"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Galang langsung setelah memasuki ruangannya tanpa mempersilahkan Viona untuk duduk.
"Aku hanya ingin mengunjungimu. Emangnya gak boleh calon istri mengunjungi calon suaminya?" Ucap Viona kembali bergelayut manja ke lengan Galang.
Galang menarik tangannya. Melepaskan pegangan dari Viona "Tapi aku tidak bisa menikah denganmu. Viona lebih baik kita batalkan perjodohan ini"
"Apa kau bercanda?" Ucap Viona masih menggunakan nada santainya.
"Aku tak bercanda. aku menyukai perempuan lain, jadi aku tidak ingin menikah dengamu" Galang menggunakan alasan tersebut untuk menyudahi hubungannya dengan Viona. Toh dia tidak berbohong, memang dia menyukai perempuan lain walaupun perempuan itu sekarang telah menjadi istrinya.
"Aku tidak peduli. Aku sudah suka kepadamu jadi kau harus jadi milikku" Dengan santainya Viona mengucapkan itu.
"Tapi aku...."
Cup
Ucapan Galang terpotong karena tindakan Viona yang menciumnya tiba-tiba.
"Aku pergi dulu, da" Viona melambaikan tangannya dan keluar begitu saja.
"Ahhhhh" Galang mengacak rambutnya frustasi.
Galang berteriak dan meninju dinding yang ada di ruangannya. Lagi lagi dia membuat Asila terluka. Galang juga tidak tau harus membatalkan dengan cara seperti apa.
Galang sangat frustasi, karena kejadian kemarin saja sudah sebagai bukti bahwa usahanya hanya sia-sia jika papanya sudah berkehendak. Papanya memang orang yang sangat teliti maka dia tidak bisa membatalkan melalui papanya.
Harapan Galang awalnya terletak pada Viona. Berharap Viona juga menentang perjodohan ini, tapi nyatanya tidak. bahkan Viona malah menginginkan perjodohan ini.
Beberapa kali, Galang memijat pelipisnya yang terasa sakit. Ketakutannya tentang Asila yang meninggalkan dirinya benar-benar membuatnya frustasi. Dia sudah membuat Asila sangat kecewa.
Sekarang bagaimana caranya agar dia bisa mencegah Asila untuk tidak meninggalkan dirinya kembali. Setelah apa yang dilihat Asila hari ini.
Belum bisa Galang mengontrol emosinya. Alex menelponnya dan memberikan kabar yang lebih mengejutkan.
"Tuan, Nona Asila pingsan" **Alex
"APA?" **Galang
"Dimana kau sekarang?" ** Galang
"Saya di klinik Tuan, Nona sedang ditangani oleh dokter Bayu" **Alex
"Baiklah aku akan kesana" **Galang
*** *** ***
"Gimana keadaan teman saya dok?" Tanya Nadia ketika sang dokter keluar setelah memeriksa pasien.
"Dia sudah baik-baik saja, tidak ada yang serius" Jawab dokter Bayu.
Galang yang baru sampai dengan wajah kepanikannya, mengagetkan orang yang ada ditempat itu kecuali Alex pastinya.
"Gimana keadaan Asila?" Tanya Galang tak sabar.
"Asila siapa?" Tanya dokter Bayu balik.
"Wanita yang baru lo tangani Bayu...."
"Owh, wanita cantik itu... Eh gue itu udah jadi dokter muda ya. Jadi panggil gue dokter Bayu. Okk Lang" Bayu dengan santainya bercanda kepada Galang yang lagi sangat amat khawatir.
"Alex, buat orang ini kehilangan gelar dokternya" Perintah Galang.
"Ettsss berjanda sob." Galang semakin memberikan tatapan tajam ke Bayu "Bercanda bercanda"
"Jangan banyak omong. Lo tinggal jelaskan keadaan Asila"
"Secara garis besar dia tidak apa-apa. Jadi seorang bos sepertimu tidak perlu terlalu khawatir" Sindir Bayu. Tapi yang disindir tidak sadar apapun.
Galang menghembuskan nafas lega. "Apa lo yakin dia tidak apa-apa?"
"Yakin" Bayu menatap mereka menganalisis "Tapi, tumben lo dan cunguk itu (Alex) khawatir dengan kondisi kariyawan lo?"
"Wah, kelihatannya lo benar-benar ingin kehilangan gelar dokter mu!" Galang menampakkan senyum yang sedikit menakutkan.
"Apun sob" Bayu menampakkan senyum jenakanya dan menangkupkan tangannya. "Gak lagi gak lagi"
Bayu Dwi Hartanto adalah teman baik Galang. Mereka sangat akrab saat sama-sama belajar di Amerika. Mereka tidak sengaja bertemu saat kuliah. Bayu adalah laki-laki baik, pekerjaan keras dan pintar.
Bayu baru pulang ke Indonesia satu bulan lalu dan langsung bekerja di rumah sakit milik keluarga Galang dan dokter pribadi perusahaan. Bukan Bayu yang meminta, tapi Galang yang meminta kepada temannya itu dengan sedikit paksaan. Begitulah Bayu, dia slalu bilang kalau dia berteman bukan karena harta dan itu memang benar adanya.
"Nona" Bayu beralih kepada Nadia yang hanya menunduk diam diantara mereka.
"Eh.." Nadia yang masih bergulat dengan pikirannya sendiri mulai tersadar "Iya dok?"
"Begini, keadaan nona Asila memang tidak apa-apa. Tapi bisakah kau hubungi suaminya?" Pinta Bayu
"Kenapa kau mencari suaminya?" Galang bertanya seperti itu karena khawatir sekaligus penasaran. Bagaimana Bayu bisa tahu Asila sudah menikah, padahal kan pernikahan mereka tertutup dari siapapun.
"Aku butuh suaminya. Jadi bukan urusan lo!" Bayu melirik Galang sekilas lalu kembali ke Nadia "Gimana nona, bisa kau hubungi suaminya?"
Nadia benar-benar dibuat bingung. Setahu Nadia, pacar saja Asila tidak punya apalagi suami. "Temen saya belum menikah dok!"
"Jangan bercanda kau nona" Bayu sekarang yang dibuat kaget. "Kalau gitu pacarnya. Pasti punya kan?"
"Tidak ada" Jawab Nadia kembali.
"Kau tak usah bercanda nona. Aku yakin nona yang didalam pasti punya pacar atau suami" Bayu masih tidak percaya dengan ucapan Nadia.
"Kau kenapa cari suami Asila?" Galang kembali mengulang pertanyaannya.
"Wanita itu hamil cuy" Jawab Bayu membara "Tapi dia tidak punya suami atau pacar, bagaimana bisa?"
"Asila hamil?" Tanya Galang kembali.
"Iya cuy, menurutku perempuan itu pingsan karena kelelahan dan kondisinya yang lagi hamil muda" Jelas Bayu.
Galang menerobos masuk ke ruang rawat Asila begitu saja. Sedangkan Bayu, Nadia dan Alex mengikutinya dari belakang.
Galang langsung memeluk istrinya. Melupakan ada dua pasang mata yang kaget melihat hal itu.
"Sayang, bangunlah" Galang mencoba membangunkan Asila dengan mengelus pipi halus Asila.
Dua pasang mata itu kembali dibuat shock karena Galang memanggil Asila dengan panggilan sayang.
"Bay" Tidak ada jawaban dari yang dipanggil.
"Bay" Masih tidak ada jawaban.
"BAYU" Sentak Galan.
"Hah" Bayu tersadar dari lamunannya "Kenapa?"
"Kenapa Asila tidak bangun" Tanya Galang.
"Biarkan dia istirahat, jangan kau ganggu" Jawab Bayu.
"Kau sekarang yang harus jawab pertanyaanku. Siapa perempuan itu?" Mata Bayu menatap Galang tajam.
"Dia Istriku" Jawab Galang singkat.
"APA?" Teriak Nadia dan dokter Bayu bersamaan.
"Panjang ceritanya. Gue akan menceritakannya padamu, nanti." Jawab Galang
"Dan buat kamu" Galang menghadap ke Nadia "Kau rahasiakan ini, kau mengerti?"
"Iy iya Tuan" Nadia dibuat gagap menjawabi perintah Galang.
"Kau boleh kembali ke ruangan mu. Untuk Asila aku yang akan menjaganya" Perintah Galang kembali.
"Baik Tuan, saya permisi" Nadia langsung meninggalkan ruang rawat Asila.
Tak berbeda dengan Nadia. berselang beberapa saat Alex juga berpamitan kepada Galang untuk melanjutkan aktifitasnya.
"Kau hutang penjelasan kepadaku" Bayu menatap sahabatnya serius.
"Aku janji akan menjelaskan semuanya" Janji Galang.
"Aku sarankan kau ajak konsultasi ke dokter kandungan." Tutur Bayu memberi saran "Kau jaga dia baik-baik jika tidak mau kehilangan anakmu"
Suasana yang tadinya sangat bersahabat menjadi berubah. Ya seperti itulah persahabatan Bayu dan Galang. Bisa santuy kayak di pantai tapi bisa tegang seperti ujian nasional. Ya tergantung apa yang sedang mereka bicarakan.
"Apa maksudmu?" Tanya Galang
"Bukankah lusa kau akan tunangan?" Galang menggangguki pertanyaan Bayu.
"Apa istrimu sudah rela dimadu?" Tanya Bayu kembali.
"Tidak" Galang menjawab lesu.
"Itulah kenapa aku minta kau menjaganya dengan baik. Bukan hanya fisiknya tapi juga mental dan hatinya. Jika dia tertekan secara terus-menerus, aku takutkan itu akan berpengaruh pada kehamilannya" Bayu membuang nafas panjang "Paling terburuknya dia bisa keguguran"
Galang membuang nafasnya kasar. Jelas-jelas dia tidak ingin hal itu terjadi. Karena kehamilan Asila adalah yang dia nantikan selama ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
kasian Asila
2023-09-09
1
Erlinda
kenapa Galang ga ngubungi nenek sama kakek nya utk minta bantuan .seperti nya Galang ayam sayur juga nih..dasar Galang banci kaleng..pengecut
2022-08-25
1
Rosmawati Intan
aduh.thor ....😯😯😯😯😯😯😯😯😯😯😯..betul2 satu ujian bgi asilia n galang...keputusan ada di tgan mu thor
2021-08-15
1