...Bab 9...
" Aku memang bukan yang terbaik, Tapi aku telah usaha untuk jadi terhebat"
.
.
.
.
LONDON
Mama Fely tidak menyangka dengan perbuatan Kevin. itu artinya Kevin, Menghargai sosok perempuan. Kebanggaan itu membuat mama Fely senang dengan Kevin. ia pun berencana akan menikahkan Kevin dengan perempuan yang Kevin bawa di Medical Hospital.
" Tenang saja, nak. Mama mu ini masih dua langkah di depan mu. jadi kau harus tetap menuruti kemauan Mama" gumam mama Fely. lalu ia menyusun rencana untuk bisa bertemu dengan perempuan itu. "Bagaimana pun aku ingin yang terbaik untuk putra ku" ujar nya.
"PAPA....." Teriak mama Fely memanggil suaminya. " Papa.. "
Roberts pun menghampiri sang istri. Jelas ia khawatir pada sang istri. karena istrinya yang membuat ia menjadi bucin seperti ini. apalagi saat menjadikan Fely sebagai pendamping hidupnya itu tak mudah. ia harus mendapatkan tantangan dari ayah mertuanya itu.
" Ya, Mama. Ada apa?" Roberts duduk di samping istrinya itu.
"Kita pulang, Sekarang"
"Kenapa, ma??" Roberts heran dengan permintaan sang istri. Kemarin, Kevin yang pulang. sekarang istrinya pun juga ikut minta pulang.
" Gak kenapa-kenapa kok. Mama pengen pulang saja"
"Tapi, Ma. Besok papa harus bertemu klien disini"
" Yah papa sih. ya udah deh tapi besok lusa kita pulang ya ,pa"
" Iya, ma. papa usahain besok udah kelar kok"
" Mama, Makin sayang deh sama Papa" Mama Fely pun langsung mengecup pipi papa Roberts.
Merekapun langsung melanjutkan pergumulan di ranjang. meskipun sudah tua . tapi jiwa untuk melakukan kegiatan seperti suami istri. tetap kuat. dan saking kuat nya mereka tepar di atas kasur dan saling berpelukan.
***
Di lain tempat
Kevin mengunggu Lily yang tetap bicara dengan temannya. ia pun mengecek siapa nama wanita tersebut? Berserta alamat rumahnya?
" Ternyata dia anak rantauan ya"
Kevin tetap memantau tempat Lily berbicara dengan rekan kerja itu. dan saat selesai berbicara Lily pun pergi ke arah jalan raya. Bukannya mau masuk ke dalam mobil lelaki tersebut. karena Lily lebih memilih untuk menghindar.
Tak segan-segan Kevin menghampiri Lily. lalu menggendong nya lagi. Tanpa sepengetahuan mereka Novi melihat kejadian tersebut. Dan ada beberapa orang mempotret Kevin dan Lily. yang tak lain mata-mata mamanya Kevin dan orang misterius itu.
"Turunkan aku" Kata Lily sambil memukul-mukul dada Kevin
"Turunkan aku" Terus berkata dan melakukan hal yang sama yaitu memukul dada Kevin. tapi tak memberikan pengaruh untuk Kevin.
"Tolong- Kevin pun mebekam mulut Lily dengan tangannya saat tiba di dalam mobil.
" Kau iku dengan ku" Ketus Kevin dan berjalan menuju stir kemudi mobil.
"Kau itu maunya apa sih? mau minta duit lagi. Tenang aku akan bayar semua utang-utang nya , sekarang!! " Lily menekan kan kata 'sekarang' karena ia sangat begitu kesal dengan tindakan Kevin yang menurut nya kurang ajar.
" Okey, Bayar semuanya senilai Seratus juta"
" What, Seratus juta. gila lu ya, Cuman penyok dikit gitu seratus juta. Namanya itu kau lagi pemerasan terhadap diriku" ujar Lily tambah kesal.
" kau pikir, Aku beli mobil ini pakai daun gitu. aku juga membelinya mengunakan uang senilai Dua koma Delapan puluh lima milyar. "
" Dan kau tau, Aku membeli ini dengan uangku sendiri. paham!!" jelas Kevin sambil mengemudi kan mobil nya.
" Mana aku tau, Emang ada mobil seharga kayak gitu" ujar Lily. " Mobil aja mahal tapi orang nya pelit" gumam Lily, dalam hati.
" Kau itu kudet ya, Masak Lo gak tau" ujar Kevin lalu ketawa dengan perkataan Lily tadi.
" Apa katanya 'kudet' , Dihh. aku ini anak milenial tau" ujar Lily.
" coba lo Sharecing di handphone Lo. Mobil Porsche Taycan "
Lily pun mulai men Sharecing Nama mobil sport yang di miliki oleh pria aneh tersebut. tak menunggu lama terdapat informasi atau jurnal tentang mobil tersebut. Lily pun memencet link tersebut dan betapa terkejutnya saat ia melihat harga mobil yang di miliki oleh pria aneh tersebut
" Lo gila ya, Beli mobil seharga segini " Teriak Lily saat melihat harga mobil tersebut di layar handphone.
" Gue masih waras kok " Jawab Kevin.
Tak lama kemudian Kevin pun berhenti di sebuah restauran mewah. Kevin pun memarkinkan mobil nya di basemen restauran. mematikan mobil dan membuka silbet yang ada pada tubuhnya dan memerhatikan Lily yang masih termenung.
" Lo, Gak mau turun?" tanya Kevin .
" Gak, Gua mau disini aja. kalo gak gw nunggu lu di luar deh" jawab Lily.
Lily pun membuka silbet nya dan membukakan pintu namun tak bisa.
" Kenapa gak bisa" Tanya Lily
Kevin pun membukakan kunci pintu di mobilnya dan keluar bersama Lily. dan menekan tombol kunci lagi.
Lily pun langsung berjalan keluar dari basemen restauran tersebut. namun, lagi-lagi Kevin menarik tangan Lily. sehingga mau tidak mau Lily mengikuti arah jalan Kevin.
" Duduk " perintah Kevin
" Lo , Mau apa sih. gua gak mau ya bayar bill makan disini. Mahal tau"
" Gua bilang duduk, Ya duduk" Kata Kevin dengan tegas. sehingga orang-orang yang di sekitar mereka melihat nya.
" Sekarang ,Lo jadi budak gua" Kata Kevin " Dan Lo harus manggil gue dengan, Tuan" Sambung Kevin.
" Ha..`` Budak lo. gak salah denger nih gua" Lily yang terkejut dengan perkataan Budak. kalo budak berarti dia jadi babu dong.
" Ya, Sebagai penebus hutang-hitang Lo ke gua"
" Hey, Pa-
Sebelum menyebut kata "Pak" . Kevin memutuskan perkataan Lily
"Kevin, Lebih tepatnya Tuan Kevin" Ucap Kevin lalu memanggil pelayan restoran tersebut.
"Hey kev — perkataan Lily di hentikan lagi. kali ini gara-gara pelayan yang ada di restoran ini.
" Hiss, tiap aku bicara pasti ada aja halangan nya" gumam Lily dalam hati.
Pelayanan itu memberikan menu makan pada Kevin dan Lily. sedang Lily hanya membuka- bukanya saja. dan melihat harga yang tertera di menu tersebut.
" ini mah gak mengenyangkan perut yang ada restauran ini yang kenyang sama duit" gumam Lily.
Sedang Kevin langsung berkata sesuai dengan pesanan yang biasa ia makan di restoran ini.
" Pastanya satu, Steak dan soft drink nya seperti biasa" ucap Kevin lalu memerhatikan Lily " Lu mau pesen apa?" Pada Lily.
Lily gegelapan saat di tanyakan pesanan apa yang ia pilih " Eee...eehmss saya pesan air putih saja, Mbk" Kata Lily. Membuat pelayan tersebut menahan tawanya.
" Pesanan nya di samakan saja "ujar Kevin.
pelayan itu pun pergi dari hadapan Lily maupun Kevin. Kevin pun memandang wajah Lily " Lu malu-maluin tau" ujar Kevin pada Lily.
" Ya udah, Gua pulang dulu dah kalo gitu" Lily pun beranjak dari tempat duduknya. Tangan Kevin pun memegang tangan Lily. " Duduk" suruh Kevin dengan tatapan tajam seperti tatapan harimau.
" Wanita memang sangat sensitif terhadap perkataan" pikir Kevin.
...👇Lanjut👇...
...📢Jangan lupa tinggalkan 📢 ...
...Like ❤️...
... Agar Otor Semangat Nulis nya...
...😘 Terima kasih like nya bebs😘 ...
...👇 Lanjut👇...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Siti Asmaulhusna
lanjjuutt
2020-12-26
0
pinnacullata pinna
mampir kak, aku datang untuk memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏
2020-12-23
0
Auriell Zeta
Bagus kak❤
Maaf baru bisa mampir
Jangan lupa mampir dikaryaku
Aisyah Aqila ya...
2020-12-19
2