My Only Sunshineꨄ︎ ˡⁱᶻᵏᵒᵒᵏ
Sindrom Couvade
Erick sudah berada di dalam ruangan dokter umum. Setelah 30 menit mengantri.
Pria itu kembali muntah ketika tiba di rumah sakit. Aroma obat di rumah sakit membuat Erick begitu mual.
Lalisa tidak tega melihat kekasihnya yang biasanya usil dan jahil itu. Kini tampak lemas dan pucat.
Dokter Ferdinand
Selamat siang, perkenalkan saya Ferdinand. Mari silakan duduk.
Lalisa Alethea
Siang Dok. Saya Lalisa. Dan ini Erick, pacar saya.
Dokter Ferdinand
Baik Nona Lalisa. Siapa yang sakit?
Lalisa Alethea
Erick, Dok. Pacar saya sudah seminggu ini muntah terus dok. Dan hari ini muntah dia yang paling parah. Sampai pucet dan lemes gini.
Dokter Ferdinand
Oke. Sebelumnya, saya minta data dari Erick ya. Nama panjangnya siapa? dan Usianya berapa?
Erick Jung
Erick Jung. 20 Tahun. *lirih*
Dokter Ferdinand
Oke. Ada alergi obat?
Dokter Ferdinand
Riwayat maag?
Erick Jung
Nggak ada juga dok.
Dokter Ferdinand
Mulai mualnya sejak kapan dan karena apa?
Erick Jung
emm.. Tiap pagi Dok, sejak seminggu lalu. Dan sama kalau ada bau yang nggak enak Dok.
Dokter Ferdinand
oh baik. *mengangguk paham* mari saya periksa dulu.
Erick berdiri dan berbaring di brankar. Dokter Ferdinand langsung mengecek kondisi Erick.
Dokter Ferdinand
Emm.. Tidak ada masalah di organ pencernaan Erick. Semua baik-baik saja.
Lalisa Alethea
Terus kenapa bisa muntah terus ya Dok?
Dokter Ferdinand terdiam sesaat. Kemudian beliau meminta Erick kembali ke tempat duduk.
Dokter Ferdinand
Kalau menurut analisa saya. Erick mengalami gejala Sindrom Couvade.
Lalisa Alethea
Sindrom Couvade? apa itu Dok? penyakit berbahaya kah?
Dokter Ferdinand
Nggak berbahaya kok. Ini bukan sejenis penyakit. Nama lainnya sindrom Couvade adalah kehamilan simpatik. Jadi biasa perempuan yang mengalami gejala masa-masa awal hamil, tapi ini di alami oleh sang pria.
Deg! Jantung Lalisa dan Erick seketika berdegup mendengar penjelasan Dokter Ferdinand.
Dokter Ferdinand
Pertanyaan saya. Apakah kalian pernah melakukan hubungan suami istri? Kalau iya, bisa jadi sekarang anda sedang hamil Nona Lalisa.
Lalisa tercekat. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan Dokter Ferdinand.
Lalisa Alethea
(hamil? nggak mungkin aku hamil)
Erick Jung
Ta.. Tapi dok, saya dan Lalisa melakukam cuma sekali Dok. Apakah itu bisa?
Dokter Ferdinand
Bisa. Kalau saat itu Nona Lalisa tengah dalam masa subur.
Lalisa Alethea
*menggigit bibir bawah* *frustasi*
Erick Jung
Boleh coba periksa Lalisa dok?
Dokter Ferdinand
Boleh tentu saja. Mari..
Erick Jung
Udah periksa dulu ya.. *mengucap lembut*
Dengan gemetar Lalisa berbaring di brankar dan membiarkan Dokter Ferdinand memeriksanya.
Dokter Ferdinand
*tersenyum hangat* Sesuai dugaan saya. Nona Lalisa sedang mengandung.
Lalisa Alethea
Apa? Saya hamil dok?
Dokter Ferdinand
Iya nona. Untuk mengetahui berapa usia kandungan anda. Saya akan menulis surat rujukan ke dokter kandungan. Untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sepanjang perjalanan di mobil. Tidak ada satupun yang bersuara. Ray yang duduk di kursi kemudi juga diam sambil sesekali melirik Erick di sampingnya atau memandang Lalisa dari kaca spion tengah.
Sejak keluar dari ruangan dokter. Keduanya memilih diam seribu bahasa. Saat Ray bertanya pun Erick menjawab kalau dirinya baik-baik saja.
Tapi dari gelagat keduanya tidak menunjukkan kalau mereka baik-baik saja.
Raymond Giovann
Gue anter kemana nih? *berusaha memecah keheningan*
Erick Jung
Ke Apartemen gue
Lalisa Alethea
Ke kampus Rick. Aku masih ada kuliah jam 3.
Erick melirik jam tangan yang melingkar di tangannya.
Erick Jung
Ini masih jam 1. Ke apartemen aku dulu, habis itu aku anter kamu ke kampus.
suasana mobil kembali hening sampai tiba di Apartemen Erick. Ray memesan taksi online dan Erick membayarnya.
Setelah itu Erick mengajak Lalisa masuk ke apartemennya.
Lalisa Alethea
Aku belum siap Rick
Lalisa duduk lemas di sofa. Sedang Erick masih berdiri sambil sesekali memijit pelipisnya. Kepalanya terasa pusing bukan karena Lalisa hamil, tapi memang kepalanya pusing.
Erick Jung
Tapi dia sudah terlanjur hadir di antara kita La.
Lalisa Alethea
Tapi aku nggak siap Rick. Kita masih kuliah. Aku harus bilang apa sama Kakak aku kalau aku hamil? *terisak*
Erick Jung
Bilang jujur. Aku akan tanggung jawab.
Lalisa Alethea
Gampang banget kamu kalau ngomong.
Erick Jung
Memang gampang kan. Kita nikah, kita besarin anak kita bersama La. Aku udah memikirkan itu
Lalisa Alethea
*mendesah berat* Tapi ini nggak gampang buat aku Rick.
Erick Jung
Akan gampang kalau kamu menikmati ini sayang. *melangkah mendekati Lalisa*
Erick duduk di samping Lalisa. Tangannya terulur dan mulai mengusap perut Lalisa yang masih datar.
Erick Jung
Ada calon anakku di dalam sini *tersenyum bahagia*
Erick Jung
Kita berjuang bersama sayang. Aku akan bilang sama Mama dan meminta kita segera menikah. Ya?
Lalisa Alethea
Rick.. *menangis*
Erick Jung
Bebii, kok nangis? Please jangan nangis. Semua udah terjadi, nggak usah di sesali. Yang penting kita perbaiki semua, ya?
Erick Jung
*mengusap air mata Lalisa*
Lalisa Alethea
Aku takut Rick. Aku takut.
Lalisa Alethea
Aku takut kalau yang terjadi semua berbanding terbalik.
Erick Jung
Ssstt.. Nggak sayang. Semua yang terjadi nanti akan sesuai dengan rencana kita. percaya sama aku.
Lalisa tersenyum tipis. Otaknya mencoba untuk percaya dengan perkataan Erick. Tapi tidak dengan hatinya. Hatinya begitu takut, dan perasaannya berkata semua tidak akan baik-baik saja.
Comments