Episode 4_Jadian

Setelah pertemuannya dengan Asila, Galang menjadi lebih semangat berangkat ke kantor. Saat merasa leleh, Galang akan mengisi semangatnya dengan melihat Asila secara langsung atau melalui CCTV. Bagaikan sebuah sihir, tapi begitulah adanya.

Hari ini jadwal Galang begitu padat. Banyak pekerjaan yang harus dia kerjakan, ditambah ada jadwal meeting dengan beberapa rekan bisnisnya. Dimeja kerjanya juga tertumpuk berkas yang harus segera dia cek dan tanda tangani.

Jam telah menunjukkan pukul tujuh malam tapi dia masih harus berkutat dengan pekerjaannya.

Galang membuka komputer, berniat membuka dokumen yang dikirim oleh Alex. Tapi komputernya malah menampilkan tampilan CCTV di ruangan favoritnya.

Senyum Galang merekah. Galang melihat Asila sedang membereskan meja dan kelihatanya dia akan pulang.

Dengan cepat Galang mengambil HP dan menghubungi Asila. Tak lama suara Asila terdengar dari Sebrang.

“Halo Galang. Ada Apa?” **Asila

“Apa kau sudah pulang?” **Galang

Tanya Galang pura-pura tidak tahu, padahal dia masih memperhatikan Asila dari layar laptopnya.

“Belum, ini baru mau pulang” **Asila

“Apa kamu sedang sibuk?” **Galang

“Tidak, pekerjaanku baru saja selesai” **Asila

“Kalau begitu maukah kau menemani aku makan malam?

Aku yang traktir” **Galang

“Baiklah” **Asila

“Tunggu Aku di parkiran khusus untukku, aku akan segera turun” **Galang

Galang mematikan komputer dan bergegas turun, agar Asila tak menunggunya terlalu lama. Sesampainya di lantai bawah, Galang melihat Asila yang terus memperhatikan sisi sekitar.

“Ayo masuk” Ucap Galang membukakan pintu untuk Asila.

“Apa kamu tak takut jika ada kariyawan lain yang melihat kita?” Tanya Asila ketika telah berada di dalam mobil.

Asila dan Galang memang sering bertemu dan keluar bersama sejak mereka dipertemukan kembali. Mereka sering nonton bioskop, jalan ke pantai ataupun hanya berdiam di dalam mobil di depan kos Asila.

“Tidak masalah.

Lagi pula yang lain telah pulang. Satu lagi, parkiran tadi itu parkiran khusus untukku.

Jadi kenapa harus takut?” Jawab Galang

“Ohhhh” Asila hanya ber-ohh ria.

“Sebaliknya, apa kau tidak takut menjadi bahan pembicaraan orang-orang jika ketahuan pergi bersamaku?” Tanya Galang.

“Kenapa coba harus takut. Biarkan saja mereka membicarakan kita. Toh jika mereka sudah lelah mereka akan berhenti sendiri." Asila tersenyum lembut menghadap Galang.

"Aku tak mungkin menyenangkan semua orang ataupun memaksa orang untuk senang terhadapku. Lagian, sebaik apapun kita jika orang itu tak suka kepada kita maka akan terlihat buruk dimatanya, begitu pula sebaliknya"

Disela-sela menyetir, Galang memperhatikan Asila. Dia semakin kagum dengan perempuan yang sedang berada di sampingnya.

Setelah makan malam, Galang mengajak Asila untuk berkeliling sebentar. Karena waktu telang sangat malam Galang mengantarkan Asila kembali ke kosnya. Tak lupa Galang mengucapkan terima kasih, karena Asila telah mau menemaninya dan Asila juga berterima kasih karena Galang telah mentraktirnya.

*** *** ***

Malam minggu adalah malah yang menyenangkan bagi para anak muda. Galang kembali mengajak Asila untuk makan malam bersama.

Tak terasa sudah satu bulan lebih Galang dan Asila dekat. Kebersamaan mereka menimbulkan rasa yang berbeda dan mengharapkan suatu hubungan yang lebih dari pertemanan.

Perasaan saling menyayangi, kenyamanan yang dirasakan, rasa ingin memiliki, dan rasa ingin melindungi timbul di hati satu sama lain.

“Sil, Boleh tanya hal pribadi tentangmu?” Tanya Galang yang mulai serius.

“Boleh. Tapi aku tidak janji akan jawab ya.” Jawab Asila sambil tersenyum

“Apa kau sudah punya pacar?” Tanya Galang kembali.

“Aku tak punya pacar. Aku tak berfikir untuk berhubungan yang akhirnya hanya sia-sia”

“Maksudnya?” Galang tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Asila.

“Maksudku, aku tak ingin hanya sekedar pacaran lalu putus. Aku ingin seseorang yang benar-benar berniat membangun hubungan yang serius untuk ke pelaminan. Jika ada laki-laki yang memiliki komitmen seperti itu, akan aku pertimbangkan untuk mengenalnya lebih dekat.”

“Lalu apakah kau mau mencobanya denganku?”

Asila langsung menatap Galang dengan tatapan menyelidik. Pasalnya dia takut jika Galang hanya menggodanya saja.

“Apa kau tadi sedang mengajakku untuk menjalin hubungan?” Asila mencoba memperjelas apa yang dia dengar tadi.

Galang mengangguk sambil tersenyum. Tangannya mengulur memegang tangan Asila.

“Apa kau mau mencobanya denganku. Aku tak ingin hanya menjadi temanmu. Aku ingin menjadi orang yang lebih dari sekedar teman. Aku juga akan Serius dengan hubungan ini, seperti yang kau inginkan” Kata Galang dengan tegas.

“Apa kau serius, aku hanya pegawai mu. Aku tak cocok menjadi kekasihmu apalagi istrimu.” Cicit Asila sambil menunduk.

Sebenarnya Asila juga bahagia saat bersama Galang. Jantungnya akan berdetak tak karuan ketika bersama Galang. Tapi dia slalu berusaha mengubur rasa itu. Karena Asila sadar, bahwa dirinya tidak pantas untuk bersanding seorang Galang Sanjaya Putra.

“Aku serius Asila. Aku juga tak masalah dengan statusmu. Bagiku hanya kamu yang pantas bersamaku, kamu tak pernah melihatku karena kekayaanku ataupun posisiku. Kau menganggap ku hanya orang biasa. Itulah yang membuatku nyaman bersamamu.”

Galang tau ada kegelisahan di hati Asila, jadi dia berusaha meyakinkan Asila.

“Apa kau mau?” Tanya Galang kembali.

Asila tetap bungkam dan menunduk, Asila tidak tahu harus menjawab apa.

“Kamu mau atau tidak. Kalo kamu tak menjawab sekarang atau kalo kamu menolak ku, bersiap-siaplah besok menerima surat pemecatan dari perusahaan” Kata Galang menekankan kata menolak dan pemecatan.

Seketika Asila menatap Galang tak percaya. Asila hanya menggeleng gelengan kepalanya. Bagaimana tidak, dia baru melihat orang menyatakan cinta tapi dengan ancaman.

“Kau sebenarnya beneran suka atau tidak sama aku. Bagaimana bisa kau menyatakan cinta seperti itu. Tidak romantis sama sekali tapi malah dengan ancaman” Jawab Asila dengan memanyunkan bibirnya. “Kalo seperti itu, pecat saja aku”

“Apa kau tahu? Kau wanita pertama yang berani menolak ku.”

“Suatu kehormatan bagiku Tuan Galang” Jawab Asila judes.

Asila tau, bagaimana pesona Galang. Dia memiliki tubuh yang sempurna ditambah wajahnya yang memiliki rahang yang tegas. Membuat Galang memiliki ketampanan yang luar biasa.

Sikap dinginnya yang akan membuat orang tertarik. Senyuman yang akan membuatmu orang lain meleleh seketika. Sehingga wajar saja, bila banyak perempuan yang berlomba-lomba untuk mendapatkannya.

“Tuan Galang yang terhormat. Jika kau hanya ingin memiliki aku dengan ambisi mu maka aku tak segan untuk menolaknya. Tapi jika kau benar-benar mencintaiku, aku akan mencoba menerimamu dengan sepenuh hatiku”

Galang tersenyum, dia tak mengerti jalan pikiran gadis itu.

“Asila Kristina Putri, dengarkan aku baik-baik” Ucap Galang dengan nada yang serius “Aku ingin memiliki dirimu karena aku mencintaimu dengan setulus hatiku. Jadi karena kau memberikan jawaban yang seperti tadi, aku anggap sekarang kau telah resmi menjadi wanitaku”

“Tidak bisa sepe...” Asila tak bisa melanjutkan kata-katanya karena Galang dengan cepat mengecup bibir Asila.

Asila yang mendapatkan perlakuan itu hanya membelalakkan matanya. Sesaat Asila membeku dan menit selanjutnya Asila memegang bibirnya. Sedangkan pipinya sekarang sudah merah seperti kepiting rebus.

“Kenapa ekspresi mu seperti itu. Apa kau tak pernah berciuman?” Goda Galang karena melihat Asila yang malu.

Galang sangat senang, karena dia bisa memiliki gadis yang cantik, baik dan polos seperti Asila. Tapi kelihatanya kepolosan Asila akan ternodai olehnya.

Terpopuler

Comments

Sis Fauzi

Sis Fauzi

ini CEO memanfaatkan kekuasaan 😀❤️

2021-08-16

1

Rosmawati Intan

Rosmawati Intan

langsung kiss..belum. di bgi kata pasti

2021-08-14

2

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

💯

2021-05-26

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1_Jumpa Pertama
2 Episode 2_CEO Baru
3 Episode 3_Aku Menemukanmu
4 Episode 4_Jadian
5 Episode 5_Anniversary
6 Episode 6_Morning Kiss
7 Episode 7_Obat Terlarang
8 Episode 8_Mahkota
9 Episode 9_Menikah Denganku
10 Episode 10_Nikah Tanpa Restu
11 Episode 11_Penakhluk Singa Buas.
12 Episode 12_Perayaan Naik Pangkat
13 Episode 13_Ruang Rahasia
14 Episode 14_Aku Hanya Milikmu
15 Episode 15_Kebahagian
16 Episode 16_Perjodohan
17 Episode 17_Bayangan Menakutkan
18 Episode 18_Badai
19 Episode 19_Sebatas Istri Simpanan
20 Episode 20_Hamil
21 Episode 21_Baby Twins
22 Episode 22_Drama Susu Hamil
23 Episode 23_Pertunangan
24 Episode 24_Dua cincin
25 Episode 25_Nasi Goreng Laknat
26 Episode 26_180°
27 Episode 27_Panggilan Telepon
28 Episode 28_Pingsan
29 Episode 29_Salah Faham
30 Episode 30_Duel Dua Wanita
31 Episode 31_Tidak Hanya 100% Tapi 1000%
32 Episode 32_Nenek Lampir
33 Episode 33_Pusat Dari Hidupku
34 Episode 34_Kartu As
35 Episode 35_Foto Prewedding
36 Episode 36_Arti Rindu Bagiku
37 Episode 37_Aku Merindukanmu
38 Episode 38_Menjadi Egois
39 Episode 39_Nafsu dan Cinta
40 Episode 40_Abang Warteg
41 Episode 41_Hari Pernikahan
42 Episode 42_Mengikuti Rencana
43 Episode 43_Menangkap Pencuri
44 Episode 44_Malam Pertama Pengantin
45 Episode 45_Perang Dingin Part 1
46 Episode 46_Nyonya Yang Baik
47 Episode 47_Perang Dingin Part 2
48 Episode 48_Akan Segera Dimulai
49 Episode 49_Foto
50 Episode 50_Tes DNA
51 Episode 51_Sumpah Dokter
52 Episode 52_Akan Pergi
53 Episode 53_Sepucuk Surat Perpisahan
54 Episode 54_mencarimu
55 Episode 55_Membalik Keadaan
56 Episode 56_Vasektomi
57 Episode 57_Salah Pilih Mantu
58 Episode 58_Andai Waktu Bisa Terulang
59 Episode 59_Kalian Siapa...?
60 Episode 60_Ketemu
61 Episode 61_Akhirya Bertemu
62 Episode 62_Terlambat
63 Episode 63_Sebuah Kesempatan
64 Episode 64_Ijinkan Aku Kembali
65 Episode 65_Kisah Asila
66 Episode 66_Rifki Sadar
67 Episode 67_Sebuah Ucapan
68 Episode 68_Pergi ke Surga
69 Episode 69_Kembali Meminang
70 Episode 70_Pesan Suara
71 Episode 71_Menunggu Waktu yang Tepat
72 Episode 72_Si Paman Baik
73 Episode 73_Liburan
74 Episode 74_Bahagia dan Kecewa
75 Episode 75_CEO RA Hotel
76 Episode 76_Pertemuan Ibu dengan Ibu
77 Episode 77_Mendapatkan Restu
78 Episode 78_Keputusan yang Sama
79 Episode 79_Kegilaan Galang
80 Episode 80_Romantisme Anak dan Papa
81 Episode 81_Kegilaan Dua Pria Beda Generasi
82 Episode 82_Anniversary Grand Pa and Grand Ma
83 Episode 83_Weding Day
84 Episode 84_Permainan Takdir (End)
85 Side Story_Malam Pertama
86 Side Story_Bahagia itu Sederhana
87 Side Story_Tidak Lagi Menjadi Simpanan
88 Side Story_Pahit Manis Cinta
89 Pahit Manis Mencintaimu
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Episode 1_Jumpa Pertama
2
Episode 2_CEO Baru
3
Episode 3_Aku Menemukanmu
4
Episode 4_Jadian
5
Episode 5_Anniversary
6
Episode 6_Morning Kiss
7
Episode 7_Obat Terlarang
8
Episode 8_Mahkota
9
Episode 9_Menikah Denganku
10
Episode 10_Nikah Tanpa Restu
11
Episode 11_Penakhluk Singa Buas.
12
Episode 12_Perayaan Naik Pangkat
13
Episode 13_Ruang Rahasia
14
Episode 14_Aku Hanya Milikmu
15
Episode 15_Kebahagian
16
Episode 16_Perjodohan
17
Episode 17_Bayangan Menakutkan
18
Episode 18_Badai
19
Episode 19_Sebatas Istri Simpanan
20
Episode 20_Hamil
21
Episode 21_Baby Twins
22
Episode 22_Drama Susu Hamil
23
Episode 23_Pertunangan
24
Episode 24_Dua cincin
25
Episode 25_Nasi Goreng Laknat
26
Episode 26_180°
27
Episode 27_Panggilan Telepon
28
Episode 28_Pingsan
29
Episode 29_Salah Faham
30
Episode 30_Duel Dua Wanita
31
Episode 31_Tidak Hanya 100% Tapi 1000%
32
Episode 32_Nenek Lampir
33
Episode 33_Pusat Dari Hidupku
34
Episode 34_Kartu As
35
Episode 35_Foto Prewedding
36
Episode 36_Arti Rindu Bagiku
37
Episode 37_Aku Merindukanmu
38
Episode 38_Menjadi Egois
39
Episode 39_Nafsu dan Cinta
40
Episode 40_Abang Warteg
41
Episode 41_Hari Pernikahan
42
Episode 42_Mengikuti Rencana
43
Episode 43_Menangkap Pencuri
44
Episode 44_Malam Pertama Pengantin
45
Episode 45_Perang Dingin Part 1
46
Episode 46_Nyonya Yang Baik
47
Episode 47_Perang Dingin Part 2
48
Episode 48_Akan Segera Dimulai
49
Episode 49_Foto
50
Episode 50_Tes DNA
51
Episode 51_Sumpah Dokter
52
Episode 52_Akan Pergi
53
Episode 53_Sepucuk Surat Perpisahan
54
Episode 54_mencarimu
55
Episode 55_Membalik Keadaan
56
Episode 56_Vasektomi
57
Episode 57_Salah Pilih Mantu
58
Episode 58_Andai Waktu Bisa Terulang
59
Episode 59_Kalian Siapa...?
60
Episode 60_Ketemu
61
Episode 61_Akhirya Bertemu
62
Episode 62_Terlambat
63
Episode 63_Sebuah Kesempatan
64
Episode 64_Ijinkan Aku Kembali
65
Episode 65_Kisah Asila
66
Episode 66_Rifki Sadar
67
Episode 67_Sebuah Ucapan
68
Episode 68_Pergi ke Surga
69
Episode 69_Kembali Meminang
70
Episode 70_Pesan Suara
71
Episode 71_Menunggu Waktu yang Tepat
72
Episode 72_Si Paman Baik
73
Episode 73_Liburan
74
Episode 74_Bahagia dan Kecewa
75
Episode 75_CEO RA Hotel
76
Episode 76_Pertemuan Ibu dengan Ibu
77
Episode 77_Mendapatkan Restu
78
Episode 78_Keputusan yang Sama
79
Episode 79_Kegilaan Galang
80
Episode 80_Romantisme Anak dan Papa
81
Episode 81_Kegilaan Dua Pria Beda Generasi
82
Episode 82_Anniversary Grand Pa and Grand Ma
83
Episode 83_Weding Day
84
Episode 84_Permainan Takdir (End)
85
Side Story_Malam Pertama
86
Side Story_Bahagia itu Sederhana
87
Side Story_Tidak Lagi Menjadi Simpanan
88
Side Story_Pahit Manis Cinta
89
Pahit Manis Mencintaimu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!