Kedekatan , diantara tiara dan reza berjalan cukup baik seiring berjalannya waktu. seperti kata pepatah.
Batu pun jika terkena air terus menerus , lama lama batu itu akan terkikis . sama seperti sikap tiara pada reza. perlahan tembok pertahanan tiara mulai runtuh sedikit demi sedikit.
Walaupun tiara masih sering sesekali bersikap dingin padanya. tetapi reza tak pernah lelah , untuk meyakinkan tiara jika dia bersungguh sungguh mencintai nya.
Dan tak bisa, dipungkiri juga . diam diam tiara pun, mulai tidak bisa mengendalikan hatinya. dia merasakan rasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. bahkan saat dulu bersama kevin pun. tiara tidak merasakan rasa ini.
Tiara sering merasa gugup sendiri. jika sedang berdekatan dengan reza. Seperti saat ini.
Saat ini Tiara , bela, janet , david,Rizky dan reza .
sudah menyelesaikan kuliahnya. mereka sekarang sedang berada di cafe lotus di dekat kampusnya.
Namun , tak selang beberapa lama ponsel tiara berdering.
"Hallo bu, ada apa?" tanya tiara pada si penelvon, yang tak lain adalah ibunya .
"Kamu jemput kakakmu ya. dia sudah dibandara"
"Sekarang bu?" tanya tiara lagi.
"Iya sekarang. ibu sedang ada urusan di butik . jadi tidak bisa menjemputnya."
"Iya , tiara kesana sekarang" . dan panggilan berakhir.
Lalu tiara berpamitan pada semuanya.
" Eh guys, gue pulang duluan ya" ujar tiara. yang sedang merapihkan pakaiannya.
"Loh tumben ra, ada apa?" tanya bela penasaran.
" Kakak gue, kak zoya . dia udah ada di bandara dan tadi nyokap nelfon . kalo gue harus jemput dia sekarang, soalnya nyokap gue lagi ada urusan." ujar tiara menjelaskan pada mereka.
Dan saat tiara hendak pergi, reza memegang pergelangan tangan tiara. secara otomatis , tiara mengentikan aktivitasnya. lalu reza juga beranjak dari tempatnya.
"Aku anterin yah?" ujar reza.
"Gak usah. gue bawa mobil sendiri kok" tolak tiara.
"Oh, yaudah " jawaban reza sambil menampilkan senyuman manisnya.
Baru beberapa langkah tiara berjalan, namun suara bariton menghentikan langkahnya.
"Hati hati ya" ujar reza lagi selalu tersenyum . dan tiara menoleh ke belakang sambil menyematkan senyumnya. lalu keluar dari cafe tersebut.
.
.
.
Sesampainya di mobil ,
Tiara tak langsung menjalankan mobilnya. melainkan tiara memegang dadanya, debaran jantung yang tak bisa di elakan .saat reza memegang pergelangan tangannya lalu tersenyum manis padanya, menampilkan lesung pipit. itu membuat siapa saja yang melihatnya terpesona .
Huft, untung aja aku masih bisa mengendalikan diriku. jika tidak? habislah aku.
Gumam tiara seorang diri.
Lalu tiara mengambil nafas dan membuangnya secara perlahan. dan menjalankan mobilnya menuju bandara.
Sampai di bandara , tiara sedang mencari cari kakanya zoya berserta suami dan anaknya. tak butuh waktu lama, tiara melambaikan tangannya pada wanita berbadan sexy . kulit putih dan rambut sedikit ikal dibagian ujungnya. lalu mereka menghampiri tiara.
"Kakak" sapa tiara lalu memeluk kakaknya. dan dibalas oleh sang kakak. lalu tiara melepaskan pelukan dari sang kakak .
"Wah, lihat dirimu tiara. sekarang kamu sudah besar. dan cantik seperti kakak" jawaban yang keluar dari mulut kakaknya.
"Kakak ini, ternyata belum berubah" jawab tiara tersenyum.
"Kamu datang sendiri ra? ibu dan ayah tidak ikut?" tanya Kak zoya.
" Iya sendiri kak, ibu lagi ada urusan dibutik dan ayah . kakak tau sedirilah kesibukan ayah dikantor. " ujar tiara menjelaskan pada kakaknya.
Pasalnya, zoya selalu merasa jika dirinya lah yang paling cantik . baru setelah itu adik dan ibunya.
lalu tiara berlanjut menggendong keponakannya rico.
"Keponakan aunty juga sudah besar rupanya" goda tiara sambil mencium pipi gembul rico.
"Aunty , juga besar dan tinggi seperti momy" jawab bocah berumur 5 tahun itu.
Lalu tiara menurukan rico, dan beralih mencium punggung tangan kakak iparnya rizal.
"Gimana kabar, ibu dan ayah" ujar kakak ipar.
"Alhamdulillah, baik kakak ipar" . jawab tiara.
Dan mereka berjalan menuju mobil tiara. dengan tiara yang menggandeng tangan bocah berumur 5 tahun itu , lalu tiara berjalan lebih dulu meninggalkan kakaknya dibelakang. sebab rico menarik tangannya dan sedikit berlari kecil. pasalnya dia sudah tidak sabar ingin bertemu Grandma nya .
sampai di mobil . tiara mengangkat tubuh kecil rico lalu mendudukan nya di sebelah kursi kemudi. lalu tiara duduk di kursi kemudi. dan disusul kedua kakaknya di kursi penumpang.
......................
Sedangkan ditempat lain.
Reza, david , Rizky dan kedua sahabat tiara, yaitu bela dan janet. masih berada di cafe. mereka belum ingin pulang.
"Gue lihat, sejauh ini tiara udah sedikit berubah sikapnya" Ujar janet.
"Iya, dia sekarang lebih sering tersenyum. beda sama yang dulu" Ujar bela.
"Ya, walaupun sikap dinginnya masih belum hilang sepenuhnya" ujar bela lagi.
"Lu, harus terus tunjukin kedia. kalo lu itu bener bener tulus sayang sama dia za" David ber ujar sambil menepuk pundak reza, memberi semangat pada sahabatnya.
"Iya, cuma lu harus sedikit lebih bersabar lagi aja. ngadepin sikap dinginnya" timpal rizky kemudian.
"Tapi gue yakin, perlahan tapi pasti . tembok pertahanan tiara roboh sedikit demi sedikit" ucap david dengan yakin.
"Iya za, lu itu tampan dan mempesona di mata cewek cewek diluaran sana. lu harus optimis! pasti bisa" ujar rizky menyemangati sahabatnya.
"Iya, menurut cewek lain. tapi tidak menurut ara" kelakar bela disertai tawa dan disusul janet juga setelahnya.
...****************...
Menurut kalian , Sejauh ini gimana?
Jangan lupa tinggalkan jejak❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati
lanjut baca
2021-02-02
1
Wildan
bagus ka semangat
2021-01-12
3