Part 4

" LEPASKAN ANAK SAYA."

Deg

" Apa maksud kamu." Ucap Xena datar dan menatap pria tersebut sinis yang saat ini sedang berada di hadapannya dengan aura yang sangat mematikan.

" KEMBALIKAN ANAK SAYA." Ucapnya penuh penakanan sambil menunjuk ke arah Baby Al.

" TIDAK AKAN." Bantah Xena tegas dan membalas dengan tatapan tak kalah tajam.

" AL dengerin mama tetap di belakang mama apapun yang terjadi, apa kau paham." Ucap Xena kepada bocah tersebut yang dibalas anggukan kepala olehnya.

" Axton, dengerin papa. Kesini nak, jangan dekati wanita gila itu." Panggilnya kepada putranya yang kini tengah menatapnya.

" Apa." Panggil bocah tersebut yang di dengar Xena dan Arzachio membuat Arzachio tersenyum kemenangan.

" ndak au, aunya ama ama. Atu cayang ama." Ucap bocah tersebut yang kini memeluk Xena erat dan membuat Arzachio menggeram frustasi menatap Xena yang saat ini sedang tersenyum penuh kemenangan.

" Kamu gak sayang sama papa lagi nak, ayo sayang sama papa. Kita pulang ya nak, rumah papa sepi tanpa kamu." Ucap Arzachio membujuk bocah itu yang masih memeluk Xena erat.

" NDAK AU." Teriak bocah tersebut keras dan mengundang perhatian semua pengunjung mall yang ada disana dan menatap ke arah mereka.

" Ndak au apa, apa boong. Atu tak cuka, atu au ama ama aja. Ndak aku ama apa." Ucapnya Final membuat Arzachio langsung menjadi geram dan menatap Xena dengan sorot mata penuh kebencian.

" Kamu apakan anak saya ha. Kenapa dia bisa membenci saya." Ucapnya emosi dan maju menatap Xena sengit.

" MANA SAYA TAHU, TUAN." Ucapnya tak kalah tajam dan sengit.

" Berani sekali kau." Tunjuk Arzachio di depan muka Xena.

" Apa yang perlu saya takutkan dari anda tuan. Apa anda itu tuhan, yang wajib saya sembah dan takut di hadapnnya. Bukankan, jadi tolong menyingkir dari jalan saya dan putra saya." Ucapnya terkekeh pelan sambil menatap Arzachio rendah.

" Kau--." Tunjuknya dihadapan muka Xena yang langsung Xena tepis.

" Tolong jangan menunjuk-nunjuk saya tuan, apa anda tidak malu. Semua orang menatap ke arah kita saat ini, jadi tolong turunkan nada bicara anda jika anda tidak mau masuk berita hari ini. Apa anda paham ?." Tanyanya dengan sorot tenang.

" Ouh, Shit." Umpatnya kesal.

" Mari ikuti saya, ada yang perlu saya bicarakan dengan anda." Ucap Arzachio tenang dan pergi dari sana dan di ikuti oleh para bodyguard yang mengawal dirinya dan Xena.

...°°°°°°...

Xena pun mengikuti Arzachio dengan perasaan gelisah. Dirinya masih belum percaya bahwa pria yang kini di hadapannya adalah anak dari bocah yang telah dirinya temukan beberapa hari yang lalu. Dirinya benar-benar pasti akan merasa kehilangan sosok bocah yang telah beberapa hari yang lalu memanggilnya mama kini sebentar lagi akan pergi menghilang dalam hidupnya. Bocah yang dulu pernah membuat kesal dan marah kini tak akan lagi menemaninya. Bocah yang sangat suka mengambek padanya kini tidak akan muncul lagi di hadapannya. Apakah dirinya boleh egois untuk memisahkan ayah dan anak ini !!. Lalu bagaimana dengan perasaan ibunya bahwa anak yang dirinya kandung memanggil dia dengan sebutan mama !!. Huh, hal ini benar-benar membuatnya pusing sekaligus dilanda dilema. Antara berpisah membuat dirinya terluka atau bersama membuat orang lain menderita dengan semua keputusan yang ada.

" Jelaskan pada ku bagaimana bisa putra ku memanggil mu ibunya. Apa yang telah kau perbuat padanya hingga dirinya tak ingin lepas dari dekapan mu." Ucapnya tajam sambil duduk di salah satu kursi restoran yang ada disana.

" Saya tidak tahu." Jawabnya acuh membuat laki-laki dihadapannya kini menatapnya geram dan juga tajam.

" Saya serius." Ucap Arzachio mulai kesal.

" Saya juga serius." Balasnya tak kalah kesal.

" Omg, are you crazy. ****, shit." Balasnya mengumpat kasar.

" Apa angan icara itu ama ama tu, atu tak cuka." Ucap bocah tersebut kesal menatap papanya.

" Kamu sama papa aja ya nak, jangan ama dia. Dia itu orang gila." Bujuk Arzachio kepada sang anak.

" Enak aja ya situ bilang saya gila, saya itu waras. Yang gak waras itu situ buang anak sembarang, pas dipungut malah marah-marah gak jelas." Ucap Xena judes menatap Arzachio tajam.

" udah apa angan malah ama ama. Ama nanti cedih, atu tak cuka. Ama alo cenyum antik cam altis." Ucapnya marah dengan muka garangnya yang kelihatan sangat imut di mata Xena dan Arza.

" Okey kalau gitu kenalin nama saya Arzachio Mexram Morales, kamu bisa panggil Arza." Ucap dirinya memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya kepada wanita itu yang hanya di tatap malas olehnya.

" Ouh." Jawabnya acuh tak acuh membuat Arzachio mengumpat di dalam hati.

" Shit, berani sekali wanita ini. Apa dia tidak tahu bahwa aku seorang pengusaha muda yang sedang berjaya saat ini." Ucanya membatin sambil menatap kesal ke arah xena yang mendapatkan lemparan dari sang putra.

" Apa angan iatih ama aku, ia tu milik atu tan apa. Was cam-cam." Ancamnya menatap Arzachio kesal.

" Ck, siapa juga yang mau macam-macam. Papa mu ini cuman mau satu macam, yaitu kamu pulang ke rumah sama papa bukan sama dia." Jawab Arzachio apa adanya sambil menatap sang putra yang saat ini sedang berpose seolah mengerti dan paham atas apa yang barusan sang papanya sampaikan.

" Oleh, atu au pulang api ama uga alus itut. Atu ndak au dicana cendili, ama uga alus ada." Jawabnya membuat Arzachio menatap Xena kesal sambil mencibirkan bibirnya.

" Kok gitu sih sayang, kita kan enggak kenal ama dia jadi kamu harus pulang sama papa dan dia gak boleh ikut pulang ke rumah kita. Dia itu cuman orang asing yang udah nyulik kamu dari papa dan dia sama sekali tidak berhak tinggal bersama kita." Ucap Arzachio Final menatap sang putra yang saat ini menatapnya dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

" Ndak au hiks ama alus itut hiks. Ama dak oleh elgi, ama alus ikut huhu." Ucapnya menangis sambil menatap ke arah Xena dengan tatapan iba.

" Sayang jangan nangis, Al gak boleh cengeng. Al kan cowok jadi harus kuat masa gini aja nangis." Hibur Xena menatap Axton lembut.

" Ndak au ama tak oleh elgi. Ama lus itut ama Al, ama tak oleh elgi." Ucapnya semakin memeluk Xena erat.

" Mama gak akan pergi sayang, dengerin mama ya nak. Kan Al punya papa nanti papa Al sedih loh kalau Al lebih milih ikut mama. Mama janji bakal sering ke rumah Al buat main sama Al, tapi bukan sekarang sayang tapi nanti. Jadi sekarang Al pulang ya sama Papa, besok kalau mama ada waktu pasti mama bakalan main ke rumah Al. Al mau kan dengerin mama." Ucapnya Xena lembut dan berhasil meredakan tangis dari bocah tersebut.

" Ama anji ulu anti ama tipu ayak apa cuka boong ama Al." Jawabnya gemas membuat Xena mencium pipi gembul bocah tersebut, sedangkan yang di cium tertawa bahagia melihat kelakuan xena.

Sedangkan Arzachio yang dari tadi menatap tingkah laku mereka berdua, menatap jengah dan juga kesal. Bagaimana bisa putranya yang pemarah bisa luluh pada wanita yang kini berada tepat di hadapannya. Jika di lihat-lihat wanita ini tak jauh beda pada wanita yang dulu pernah berusaha mendekati dirinya. Tapi jika dilihat-lihat lagi, wanita itu mempunyai senyuman yang sangat amat manis dan tatapan mata yang tulus terpancar dari bola mata hitamnya yang indah. Meskipun begitu, wanita ini tak dapat membuat Arzachio percaya begitu saja, bisa saja di balik wajahnya yang polos dan lugu tersimpan sebuah rencana untuk menghancurkan dirinya dan ini sama sekali tidak bisa dirinya biarkan begitu saja.

" Siapa wanita ini dan apa rencana dirinya sebenarnya." Batin Arzachio bertanya-tanya.

" Apa angan liatin ama Al, angan liat-liat anti Al colok ata apa." Ucapnya menatap Arzachio sinis dan penuh intimidasi.

Glek

" Sejak kapan Axton punya tatapan seperti itu." Ucapnya meneguk ludahnya susah payah.

" Kamu kok gemesin sih Al, yaudah mama pulang dulu ya, babay Al." Ucap Xena bersiap-siap pergi dan meninggalkan meja itu sambil melambaikan tangannya pamit kepada bocah itu, yang juga membalas lambaian tangannya menatap kepergiannya.

" Dah ama." Lambainya pada Xena.

" Yo pa ulang, yo pa." Ucapnya menatap Arzachio polos.

" Ayo sayang kita pulang." Jawabnya menggandeng tangan mungil Axton.

Terpopuler

Comments

Dila

Dila

aku pusing thor pliss

2021-04-29

0

Adiba Shakilla Ramdani

Adiba Shakilla Ramdani

bahasa anaknya d kurang2in aja thor ..alurnya bagus aku sukaa

2021-04-05

0

Rosmawati Malau

Rosmawati Malau

jujur thor bahasa baby al nggak ngerti

2021-02-16

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!