Bab 20

...Bab 20...

" Tiada kata selain Terima kasih yang saya ucapkan untuk para reader, yang support author "

.

.

.

.

" Tidak, Pokoknya Mama mau kau yang mengajari nya " Tolak Mama Fely pada usulan Kevin.

Papa Robert hanya bisa terdiam saja, untuk mencampuri urusan Antara seorang ibu dan anak , maka ayah lebih baik diam. dari pada ia kena' semprot.

" Tapi, Nyonya. Saya tidak bisa untuk menjadi Sekertaris, Apalagi pendidikan saya hanya Sarjana manajemen." Kata Lily dengan menangkupkan kedua tangan 🙏🙏🙏

" Tuh kan Ma, Dia saja tidak mau. untuk apa di paksa coba " Timpal Kevin pada perkataan Lily.

" Berarti kau mau mengajarkan dia jadi sekertaris mu kan " Kata Mama Fely menatap wajah Kevin. " Ais, Kenapa jadi mama yang salah mengartikan perkataan ku " gumam Kevin, Dalam hati.

Mama Fely pun berdiri, sehingga membuat Papa Robert ikut berdiri berserta Kevin. " Kau terima saja pekerjaan ini. untuk masalah basic mu . aku percaya pada anak ku " Ucap Mama Fely dan menatap balik wajah Lily dan Kevin. " Ihhh mereka sangat cocok " gumam Mama Fely membuat nya happy.

" Dan kau Kevin, Lebih baik kau ajarkan dia sebagaimana mestinya menjadi Sekertaris Boss. Mama tinggal kan kalian. dan memantau kalian dari Sisi Tivi. " Kata Mama Fely. Mama Fely pun keluar ruangan tersebut di ikuti oleh Papa Robert.

Sedangkan di dalam Kevin langsung mendudukkan dirinya nya di sofa tadi. Ia kesal pada keputusan sang mama. Sedangkan Lily putus asa. Bagaimana pun ia akan tetap menjadi bawahan orang tengil , Kevin. " Ya Tuhan, Nasib apa lagi yang kau berikan pada ku. Seperti aku akan berjumpa dengan bunda ku di surga " Pikir Lily.

Kevin pun membuka suaranya, Menyuruh Lily untuk membuatkan nya Kopi Torabika di pantry " Buatkan aku kopi di pantry, dan kopi nya ada di atas meja jadi ambillah " Ujar Kevin.

" Apa aku harus melakukan itu? " Tanya Lily. Ia memang benar-benar tidak tau tugas apa yang di lakukan sekertaris di dunia nyata. Lalu ia baca artikel tugas sekretaris hanya menemani dan membantu atasannya saja.

" Kau lakukan apa yang aku perintahkan." Kata Kevin. Kepalanya pening jika harus selalu berdebat dengan wanita. dan kali ini Kevin di tambahkan wanita yang keras kepala, Aliska.

Lily pun pergi mengambil bungkusan kopi tersebut. lalu berjalan menuju pantry. Saat di pantry, Lily berpapasan dengan office boy. " Mas, Tolong buatkan kopi ini. " Suruh Lily. Office boy tersebut pun membuat kopi yang di minta oleh Lily.

" Ini mbak " Kata office boy tersebut menyerahkan Gelas berserta temple dan tak lupa talam plastiknya.

" Makasih, mas " Kata Lily lalu pergi meninggalkan pantry dan menunju ruangan CEO.

Saat di ruangan CEO terlihat sepi. Nampak seperti tidak ada orang. Lily pun meletakkan kopi tersebut di meja Kevin. Lily pun keluar ruangan , Sambil berdiri. untuk menunggu CEO tengil itu. Tak lama kemudian ada karyawan laki-laki menghampiri Lily.

" Nona, Tuan Kevin Menyuruh saya, untuk memberitahu Nona. untuk duduk di meja yang sudah di sediakan oleh Nyonya besar. "

Lily hanya mengangguk kan kepalanya dan menurut saja pada Pria yang ada di depannya. Ruangan Lily di depan ruangan Kevin, apalagi ruangan tersebut memiliki jalan akses yang mudah di perhatikan .

" Nona, ini ruangan anda " Pria tersebut pun meninggalkan Lily sendiri di ruangan tersebut. " Aku benar-benar tidak bisa menerima tawaran ini, dan untuk menolaknya pun tidak akan bisa " kata Lily pada dirinya sendiri.

Jam kini memutarkan pukul sebelas lebih tiga puluh menit. Jam istirahat kantor pun telah tiba. kini Lily bergegas menuju ke lantai dua untuk sarapan bersama Novi sambil menceritakan kejadian yang menimpa dirinya.

Saat sampai di lantai dua, Lily pun melihat Novi yang sendiri di meja nomer empat. Lily pun menghampiri Novi.

" Lu kok lama banget sih " Ujar Novi pada Lily.

" Oh ya lu sudah pesen menu makanan tidak. ? " Alih Lily.

" sudah ly, oh ya kenapa lu lama. banyak tugas kah ? " Novi masih penasaran dengan Lily.

" Bukan banyak Nop, Tapi kali ini gua di pindahkan jadi sekertaris CEO. lu tau kan gua aja gak punya impian untuk jadi sekertaris. " Keluh Lily.

" What... lu naik pangkat ly, Wahhh... cepet bener ly.... " Novi senang dengan Lily.

" Kecepatan Nop, Apa lagi nih, Nyonya Besar menyuruh Kevin, Eh tuan Kevin. Untuk mengajari ku. " Ucap Lily dengan wajah murungnya.

" Wah mantap jiwa lu ly. Bisa tatap wajah dia yang tanpan rupawan itu " Ujar Novi menghayal bagaimana jika dirinya berada di posisi Lily.

" Bukan Mantap jiwa tapi Mati jiwa , Nop. Lu aja yang gak tau sifat aslinya kayak apa " Gerutu Lily Dalam hati.

Pelayan Cafe pun memberikan Makanan pada meja nomer Empat. Seperti Biasa makanan mereka hanya kentang goreng, Ayam goreng, berserta Nasi dan juga Minuman kalau tidak Es Teh manis atau Jus Jeruk 🍊.

Lily dan Novi pun menyantap makanan tersebut dengan nikmat. Namun, Di tengah menyantap makanan. Tuan Farhan berada di hadapan mereka berdua secara langsung.

" Nona Lily, Anda di panggil oleh Tuan Muda "

Tuh anak suka ganggu ya. apa dia gak tau ini kan jam istirahat. gerutu Lily.

" Baik Pak " Kata Lily. Lily pun menyudahi acara makan nya tersebut. Dan pamit ke Novi untuk meninggalkan nya di meja makan. " Bye.. Nov. Oh ya nanti gua nebeng ya " kata Lily meninggalkan meja tersebut.

Farhan dan Lily pun masuk ke dalam Lift. Untuk menuju lantai Nomer 19. sesampainya di lantai sembilan belas. Mereka berdua pun masuk ke dalam ruangan CEO.

Kevin menatap Lily yang berdiri di hadapannya saat ini . " Kapan lu mau bayar hutang ? " Tanya Kevin.

" Maaf Pak, Saat ini keuangan saya menurun . jadi saya tidak bisa membayar nya. Kan Bapak tau kalau saya akan menyicil nya. Menyicil Pak. " Kata Lily. Tuh kan baru beberapa jam saja bertemu dengan membuat ku, naik darah mulu Desis Lily.

" Okey, Santai saja. Oh ya Sekarang kau pesan kan aku makanan Sekarang. Secepat nya saya tunggu lima belas menit dari sekarang "

Lily tertegun dengan perintah Kevin .

" Ha`... Apa pak?"

" Dari sekarang " Sontak Lily pun langsung keluar. ia melupakan sesuatu. " Maaf pak, Untuk uangnya mana ya pak. Kan gak mungkin mengunakan uang ku " Ujar Lily masuk kembali ke ruangan Kevin.

" itu urusan mu bukan urusan ku " ujar Kevin. Lily pun keluar dari ruangan tersebut lalu menuju ke lantai dua dengan mengunakan lift kantor.

Lily meminta makanan yang langsung ready dan hanya tinggal bawa Saja. Lily pun membayar makanan tersebut dengan uangnya. Ia tak tau untuk berapa porsi . jadi ia hanya mereka-reka saja. lebih baik pesan tiga, untuk ku juga pikir Lily.

Lily pun kembali ke ruangan Kevin. Ia percaya dirinya saja. meski pun ia tau bahwa telat selama lima menit.

" Kau telat lima menit " Kata Kevin saat melihat Lily masuk ke ruangannya.

" Ya , yang terpenting aku membawakan makan untuk kau dan Pak Farhan, serta diriku. "

" Aku tidak akan membayar ini semua " ujar Kevin

" Siapa juga yang mau minta ganti rugi " Jawab Lily keluar dari ruangan tersebut. dan menuju ke ruangan nya sendiri.

.

Nb : Otor lagi sakit , Untuk Sekarang sekian dulu ya.

Terpopuler

Comments

Irma Nurmala

Irma Nurmala

semangatttttt...rhorr

2020-12-27

0

devi

devi

semangat tor ☺️

2020-12-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!