Bab 8

...Bab 8...

" Setiap rasa pasti ada pahit dan manis, jadi jangan gegabah dalam sebuah tindakan "

.

.

.

.

Di Medical Hospital

Lily langsung di tangani oleh dokter umum. Saat , Kevin berteriak-teriak saat tiba di Medical Hospital. Membuat Lily malu setengah mati dengan tindakan lelaki tersebut.

" Hey, Turun kan gue. gue ini masih bisa jalan tau" Kata Lily sambil memukul-mukul dada Kevin.

" Panggil gue , Tuan"

" Idihh, Siapa lu? gue aja gak merasa kerja sama lu. untuk apa gue panggil lu Tuan. Sok kaya lu" Lily kesal pada pria yang menggendong dirinya ini. " Pasti ada maunya,Nih orang" gumam Lily, dalam hati.

"Dokter...." Teriak Kevin.

Kemudian para dokter pun menghampiri Kevin dan Lily. dan tak lupa teman sekaligus sepupu Kevin pun juga ikut serta. saat itu pula, Danis langsung menangani Lily. Ia membersihkan luka yang ada di lutut nya serta di mata kaki Lily. saat sudah di perban Danis pun kembali ke meja dan duduk di depan Kevin.

" What's ap bro" Sapa Danis. " Kau ini makin lama, Makin tanpan juga ya" Sambung Danis memuji ketanpanan sepupu nya itu.

" Udah selesai? " Tanya Kevin tak ingin basa-basi dengan sepupu yang otak nya agak sedikit miring. Kevin heran mengapa sepupu nya itu bisa mendapatkan gelar dokter.

" Yaps. Btw nih ya bro, cewek lu cantik juga ya" kelakar Danis

" Dia itu bukan cewek gua. " Ketus Kevin. Emang pada dasarnya Kevin itu sulit untuk di ajak bicara.

" lalu? "

" Dia itu punya hutang sama gua. terus dia kesakitan. ya gua tolonglah. Kalo dia kelamaan untuk sembuh terus, bagaimana dia bayar utang ke gua" Jawab Kevin gamblang.

Glekkk

Lily yang mendengar semua perkataan yang terlontar dari mulut Kevin. Terasa menyakitkan hatinya. " Jadi dia, Takut gua gak bayar hutang. dasar manusia tak berperikemanusiaan " Gumam Lily, dalam hati.

" Maaf Dok, Apa saya boleh bertanya sesuatu?" Lily pun menghampiri Kevin dan dokter Danis . Lily mendudukkan tubuhnya di kursi sebelah Kevin.

" Ya, Silahkan Nona " Danis pun mempersilahkan Wanita yang di bawa oleh sepupu Es Balok itu untuk duduk. "Apa ada yang perlu di tanyakan, Nona?"

" E... Saya boleh minta Surat Izin Dokter . Karena, Saya harus memberikan laporan izin pada tempat saya Kerja" ujar Lily.

" Baik Nona, Nona perlu istirahat selama tiga hari saja. nanti saya tulis di sini ya"

" Ehh jangan tiga hari, Dok. Saya mau hari ini saja" Ujar Lily.

" Loh kenapa, Nona. kan kaki nona lagi sakit, Jadi harus istirahat nya harus Full"

"Eeetsss, jangan dok. biasanya luka seperti ini gak bakal lama kok. nanti bisa sembuh sendiri. jadi aku mohon , satu hari saja ya dok" mohon Lily pada dokter Danis. karena untuk berangkat ke perusahaan sudah pasti telat. jadi alat alternatif ada memberikan keterangan izin sakit.

" ya sudah Nona, Dan ini surat keterangan nya" Danis menyerahkan selembar kertas pada Lily.

"Terima kasih, Dok "Lily menerima surat itu pun tersenyum. "akhirnya, aku menemukan alasan untuk tidak absen hari ini" gumam Lily, dalam hati.

Lily pun beranjak dari tempat ia duduki namun terhalangi oleh dokter Danis . dokter Danis pun memberikan resep obat untuk Lily. serta tidak lupa menulis vitamin tubuh.

Secarik kertas itu pun langsung di terima oleh Lily. "Terima kasih dok" Kata Lily. Lily pun keluar dari ruangan tersebut .

dan duduk di kursi yang ada di depan ruangan tersebut. lalu Lily pun memencet nomor telepon Novi. dan menelponnya.

Kevin pun ikut keluar dari ruangan tersebut. tanpa sengaja Kevin mendengar percakapan Lily di telepon dengan seseorang orang.

" Nop, gua minta tolong sama lu. lu izinin gua sakit ya"

"Sakit apa lu , ly?"

"Gua abis, Tabrakan lagi. Untung yang lecet cuman kaki"

"Syukurlah, Untung lu gak is dead"

"husstt ... Lu lagi nyumpahin gua ya.? "

" Gak nyumpahin kok ly . Cuman perkiraan otak gua saja... Jhahaha"

"Sama saja, Nop. Oh ya, Bentar lagi gue ke kantor naik taksi nih. gua mau ngasih surat dari dokter. dan gua minta tolong kasih kan surat ini ke kepala divisi gua ya"

"oke..oke..Lily"

" Dan satu lagi Nop, Gua mau minjem duit lu dua ratus ribu. bawa gak lu?"

"Bawa , Buat apa ly "

"Buat gua sarapan dan bayar taksi. sisa duit gua lima puluh ribu Li. gak cukup buat makan pagi ke siang, sore ke malam" jelas Lily

"Ok oke, tenang gue bawa kok"

"Ya udah gua tutup dulu ya , bye" akhir percakapan telepon itu.

Kevin pun melewati wanita itu, saat percakapan telepon itu di akhiri. Kevin berjalan ke basemen rumah sakit itu.

sedangkan Lily berjalan ber tatih-tatih . dan menunggu taksi di sekitar jalan rumah sakit itu.

Tiba-tiba mobil sport berhenti di depan hadapan Lily. dan membukakan jendela mobil. tak lain itu adalah Kevin.

"Woyy, masuk ke dalam" Suruh Kevin.

Lily pun melengos kan pandangan nya. "gua gak mau dekatan sama dia, yang ada gua apes lagi" pikir Lily.

"Kalo Lo gak mau masuk gua, Tambah utang Lo"

Saat kata " Tambah" dan kata " Utang" membuat nyali Lily menciut. Lily pun masuk ke dalam mobil sport milik Kevin.

" Mau Lo apa sih?" Tanya Lily dengan sinis.

"Lo udah ambil sepeda motor gua, dan gua udah ngasih DP uang muka 2 juta. dan kartu-kartu penting gua udah ada Sama Lo, Terus apa lagi yang kurang?"

" Ha..`` " Lily pun melontarkan semua kekesalan nya pada Kevin.

" gue... gue.." gugup Kevin " iiis Kevin , kenapa lu gugup sih" pikir Kevin sendiri nya.

Tanpa menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Lily. Kevin pun mengantarkan Lily ke perusahaan tempat ia berkerja. lebih tepatnya perusahaan milih keluarga nya.

" Dah.. sana lu turun" Suruh Kevin.

karena Lily malas untuk berdebat dengan Kevin. ia pun membuka pintu mobil tersebut. "Alhamdulillah, duit Lima puluh ribu gua masih aman" gumam Lily dalam hati nya.

***

Di sisi lain mata - mata yang mengintai Lily pun melaporkan kejadian yang menimpa pada targetnya tadi.

" Hallo bos, Ada kabar buruk boss"

" Kabar buruk apa? Cepat katakan" Dari sebrang terlihat marah pada mata-mata yang ia bayar . karena memberikan kabar buruk padanya.

" Anu bos, Target kita mengalami kecelakaan bos"

"What kecelakaan? Bagaimana keadaannya, apa dia baik-baik aja?" nada khawatir dan terkejut.

" di rawat, di rumah sakit mana dia? ayo cepat katakan!! Aku akan meluncur saat ini juga"

" Anu bos... anu.."

"Anu.. anu.. cepat katakan!!"

"Dia tidak apa apa bos. sepertinya hanya luka ringan saja bos di bagian kakinya"

" Tidak ada luka ringan atau pun berat. yang namanya tergores pasti itu sakit"

" Kamu persiapkan jadwal penerbangan saya sekarang, juga"

"Baik bos"

Panggilan telepon itu pun berakhir. Huff desis orang yang mematai Lily itu.

" Ya Tuhan, aku lupa mengatakan kalo. targetnya sudah keluar dari rumah sakit. duh mati aku" ujar pria tersebut menepukkan telapak tangan pada jidatnya.

...👇 Lanjut 👇...

...like❤️...

...Rate⭐...

...Komen📝...

...Vote + Tips📢...

...Thank you, Reader 😘😘...

...👇 Lanjut 👇...

Terpopuler

Comments

rheylandaputri

rheylandaputri

sepertinya yg lagi telfonan itu si Alexander it

2021-02-04

0

Siti Asmaulhusna

Siti Asmaulhusna

si kevin nya sok2 galak yaa

2020-12-26

0

pinnacullata pinna

pinnacullata pinna

mampir thor dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏

2020-12-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!