah kata menatap kepergian mereka bertiga dengan tatapan dingin dan juga datarnya. Membuat aura di meja makan semakin mencekram membuat siapa saja yang berada disana tak berani beranjak meninggalkan posisi mereka.
" BRENGSEK !!." maki Arzachio kesal dan marah karena tidak berhasil melawan Xena. Sehingga membuat dirinya menedang kursi yang Xena tempati tadi.
" Bereskan semua ini dan ganti meja ini dengan meja yang baru beserta kursi itu." tunjuk Arzachio dingin kepada salah seorang pelayan.
" Ba----ik tuan !!." sahutnya gagap dan menundukkan kepalanya dihadapan Arzachio ketakutan.
Setelah mendengar jawaban sang pelayan, Arzachio bergegas pergi meninggalkan ruangan tersebut yang diikuti dengan kepergian Farhan dibelakangnya. Dan kini suasana yang tercipta di meja makan kembali tenang dan tidak mencekram seperti tadi saat adanya Arzachio diruangan ini.
" Huft." seru para pelayan bernafas lega melihat kepergian dari sang majikan yang sedang diliputi oleh kemarahan akibat berseteru dengan Xena, wanita yang telah dirinya bawa kemarin malam ke rumah ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments